Case Report Minggu 3 (Armando) Studi Kasus Urolithiasis Pada Kucing Abu Di K and P Clinic Surabaya
Case Report Minggu 3 (Armando) Studi Kasus Urolithiasis Pada Kucing Abu Di K and P Clinic Surabaya
CLINIC SURABAYA
ABSTRAK
Gangguan pada sistem perkencingan yang kerap menjadi masalah pada kucing yaitu Urolithiasis.
Urolithiasis itu sendiri merupakan gangguan pada saluran urinari akibat adanya
batu/kalkuli/kristal-kristal. Kalkuli tersebut dapat menimbulkan sumbatan bahkan perlukaan
pada saluran urinary akibat terjadinya supersaturasi pada urin yang terdiri dari satu atau beberapa
jenis mineral yakni kalsium, oksalat, dan fosfat yang dapat bergerak turun sepanjang ureter,
vesika urinaria, dan uretra. Manifestasi klinis pada kejadian urolitiasis bersifat nonspesifik dan
sangat bervariasi tergantung dari besarnya, jumlah dan lokasi kalkuli. Urolitiasis pada umumnya
diikuti hematuria, disuria, serta stanguria. Pada kasus Urolithiasis yang menyerang kucing Abu
di klinik KandP Surabaya ini memiliki berat badan 3,67 kg, jenis kelamin jantan, umur 18 bulan
dengan amnanesa kesusahan saat urinasi (stanguria), pernah dipasang kateter sebanyal 3x,
kondisi kucing lemas , sering muntah dan penurunan nafsu makan . untuk diagnosa penunjang
yang dilakukan yakni melakukan tes urin (Urinalis) dan hasil tes darah (Haematologi).
KATA KUNCI : Urolithiasis, stanguria, Urinalis, Haematologi
ABSTRAK
Disorders of the urinary system that are often a problem in cats, namely Urolithiasis. Urolithiasis
itself is a disorder of the urinary tract due to the presence of stones/calculi/crystals. These calculi
can cause blockages and even injuries to the urinary tract due to supersaturation in the urine
which consists of one or several types of minerals namely calcium, oxalate and phosphate which
can move down along the ureters, urinary bladder and urethra. Clinical manifestations of
urolithiasis are nonspecific and vary greatly depending on the size, number and location of
calculi. Urolithiasis is generally followed by hematuria, dysuria, and stanguria. In the case of
Urolithiasis that attacked the Abu cat at the Surabaya KandP clinic, he weighed 3.67 kg, male, 18
months old with amnanesa with difficulty urinating (stanguria), had a catheter installed 3 times,
the cat's condition was weak, often vomited and decreased appetite . for supporting diagnoses
that are carried out, namely conducting a urine test (Urinalis) and blood test results
(Hamatology).
KEY WORDS : Urolithiasis, stanguria, Urinary, Haematology
PENDAHULUAN
Gangguan pada sistem perkencingan klinis pada hewan. Urolith yang terbentuk
merupakan salah satu dari berbagai masalah dapat dibedakan atas empat berdasarkan
yang dapat terjadi pada hewan kesayangan, jenis mineralnya, yaitu urat (urat amonium,
terutama kucing. Urolithiasis, gagal ginjal, urat sodium, dan asam urat), sistin, fosfat
infeksi saluran kencing merupakan contoh amonium magnesium (struvit), dan kalsium
gangguan pada sistem perkencingan yang (kalsium oksalat dan kalsium fosfat).
kerap menjadi masalah pada kucing. Kondisi terjadinya hematuria dapat
Komposisi dan cara pemberian pakan yang disebabkan karena adanya perlukaan dan
kurang tepat dapat menyebabkan infeksi pada mukosa saluran kencing (Riesta
ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh dkk., 2020).
