Anda di halaman 1dari 39

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN

TUTIK WAHYUNINGSIH, SKM, MPH


Pendahuluan
• Penyusunan proposal (research proposal) merupakan tahapan penting yang
harus dilakukan oleh peneliti atau mahasiswa yang ingin melakukan
penelitian ilmiah.

• penelitian adalah pengumpulan data secara sistematis, analisis dan


interpretasi untuk menjawab pertanyaan tertentu atau memecahkan sebuah
masalah (Chandramohan & Alkhamis, 2015)

• Penelitian dibidang kesehatan merupakan upaya yang dilakukan terkait


kesehatan dan menghasilkan solusi yang baik untuk mengatasi atau
mengurangi masalah (Wong, 2015).
• Sebelum penelitian itu dilakukan, maka perlu disusun dalam bentuk sebuah
penyusunan proposal yang baik dan mantap (Wiratha, 2006).

• Sebuah proposal yang diusulkan harus memiliki informasi yang cukup untuk
meyakinkan pengulas atau dewan pembimbing proposal bahwa pengusul
memiliki pemahaman yang baik tentang kepustakaan yang relevan dengan
permasalahan, dan metode yang bagus (Wong, 2015).
Pemilihan Topik Penelitian
topik penelitian adalah peristiwa yang akan dijadikan
objek penelitian (Subyantoro & Suwarto, 2007).
Empat hal yang biasa dipakai sebagai bahan pertimbangan
pemilihan topik penelitian, yaitu
• topik penelitian sesuai dengan kemampuan peneliti
(manageable topic),
• data topik mudah didapat (obtainable data),
• topik yang diangkat cukup penting untuk diteliti
(significance of topic), dan
• menarik minat untuk diteliti (interested topic).
kriteria untuk memilih topik penelitian:

• 1. relevansi;

• 2. menghindari duplikasi;

• 3. kepentingan data yang dibutuhkan (ketepatan waktu);

• 4. akseptabilitas studi;

• 5. kelayakan hasil;

• 6. dapat diterapkan;

• 7. dapat diterima secara etis.


• Judul penelitian merupakan bagian dari topik penelitian. (Wirartha,
2005),
• judul penelitian sebagai unsur paling penting dan merupakan cerminan
dari keseluruhan usulan penelitian.
• Judul penelitian juga sering disebut sebagai “wajah“ dari usulan
penelitian.
• Untuk sebuah proposal, judul harus ringkas dan deskriptif. Judul yang
efektif tidak hanya menarik minat si pembaca, tetapi juga memberikan
keuntungan bagi proposal (Sidik, 2014).
• Judul yang baik terbentuk setelah mengetahui masalah, bukan
sebaliknya.
Unsur-Unsur Pengajuan Penelitian
Unsur-Unsur dalam Penyusunan Proposal
Persiapan Dalam Penyusunan Proposal
Kualitatif (Vivar 2011)
Penulisan judul sebuah proposal penelitian, perlu
menghindari hal-hal berikut:

• Hindari menggunakan kata-kata terlalu banyak.


• Hindari menggunakan kata terlalu pendek. Sering kali
judul yang terlalu pendek menggunakan kata-kata terlalu
umum atau luas sehingga tidak memberitahukan
pembaca apa yang ingin dipelajari.
• Menghindari kata yang tidak spesifik.
• menghindari penggunaan frase jurnalistik atau
penggunaan kata interogatif (Lambaree, 2013).
Abstrak

• Abstrak adalah ringkasan dari informasi dasar yang terkandung di semua


bagian lain dari isi proposal.

• Abstrak ditulis ringkas atau pendek dan harus menyertakan latar belakang,
perumusan masalah, tujuan, desain penelitian dan metode penelitian
(Klopper, 2008).

