Pendahuluan Dua (2) tanaman yg punya sifat yg berbeda sel-sel protoplas didapat & digabungkan (dilakukan fusi)propagasi dgn kultur in-vitro tanaman baru dgn sifat gabungan antara kedua tanaman tersebut Contoh : Fusi protoplas & regenerasi hasil fusi antara Solanum melongena dan Solanum torvum Somatic Hybrid Between Tomato and Potato Steps involved in somatic hybridization Schematic view of symmetric protoplast fusion producing somatic hybrids Schematic view of asymmetric protoplast fusion using donor- recipient method resulting i nto creation of alloplasmic somatic hybrid or cybrids Protoplast Isolation, Fusion, and Plant Regeneration Somatic Hybrid in Genus Putunia
First Row: Two
parental lines
2nd Row: F1 hybrid (left)
and somatic bybrid (right)
3rd and 4th Rows:
Segregation of F2 progeny in somatic hybrids FUSI PROTOPLAS (Species sama atau berbeda) Spontan atau dipacu Induksi: zat kimia, virus, media listrik NaNO3 → prosentase hybrid yang diperoleh sangat rendah Larutan dengan kadar tinggi Ca++ (50mmol/L CaCl2.2H2O) dan pH tinggi (10) → berhasil pada tembakau tetapi pH tinggi sebetulnya banyak protoplas yang mengalami kerusakan PEG (BM 1000-6000) konsentrasi 25-30% → prosentase fusi 30-35% Sequential stages in protoplast fusion: (A). Two separate protoplasts (B). Agglutination of two protoplasts (C&D). Membrane fusion at localized site (E and F). Development of spherical heterokaryon. Fusogen & Medan Listrik Kelemahan fusogen: 1. Tidak memberikan hasil yang reprodusibel 2. Prosentase fusi rendah Fusi dengan medan listrik → tjd 2 tahap: 1. Kontak antar membran → dielektroforesis membran 2. Fusi membran yang bermuatan listrik pada daerah kontak → diikuti tahap pemulihan bentuk, fusi inti, dll Protoplast chains during electrofusion A very simple picture of a 2 protoplasts sticking to one another Protoplast fusion Tehnik/tahapan Fusi Protoplas 1. Persiapan eksplan 2. Penyiapan larutan enzim untuk maserasi dan pelarutan dinding sel 3. Sterilisasi eksplan sebagai sumber protoplas 4. Isolasi protoplas dan pencucian 5. Fusi protoplas dan kultur Persiapan eksplan & Larutan enzim
1. Persiapan eksplan → mesofil daun dari
seedling 2. Penyiapan larutan enzim untuk maserasi dan melarutkan dinding sel → harus mengandung pektinase dan selulose/hemiselulose serta osmotic stabilizer (manitol/sorbitol) dan Ca++ (stabilitas membran protoplas) Persiapan larutan enzim Adapun komposisi larutan enzim adalah : 1% selulose 0,1% maserosim 15% air kelapa 0,5 M sukrosa 10 mM CaCl2.H2O (sebagai tambahan) pH 5,8 selanjutnya disterilisasi dengan miliporfilter → simpan pada suhu 4 C (tidak boleh lebih dari 3 Hari) Tahap Sterilisasi & Isolasi Protoplas 3. Sterilisasi bahan sample dengan cara: mesofil daun dicuci dgn tween 20 selama 1 menit → sodium hipoklorid 1-5% selama 10 menit → bilas dgn air steril 3x 4. Isolasi protoplas dan pencucian Epidermis dihilangkan → dipotong-potong → dihilangkan ibu tulang daun → preplasmolizing agent 1 jam → shaker (40 rpm), gelap, suhu 25 C → preplasmolizing diganti dng lar enzim → inkubasi 18 jam dengan shaker, gelap, suhu 25 C → disaring dgn nilon filter ukuran 200 m → disaring dengan nilon filter uk 80 m → suspensi masuk ke tabung sentrifuse → sentrifuse 100g selama 3 menit → supernatan dibuang dgn pipet scr hati-hati → ditambah lar pencuci → protoplas akan mengapung dipermukaan → dipipet dan diamati dibawah mikroskop Tahap Fusi Protoplas & Kultur 5. Fusi protoplas dan kultur • Protoplas viable → dipipet ke tabung lain → suspensi dgn lar pencuci (0,5 M sukrosa, 5-10 mM CaCl2.2H2O) atau CPW → bilas lagi 1x → proses fusi dengan PEG BM 6000 25-35% • Komposisi larutan PEG : 0,3 M glukosa, 50mM CaCl2.2H2O, 25-35% PEG 6000, pH 5,8 • 0,5 ml protoplas viable + 1 ml lar PEG → inkubasi 5-20 menit → apabila fusi telah banyak → larutan PEG dipipet dari dasar tabung diganti dengan lar PEG + CaCl2 dengan konsentrasi tinggi (1:2), inkubasi 10 menit → Lar PEG diganti larutan pencuci → suspensi kembali, inkubasi 5 menit → sentrifus 3 menit → cuci dengan larutan pencuci → kultur pada medium. Regenerasi dinding dapat diamati dengan mikroskop UV Macam- macam metode kultur An outline of somatic hybridization between Trovita orange and Poncirtts trifoliata Asymmetric somatic hybrids were produced by protoplast fusion between B. napus and B. nigra. Hybrid plants were tested for resistance against Leptosphaeria maculans (blackleg) and Plasmodiophora brassicae (clubroot). The chromosomal composition of hybrids was investigated by genomic in situ hybridization (GISH). We are aiming to produce material for conventional breeding. Fusion protoplast originating Plasmodiophora brassicae- from B. napus and B. nigra infected plants: protoplasts Left: Control plant with symptoms Right: Resistant hybrid plant Leptosphaeria maculans infected hybrid plants: Left: Two resistant plants The other plants show disease symptoms of different severity Link video • https://www.youtube.com/watch? v=znosURO2pcg Tugas Aplikasi Bioteknologi Tanaman Obat • Silahkan upload tugas aplikasi Bioteknologi Tanaman Obat paling lambat saat UTS makul BTO. • Topik tidak boleh sama (Mohon dibuat list di grup wa kelas BTO). Apabila sama maka nilai akan dibagi dengan jumlah total yang sama. Apabila topik tidak sesuai dengan kajian BTO maka nilai tugas 0. Apabila tidak mengumpulkan tugas atau mengumpulkan tugas terlambat maka nilai untuk tugas ini 0 • Ketentuan yang berlaku untuk tugas: a) Tugas bukan merupakan ringkasan dari 1 jurnal b) Ditulis maksimal 10 halaman dalam bentuk pdf dengan spasi 1,5 c) Setiap sitasi harus ditulis referensinya (penulisan referensi sesuai dengan ketentuan tulisan ilmiah) d) Format penulisan bebas e) Semakin banyak referensi/daftar pustaka yang digunakan maka nilai akan semakin besar Tugas Presentasi Aplikasi Kelompok 8 dan 9
• Silahkan upload tugas presentasi untuk:
1. Kelompok 8 dengan topik " Aplikasi elisitor untuk produksi senyawa obat", 2. Kelompok 9 dengan topik "Aplikasi kultur protoplas untuk produksi senyawa obat" • Dalam bentuk ppt dan atau video. • Jurnal yang dipakai juga harus di upload disitus kuliah