Anda di halaman 1dari 16

Makalah Perbandingan Pendidikan Islam

“Menganalisis Sistem Pendidkan Islam Dinegara Muslim”

DISUSUN OLEH :

1. AFRIZAL RAHMAT 041901040


2. MUHAMMAD YUSUF 041901094
3. ZALIMUDDIN 041902001
4. ARRWAHUL MU-QADDASAH 041901082

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PROGRAM STUDI TARBIYAH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
BAUBAU
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan Rahmat, Taufik dan Hidahyanya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Makalah yang berjudul “Menganalisis Sistem Pendidkan Islam
Dinegara Muslim”. dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang di berikan oleh dosen mata
kuliah Perbandingan Pendidikan Islam. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami
harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan proposal ini.

Baubau, 24 Juni 2021

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
A. Deskripsi Teori.....................................................................................................2
1. Pendidikan di Pakistan....................................................................................2
2. Pendidikan di Turki.........................................................................................4
3. Pendidikan di Mesir.........................................................................................4
4. Pendidikan di Maroko.....................................................................................4
BAB III PENUTUP........................................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan telah lama dikenal sejak awal Islam. Pada masa


awal, pendidikan identik dengan upaya da'wah Islamiyah, karena itu
pendidikan berkembang sejalan dengan perkembangan agama itu
sendiri. Rahman dalam (Sanaky 1997: 2) menyatakan kedatangan
Islam membawa untuk pertama kalinya suatu instrumen pendidikan
tertentu yang berbudayakan agama, yaitu al-Qur'an dan ajaran-ajaran
Nabi. Pada masa awal perkembangan Islam, pendidikan formal belum
terselenggara sistematis. “Lembaga pendidikan tertua dalam islam walaupun tidak
disebut majelis taklim namun pengajian Nabi
Muhammad SAW yang berlangsung secara sembunyi-sembunyi di
rumah sahabat Arkam bin Abil Arqam RA. Di zaman Makkah, dapat
dianggap majelis taklim menurut pengertian sekarang. Setelah
terangterangan pengajian seperti itu segera berkembang di tempat-tempat
lainnya yang diselenggarakan secara terbuka. (dalam Departemen Agama)
1

B. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan sistem pendidikan di negara pakistan?


2. Menjelaskan sistem pendidikan di negara turki?
3. Menjelaskan sistem pendidikan di negara mesir?
4. Menjelaskan sistem pendidikan di negara maroko?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sistem pendidikan di negara pakistan.

1
Abdurrahman, Dudung. 2002. Sejarah Peradaban Islam dari Klasik
Hingga Modern, Lesfi: Yogyakarta.

1
2. Untuk mengetahui sistem pendidikan di negara turki.
3. Untuk mengetahui sistem pendidikan di negara mesir.
4. Untuk mengetahui sistem pendidikan di negara maroko.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Deskripsi Teori

1. Pendidikan di Pakistan.
a. Sejarah Singkat Tentang Pakistan
Pakistan muncul sebagai negara Republik Islam pada tanggal
14 Agustus 1947 Negara Ini memiliki luas sekitar 796,095 Sq
Kilometer. Pakistan terdiri dari empat provinsi: Punjab, North
West Frontier Provinsi, Balochistan dan Sindh dan beberapa unit
penyatuan yang meliputi Islamabad Modal Wilayah (ICT),
Wilayah Kesukuan Federal (FATA) dan Wilayah Utara (Fana).
Islamabad adalah ibukota Pakistan, yang terletak di bagian utara
negara di bagian bawah dari Margalla Hills dekat Rawalpindi,
adalah kota yang direncanakan dengan baik, yang dibangun di
awal 1960-an. Bahasa nasional adalah Urdu. Bahasa Inggris
digunakan secara luas untuk hukum dan lainnya resmi bisnis,
komersial di negeri ini. Sekitar 97 persen dari orang Muslim.2
b. Sistem Pendidikan di Pakistan
Sejak kemerdekaan, upaya telah dilakukan untuk mengaitkan
sistem pendidikan dengan kebutuhan Semua Konferensi Pendidikan
diselenggarakan pada tahun 1947 sesuai arahan pendiri Pakistan
Quaid-e-Azam Muhammad Ali Jinnah. Dia menyediakan pedoman
dasar untuk pengembangan masa depan pendidikan dengan
menekankan interalia, bahwa sistem pendidikan harus sesuai dengan
jenius rakyat kita, konsonan dengan budaya, sejarah kita dan

2
Yesi Arikarani, Pendidikan Islam di Mesir, India,dan pakistan

2
menanamkan tertinggi rasa kehormatan, integritas, tanggung jawab,
dan pelayanan tanpa pamrih bagi bangsa dan negara. 3
Sistem pendidikan di Pakistan umumnya dibagi menjadi
lima tingkatan: primary /primer (kelas satu sampai lima),
middle/tengah (kelas enam sampai delapan), high/menengah
(sembilan dan sepuluh, yang mengarah ke Sekolah Menengah,
Certificate atau SSC), intermediate/tinggi (kelas sebelas dan dua
belas, yang mengarah ke Higher Secondary (Sekolah) Sertifikat
atau HSC), program dan universitas terkemuka sarjana dan gelar
sarjana.(Surawardi 2012:43) Kurikulum biasanya mencakup
kombinasi dari delapan program termasuk pilihan (seperti
Biologi, Kimia, dan Fisika Komputasi) serta mata kuliah wajib
(seperti Matematika, Bahasa Inggris, Urdu, Islamiat dan Studi
Pakistan).
Dalam sistem pendidikan formal, ada beberapa tahap, yang
diilustrasikan dalam diagram seperti yang dijelaskan secara
singkat di bawah ini :
1) Pendidikan Formal
a) Pra Sekolah Dasar: Pra pendidikan dasar adalah fungsional dan
dikelola di sekolah-sekolah melalui luar negeri. sekolah umum
menyediakan-dasar pendidikan anak usia sebagai bagian dari
proses sosialisasi. siswa yang menghadiri kelas pra-primer
disebut Kachi. Kebijakan, 1998-2010 memberikan pengakuan
ke kelas Kachi sebagai proxy untuk pendidikan anak usia dini.
b) Sekolah Dasar: Tahapan ini terdiri dari lima kelas IV dan
mendaftar anak anak usia 5-9 tahun. Sejak kemerdekaan, para
pembuat kebijakan diucapkan untuk membuat pendidikan
dasar gratis dan wajib.
c) Tengah Sekolah: sekolah menengah ini adalah tiga tahun
lamanya dan terdiri dari kelas VI, VII dan VIII Kelompok
umur 10-12 tahun

3
el-Ghiroh. Vol. XVI, No. 01. Februari 2019

3
d) Sekolah Tinggi: Anak-anak sekolah menengah tinggal selama
dua tahun di kelas IX dan X. dewan Menengah dan Pendidikan
Menengah melakukan pemeriksaan. Sebuah sertifikat sekunder
sekolah diberikan kepada kandidat yang berhasil.

2. Pendidikan di Turki
a. Sistem pendidikan di Turki
Sistem pendidikan nasional di Turki diatur oleh Kementerian
Pendidikan Nasional (Milli Eğitim Bakanlığı – MEB) dan tanggung
jawabnya mencakup berbagai layanan mulai dari menyediakan
kurikulum dan mengembangkan materi pendidikan hingga
membangun sekolah. Kurikulum yang disusun oleh Kementerian
ditinjau dan disetujui oleh Mahkamah Agung Pendidikan Nasional.
Direktorat Pendidikan Nasional bertanggung jawab atas urusan
pendidikan di provinsi. Menurut Konstitusi, tidak ada orang yang
dapat dicabut haknya atas pendidikan, dan pendidikan dasar wajib
bagi semua warga negara dari kedua jenis kelamin dan gratis di
sekolah negeri di Turki. Bahasa pengajaran di semua lembaga
pendidikan dan pelatihan adalah bahasa Turki, kecuali di lembaga
berlisensi khusus dan asing.4

1) Sistem sekolah di Turki meliputi:


a) Pra-Sekolah (Okul Öncesi): Pendidikan opsional untuk anak-
anak dari usia tiga sampai enam tahun

b) Pendidikan dasar (İlköğretim): Pendidikan wajib untuk semua


anak dari usia 6/7 hingga 14/15; itu gratis di sekolah umum.
Pendidikan ini berlangsung selama 8 tahun (Kelas 1 hingga
Kelas 8) dengan pelajaran bahasa asing mulai dari kelas 4 SD

c) Sekolah menengah (Lise): Sekolah untuk siswa dari usia 14/15


hingga 18/19; itu berlangsung selama 4 tahun (Kelas 9 hingga
4
http://www.ardisensigorta.com/sistem-pendidikan-di-turki/

4
Kelas 12). Pendidikan menengah meliputi sekolah menengah
umum, kejuruan dan teknik

Sekolah menengah umum mungkin negeri atau swasta dan


mempersiapkan siswanya untuk lembaga pendidikan tinggi, bukan
vokasi. Beberapa memiliki kelas persiapan bahasa asing yang
membutuhkan satu tahun pendidikan tambahan.
Catatan: Sekolah negeri Turki tidak memberikan bantuan khusus
kepada anak-anak yang bahasa pertamanya bukan bahasa Turki,
namun administrasi dan guru umumnya mendukung; Dianjurkan
untuk mendiskusikan kebutuhan anak secara langsung dengan
sekolah.