• Menurut Wong (2015), abstrak dalam sebuah proposal yang merupakan


ringkasan pendek yang ditulis menggunakan sekitar 300 kata, mencakup
latar belakang, perumusan masalah, hipotesis (jika ada), metode (terdiri dari
desain, prosedur, sampel dan semua instrumen yang digunakan).
Pendahuluan umumnya mencakup tujuh elemen
penting berikut:

• Menyebutkan tujuan penelitian. Tujuan yang teridentifikasi harus bersifat


umum dan khusus.
• Mengidentifikasi alasan studi yang diusulkan dan dengan jelas tunjukkan
mengapa hal itu layak dilakukan.
• Menjelaskan secara singkat masalah utama dan sub-masalah pada
penelitian yang diangkat.
• Mengidentifikasi variabel independen dan dependen kunci dari penelitian ini.
• Menyebutkan masalah penelitian yang sering dirujuk sebagai tujuan
penelitian.
• Nyatakan hipotesis penelitian.
• Menyadari akan batasan-batasan dari penelitian yang diusulkan lebih jelas
dan fokus (Sidik, 2005).
Perumusan Masalah

• Bagian utama dan pertama dalam proposal penelitian adalah


perumusan dari masalah.
• Pertanyaan-pertanyaan dari perumusan masalah harus mampu
menyelidiki dan memandu proses penelitian (Chandramohan,
Sriram; Alkhamis, 2015).
• Pernyataan penelitian tentang kebenaran dari sebuah
pengetahuan yang diteliti dapat disajikan dalam bentuk hipotesis
penelitian.
• Diperlukan pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-
teori dan penelitian terdahulu dalam bidang berkaitan dengan
masalah yang diteliti (Wirartha, 2006).
• Kesenjangan (gap) antara fakta dan teori, antara
kenyataan dan harapan atau kejadian yang seharusnya,
antara kebijakan dan pelaksanaan disebut sebagai
masalah penelitian.
• Menguraikan lebih jelas lagi tentang masalah yang telah
ditetapkan di dalam latar belakang masalah disebut
identifikasi masalah (Subyantoro & Suwarto, 2007).
• Penulisan perumusan masalah dalam proposal kuantitatif mencakup tentang
apakah masalah yang dipikirkan dapat terpecahkan, mencantumkan masalah
dengan jelas di awal paragraf, membatasi variabel atau pertanyaan yang
ingin ditangani dari masalah, mengemas perumusan masalah dalam bentuk
pertanyaan.
• Alasan-alasan yang dipandang tentang masalah itu penting, menarik dan
perlu diteliti dikemukakan dalam perumusan masalah (Wirartha, 2006).
• Beberapa ciri dari rumusan masalah yang baik yaitu ringkas, jelas, dan
sederhana.
• Memungkinkan untuk dijawab dan diuji secara ilmiah, ditulis dalam bentuk
kalimat pertanyaan, dan yang terakhir menjelaskan hubungan antar dua
variabel atau lebih
Tujuan Penelitian
• Tujuan penelitian adalah pernyataan yang secara jelas
menggambarkan tujuan yang ingin dicapai dari sebuah proyek
penelitian (Chandramohan & Alkamis 2015).
• Tujuan penelitian memberikan indikasi yang luas tentang apa yang
ingin dicapai dari penelitian (Klopper, 2008).
• Tujuan biasanya menunjukkan jenis studi yang akan dilakukan, yaitu
mengidentifikasi, mendeskripsikan, menjelaskan, atau memprediksi.
• Adanya tujuan dalam sebuah proposal adalah untuk mengarahkan
studi.
• Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan jelas, ringkas, terukur dan
layak (Sidik, 2005)
• Penulisan tujuan yang sering ditemukan dalam penyusunan proposal
terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.
• Penulisan Tujuan umum berupa pernyataan belum terukur; sedangkan
pernyataan yang sudah terukur berada pada Tujuan khusus
(Balitbanghkes, 2013).
• Tujuan umum penelitian adalah tujuan yang berupaya menjawab
masalah pokok (masalah mayor), sedangkan Tujuan khusus penelitian
adalah tujuan-tujuan yang secara spesifik menjawab masalah-masalah
khusus (masalah minor) (Wirartha, 2006).
• Merumuskan tujuan hendaknya diperhatikan konsistensi dengan judul-
masalah-kesimpulan.
Manfaat Penelitian

