Anda di halaman 1dari 25

Isue etik dalam praktik

keperawatan
Profesi Keperawatan berkaitan dg
kesejahteraan manusia

memberikan bantuan kpd individu baik


sehat maupun yg sakit untuk dapat
menjalankan fungsi hidup sehari-
hariya.

Salah satu yg mengatur hub antara


perawat pasien adalah etika.
Etika
peraturan atau norma yg dpt digunakan sbg
acuan bagi perilaku seseorang yang
berkaitan dengan tindakan yang dilakukan
seseorang dan merupakan suatu kewajiban
dan tanggungjawan moral

menjadi penuntun dalam berprilaku serta


membuat keputusan untuk melindungi hak-
hak manusia.
Masalah Etik
Dlm penyelesaian Etik dikenal dengan Istilah :
1. Isyu Etik
Yaitu Adanya Dillemma moral atau pelanggaran thd
salah satu prinsip / nilai moral etik tetapi tidak
menimbulkan masalah etik.
2. Masalah Etik
Yaitu ada dua atau lebih norma-norma moral atau
prinsip yang menimbulkan adanya pertentangan
bagaimana cara menyelesaikannya.

3. Dillema Etik
Yaitu Kondisi yang sulit untuk menentukan
keputusan atau tindakan yang benar atau salah
Bioetik
adl studi ttg isu etika dalam pelayanan kesh
(Hudak & Gallo, 1997).

Dalam pelaksanaannya etika keperawatan


mengacu pada bioetik sebagaimana
tercantum dalam sumpah janji profesi
keperawatan dan kode etik profesi
keperawatan.
Isu Etis Dlm Keperawatan

1. Eutanasia,
2. Aborsi,
3. Transplantasi organ,
4. Supporting Devices
EUTANASIA
Bahasa Yunani:
• ευθανασία -ευ, eu yang artinya "baik", dan
• θάνατος, thanatos yang berarti kematian

adalah praktek pencabutan kehidupan


manusia atau hewan melalui cara yang
dianggap tidak menimbulkan rasa sakit
atau menimbulkan rasa sakit yg minimal,
biasanya dilakukan dG cara memberikan
suntikan yang mematikan.
Eutanasia d bedakan mjd
3:
1. Eutanasia non agresif/autoeuthanasia (eutanasia otomatis)
Dimana seorang pasien menolak dengan sadar untuk
menerima perawatan secara medis dan mengetahui akibat
dari penolakan tersebut dapat membahayakan jiwa si pasien
dan bahkan dapat mengakhiri hidupnya. Dengan penolakan
tersebut yang membuat “codicil”(pernyataan tertulis tangan)

2. Eutanasia agresif
Tindakan yang sengaja dilakukan yang dilakukan oleh dokter
atau tenaga kesehatan lain untuk mengakhiri pasien. Misal:
dengan memberikan obat yang mematikan seperti tablet
sianida atau zat-zat lain yang mematikan ke dalam tubuh pasien.

3. Eutanasia pasif
Adalah tidak menggunakan alat-alat atau langkah-langkah
aktif untuk mengakhiri hidup pasien.dengan secara sengaja
tidak memberikan bantuan medis yang dapat memperpanjang
hidup pasien.hal ini dapat dilakukan oleh siapa saja
(medis/keluarga)
Eutanasia di tinjau dari :
1. Pemberian ijin
a. Diluar kemauan pasien: tindakan diluar keinginan si
pasien(pembunuhan)
b. Secara tidak suka rela: orang yang tidak berhakl
mengambil keputusan
c. Secara suka rela: dilakukan atas kemauan si pasien
sendiri.

2. Sudut tujuan
a. Pembunuhan berdasarkan belas kashian (mercy
killing)
b. Eutanasia hewan
c. Berdasarkan bantuan dokter ini adalah bentuk lain
dari pada eutanasia agresif secara suka rela
EUTANASIA
Aturan hukum mengenai masalah ini sangat
berbeda-beda di seluruh dunia

Seringkali berubah seiring dengan perubahan


norma-norma budaya dan tersedianya perawatan
atau tindakan medis.

