Obat Tradisional
Obat Tradisional
OLEH
BURHANUDDIN TAEBE
RUANG LINGKUP
1. BAHAN BAKU OBAT TRADISIONAL
2. PENGOLAHAN BAHAN BAKU OBAT TRADISI-
ONAL
3. CARA PRODUKSI OBAT TRADISIONAL
4. PENGEMBANGAN OBAT TRADISIONAL
5. PERATURAN PER-UU OBAT TRADISIONAL
6. PEMERIKSAAN MUTU OBAT TRADISIONAL
7. MASA DEPAN OBAT TRADISIONAL
OBAT MODERN OBAT OBAT TRADISIONAL
1. PENGOBATAN TRADISIONAL
Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992
TENTANG KESEHATAN
Adalah pengobatan dan atau perawatan dengan
cara, obat dan pengobatannya yang mengacu
pada pengalaman dan keterampilan turun
temurun dan diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku dalam masyarakat
2. OBAT ASLI INDONESIA
Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1963
Tentang FARMASI
BAHAN ALAMIAH :
1. BAHAN NABATI, FLORA, TUMBUHAN
2. BAHAN HEWANI, FAUNA
3. BAHAN PELIKAN, MINERAL
1. BAHAN NABATI
Berupa tanaman utuh, bagian tanaman
atau eksudat
3. BAHAN PELIKAN
Berupa pelikan atau mineral yang belum
diolah atau telah diolah dengan cara
sederhana dan belum berupa zat kimia
murni
SUMBER SIMPLSIA
1. TUMBUHAN LIAR
- Kerugian: a. umur dan bagian tanaman
b. jenis (species)
c. lingkungan tempat tumbuh
- Keuntungan : ekonomis
- pengentalan eksudat
- pengeringan sari air
MEMERLUKAN AIR : - pati
- talk
Catatan: air harus bebas racun serangga, kuman
patogen, logam berat, dll
TAHAPAN PENYIAPAN SIMPLISIA
1. PENGUMPULAN BAHAN BAKU (PANEN)
2. SORTASI BASAH
3. PENCUCIAN
4. PERAJANGAN
5. PENGERINGAN
6. SORTASI KERING
7. PENGEPAKAN DAN PENYIMPANAN
8. PEMERIKSAAN MUTU
1. PENGUMPULAN BAHAN BAKU
Kadar zat aktif dalam simplisia bervariasi,
tergantung: a. Bagian tanaman
b. Umur tanaman
c. Waktu panen
d. teknik pengumpulan
- stabilitas fisika
d. TEKNIK PENGUMPULAN
Dengan menual (tangan) :
- keterampilan
- baik bagi tanaman dipanen berulang-
ulang
Dengan alat (mekanik) :
KAYU
- dari batang atau cabang
- kelupas kulit
- potong-potong kecil, diserut (disugu)
- kadar air ≤ 10%
DAUN
- daun tua : - telah membuka sempurna
- pada cabang, batang
- menerima s.m. sempurna
misal : sembung, Blumea balsamifera L.
- mudah kering
- berkurang / hilang z.a yang mudah uap
- mempengaruhi komposisi bau dan
warna
misal : temulawak, temugiring, jahe, kencur
dan sejenisnya
5. PENGERINGAN
TUJUAN : mengurangi kadar, supaya simplisia
awet, dengan kadar air ≤ 10% (mantap 5%)
tidak terjadi reaksi enzimatis
- kadar air ≥ 10%;
terjadi reaksi enzimatis, z.a terurai
terjadi pertumbuhan kapang, jazad renik
simplisia rusak, menurun mutunya
- < 1950, simplisia diawetkan dengan rendam
EtOH 70%, aliri uap panas
- keringkan, kecuali simplisia fermentasi
(keringkan perlahan, enzimatik, z.a pecah)
Jenis Pengeringan
A. Secara alamiah:
1. Sinar matahari langsung
- Bagian tan. keras:kayu, kulit kayu, biji
- z.a stabil
- mudah, murah, tergantung iklim
2. Diangin-anginkan, tidak kena s.m langsung
- bagian tan lunak : bunga, daun
- z.a mudah menguap, tidak stabi
Tempat Pengeringan
Tempat simplisia berlubang-lubang, seperti
anyaman bambu
Tidak terbuat dari logam, z.a dapat rusak
Sirkulasi udara diatur
B. Pengeringan buatan
- Alat dapat mengatur : suhu, kelembaban,
tekanan, aliran udara
- Tidak ekonomis, untuk simplisia banyak
- Mutu simplisia lebih baik, waktu efisen
Lanjutan
Prinsip kerja :
- Udara dipanaskan,sumber panas dari kompor
mesin diesel, listrik
- Udara panas dialirkan dengan dorongan kipas
6. SORTASI KERING
TUJUAN :
memisahkan / membersihkan benda
asing, pengotoran lain (bagian tan)
CARA : - manual
- mekanik
7. PENGEPAKAN & PENYIMPANAN
FAKTOR-FAKTOR KERUSAKAN SIMPLISIA
a. CAHAYA : - peristiwa kimia
- s.m langsung, perubahan
warna
b. OKSIGEN : - enzim oksidase
c. REAKSI KIMIA INTERN
- perubahan kimia
d. DEHIDRASI & HIGROSKOPIS
- simplisia kehilang air, mengecil (kisut)
- menyerap air, basah
Lanjutan
e. KAPANG
- rusak jaringan dan susunan kimia z.a
- toksin
f. SERANGGA & HEWAN PENGGERAT
- sebagai kotoran
- dimakan, kotoran
g. PENGOTORAN
- bahan asing
- pasir, wadah, debu
- ekskresi hewan
Lanjutan
PENGEMASAN
- sesuai
- iner
GUDANG
sistem FIFO (First In First Out)
PMPK (Pertama Masuk Pertama Keluar)
8. PEMERIKSAAN MUTU
TUJUAN : simplisia memenuhi syarat sesuai FI,
EFI,MMI, buku resmi disetujui pem.
MAKSUD : keseragaman komponen aktif, kea-
manan, kegunaan / khasiat
AGAR : sediaan,obat selalu tetap mutu, khasiat
DILAKUKAN : saat penerimaan, pembelian dan
pengumpulan / panen
CONTOH : secara uji petik, acak
SEDIAKAN contoh-contoh pembanding
JENIS PEMERIKSAAN
Maksud pemeriksaan, keyakinan kebenaran
Dasar : - botani
- fisika - kimia
- farmakologi
A. ORGANOLEPTIK : - bentuk
- warna
- bau
- rasa
B. MAKROSKOPIK : - mata telanjang
- kaca pembesar (loupe)
Lanjutan
C. MIKROKOPIK
Dilakukan pemeriksaan : - irisan
- serbuk
Guna : - penyusun / komposisi fragmen
- karakteristik
Informasi : - kebenaran simplisia
- adanya pengotoran fragmen
- penggantian / pemalsuan
Catatan : A, B dan C adalah pemeriksaan awal
D. FLUORESENSI
Sinar UV (λ = 350 – 366 nm), fluoresensi khas
- kayu hidrstis, kuning mas
- Rauwolfia serpentina L, merah rose
- akar Rheum officinale L, kecoklatan
Rheum rhaponticum L, ungu
- ekstrak tan berklorofil, merah intensif
- Ekstrak Aesculus hippocastanum,biru
(glik. Kimarin eskulosida)
- Fraxinus ornus, infus biru intensif
- Fraxinus excelsor (pengganti), infus biru
kurang intensif
- kulit kina, dalam asam sulfat, biru (kinin)
- Aloe dlm air dapar borat,kuning kehijauan (aloin)
E. KELARUTAN
Terutama simplisia berupa eksudat, misal :
Kepekaan tinggi
Cepat
Sederhana
Relatif
murah
Mudah dilakukan