Anda di halaman 1dari 5

MIND MAPPING BPK.

AR DENGAN EFUSI PLEURA DI RUANG GEULIMA II


RPK : Keluarga mengatakan anggota keluarga yang lain tidak ada yang memiliki riwayat penyakit hipertensi,jantung, DM, asma, ginjal, maupun penyakit lainnya.

RPD : Keluarga mengatakan klien menderita penyakit DM, pasien juga telah merokok selama 18 tahun.

Bpk. AR

Penghambatan drainase limfatik Infeksi

Tekanan osmotic koloid plasma

Peradangan permukaan pleura

tekanan kapiler paru

Transudasi cairan intravasculer

Permeabilias vasculer

Tekanan hidrostatik edema transudasi Efusi Pleura Cavum pleura

Penumpukan cairan dalam rongga pleura Pola napas tidak efektif ekspansi paru Ggn. Pemenuhan kebutuhan istirahat-tidur Ggn. Rasa nyaman : Nyeri Nyeri dada Ggn. Pemenuhan kebutuhan nutrisi Sesak napas nafsu makan

EFUSI PLEURA adalah penumpukan cairan yang berlebihan didalam rongga pleura

Efusi Pleura

Pemeriksaan penunjang : - Analisis cairan efusi. - Foto thorax - Pemeriksaan darah - Sputum BTA

RPS :
Breathing Inspeksi : klien bernapas dengan menggunakan oksigen melalui nasal kanul sebenyak 2-4 L/m. Palpasi : tactil vocal fremitus ka = ki Auskultasi : terdengar bunyi vesikuler dan ronchi basah pada lapang paru tengah dan bawah. Pasien kiriman dari PKM Subussalam dengan efusi pleura cc. Para pneumonia + DM tipe 2 + tumor paru. Pasien datang dengan keluhan sesak nafas dalam 2 bulan terakhir. Riwayat batuk dalam 6 bulan terakhir, riwayat demam +.

Penatalaksanaan Medik: - IVFD RL 20 tts/mnt - Inj. Ceftriaxone 1 amp/12 jam - Drip ketorolac 1 amp/ 12 jam - Inj. Novomix 14-0-8 sebelum makan - Inj. Ranitidine 1 amp/12 jam - Amlodipine tab 1x5 mg

Circulation Inspeksi : Denyutan vaskuler daerah temporal, wajah pucat, konjungtiva pucat. Auskultasi : TD : 130/90 mmHg, N : 88 x/m, RR: 20 x/m,.

Disability GCS : E4M6V5= 15, skala ketergantungan: 2+, , kekuatan otot : 5555|5555, 5555|5555 tonus otot :normal, reflek bisep(+/+), trisep (+/+), patella (+/+),dan babinski (-/-).

Exposure : Pasien telah dilakukan pemasangan WSD

Folley Cateter ; Klien menggunakan kateter.

Gastric Tube ; Klien tidak terpasang NGT, klien makan secara oral.

Diagnosa Keperawatan 1 Pola napas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru

Diagnosa Keperawatan 2 Ggn. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia.

Diagnosa Keperawatan 3 Ggn. Pemenuhan kebutuhan istirahat-tidur b.d dispneu.

Tujuan: Pasien dapat bernafas dengan lancar

Tujuan : Pasien dapat makan dengan teratur

Tujuan : Pasien dapat istirahat dengan cukup

Kriteria Hasil : Respiratory rate (RR) pasien dalam batas normal, pasien tidak sesak nafas, capillary refill < 3 detik.

Kriteria Hasil: Pasien dapat makan dengan lahap, tidak ada muntah.

Kriteria Hasil : Pasien dapat tidur dengan tenang, wajah tidak pucat.

Intervensi : 1. Mengukur TTV. 2. Memberikan oksigen melalui selang kanula nasal 3. Merawat WSD 4. Atur posisi pasien semi fowler 5. Periksa capillary refill.

Intervensi : 1. Memberikan periode istirahat sering. 2. Mendorong untuk makan sedikit tapi sering. 3. Mempertahankan masukan cairan RL 20 tts/i 4. Menganjurkan keluarga untuk membawa makanan kesukaan klien kecuali kontraindikasi. 5. Mendorong keluarga untuk melakukan oral hygiene pada klien.

