Anda di halaman 1dari 14

Keterampilan Dasar BK

Diam, Mengambil inisiatif,Memberi


Nasihat
Ardita Meiva Sania 21.0301.0009
Desi Nur Anggreani 21.0301.0010
Septiana Rochmawati 21.0301.0013
Silence
(Diam)
adalah suasana hening, tidak ada
interaksi verbal antara
konselor dan klien, dalam proses
konseling.
Tujuan Silence

● Memberikan kesempatan kepada klien untuk


istirahat atau mereorganisasi pikiran dan
perasaannya atau mereorganisasi kalimat yang akan
dikemukakan selanjutnya.
● Mendorong klien atau memotivasi klien mencapai
tujuan konseling.
Jenis-Jenis Silence

01 02
Silence dari Konselor Silence dari Klien
Jenis silence ini terjadi
Silence jenis ini terjadi
pada saat pusat
padasaat pusat komunikasi
komunikasi berada
berada pada klien,
pada konselor.
Contoh silence dari Konselor

Klien :”Bu, selama ini saya selalu bertanya-tanya pada


diri saya sendiri sebetulnya siapa
bertanggung jawab atas kematian ayah?”.
Ko’r : “………(diam untuk memberikan kesempatan kepada
klien istirahat sejenak setelah menumpahkan
perasaan-perasaannya berkaitan dengan
pertanyaan mengenai kematian ayahnya)”
Contoh silence dari Klien
Klien : “Dulu saya selalu merasa hidup saya itu lengkap
dan sangat sempurna, semua yang saya
inginkan bisa terpenuhi, Namun semenjak ayah
saya tiada semua jadi berubah”...........(Klien diam)
Ko’r : .......(diam beberapa saat untuk memberikan
kesempatan kepada klien untuk mengalami
perasaan-perasaanya secara mendalam)
Mengambil
Insiatif
Menuntut guru BK untuk
bijaksana dan dan cerdas
mengambil keputusan dalam
semua tahapan proses
konseling
Tujuan Inisiatif
● Memberikan keterampilan bagi calon konselor untuk
menangkap keadaan klien yang cenderung diam,
tidak semangat untuk berbicara, atau tersendat-
sendat
● Memberikan keterampilan bagi calon konselor untuk
membuat kalimat-kalimat yang menggambarkan
teknik-teknik mengambil inisiatif.
Materi Latihan
● Latihan kondisi klien yang cenderung diam, kurang inisiatif,
dan kurang semangat, dalam wawancara konseling.
● Latihan membuat kalimat-kalimat yang menggambarkan
teknik mengambil inisiatif.

KL:”….. tidak begitu memahami kondisi tersebut……(diam)


KO:”baiklah, barangkali anda mempunyai perasaan dan
pemikiran tertentu, namun belum anda nyatakan secara luas.
Coba an da renungkan dan usahakan menyatakannya lagi.
Bagaimana bisakah?”
Memberi Nasehat
(Advice)
Memberi saran/nasehat agar konseli
dapat menembangkan potensi,
mampu mengatasi masalah, dan
mendapat kejelasan tentang hal
yang hendak dilakukan.
Tujuan Advice
● Agar klien lebih jelas dan lebih pasti mengenai apa
yang akan dikerjakan. (advice persuasif)
● Agar klien mengetahui fakta mengenai informasi
yang sama sekali belum klien ketahui (advice
langsung)
● Agar klien mangetahui kelebihan dan kekurangan
setiap alternatif pilihan (advice alternatif)
Jenis-jenis Nasehat
Langsung Persuasif Alternatif
Saran/nasehat yang
Saran/nasehat yang
diberikan konselor Saran/nasihat/
diberikan langsung
bilamana klien telah saran yang
pada klien berupa
mengemukakan diberikan konselor
fakta jika klien sama
alasan-alasan yang setelah klien
sekali tidak mempunyai
logis dan dapat mengetahui
informasi tentang
diterima dari kelbihan dan
fakta/hal yang ia
rencana yang akan kelemahan setiap
hadapi.
dilakukan. alternatif
Contoh-contoh Nasehat
Langsung Persuasif Alternatif
Konseli: "Pak sekarang
saya sudah Konseli:"Bu, saya telah
Konseli:"Bu, bolehkah
mengetahui caranya mengetahui lebih banyak
saya tahu bagaimana
mendapatkan kerugian daripada keuntungan
cara mendapatkan
beasiswa." menikah sebelum lulus sekolah."
beasiswa?"
Konselor: "Oke kalau Konselor:" Nah.. Setelah kamu
Konselor: "Kamu boleh
kamu sudah mengidentifikasi untung
menanyakan hal ini ke
mengetahui cara ruginya menikah sebelum
Pak Ali bagaimana
memperoleh menyelesaikan studi, coba
cara memperoleh
beasiswa, sekarang pikirkan sekali lagi sebelum
beasiswa dengan jelas."
coba urus kamu mengambil keputusan
secepatnya." akhir."
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai