TRANSPLANTASI ORGAN
Abortus
Pengertian aborsi menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana di
Indonesia adalah : 1) Pengeluaran hasil konsepsi pada stadium
perkembangannya sebelum masa kehamilan yang lengkap tercapai (38-40
minggu); 2) Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan (berat kurang dari 500 gram atau kurang dari 20 minggu).
Pada UU kesehatan, pengertian aborsi dibahas secara tersirat pada pasal
15 (1) UU Kesehatan Nomor 23/1992 disebutkan bahwa dalam keadaan
darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil atau janinnya,
dapat dilakukan tindakan medis tertentu. Maksud dari ‘tindakan medis
tertentu, yaitu aborsi.
Abortus telah menjadi salah satu perdebatan internasional masalah etika.
Berbagai pendapat bermunculan, baik yang pro maupun yang kontra.
Abortus secara umum dapat diartikan sebagai penghentian kehamilan
secara spontan atau rekayasa. Pihak yang pro menyatakan bahwa aborsi
adalah mengakhiri atau menghentikan kehamilan yang tidak diinginkan,
sedangkan pihak anti aborsi cenderung mengartikan aborsi sebagai
membunuh manusia yang tidak bersalah.
Secara umum ada tiga pandangan yang dapat dipakai dalam memberi
tanggapan terhadap abortus yaitu pandangan konservatif, moderat dan
liberal ( Megan, 1991 ).
Klasifikasi abortus
lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun”.
Pasal 347 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa
persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.(2) Jika perbuatan itu
mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
Pasal 348 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan
persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan. (2) Jika perbuatan itu
mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 349 : “Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan berdasarkan pasal 346,
ataupun membantu melakukan salah satu kejahatan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan
dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam
Harus ada penderitaan fisik atau psikis yang tidak terpikulkan dan dahsyat dialami pasien.
Baik penderitaan ini maupun keinginan untuk mengakhiri kehidupan berlangsung tiada henti-
hentinya.
Pasien memahami betul situasinya sendiri maupun kemungkinan - kemungkinan alternatif yang
tersedia dan mampu menimbang-nimbang antara berbagai kemungkinan yang ada dan
Dengan kematian ini tidak ada orang lain yang dirugikan atau menderita tanpa alasan.
Keputusan untuk memberikan bantuan tidak diambil oleh satu orang saja. Pada keputusan untuk
dokter, yang akan mengeluarkan resep mengenai obat atau bahan yang akan dipakai.
Macam-macam Euthanasia
Euthanasia aktif
Euthanasia pasif
Euthanasia volunteer
Euthanasia Involunter
Keadaan-keadaan yang Memungkinkan Dilakukannya Euthanasia
Dari pihak pasien, meminta kepada dokter karena sudah tidak tahan dengan penyakit yang
dideritanya atau karena tidak ingin meninggalkan beban ekonomi bagi keluarganya, dan pasien
Dari pihak keluarga atau wali, yang merasa kasihan terhadap penderitaan si pasien dan tidak
Rasa sakit yang tidak tertahankan , Melihat salah satu anggota keluarganya menderita penyakit
ganas yang tidak kunjung sembuh merupakan kepedihan. Mereka tidak tega melihat pasien tersebut
tersiksa dengan rasa sakitnya. Oleh karena itu, mereka menyetujui untuk melakukan Euthanasia.
Ketidakmampuan dalam pembiayaan pengobatan, Biaya pengobatan tidak tergolong murah, apalagi
jika pasien menderita penyakit parah dan harus rawat inap di rumah sakit. Karena dana tidak
cukup untuk menutup semua biaya, akhirnya pasien memutuskan untuk melakukan euthanasia.
Cara Pelaksanaan Euthanasia
Dalam Euthanasia aktif, dokter atau tenaga langsung dan sengaja
menyebabkan kematian pasien.
Euthanasia pasif terjadi ketika pasien meninggal karena para profesional medis
tidak melakukan sesuatu yang diperlukan untuk menjaga pasien tetap hidup atau
menghentikan melakukan sesuatu yang menjaga agar pasien tetap hidup.
Euthanasia sukarela terjadi atas permintaan dari pasien atau orang yang akan
meninggal
Sedangkan Euthanasia non-sukarela terjadi ketika pasien sadar atau tidak,
sehingga ada orang lain yang mengambil keputusan atas namanya.
Transplantasi Organ
Pengertian transplantasi organ