2) Jenis sekolah menengah umum:

a) Sekolah menengah biasa

b) Sekolah menengah Anatolia, di mana lebih banyak pelajaran


diberikan dalam bahasa asing tertentu (Inggris, Jerman dan
Prancis)

c) Sekolah menengah sains yang berfokus pada pendidikan sains

d) Sekolah menengah atas swasta didirikan oleh perusahaan


swasta dan menyediakan lebih banyak pelajaran dalam bahasa
asing tertentu (Inggris, Jerman, dan Prancis).

e) Sekolah menengah kejuruan dan teknik berfokus pada jenis


profesi tertentu. Sekolah menengah kejuruan dan teknik
meliputi: Sekolah menengah teknik untuk studi teknik,
elektronik, kimia, permesinan, konstruksi

5
f) Sekolah menengah kejuruan untuk pariwisata, studi industri,
kesehatan masyarakat, pelatihan komersial dan pertanian

3) Pendidikan yang lebih tinggi


Pendidikan tinggi meliputi universitas, fakultas, institut,
konservatori, sekolah pendidikan tinggi kejuruan, akademi dan
akademi polisi dan militer dan pusat penelitian aplikasi. Ujian
Masuk Universitas Nasional (Üniveriste Giriş Sınavı) diperlukan.

4) Sistem poin menilai hasil kerja siswa dengan nilai dari satu hingga
lima.

a) Gelar Tingkat Poin

 85 – 100: 5, Excellent

 70 – 84: 4, Good

 55 – 69: 3, Satisfactory

 45 – 54: 2, Passing

 25 – 44: 1, Failing

 0 – 24: 0, Failing/Not included

Untuk lulus kelas, kelas semester kedua harus minimal 2 (lulus) atau 3
(memuaskan). Jika nilai mata pelajaran tidak memenuhi persyaratan
minimum, maka nilai rata-rata tahun keseluruhan akan dipertimbangkan.
Rata-rata tahun keseluruhan minimum harus:

6
 3,50 untuk sekolah sains dan ilmu sosial
 3,00 untuk sekolah Anatolia atau sejenisnya
 2,50 untuk sekolah biasa, teknis dan kejuruan

Seorang siswa yang tidak memenuhi persyaratan nilai rata-rata dapat


lulus jika mereka memiliki tidak lebih dari dua mata pelajaran dengan
nilai gagal dalam karir sekolah mereka. Jika tidak, harus mengulang
ke tahun berikutnya.

5) Ujian nasional
Siswa kelas 6, 7, dan 8 (tahun) mengikuti Ujian Penentuan
Level (Seviye Tespit Sınavı – SBS) yang dilaksanakan secara
nasional oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Setelah
menyelesaikan sekolah dasar (setelah kelas 8), seorang siswa
mengikuti Ujian Sekolah Menengah (Orta Öğretim Kurumları
Sınavı – OKS) untuk masuk sekolah menengah.

3. Pendidikan di Mesir
a. Sejarah Pendidikan di Mesir
Sejarah pendidikan di Mesir, khususnya Al-Azhar memiliki
keterkaitan dengan dinamika keberagamaan Islam di tanah air dapat di

7
saksikan dari kiprah para alumninya yang telah begitu banyak mengisi
dan mengembangkan keilmuan yang mencakup semua aspek
kehidupan sosial, politik, budaya dan keagamaan. Peran mereka
tersebar mulai dari penceramah, akademisi, pengusaha, budayawan,
penegak hukum dan politikus. Berbicara soal peran alumni Al-Azhar
Mesir di Indonesia, hal tersebut tidak terlepas dari sejarah
perkembangan Islam di tanah air. Mengingat, Al-Azhar merupakan
institusi pendidikan yang telah banyak melahirkan tokoh-tokoh
pembaharu di dunia, sebagaimana telah diuraikan di atas, juga telah
melahirkan para tokoh yang sama di Indonesia. Hampir semua tokoh
Islam modern pernah belajar dengan para guru yang berijazah
AlAzhar.5
b. Sistem Pendidikan di Mesir
Sistem pendidikan mesir mempunyai dua struktur parallel :
struktur sekuler dan struktur keagamaan Al-Azhar. Struktur
sekuler diatur oleh Kementrian Pendidikan. Dalam penyeleksian
tenaga pengajar, sebagai lembaga internasional yang bergerak
dalam bidang pendidikan, UNESCO Mesir mengembangkan
suatu sistem pelatihan guru untuk mendukung tercapainya sumber
daya manusia Mesir yang handal. Training ini diselenggarakan
melalui kerjasama dengan perusahan-perusahaan besar yang
berperan dalam melakukan sertifikasi keahlian guru.
Sistem Pendidikan modern di negara Mesir meliputi:
(Kedutaan Besar Republik Indonesia, 1983:75)
 Sekolah Dasar (ibtida’i) selama 5 tahun
 Sekolah Menengah Pertama (I’dadi) selama 3 tahun
 Sekolah menengah atas (Tsanawiyah ‘Ammah) selama 3 tahun
 Pendidikan Tinggi. Selama 4-6 tahun.6

1) Sistem Sekolah Sekuler (Umum)


Jenjang Pertama yang dikenal dengan “Sekolah Dasar”
mulai dari “Sekolah Persiapan”, mulai dari “Grade 6” sampai

5
Yesi Arikarani, Pendidikan Islam di Mesir, India,Pakistan
6
el-Ghiroh. Vol. XVI, No. 01. Februari 2019

8
“Grade” 8. Sekolah persiapan ini baru menjadi pendidikan wajib
dalam tahun 1984. Pada sekolah umum tahun pertama (Grade 9)
adalah kelas pertama pada Grade 10 murid harus memilih antara
bidang sains dan non sains (IPA vs Non IPA) untuk Grade 10 dan
11.
2) Sistem Sekolah Al-Azhar
Sistem sekolah ini hampir sama dengan sistem sekolah
sekuler ada tingkatan sekolah dasar. Perbedaannya ialah bahwa
pendidikan agama Islam lebih mendapat tekanan.
Dalam kurikulumya terdapat perbedaan, murid boleh memilih
apakah ingin masuk ke sekolah umum dua tahun lagi atau
masuk ke sekolah agama selama dua tahun.
Pada tingkatan universitas, misalnya terdapat fakultasfakultas
umum konvensional seperti kodokteran, Teknik,
Farmasi, Pertanian dan lain-lain, juga memiliki fakultas Darul
µ8OXP yang menyelenggarakan studi Islam. (Kedutaan Besar
Republik Indonesia, 1983:44)
3) Pendidikan Nonformal
Pendidikan Nonformal didefinisikan sebagai serangkaian
kegiatan pendidikan terencana diluar sistem pendidikan ini
dimaksudkan untuk melayani kebutuhan pendidikan bagi
kelompok-kelompok orang tertentu apakah itu anak-anak,
generasi muda, atau orang dewasa; apakah mereka laki-laki
atau perempuan, petani, pedagang, atau pengrajin; apakah
mereka dari keluarga orang kaya atau keluarga miskin.

Sistem pendidikan Mesir, baik sekolah negeri maupun AlAzhar,


dan pendidikan swasta lainnya, memang mewajibkan
pelajar Muslim untuk menghafal Al-Quran. Selain itu, pengajian
di mesjid-mesjid bagi jamaah, khususnya anak-anak sekolah juga
berperan penting untuk mendorong warga menghafal Al-Quran,
kata Menteri Zakzouk, yang juga mantan dekan fakultas teologi
Universitas Al-Azhar tersebut. (Abdul Sani, 1998: 54)

9
Sistem pendidikan di Mesir, sejak taman kanak-kanak sudah
diwajibkan menghafal Al-Quran. Di Universitas Al-Azhar,
misalnya, bagi mahasiswa Mesir program S-1 diwajibkan
menghafal 15 juz (setengah) Al-Quran, program S-2 diwajibkan
menghafal seluruh Al-Quran. Adapun program S-3, tinggal diuji
hafalan sebelumnya.

Kewajiban hafal Al-Quran ini tidak berlaku bagi mahasiswa


asing non-Arab, di mana program S-1 diringankan, yaitu hanya
diwajibkan hafal delapan juz Al-Quran, dan program S-2
sebanyak 15 juz Al-Quran, sementara program S-3 baru
diwajibkan hafal seluruh Al-Quran.

Sementara itu, Pemerintah Mesir dilaporkan setiap tahun


mengalokasikan dana khusus sebesar 25 juta dolar AS (1,2 miliar
pound Mesir) untuk penghargaan bagi penghafal Al-Quran.
Penghargaan itu diberikan setiap peringatan hari-hari Besar Islam bagi
pemenang hifzul (penghafal) Al-Quran, berupa uang tunai
maupun dalam bentuk beasiswa dan tunjangan hidup.
Sudah menjadi tradisi di negeri Seribu Menara itu, perlombaan
hafal Al-Quran di setiap hari-hari besar Islam dilakukan secara
serentak dari tingkat pusat hingga ke daerah-daerah.

4. Pendidikan di Maroko
a. Sejarah Pendidikan
Semasa Rasulullah saw. masih hidup dan era-era berikutnya,
proses pendidikan belum terorganisir dalam lembaga pendidikan
madrasah, tetapi masih berlangsung di masjid.
Pada awal sejarah Islam, kegiatan keilmuan yang terorganisir
dalam bentuk madrasah berasal dari kegiatan majlis ta’lim di masjid-
masjid. Hampir setiap masjid mempunyai seorang pemimpin ilmu

10
yang disebut sheikh, yang mengajarkan ilmu-ilmu agama (Qur’an,
Hadits, Akhlak, Fiqih) diantara waktu-waktu shalat di masjid-masjid.7
b. Sistem Pendidikan di Maroko
Seiring dengan perkembangan zaman, telah diadakan reformasi di
bidang pendidikan demi perbaikan dan efisiensi anggaran yang
dialokasikan bidang ini. Untuk lebih jelasnya pembahasan sistem
pendidikan di Maroko akan dipaparkan sesuai dengan jenjang
pendidikan yang ada.
Pada dasarnya, jenjang pendidikan di Maroko tidak jauh berbeda
dengan sistem pendidikan yang ada di negara lain, yaitu dapat dibagi
kepada dua bagian:

1) Pendidikan Dasar dan Menengah


Pendidikan Dasar (Ta’lim Asasi) dengan sembilan  tahun masa
belajar, yang terdiri dari:
a) Ibtidaiyah (Sekolah Dasar) selama enam tahun. 
b) I’dadiyah (Sekolah Menengah Pertama) selama tiga tahun.
2) Pendidikan Menengah Tingkat Atas yang ditempuh selama tiga
tahun.
Pada jenjang ini, terdapat dua jurusan, yaitu:

a) ‘Ilmi (Ilmu Pasti dan Ilmu Alam)

b) Adabi (Ilmu Sosial dan Bahasa)

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari keempat model sistem pendidikan Negara tersebut di atas kita
dapat mengambil kesimpulan bahwa suatu Negara berbeda pula pola
sistem pendidikannya, ini bisa jadi karena dipengaruhi oleh sosiologi
7
http://samsenyum.blogspot.com/2013/10/perbandingan-pendidikan-di-maroko-dan.html

11
masyarakat, sejarah berdirinya suatu Negara, juga kebutuhan suatu
Negara terhadap generasi penerus bangsanya yang sesuai dengan
tuntutan jaman dan situasi Negara dan dunia yang semakin
mengglobal. ketiga model pendidikan di negara pakistan, turki, mesir, dan
maroko tersebut kita dapat mengambil pelajaran bahwa pendidikan
seharusnya dilaksanakan oleh pemerintah dan swasta, dengan sasaran
pendidikan yang terjagkau bahkan gratis serta bermutu karena
diselengarakan oleh pemerintah dengan dana pemerintah yang
diambil dari APBN dan APBD yang bertujuan menciptakan generasi
bangsa yang unggul dan berkualitas yang mampu bersaing dikancah
lokal maupun global tanpa meninggalkan karakter suatu bangsa
tersebut. Untuk mencapai kualitas pendidikan yang berkualitas dan
unggul perlu adanya kerjasama yang baik antar stake holder
pendidikan untuk menciptakan keadaan pendidikan yang kondusif
dan nyaman. Tentunya untuk mencapai keadaan pendidikan yang
kondusif dan nyaman dibutuhkan sarana pendidikan yang memadai,
baik dari pendidik yang berkualitas dan sarana prasarana yang
mendukung proses pendidikan yang memadai.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Dudung. 2002. Sejarah Peradaban Islam dari Klasik


Hingga Modern, Lesfi: Yogyakarta.

12
Daulay, Haidar Putra., & Nurgaya Pasa. 2013. Pendidikan Islam
Dalam Lintasan Sejarah, Kencana Prenada Media Group:
Jakarta.
http://www.ardisensigorta.com/sistem-pendidikan-di-turki/
http://samsenyum.blogspot.com/2013/10/perbandingan-pendidikan-di-maroko-
dan.html

13

Anda mungkin juga menyukai