kucing tersebut. Pakan yang kurang tepat Manifestasi klinis pada kejadian
dapat berpengaruh terhadap tingkat urolitiasis bersifat nonspesifik dan sangat
keasaman (pH) urin, volume urin, dan bervariasi tergantung dari besarnya, jumlah
konsentrasi urin yang dapat menyebabkan dan lokasi kalkuli. Urolitiasis pada
terbentuknya mineral berlebih pada urin. umumnya diikuti hematuria, disuria, serta
Urolithiasis merupakan kondisi stanguria (Mihard dkk., 2019). Sesuai
terbentuknya kalkuli akibat terjadinya dengan penelitian Nurrurozi, dkk. (2019)
supersaturasi pada urin yang terdiri dari satu kucing pada penelitiannya yang
atau beberapa jenis mineral yakni kalsium, mengalami struvit urolithiasis
oksalat, dan fosfat yang dapat bergerak menunjukkan gejala klinis stranguria,
turun sepanjang ureter, vesika urinaria, dan disuria, dan hematuria. Semua gejala itu
uretra (Men dan Arjentinia, 2018). disebabkan oleh sumbatan struvit yang
Urolithiasis lebih sering terjadi pada kucing menyebabkan keradangan pada saluran
jantan dibandingkan dengan kucing betina urinasi sehingga menyebabkan kesulitan
dan hewan yang terserang umumnya urinasi, sering menjilat area genital,
berumur antara 1-7 tahun. Masalah merejan saat buang air kecil,
kesehatan ini mengganggu VU dan uretra sertakeluarnya darah pada urin. Ada tiga
kucing. Gangguan pada uretra disebabkan teori yang menjelaskan terbentuknya urolit
oleh struktur uretra kucing jantan yang pada saluran urinari yaitu endapan
berbentuk seperti tabung, memiliki bagian kritalisasi, pembentukan inti matriks, dan
yang menyempit sehingga sering penghambat faktor kristalisasi. Endapan
menimbulkan penyumbatan urin asal VU ke kristalisasi terjadi akibat kejenuhan yang
luar tubuh. Kristal urin yang paling sering tinggi (supersaturation) antara urin dan
ditemukan yaitu kalsium oksalat dengan kristaloid kemudian berkembang menjadi
persentase kejadian 46,3% dan magnesium kalkuli. Pembentukan inti matriks
amonium fosfat 42,4%. Partikel yang (komponen organik non kristal dari kalkuli
mengendap kemudian mengkristal dan dapat seperti albumin dan globulin) yaitu substansi
bertambah besar ukurannya, memperparah abnormal dari urin menjadi penyebab awal
kerusakan sehingga menimbulkan gejala terjadinya pembentukan kalkuli. Teori
penghambat kristalisasi menyatakan bahwa Pemeriksaan Fisik
faktor penghambat pembentukan kalkuli Dari hasil pemeriksaan fisik yang
tidak tersedia. Terbentuknya batu pada dilakukan tampak kucing Abu dengan
saluran kemih dapat disebabkan oleh 3 kondisi lemas, mukosa pink pucat, , suhu
faktor, yaitu konsentrasi kristaloid yang tubuh meningkat 39,9C, dehidrasi sedang, ,
tinggi dalam urin, lesi pada dinding saluran tidak ada batuk dan leleran
urinarius atau perubahan fisikokimia dalam Pemeriksaan Penunjang
urin hingga terbentuknya kristal, dan stastis Pada penegakan diagnosa juga
air kemih. Pembentukan batu dapat terjadi diperlukan pemeriksaan penunjang untuk
karena urin yang jenuh dengan garam-garam menunjang dan penentuan langkah terapi.
pembentuk batu atau urin kekurangan faktor Pada kasus kucing Abu ini, pemeriksaan
penghambat pembentukan batu. Kotoran dan penunjang yang dilakukan yakni melakukan
debris dalam urin juga akan mengendap tes urin (Urinalis) dan tes darah
sehingga mengkristal dan membentuk batu- (Haematologi).
batu dalam saluran urinarius (Mihard dkk.,
Jenis Hasi Unit Reffer Ketera
2019).
Pemerik l ence ngan
MATERI DAN METODE saan Interv
al
Kucing persia bernama Abu dengan jenis Leukosit 500 Cell/ 0 Tinggi
kelamin Jantan, berusia 18 bulan, dengan uL (Pyuria)
berat badan 3,67 kg, warna rambut putih Urobilin Nor umol 3,2 -16 Normal
ogen mal /L
hitam. Protein 3,0 g/L <0,15 Tinggi
(Protein
uria)
PH 7,0 5,0 -7,0 Normal
Blood 80 Cell/ 0 Tinggi
uL (Hemat
uria)
Spesific 1020 1015 – Normal
Gravity 1045
(SG)
Ketone 0 mmo 0 Normal
l/L
Bilirubin 0 umol 0 Normal
Anamnesa /L
Kucing Abu datang ke KandP klinik Vc 0,6 mmo 0 Tinggi
dengan keluhan kondisi kucing yang (Ascorbi l/L
kesusahan saat urinasi (sudah pernah c Acid)
Micro 150 Mg/ <2 Tinggi
dilakukan pemasangan kateter sebanyak 3x),
Albumin L
kondisi tubuh lemas, suhu tubuh meningkat (MA)
39,9C, sering muntah, ada penurunan Creatinin 26,4 mmo 0,9 – Normal
nafsu makan, bisa pub namun lama, belum l/L 26,4
pernah di lakukan vaksin serta pemberian Protein 56,6 Mg/ <0,2 Tinggi
obat cacing. to L
Creatinin
e Ratio haemoglobin masih di golongkan normal
(PCR) dikarenakan selisih antara rata- rata normal
Calcium 1,0 mmo 1,0-10 Normal dan hasilnya masih batas wajar, tingginya
(CA) l/L
kadar granulosit (granulositosis) dan
Glucose 0 mmo <2,8 Normal
l/L rendahnya Limfosit (Limfositopenia).
Tabel 1. Hasil Uji Urin (Urinalisis)