Intervensi : 1. Memberikan suasana redup, tenang dan nyaman. 2. Membantu pasien menentukan posisi yang nyaman untuk beristirahat. 3. Menghindari mengganggu pasien pada saat pasien tidur.

Implementasi 1. Mengukur TTV pasien secara rutin. 2. Memberikan oksigen melalui selang kanula nasal 3. Merawat WSD 4. Atur posisi pasien semi fowler 5. Periksa capillary refill.

Implementasi 1. Memberikan periode istirahat sering. 2. Mendorong untuk makan sedikit tapi sering. 3. Mempertahankan masukan cairan RL 20 tts/i 4. Menganjurkan keluarga untuk membawa makanan kesukaan klien kecuali kontraindikasi. 5. Mendorong keluarga untuk melakukan oral hygiene pada klien.

Implementasi 1. Memberikan suasana redup, tenang dan nyaman. 2. Membantu pasien menentukan posisi yang nyaman untuk beristirahat. 3. Menghindari mengganggu pasien pada saat pasien tidur.

Evaluasi Diagnosa Kep. 1 Hari Pertama S: Klien mengatakan sesak napas dan nyeri dada. O: dispneu,nafas cuping hidung, TD : 130/90 mmHg, RR 20 x/mnt, N 88 x/m A: Masalah belum teratasi. P: Intervensi dilanjutkan I : 1. Mengukur TTV. 2. Memberikan oksigen melalui selang kanula nasal 3. Merawat WSD 4. Atur posisi pasien semi fowler 5. Periksa capillary refill.

Evaluasi Diagnosa Kep. 2 Hari Pertama S: Klien mengatakan tidak nafsu makan. O: klien menghabiskan 3-4 sendok dari porsi dietnya A: Masalah belum teratasi. P: Intervensi dilanjutkan I : 1. Memberikan periode istirahat sering. 2. Mendorong untuk makan sedikit tapi sering. 3. Mempertahankan masukan cairan RL 20 tts/i 4.Menganjurkan keluarga untuk membawa makanan kesukaan klien kecuali kontraindikasi. 5.Mendorong keluarga untuk melakukan oral hygiene pada klien. E: Klien masih tidak nafsu makan.

Evaluasi Diagnosa Kep. 3 Hari Pertama S: Klien mengatakan tidak bisa tidur. O: klien tampak kelelahan dan berkeringat banyak. A: Masalah belum teratasi. P: intervensi dilanjutkan I: 1. Memberikan suasana redup, tenang dan nyaman. 2. Membantu pasien menentukan posisi yang nyaman untuk beristirahat. 3. Menghindari mengganggu pasien pada saat pasien tidur. E: Ps masih tidak bisa tidur.

Evaluasi Diagnosa Kep. 1 Hari Kedua S: Klien mengatakan sesak napas berkurang O: sesak nafas berkurang, TD : 120/80 mmHg, RR 20 x/mnt, N 88 x/m, T 37oC A: Masalah belum teratasi. P: Intervensi dilanjutkan I : 1. Mengukur TTV. 2. Memberikan oksigen melalui selang kanula nasal 3. Merawat WSD 4. Atur posisi pasien semi fowler 5. Periksa capillary refill.

Evaluasi Diagnosa Kep. 2 Hari Kedua S: Klien mengatakan tidak nafsu makan. O: klien menghabiskan dari porsi dietnya A: Masalah belum teratasi. P: Intervensi dilanjutkan I : 1. Memberikan periode istirahat sering. 2. Mendorong untuk makan sedikit tapi sering. 3. Mempertahankan masukan cairan RL 20 tts/i 4.Menganjurkan keluarga untuk membawa makanan kesukaan klien kecuali kontraindikasi. 5.Mendorong keluarga untuk melakukan oral hygiene pada klien. E: Klien masih tidak nafsu makan.

Evaluasi Diagnosa Kep. 3 Hari Kedua S: Klien mengatakan tidak bisa tidur. O: klien tampak kelelahan dan berkeringat banyak. A: Masalah belum teratasi. P: intervensi dilanjutkan I: 1. Memberikan suasana redup, tenang dan nyaman. 2. Membantu pasien menentukan posisi yang nyaman untuk beristirahat. 3. Menghindari mengganggu pasien pada saat pasien tidur. E: Ps masih tidak bisa tidur.

Anda mungkin juga menyukai