• Manfaat penelitian menunjukkan seberapa jauh penelitian


tersebut bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan
bagi kegunaan praktis (Wirartha, 2006).
• Kegunaan atau manfaat penelitian adalah menguraikan suatu
harapan bahwa hasil penelitian tersebut akan mempunyai
manfaat baik praktis maupun teoretis.
• Tiga manfaat utama yang umumnya dilakukan dalam
penyusunan proposal penelitian, yaitu manfaat untuk
pengembangan ilmu, manfaat untuk masyarakat/populasi dan
yang terakhir manfaat untuk sebuah kebijakan eksekutif untuk
kesehatan masyarakat (Balitbangkes, 2013).
Tinjauan Pustaka

• Pengkajian pustaka memiliki tujuan untuk mencari dukungan teori


(memperkaya maupun menolak masalah penelitian) (Sunarto,).
• Melalui tinjauan pustaka, menunjukkan bahwa peneliti menguasai topik
utama dalam penelitian sebelumnya dan pendapat tentang topik, serta
memahami relevansinya untuk penelitian yang direncanakan
(Traenkel, 2015).
• Tinjauan pustaka dalam sebuah proposal penelitian adalah ringkasan
dari sebagian pekerjaan sebelumnya yang terkait dengan hipotesis,
atau fokus pada pengkajian (Traenkel, 2015).
• Tinjauan pustaka dapat bersumber dari buku, artikel ilmiah dan sumber
lainnya yang relevan dengan masalah penelitian (Lambaree, 2013).
Tinjauan pustaka juga dapat meliputi:

• tempat setiap karya berkontribusi untuk memahami masalah penelitian yang


dipelajari;
• bagian untuk menjelaskan hubungan masing-masing pekerjaan dengan
pekerjaan lainnya yang sedang dipertimbangkan;
• bagian untuk mengidentifikasi cara baru untuk menaksirkan
penelitian sebelumnya;
• bagian untuk mengungkapkan celah yang ada dalam kepustakaan;
• bagian untuk menyelesaikan konflik di antara studi sebelumnya yang terlihat
kontradiktif;
• bagian untuk menunjukkan cara untuk memenuhi kebutuhan tambahan
penelitian;
• bagian untuk menemukan konteks penelitian yang ingin diselidiki dalam
kepustakaan yang ada (Lambaree, 2013).
Pengkajian tinjauan pustaka umumnya harus
memuat

• Relevansi yaitu berhubungan atau berkaitan dengan


variabel yang akan diteliti;
• Kelengkapan yaitu semakin banyak kepustakaan
yang dikaji semakin lengkap teori yang dibangun;
• Kemutakhiran yaitu kepustakaan yang dikaji
sebaiknya terbitan lima tahun terakhir (terbaru)
(Sunarto, 2018).
Saat penulisan tinjauan pustaka, perlu diingat
beberapa hal

• Gunakan bukti, interpretasi yang dibuat tentang sumber yang


tersedia harus didukung dengan bukti (kutipan) yang valid.
• Bersikap selektif, hanya mengutip beberapa poin yang
dianggap penting.
• Gunakan kutipan dengan hemat.
• Meringkas dan menyintesiskan, yaitu dengan meringkas
kutipan dari sumber pustaka kemudian menyintesiskan
dengan cara menyusun ulang terkait studi yang berhubungan
dengan masalah penelitian yang ingin diselidiki.
Kerangka Pemikiran

• Kerangka pemikiran menguraikan aliran jalan pikiran menurut


kerangka yang logis (Sunarto, 2018).
• Kerangka teori adalah struktur yang menampung atau
mendukung teori suatu kajian penelitian (Lambaree, 2013).
• Kerangka teori memperkenalkan dan menjelaskan teori yang
menjelaskan mengapa masalah penelitian yang diteliti ada.
Kerangka teori tidak gampang untuk ditemukan dalam literatur.
• Untuk pemilihan teori tentunya harus bergantung pada
kesesuaian masalah penelitian, kemudahan penerapannya
dan kekuatan penjelasannya.
• Kerangka teori (theoretical framework) meliputi deskripsi teoretis dan
pembahasan penelitian terdahulu yang relevan, serta kerangka berpikir.