Di beberapa negara, tindakan ini dianggap legal,


sedangkan di negara-negara lainnya dianggap
melanggar hukum. Karena sensitifnya isu ini,
pembatasan dan prosedur yang ketat selalu
diterapkan tanpa memandang status hukumnya.
Eutanasia di berbagai Negara
1. Amerika
 Eutanasia agresif dinyatakan ilegal dibanyak negara bagian di
Amerika.
 Satu-satunya negara bagian di Amerika yang hukumnya
secara eksplisit mengizinkan pasien terminal ( pasien yang
tidak mungkin lagi disembuhkan) mengakhiri hidupnya adalah
negara bagian Oregon,
 Tetapi undang-undang ini hanya menyangkut bunuh diri
berbantuan, bukan euthanasia.
 Syarat-syarat yang diwajibkan cukup ketat,
a. Pasien terminal berusia 18 tahun ke atas boleh minta bantuan
untuk bunuh diri, jika mereka diperkirakan akan meninggal dalam
enam bulan dan keinginan ini harus diajukan sampai tiga kali
pasien, dimana dua kali secara lisan (dengan tenggang waktu 15
hari di antaranya) dan sekali secara tertulis (dihadiri dua saksi
dimana salah satu saksi tidak boleh memiliki hubungan keluarga
dengan pasien).
b. Dokter kedua harus mengkonfirmasikan diagnosis penyakit dan
prognosis serta memastikan bahwa pasien dalam mengambil
keputusan itu tidak berada dalam keadaan gangguan
2. Belanda
 Pada tanggal 10 April 2001 Belanda
menerbitkan undang-undang yang
mengizinkan eutanasia, (negara pertama di
dunia yang melegalisasi praktik eutanasia).
 Pasien-pasien yang mengalami sakit menahun
dan tak tersembuhkan, diberi hak untuk
mengakhiri penderitaannya.
3. Belgia
 Parlemen Belgia telah melegalisasi tindakan
eutanasia pada akhir September 2002
4. Inggris
 Pada tanggal 5 November 2006, Kolese
Kebidanan dan Kandungan Britania Raya
mengajukan sebuah proposal kepada Dewan
Bioetik Nuffield (Nuffield Council on Bioethics)
agar dipertimbangkannya izin untuk melakukan
eutanasia terhadap bayi-bayi yang lahir cacat
(disabled newborns).
 saat ini eutanasia masih merp suatu tindakan
melawan hukum di kerajaan Inggris demikian
juga di Eropa (selain daripada Belanda).
 Demikian pula kebijakan resmi dari Asosiasi
Kedokteran Inggris (British Medical Association-
BMA) yang secara tegas menentang eutanasia
dalam bentuk apapun juga
5. Indonesia
 Berdasarkan hukum di Indonesia maka
eutanasia adalah sesuatu perbuatan
yang melawan hukum,
 hal ini dapat dilihat pada peraturan
perundang-undangan yang ada yaitu
pada Pasal 344 Kitab Undang-undang
Hukum Pidana yang menyatakan bahwa
”Barang siapa menghilangkan nyawa
orang lain atas permintaan orang itu
sendiri, yang disebutkannya dengan
nyata dan sungguh-sungguh, dihukum
penjara selama-lamanya 12 tahun”.
Eutanasia menurut
ajaran agama
 Dalam ajaran katholik Roma
Pada 5 mei tahun 1980,telah di terbitkan deklarasi tentang
eutanasia khususnya dengan semakin meningkatnya
kompleksitas sistem-sistem penunjang hidup dan gencar
promosi eutanasia sebagai sarana yang sah untuk
mengakhiri hidup.
 Dalam ajaran Hindu
Di dasarkan tentang karma,moksa,dan ahimsa
 Agama Buddha
Adalah suatu perbuatan yang tidak dapat di benarkan
dalam ajaran Buddha.
 Ajaran Islam
Di tekankan bahwa tidak ada suatu alasan yang
membenarkan dilakukannya eutanasia ataupun
pembunuhan berdasarkan belas kasian dalam alasan
apapun.
2. Aborsi
• Pengeluaran hasil konsepsi
( pertemuan sel telur dan sel
sperma) sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan.
• Ini adl suatu proses pengakhiran
hidup dari janin sebelum diberi
kesempatan untuk bertumbuh
3 jenis aborsi:
1. Aborsi spontan atau alamiah.
Berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan
disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan
sel sperma.
2. Aborsi buatan atau sengaja.
Adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan
28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja
dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi.
Misalnya dengan bantuan obat aborsi.
3. Aborsi terapeutik atau medis.
Adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan
atas indikasi medic. Sebagai contoh: calon ibu yang
sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi
menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat
membahayakan baik calon ibu maupun janin yang
dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis
yang matang dan tidak tergesa-gesa.
Penyebab aborsi

