Urinalisa Dan Cairan Tubuh
Urinalisa Dan Cairan Tubuh
URINALISA DAN
CAIRAN TUBUH
COACH : FITRIA SUKMA, S.Tr.Kes
Post Prandial
FITRIA SUKMA,
S.TR.KES
01. TOLUENA
URIN
dalam urin, aseton dan aseto asetat.
2-5 mL toluena untuk mengawetkan urin 24 jam.
02. Thymol
Satu butir thymol sebagai pengawet mempuny daya seperti
toluena. jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan
positif palsu pada reaksi proteinuria dengan cara pemanasan
dengan asam asetat.
03. Formaldehide
Khusus dipakai untuk mengawetkan sedimen. pakailah
sebanyak 1-2 mL larutan formaldehide 40% untuk
pengawet urin 24 jam.
FITRIA SUKMA,
S.TR.KES
04. Asam Sulfat Pekat
Digunakan untuk pemeriksaan kuantitatif calsium, nitrogen
PENGAWET
dan zat anorganik lainnya.. Reaksi asam mencegah
terlepasnya N dalam bentuk amoniak dan menvegah
terjadinyaendapan calsium fosfat
06. Cloroform
Menghambat pertumbuhan bakteri, merubah karakteristik
sel pada sedimen.
FITRIA SUKMA,
S.TR.KES
FITRIA SUKMA,
ANURI
wTidak terbentuk urin, terjadi pada kolaps dengan tekanan
darah sistolik < 70 mmHg, nefritis akut, yang berat dn
FITRIA SUKMA,
S.TR.KES keracunan HgCl2
WARNA
URIN
FITRIA SUKMA,
S.TR.KES
BERAT JENIS
Alkali pada peradangan saluran kencing menunjukan adanya infeksi oleh “urea
spliting organisme” yang sangat resisten terhadap antibiotik
FITRIA SUKMA,
S.TR.KES
MIKROSKOPIS
URIN
UNSUR UNSUR SEDIMEN URIN ORGANIK
FITRIA SUKMA,
S.TR.KES
MIKROSKOPIS
URIN
UNSUR UNSUR SEDIMEN URIN ORGANIK
FITRIA SUKMA,
S.TR.KES
MIKROSKOPIS
URIN
UNSUR UNSUR SEDIMEN URIN NON ORGANIK
FITRIA SUKMA,
S.TR.KES
MIKROSKOPIS
URIN
UNSUR UNSUR SEDIMEN URIN NON ORGANIK
PEMERIKSAN
KIMIAWI
• PEMERIKSAAN PROTEIN URIN
METODE ASAM
ASETAT
PEMERIKSAN
KIMIAWI
2. PEMERIKSAAN GLUKOSA URIN
METODE BENEDICT
UROBILINOGEN
PERCOBAAN WALLACE DIAMOND
INDIKASI
BENDA KETON
ROTHERA & GERHARD
DARAH SAMAR
BENZIDIN
KUANTITATIF PROTEIN
A R A I C O P H A R M A C E U T I C A L | VA C C I N E S
ESBACH & TSUCHIYA
PRINSIP:
Urobilinogen dioksidasi oleh I2 menjadi urobilin.
urobilin dengan Zn akan emberikan fluoresensi
berwarna hijau
CARA KERJA :
UROBILIN 5 cc urin + 2 tetes lugol + 7.5 cc reagen schlesinger
PERCOBAAN SCHLESINGER kemudian kocok .
saring sampai diperoleh filtrat yang jernih
filtrat diperiksa dengan latar belakang hitam
INTERPRETASI HASIL :
+ bila terdapat fluoresnsi hijau pada filtrat
A R A I C O P H A R M A C E U T I C A L | VA C C I N E S
PRINSIP:
Urobilinogen + paradimetil amino benzaldehid akan
membentuk komplek warna merah anggur.