• Kerangka berpikir juga sering disebut sebagai argumentasi peneliti dalam


merumuskan hipotesis (Usman, 2005).
Hipotesis

• Jawaban sementara terhadap masalah yang diidentifikasi


disebut dalam penulisan hipotesis (Traenkel, 2015).
• Jadi, hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah
yang diperoleh dari hasil kesimpulan sebuah kerangka
pemikiran (Usman, 2016).
• Jika peneliti memiliki hipotesis dalam bentuk gagasan, maka
hipotesis harus dinyatakan secara jelas dan ditulis dengan
sesingkat mungkin (Traenkel, 2015).
• Penelitian yang berpijak dari hipotesis maka tujuan
penelitian jelas akan menguji hipotesis (Wirartha, 2006).
Untuk menghasilkan hipotesis yang baik, maka hendaknya memenuhi
kriteria- kriteria (Usman, 2011):

• Hipotesis harus dinyatakan hubungan antara dua


variabel atau lebih.
• Hipotesis harus jelas, tidak membingungkan, dan
dibuat dalam bentuk pernyataan.
• Hipotesis harus dapat diuji secara empiris, artinya
seseorang mengumpulkan data yang tersedia di
lapangan guna menguji kebenaran hipotesis
tersebut.
Metodologi Penelitian

• Metodologi memberikan gambaran tentang rencana kerja dari sebuah


penelitian (Sidik, 2014).
• Komponen-komponen dari desain penelitian yang harus disebutkan
dalam bagian metodologi proposal penelitian di antaranya: metode
atau teknik penelitian, variabel, metode pengambilan sampel,
perencanaan untuk pengumpulan data, dan perencanaan interpretasi
hasil (Chandramohan & Alkhamis, 2015).
• Hal yang perlu diuraikan dalam metodologi yaitu tentang metode
penelitian yang digunakan, kemudian tentang teknik pengujian
hipotesis, tentang data yang diperlukan dalam penelitian, alat-alat dan
bahan yang dipergunakan, tempat penelitian dan jadwal penelitian
(Sunarto, 2018),
Metode atau Teknik Penelitian

• Beberapa komponen yang dibahas dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif


yaitu jenis penelitian yang digunakan (apakah studi eksploratif, deskriptif atau
komparatif), dan studi kontekstual atau universal (Klopper, 2008).
• Peneliti akan memberikan interpretasi yang berbeda mengacu kepada
metode yang digunakan. Sementara desain penelitian dapat diklasifikasikan
menjadi, studi cross-sectional, case-control study, dan studi
eksperimental/intervensi.
• Jenis penelitian yang dipilih bergantung pada jenis masalah, pengetahuan
yang tersedia tentang masalah dan sumber daya yang tersedia untuk
penelitian (Chandramohan & Alkhamis, 2015).
• Desain penelitian juga disebut rencana atau blueprint yang peneliti ingin
gunakan dalam melakukan penelitian.
Lokasi Penelitian & Data Penelitian

• Pada bagian ini dapat diuraikan tentang tempat penelitian dilakukan,


apakah di laboratorium atau di lapangan, dan lengkap dengan lokasi
penelitian dilakukan
• Pemilihan lokasi penelitian perlu disertakan dengan Alasan-alasan
yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian dalam
pemulihan suatu daerah sebagai lokasi penelitian
• Alasan-alasan yang diberikan mengacu kepada kemungkinan
pengukuran variabel-variabel penelitian dengan lokasi penelitian yang
dilakukan.
• Alasan pemilihan lokasi penelitian lebih kuat, maka perlu juga dikaitkan
dengan perumusan masalah, latar belakang dan tujuan penelitian.
• Data penelitian dapat dibedakan menjadi data primer dan
data sekunder berdasarkan cara memperolehnya.
• Data primer didefinisikan sebagai data yang diperoleh
secara langsung dari sumber data penelitian (responden).
• Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen,
publikasi, intinya data yang diperoleh dalam bentuk jadi tidak
membutuhkan lagi proses pengukuran secara langsung.
Variabel dan Pengukuran

