WAFIYYATUNNUFUS
P051194131
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Isolasi DNA bakteri merupakan pemisahan molekul DNA dari sel bakteri.
Isolasi yang dilakukan pada praktikum ini menggunakan metode boiling. Pada
metode bakteri dipanaskan pada suhu tinggi sehingga dinding selnya lisis.
Pengenalan isolasi DNA penting dipelajari untuk bidang biologi molekuler.
Beberapa bakteri telah berhasil diintroduksi ke dalam tanaman seperti padi, kapas,
dan kedelai. Pentingnya bioteknologi untuk perkembangan keanekaragaman
hayati dimasa mendatang memerlukan sebuah keterampilan dan pemikiran yang
kritis.
Plasmid merupakan DNA sirkular untai ganda ekstrakromosomal pada
bakteri dengan panjang kurang dari 20 kb yang dapat bereplikasi sendiri, sehingga
memungkinkan terdapatnya banyak kopi dalam satu sel (Willey et.al., 2011).
Plasmid hampir selalu membawa gen tertentu (satu atau lebih gen) dan umumnya
gen tersebut mengkode sifat-sifat penting yang ditunjukkan oleh bakteri asal.
Plasmid membawa tipe gen yang sangat bervariasi fungsinya, seperti resistensi
antibiotik, resistensi logam berat, sensitif terhadap mutagen, sensitif atau
resistensi bakteriofag, produksi enzim restriksi, produksi asam amino, produksi
toksin, penentu virulensi, katabolisme molekul organik kompleks, kemampuan
pembentukan hubungan simbiosis, dan transfer DNA antar spesies (Hogg, 2005;
Brown, 2006).
Secara garis besar isolasi plasmid terdiri dari tiga tahapan kegiatan, yaitu
tahap kultivasi dan harvesting, tahap lisis dan tahap pemurnian DNA plasmid.
Kultivasi yaitu memberikam kesempatan bagi bakteri untuk memperbanyak diri
sehingga pada saat pemanenan didapatkan plasmid dalam jumlah yang banyak.
Lisis (pemecahan dinding sel), membran sel bakteri tersusun atas membran luar
dan membran dalam, membran luar terdiri atas lipopolisakarida, protein,
fosfolipid, lipoprotein, dan peptidoglikan sedangkan membran dalam tersusun atas
membran fosfolipid bilayer yang juga terintegrasi protein di dalamnya (Brock et
al., 1994).
Tujuan Praktikum
2. METODE PRAKTIKUM
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung mikro steril
1.5 ml, pipet mikro (100 μL, 200 μL, dan 1000 μL), MaxiMix®II vortex mixer
(Thermo Scientific, Jerman), microlitre centrifuges Z 216 MK (HERMLE
Labortechnik GmbH, Jerman), SorvallTM LegendTM Micro 17 microcentrifuge
(Thermo Scientific, Jerman) lemari pendingin, microwave, perangkat
elektroforesis Mupid®exU (Eurogentec, Belgia), Maestro nanopro (alat
nanophotometer).
Bahan-bahan yang digunakan untuk isolasi plasmid adalah kultur bakteri
Escherichia coli, Larutan resuspensi, larutan lisis, larutan netralisasi, PCL (Phenol
: Chloroform : Isoamylalcohol) 25:24:1 vol, NaOAc 2 M pH 5.2, EtOH100 % dan
70 %, RNAse 1 mg/ml, Buffer tris-acetic acid EDTA (TAE) 1x, Agarosa, Loading
dye 6x, DNA Maerker Lambda, Ethidium bromide 1 mg/ml, ddH2O.
Prosedur Praktikum
Isolasi DNA Plasmid
Bakteri Escherichia coli yang akan dilakukan isolasi DNA Plasmid sudah
dikulturkan dalam medium LB dan diinkubasi selama 24 jam. Tabung mikro 1,5
ml disiapkan untuk isolasi DNA Plasmid. Sebanyak 15 ml kultur bakteri
Escherichia coli diambil kemudian sentrifugasi dengan kecepatan 10000 rpm
selama 5 menit. Terbentuk pellet endapan, supernatant dibuang kemudian
ditambahkan larutan resuspensi sebnayak 250 µl kemudian cairan diresuspensi.
Cairan lisis sel dimasukkan sebanyak 250 µl, bolak balik tube perlahan sektar 10x.
Selanjutnya ditambhakan larutan netralisasi sebanyak 250 µl, bolak balik tube
perlahan sekita 10x. Setelah itu, sampel disentrifugasi dengan kecepatan 10000
rpm selama 10 menit. Supernatant diambil dan ditambahkan PCL
(phenol;chloroform;isoamylalcohol) sebanyak 1x volume supernatant yang
terambil, homogenkan dengan vortex kemudian di sentrifugasi dengan kecepatan
10000 rpm selama 10 menit. Tabung baru disiapkan dan cairan fase atas
(terbentuk 2 fase pada tabung) dipindahkan ke tabung baru. Kemudian
ditambahkan 0,1 x volume NaOAc 2M. Selanjutnya ditambahkan 2-3x volume
EtOH 100%, bolak balik tube perlahan sekitar 10x. Setelah itu dimasukkan
kedalam lemari pendingin dengan suhu -25°C selama semalam. Setelah diinkubasi
semalam, sampel disentrifugasi pada kecepatan 10000 rpm dan suhu 4°C selama
25 menit. Supernatant dibuang hingga tersisa endapan dan ditambahkan EtOH
70% sebanyak 500 µl sebagai larutan pencuci (washing), kemudian disentrifugasi
kembali pada kecepatan 10000 rpm dengan suhu 4°C selama 5 menit. Supernatant
dibuang kemudian keringkan sampel dengan vacuum dryer dengan suhu 60°C
selama ± 10 – 15 menit. Kemudian ditambahkan 15-20 µl ddH20, disetrifugasi
untuk menurunkan cairan yang menempel di dinding tabung, dan ditambahkan
RNAse 0,2 x volume. Sampel diinkubasi selama 10 menit dan simpan di freezer -
25°C sebelum diuji selanjutnya.