INTERPRETASI HASIL :
+ bila timbul warna merah anggur
A R A I C O P H A R M A C E U T I C A L | VA C C I N E S
PRINSIP:
BaCl2 bereaksi dengan sulfat dalam urin
membentuk endapan BaSO4 dan bilirubin akan
menempel pada molekul ini. feriklorida
mengoksidasi bilirubin menjadi biliverdin.
INTERPRETASI HASIL :
+ bila timbul warna hijau atau biru kehijauan.
sensitivitas 0,05-0,1 mg bilirubin/dl urin.
A R A I C O P H A R M A C E U T I C A L | VA C C I N E S
PRINSIP:
Natrium nitroprusid akan bereaksi dengan asam
amino asetat dan aseton dalam suasana basa akan
membentuk senyawa berwarna ungu.
INTERPRETASI HASIL :
+ bila timbul cincin ungu kemerah merahan pada batas
kedua lapisan.
A R A I C O P H A R M A C E U T I C A L | VA C C I N E S
PRINSIP:
Hemoglobin sebagai peroksidse yang berfungsi
menguraikan H2O2 menjadi H2O akan
mengoksidasi benzidin.
CARA KERJA :
DARAH SAMAR rsejumlah urin pd tabung reaksi dipanaskan kemudian
dinginkan
BENZIDIN
seujung spatula + 3cc asam asetat glasial kemudian kocok
hingga homogen + 2cc urin yang telah dipanaskan tadi + 1
cc Hb2O2 lalu campur baik baik. bacahasil dalam 5 menit
INTERPRETASI HASIL :
+ bila timbul warna hijau biru.
A R A I C O P H A R M A C E U T I C A L | VA C C I N E S
PRINSIP:
Protein akan mengendap dalam suasana asam
CARA KERJA :
KUANTITATIF urin yang akan digunakan harus jernih
urin diasamkan dengan beberapa tetes asam asetat glasial. pemeriksaan cara Esbach da tsuchiya
PROTEIN tabung dari Esbach diisi dengan urin sampai garis U menggunakan urin 24 jam.
ESBACH & TSUCHIYA tambahkan reagen sampai garis R pemeriksaan dilakukan apabila pada
tutup tabung dan homogenkan 10x jangan ada px metode bang menunjukan hasil
gelembung.
+3/+4
biarkan selama 24 jam
INTERPRETASI HASIL :
tinggi endapan dibaca setelah 24 jam
A R A I C O P H A R M A C E U T I C A L | VA C C I N E S
TEST CARIK
CELUPDIP-ANDREAD TEST STRIP
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Donec quis erat et quam
iaculis faucibus at sit amet nibh. Vestibulum dignissim lectus in ligula rhoncus, et
bibendum risus dictum.
SYARAT WADAH SPESIMEN YANG BAIK DAN BENAR
Interpretasi hasil:
Normal : terdapat sedikit leukosit, tidak terdapat eritrosit
Abnormal : Eritrosit dalam faeces terjadi apabila terdpat
perdarahan dalam saluran pencernaan.
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
Karbohidrat Lemak
Amoeba
protein
Reagen : Lugol Reagen : Sudan III , asam
Reagen : Eosin 1 %
Cara : 1 tetes preparat asetat glasial
reagen : Asam Asetat 30% cara : 1 tetes faeces + 1
faeces + 1 tetes lugol, cara kerja : 1 tets faeces +
Cara kerja : preparat tetes lar. eosin 1%. amati
tutup dengan deck glass. 1 tets sudan III + 1 tetes
faeces + 1 tetes asam dibawah ikroskop.
panaskan perlahan, setelah asam asetat glasial. panasi
asetat glasial 30%
dingin amati perlahan lahan dan
langsung diperiksa
A R A I C O P H A R M A C E U T I C A L | VA C C I N E S
DARAH SAMAR (BENZIDIN)
PEMERIKSAAN KIMIAWI
INTERPRETASI HASIL :
FITRIA SUKMA,
S.TR.KES
Cara Menampung cairan:
• apabila tidak dilakukan pemeriksaan bakteriologi
sediakan 3 tabung untuk menampung cairan
Tabung 1 : Tampung beberapa tets pertama cairan yang
keluar dari pungsi. (tdk untuk px )
Cairan otak dapat diperoleh dengan Tabung 2 & 3 : disi langsung cairan dari pungsi dengan
melakukan pungsi kedalam cavum sama banyak cairan otak 2-4 mL dan boleh dipakai untuk
ssubarachnoidale bagian lumbal, pungsi px.