• Variabel adalah karakteristik yang melekat pada seseorang,


objek atau fenomena yang akan diambil pada nilai yang berbeda
(Chandramohan, Sriram; Alkhamis, 2015).
• Variabel adalah karakteristik tertentu yang mempunyai nilai, skor
atau ukuran yang berbeda untuk unit observasi atau individu
yang berbeda (Wirartha, 2006).
• Variabel yang ditunjukkan dalam angka (seperti pada contoh
umur), atau variabel bukan dalam angka (seperti contoh jenis
kelamin).
• Terdapat empat jenis tingkat pengukuran variabel alam
interpretasi angka-angka yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio
Populasi dan Teknik Penentuan Sampel

• Sampling adalah proses yang melibatkan pemilihan jumlah unsur-unsur yang


diminati dari populasi tertentu, untuk tujuan penyelidikan atau pemeriksaan.
Populasi adalah semua elemen (individu, subjek) yang memenuhi kriteria inklusi
tertentu yang diambil secara menyeluruh ((Klopper, 2008).
• Sampel adalah bagian populasi yang terpilih untuk studi tertentu. (Klopper,
2008).
• Pemilihan sampel dari populasi melibatkan sebuah kegiatan dinamakan teknik
pengambilan sampel (Chandramohan & Alkhamis, 2015).
• Terdapat dua teknik pengambilan sampel penelitian yaitu Probability (acak) dan
non Probability (bukan acak).
• Penelitian intervensi lebih sering menggunakan teknik probability, tetapi
terkadang juga menggunakan teknik non probability dalam pemilihan sampel.
• Penelitian kualitatif hampir selalu menggunakan teknik non probability
(Varkevisser, 2003).
Analisis Data

• Analisa data penting dimasukkan karena menunjukkan


bagaimana variabel-variabel dalam penelitian diolah serta
dianalisis.
• Bagian analisis data menjelaskan tentang prosedur untuk
pengkodean dan entri data ke dalam komputer, langkah-
langkah untuk memastikan kelengkapan dan keakuratan
dokumen informasi, bagaimana hasil akan ditampilkan, uji
statistik yang digunakan untuk menguji masing-masing hipotesis,
dan referensi yang sesuai untuk uji statistik dan program
komputer yang digunakan (Chandramohan & Alkhamis, 2015).
Untuk penelitian kuantitatif terdapat beberapa
langka yang umum digunakan dalam analisis data

• Editing data, yang bertujuan untuk mengevaluasi kelengkapan, konsistensi,


dan kesesuaian antara kriteria data yang diperlukan untuk uji hipotesis atau
menjawab pertanyaan penelitian.

• Coding data, yaitu proses memberi kode pada data dilakukan bertujuan
untuk merubah data kualitatif menjadi kuantitatif. Coding data diperlukan
terutama dalam proses pengolahan data, baik secara manual atau
menggunakan program komputer.

• Tabulasi data, yaitu memasukkan data ke dalam tabel-tabel yang telah


tersedia, baik tabel untuk data mentah maupun untuk data yang digunakan
untuk menghitung data tertentu secara spesifik.
Daftar Pustaka

• Semua kepustakaan yang telah digunakan dalam


penyusunan proposal harus didaftarkan dalam bagian daftar
pustaka.
• Biasanya format yang digunakan tergantung pada pedoman
penyusunan proposal yang akan diikuti (Sunarto, 2018).
• Tindakan mengutip sumber pustaka juga merupakan cara
terbaik agar terhindar dari pekerjaan plagiarisme (Lambare,
2013).
Add your question here!!!
Statement of the problem

Anda mungkin juga menyukai