Pembuatan Agarose
Gel agarose 1% dibuat dengan menimbang sebanyak 0,35 gr agarose, kemudian
TAE 1x ditambahkan sebanyak 35 ml, dipanaskan pada microwave hingga larut
sempurna. Setelah suhu gel agarose tidak terlalu panas, gel dicetak dengan
menggunakan gel tray (cetakan gel) dan dipasang sisir untuk membuat sumuran.
3
Proses isolasi plasmid dari suatu bakteri, ada tiga tahap penting yang perlu
dilakukan, yaitu 1. Lisis membran sel bakteri, 2. Ektraksi DNA, 3. Pengendapan
DNA. Proses lisis diawali dengan adanya pemberian SDS + NaOH dimana SDS
(sodium dodesil sulphate) merupakan deterjen yang berperan untuk melisis
dinding atau membran sel yang terdiri dari lipid (fosfolipid) dan NaOH sebagai
larutan basa berfungsi untuk denaturasi protein atau DNA (DNA double strain
menjadi single strain). Terjadinya proses lisis ditandai dengan terbentuknya
lendir. Kemudian larutan disentrifugasi untuk diambil supernatannya berupa
lautan suspensi. Pada larutan suspensi sebelum diekstraksi, terdapat senyawa
DNA plasmid, RNA, Protein, Senyawa Organik dan Komponen Lipid. Ekstraksi
dilakukan dengan adanya penambahan PCI (Phenol-Chloroform-Isoamyl Alcohol)
dengan tujuan untuk memisahkan antara DNA dan komponen lainnya dimana
Phenol-Chloroform berfungsi sebagai pelarut dari senyawa organik dan
komponen lipid. Dengan dilakukannya ekstraksi menggunakan PCI maka setelah
disentrifugasi terbentuklah 3 fase dimana terdiri dari fase air yang ada di paling
atas tempat DNA plasmid berada, protein yang terkoagulasi di fase yang ada di
tengah dan fase Phenol-Chloroform yang ada di paling bawah karena sifat
chloroform yang berat jenisnya besar. Fase air yang diambil kemudian
diendapkan menggunakan sodium acetat untuk menciptakan kondisi netral dan
alcohol untuk mengikat air yang sebelumnya terikat pada DNA sehingga DNA
mengendap dengan sentrifugasi. Pelet yang didapat kemudian dimurnikan dengan
penambahan etanol 70% yang kemudian disentrifugasi lagi untuk didapatkan
pelet. Pada tahap ini tidak perlu dilakukan resuspensi karena apabila dilakukan
resuspensi DNA akan sulit mengendap karena pH nya tidak netral lagi.
Penambahan RNase dapat diberikan untuk menghilangkan sisa-sisa fragmen RNA
4
setelah dilakukan pemurnian dan proses vakum dengan bantuan larutan buffer TE
ataupun dH2O.
Hasil pada tabel 1 menunjukkan bahwa DNA total hasil isolasi RNA
pada setiap sampel memiliki nilai kemurnian rata rata sebesar 1,7 – 1,9.
Kondisi tersebut cukup bagus untuk nukleat keasaman murni (Haris et al.,
5
2005). Kualitas sampel secara akurat, yaitu rasio 260/280. Nukleat murni
asam biasanya menghasilkan rasio 260/280 ~ 1,8 dan rasio 260/280 ~ 2,0
untuk DNA dan RNA. Jika rasio kemurnian yang secara signifikan lebih
rendah dari nilai yang diharapkan dapat mengindikasikan teknik isolasi yang
digunakan mungkin memerlukan optimasi lebih lanjut karna mengalami
kontaminasi sehingga pita DNA yang dihasilkan smear atau tidak jelas
(Desjardins & Conklin, 2010)
4. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Brock, T. D., Michael T. Madigan, john M. Martinko and Paker. 1994. Biology of
microorganisms. Prentice Hall
Brown, T.A. 2006. Gene Cloning and DNA Analysis: An Introduction. Fifth
edition. Wiley Blackwell.
Haris, N., Aswidinnoor, H., Suwanto A., Suhartono, M., Mathius, N. T.,
Purwantara, A. 2005. Konstruksi pustaka cDNA dari daun klon karet
AVROS 20137 yang diinfeksi patogen Corynespora cassiicola. Menara
Perkebunan, 73(2): 44-62.
Hogg, S. 2005. Essential Microbiology. John Wiley & Sons Ltd. England.