1. Terjadi kehamilan yang tidak


diinginkan
2. Perkosaan
3. Ekonomi
4. Hamil diluar nikah
5. Kontrasepsi yang gagal, dll.
Hukum-Hukum Aborsi
 Pasal 15 ayat (1) dan (2) UU Kesehatan Nomor 23
Tahun 1992. Aborsi dapat dibenarkan sccara hukum
apabila dilakukan dg adanya pertimbangan medis.
 Berdasarkan pasal 15 ayat (2) UU Kesehatan Nomor 23
Tahun 1992, tindakan medis (aborsi) sebagai upaya untuk
menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai
dengan tanggung jawab profesi serta pertimbangan tim
ahli.
 Aborsi yang dilakukan bersifat legal atau dapat
dibenarkan dan dilindungi secara hukum (bukan tindak
pidana atau kejahatan)
 Aborsi yang dilakukan tanpa adanya pertimbangan medis
disebut dengan aborsi provokatus kriminalis.
Transplantasi Organ
Pencangkokan dlm tubuh sesama
manusia (allotransplantation).

Pemindahan suatu tempat ketempat


lain pada tubuh sendiri atau orang
lain dengan syarat dan kondisi
tertentu.
Jenis-Jenis Transplantasi
1. Transplantasi Autologus
 Yaitu perpindahan dari satu tempat ketempat
lain dalam tubuh itu sendiri,yang dikumpulkan
sebelum pemberian kemoterapi,
2. Transplantasi Alogenik
 Yaitu perpindahan dari satu tubuh ketubuh lain
yang sama spesiesnya,baik dengan hubungan
keluarga atau tanpa hubungan keluarga.
3. Transplantasi Singenik
 Yaitu perpindahan dari satu tubuh ketubuh lain
yang identik,misalnya pada kembar identik,
4. Transplantasi Xenograft
 Yaitu perpindahan dari satu tubuh ketubuh lain
yang tidak sama spesiesnya.
Hukum Transplantasi
1. UU no 23 Tahun 1992 :Tentang kesehatan bagi
pelaku pelanggaran baik yang dimiliki atau tidak
memiliki keahlian dan wenangan,melakukan
transnplantasi organ manusia tanpa persetujuan
donor atau ahli waris,diancam pidana 7 tahun
penjara

2. UU no.23 Tahun 2002 :Sebagai bentuk perlindungan


anak yang juga rentan terhadap tindakan eksploitasi
perdagangan gelap transplantasi organ dan atau
jaringan tubuh.

3. UU no.21 Tahun 2007 :Untuk menanggulangi


perdagangan gelap organ dan atau jaringan tubuh
manusia dengan pidana 3-15 tahun penjara
Aspek Etik Transplantasi
Determination of clinical death (perkiraan
kematian klinis)
• Masalah etik yang sering terjadi adalah penentuan
meninggalnya seseorang secara klinis.
• Menurut rosdahl (1999), criteria kematian klinis
(brain death) di beberapa Negara Amerika
ditentukan sebagai berikut :
1. Penghentian nafas setlah berhentinya pernafasan
artifisalselama 3 menit (inspirasi-ekspiorsai)
2. Berhentinya denyut jantung tanpa stikulus eksternal
3. Tidak ada respon verbal dan non verbal terhadap sti,ulus
eksternal
4. Hilangnya refleks-refleks (cephalic reflexes)
5. Pupil dilatasi
6. Hilangnya fungsi seluruh otak yang bisa dibuktikan
dengan EEG
SUPPORTING DEVICE

• Yaitu:Alat yang membantu


manusia dari kekurangan fisik
atau cacat
• Contoh:Orang yang tidak
memiliki kaki kanan atau kiri
dikarenakan amputasi dapat
diberi bantuan atau
supporting device berupa kaki
palsu

Anda mungkin juga menyukai