Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 1

sistem perekonomian
malaysia
Sejarah negara malaysia
Sejak pembentukan Malaysia pada tahun 1963, prestasi ekonomi Malaysia telah
menjadi salah satu yang terbaik di Asia. Keluaran Dalam Negara Kasar (KDNK)
sebenarnya berkembang sebanyak 6.5% setahun dari 1957 hingga 2005. Prestasi
memuncak pada awal 1980-an menjelang pertengahan 1990-an, ketika ekonomi
mengalami pertumbuhan pesat yang stabil rata-rata hampir 8% setiap tahun. Tahap
pelaburan asing dan domestik yang tinggi memainkan peranan penting kerena ekonomi
memperbagaikan dan dimodenkan. Apabila bergantung sepenuhnya pada produk utama
seperti getah dan timah, Malaysia adalah negara berpendapatan menengah atas dengan
ekonomi sebagai sektor berdasarkan perkhidmatan dan pembuatan. Malaysia adalah
salah satu pengeksport terbesar komponen semikonduktor dan barang elektrik, panel
suria, dan teknologi maklumat dan komunikasi (Produk ICT) di dunia
Sistem Pemerintahan Negara Malaysia
Sistem pemerintahan Malaysia diterapkan berdasarkan Westiminster. Kepala pemerintahan
eksekutif di Malaysia dipimpin oleh seorang perdana menteri yang dipilih oleh kabinet. Perdana
menteri sendiri merupakan dewan rakyat yang mana berasal dari kelompok mayoritas yang ada di
dalam sebuah parlemen. Sementara itu, kabinet dipilih dari dewan rakyat ataupun dewan negara.
Malaysia merupakan negara yang sistem pemerintahannya menganut dua system , yakni DPR dan
juga dewan negara. Anggota dari dewan negara ialah sebanyak 70 orang yang terdiri dari 26
anggota dewan undangan negeri sebagai perwakilan 13 Negara Bagian, dan 44 anggota sisanya
dipilih oleh Sri Paduka Baginda Yang Dipertuan Agung atas konsultasi serta nasihat yang diberikan
oleh perdana menteri. Anggota dari dewan negara tersebut juga termasuk 2 anggota yang berasal
dari wilayah persekutuan Kuala Lumpur serta satu orang dari Labuan dan Putrajaya. Dewan negara
memiliki masa jabatan selama 3 tahun. Sedangkan anggota DPR ada 220 orang yang dipilih secara
langsung di dalam proses pemilu. anggota-anggota DPR ini hanya akan mewakili satu wilayah
ataupun Negara Bagian. Jabatan yang dimiliki oleh setiap anggota DPR ialah 5 tahun, sejalan
dengan proses pelaksanaan pemilu yang diadakan.
Krisis Ekonomi Dinegara Malaysia
Ekonomi Malaysia sejak tahun 1970, telah mengalami pasang
surut beberapa kali disebabkan oleh berbagai faktor yang
sebahagian besarnya berpunca daripada faktor luaran
memandangkan keterbukaan ekonomi Malaysia. Sejak 1970,
Malaysia pertama kali mengalami krisis ekonomi pada tahun
1973/74 berikutan kenaikan harga minyak yang lebih dikenali
sebagai kejutan minyak pertama akibat peperangan antara
Mesir dan Israel. ekonomi negara-negara perindustrian
mengalami pengucupan yang turut memberi kesan kepada
pertumbuhan ekonomi Malaysia yang hanya meningkat 0.8%
pada 1975 yaitu paras terendah dalam tempoh 1970-1980.
Malaysia sekali lagi mengalami krisis ekonomi yang juga berpunca
daripada kenaikan harga minyak yaitu kejutan minyak kedua pada 1978
akibat daripada revolusi Iran. Ini mengakibatkan kemelesetan ekonomi
yang diikuti dengan masalah inflasi dan pengangguran di negara-negara
maju atau OECD. Walaupun ekonomi Malaysia tidak mengalami
kemelesetan, namun pertumbuhan KDNK meningkat perlahan pada
awal 1980an berikutan kejatuhan eksport dan harga komoditi. Strategi
Kerajaan bagi mengatasi krisis ekonomi pada 1973/74 dan pada awal
1980an adalah dengan merangsang pertumbuhan ekonomi mengikut
pendekatan yaitu dengan meningkatkan subsidi, membantu golongan
berpendapatan rendah, mengatasi inflasi melalui kawalan bekalan serta
menambah perbelanjaan untuk melaksana projek-projek infrastruktur
asas bagi merangsang aktiviti ekonomi.
