Perekonomian Negara Negara Islam
Perekonomian Negara Negara Islam
DOSEN PENGAMPU
Jihan Nabila Zahara S.E, M.SEI.
KELOMPOK 5
Sejarah Negara Pakistan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode literary sociology yang pendekatannya bergerak dari
data-data dalam karya sastra. Hasil penelitian terhadap novel Ta'ala Ma'i ila Bakistan karya Faraj Jubran
menunjukkan bahwa terdapat empat kondisi sosial yang muncul pasca kemerdekaan Pakistan pada 1947.
Pertama, para migran Muslim dari India datang ke Pakistan dalam kondisi yang menyedihkan. Kedatangan para
migran menyebabkan masyarakat di daerah perkotaan mengalami krisis permukiman dan jumlah pengangguran
meningkat.
Kedua, perempuan di Pakistan mulai melangkah maju untuk kehidupan mereka yang lebih baik.
Ketiga, angka buta huruf yang tinggi menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Pakistan belum baik.
Keempat, konflik perebutan wilayah Kashmir antara India dan Pakistan menyebabkan terjadinya perang India-
Pakistan I.
Kondisi Perekonomian
Negara Pakistan
Kegiatan ekonomi berpusat pada kegiatan ekspor dan impor. Pakistan merupakan
salah satu negara pengekspor tekstil berupa garmen, linen, pakaian dan benang.
Selain itu, Pakistan juga mengeskpor beras, kulit, produk olahraga, bahan kimia,
produk manufaktur, dan permadani. Kegiatan impor yang dilakukan berupa minyak
bumi dan produknya, permesinan, plastik, alat transportasi, minyak nabati, produk
kertas, besi, baja dan teh. Pada tahun 2019, ekonomi Pakistan merupakan yang
terbesar ke 26 di dunia dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,29%.
Kondisi Pendidikan Negara Pakistan
Politik Negara Pakistan berlangsung dalam kerangka yang ditetapkan oleh konstitusi.
Negara ini adalah republik parlementer federal di mana pemerintah provinsi menikmati
otonomi tingkat tinggi dan sisa kekuasaan. Kekuasaan eksekutif dipegang oleh kabinet
nasional yang dipimpin oleh Perdana Menteri Pakistan (Shehbaz Sharif sejak 3 Maret
2024), yang bekerja dengan parlemen bikameral dan peradilan. Ketentuan yang
ditetapkan oleh konstitusi memberikan pemeriksaan dan keseimbangan pembagian
kekuasaan antara cabang eksekutif, legislatif, dan yudikatif dalam pemerintahan.