suboccipital ke dalam cisterma magna atau
pungsi pentrikel sesuai dengan indikasi 2. sediakan selalu tabung isi lar. Na citrat 20% digunakan
klinis. apabila cairan otak akan membeku apabila keruh,
xanthochrom atau bercampur darah. 0,01 mL untu1 mL
cairan otak.
03 Bekuan
Normal : tidak ada bekuan
abnormal : terjadi bekuan halus sekali, berkeping,
berserat, berupa selaput yang kasar dan besar.
FITRIA SUKMA,
S.TR.KES
01 Warna
merah , coklat, kuning (Xantroktomi) dan keabu a
buan.
Pemeriksaan Kekeruhan
02
Mikroskopis normal sejernih aq
abnormal :keruh
03 Bekuan
Normal : tidak ada bekuan
abnormal : terjadi bekuan halus sekali, berkeping,
berserat, berupa selaput yang kasar dan besar.
FITRIA SUKMA,
S.TR.KES
1.Menghitung Jml Sel
• px dilakukan dalam waktu 1/2 jam setelah mendapat liquor .
• tabung ke 3 yang digunakan
• tidak boleh terdapat darah.
• keadan normal ditemukan 0-5 sel/ ul cairan otak.
• bilik hitung Fush Rosenthal
• lar. Turk.
• Cara kerja:
• kocok cairan otak
• isap lar turk sampai garis tanda 1 dlm pipet leukosit
• isapcairan otak sampai tanda 11.
• homogenkan, buang tetes pertama
• isi kamar hitung, diamkan selama 5 menit.
• n/16 x 5 x 10/9 = 50n/144 = n/3
• Abnormal > 10 Sel/uL
2. Menghitung Jenis Sel
• Cairan jerinih di centrifuge dalam kecepatan 1500-2000 rpm selama
10 menit.
• sedimen digunakan untuk membuat apusan
• warnai menggunakan giemsa atau wright
• buat hitung jenis seperti hitung jenis leukosit.
• Normal : hanya limfosit sja.
• jika segmen meningkat tandanya proses radang menghebat
• limfosit bertambah tandanya proses mereda.
3. Bakterioskopi
• M. Tuberculosa, Meningococcus, peneumococcus, streptococcus
dan H.Influenza.
• pewarnaan Ziehl Neelsen atau Kinyoun Gabbet
• menggunakan sedimen untuk bahan pemeriksaan.
4. Pemeriksaan Kimiawi
• Tes Pandy : Protein dalam liquor membentuk kruhan dalam suasana
asam.
• 1 cc reagen pandy + 1 tetes cairan otak
• + kekeruhan putih kebiruan
• Tes Nonne
• 1 cc LCS +1 cc Lar. Ammonium sulfat
• + Cincin keruh pada daerah perbatasan kedua lapisan.
Differeiasi Transudat dan Eksudat
PEMERIKSAAN
TRANSUDAT EKSUDAT
Pemeriksaan Kimiawi :
Makroskopis : Mikroskopis : Tes Rivalta
Jumlah • Hitung Jumlah Leukosir : NaCl 0,9%.
100 cc aq + 0,1 asam asetat glasial + teteskan 1
Warna • Menghitung Jenis Sel : sama
tetes cairan ke dalam cairan di atas kira kira 1
Kejernihan cc di atas permukaan.
Bau Transudat : Sedikit kekeruhan
Berat Jenis Eksudat : kekeruhan jelas sampai kedaasar
ANALISA SEMEN