Krisis Ekonomi COVID-19 2020-2021
Krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 tidak hanya
memengaruhi Malaysia, tetapi juga negara-negara di seluruh dunia.Krisis
ekonomi ini disebabkan oleh pandemi COVID-19, yang menyebabkan
gangguan ekonomi global. Krisis ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi
Malaysia melambat dari 4,5% pada tahun 2019 menjadi -5,6% pada tahun
2020. Beberapa dampak utama yang terjadi di Malaysia selama krisis
ekonomi COVID-19 antara tahun 2020-2021 meliputi:
• Penurunan Aktivitas Ekonomi,Pengangguran dan Penurunan
Pendapatan ,Dampak Terhadap Sektor Perekonomian Peningkatan
Ketergantungan pada Teknologi,Peningkatan Utang
Tingkat kemiskinan dinegara malaysia
Tingkat Kemiskinan di Malaysia merupakan isu ekonomi yang kontroversial.
Definisi kemiskinan dan garis kemiskinan bagi warga Malaysia masih
diperdebatkan, dan kebijakan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan seperti
Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia mendapat protes politik. Total populasi
Malaysia adalah 31 juta jiwa pada tahun 2015, dimana 0,6% diantaranya hidup di
bawah garis kemiskinan nasional. Malaysia telah berkembang pesat dalam hal
pembangunan ekonomi. Indikatornya, pada tahun 2014, sebanyak 65,6%
penduduk berusia 15 tahun ke atas bekerja. Penyebab kemiskinan di Malaysia
adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang kaya akan sejarah dan berpenduduk
lebih dari 30 juta jiwa . Negara ini secara historis dilanda kemiskinan yang parah
namun, dalam beberapa dekade terakhir, kondisi sebagian besar masyarakatnya
telah membaik. Pemerintah telah melakukan upaya besar untuk memberantas
penyebab kemiskinan di Malaysia dan sebagian besar telah berhasil .
Tingkat kemiskinan di negara Malaysia telah mengalami penurunan yang signifikan selama
beberapa dekade terakhir. Pada tahun 1970-an, sekitar 50% penduduknya hidup di bawah
garis kemiskinan. Namun, melalui kebijakan pembangunan ekonomi yang berfokus pada
pertumbuhan inklusif dan pengentasan kemiskinan, tingkat kemiskinan telah berkurang
secara drastis. Menurut data terbaru, pada tahun 2019, tingkat kemiskinan di Malaysia
adalah sekitar 5.6%. Namun, pada saat pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak
tahun 2020 telah memberikan dampak negatif pada perekonomian Malaysia dan
menyebabkan peningkatan angka kemiskinan. Pemerintah Malaysia menyadari tantangan
ini dan telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah kemiskinan. Beberapa
kebijakan yang diterapkan termasuk bantuan sosial, program pelatihan kerja, subsidi
makanan, serta program-program ekonomi yang bertujuan untuk menciptakan lapangan
kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu, pemerintah juga berkomitmen
untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan, perumahan, dan layanan kesehatan bagi
masyarakat yang berpenghasilan rendah
Sumber pendapatan negara malaysia
Sumber pendapatan negara Malaysia adalah
semua penerimaan yang berasal dari Pajak, Non-
Pajak, Zakat dan Wakaf yang nantinya akan
digunakan untuk mensejahterakan rakyat dalam
bentuk program bantuan, pendidikan, kesehatan,
pembangunan fasilitas umum dan infrastruktur.
Penghasilan penduduk malaysia berasal dari mana
●Pendapatan penduduk Malaysia berasal dari berbagai sektor ekonomi.
Malaysia memiliki ekonomi yang beragam dan sumber pendapatan yang
bervariasi, termasuk:
o Sektor Pertanian
o Industri
o Pariwisata
o Sektor Jasa.
oSumber Daya Alam
●Pendapatan penduduk Malaysia berasal dari sektor-sektor ekonomi yang
berbeda-beda, menunjukkan keberagaman dalam basis ekonomi mereka.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai