• His/kontraksi
• Pemeriksaan vagina
• Kemajuan persalinan normal
• Kemajuan persalinan bermasalah
• Kegawatdaruratan persalinan
Kemajuan pada kondisi janin adalah sbb:
Rencana asuhan:
a. Segera rujuk ibu ke fasilitas yg memiliki
kemampuan penatalaksanaan
kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir
b. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan
dukungan serta semangat
4. Ketuban pecah dengan mekonium yg
kental
Rencana asuhan:
a. Baringkan ibu miring ke kiri
b. Dengarkan DJJ
c. Segera rujuk ke fasilitas kesehatan dengan
kemampuan melakukan SC
d. Dampingi ibu ke tempat rujukan, bawa partus
set, penghisap lendir delee, dan handuk/kain
untuk mengeringkan dan menyelimuti bayi jika
ibu melahirkan di jalan.
5. Ketuban Pecah lama (>24 jam)
Rencana asuhan:
a. Segera rujuk ibu ke fasilitas yg memiliki
kemampuan penatalaksanaan
kegawatdaruratan obstetri
b. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan
dukungan serta semangat
6. Ketuban pecah pada persalinan kurang
bulan (<37 mgg)
Rencana Asuhan:
a. Segera rujuk ibu ke fasilitas yg memiliki
kemampuan penatalaksanaan
kegawatdaruratan obstetri
b. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan
dukungan serta semangat
7. Infeksi
Tanda dan gejala:
• Suhu tubuh >38 C
• Menggigil
• Nyeri abdomen
• Cairan ketuban yang berbau
Rencana Asuhan:
a. Baringkan ibu miring ke kiri
b. Pasang infus dengan jarum uk 16 atau 18 berikan RL atau NS
125ml/jam
c. Segera rujuk ibu ke fasilitas yg memiliki kemampuan
penatalaksanaan kegawatdaruratan obstetri
d. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan serta
semangat
8. Preeklampsia/hipertensi dlm
kehamilan (TD >160/110 mmHg atau
terdapat prtein dalam urin)
Rencana asuhan:
a. Baringkan ibu miring ke kiri
b. Pasang infus dengan jarum uk 16 atau 18 berikan RL atau NS
c. Jika mungkin, berikan dosis awal pada saat kejang 4 gr
MgSO4 20% IV selama 20 menit (untuk eklampsia)
d. Injeksi 8 gr MgSO4 40% IM bokong kanan dan bokong kiri
(untuk PEB)
e. Segera rujuk ibu ke fasilitas yg memiliki kemampuan
penatalaksanaan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru
lahir
f. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan serta
9. Tinggi fundus ≥ 40 cm (makrosomia,
polihidramnion, kehamilan ganda)
Rencana asuhan:
a. Segera rujuk ibu ke fasilitas yg memiliki
kemampuan penatalaksanaan kegawatdaruratan
obstetri
b. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan beri
dukungan serta semangat
Jika diagnosa polihidramnion, mungkin ada masalah
dengan janinnya. Jika makrosomia, resiko distosia
bahu dan perdarahan pasca persalinan akan lebih
besar.
10. Gawat janin (DJJ <100 atau > 180
x/mnt pada 2 kali penilaian dengan jarak 5
menit)
Rencana asuhan:
a. Baringkan ibu miring ke kiri dan anjurkan untuk
bernapas secara teratur
b. Pasang infus dengan diameter 16 atau 18 berikan RL
atau NS 125 ml/jam
c. Segera rujuk ibu ke fasilitas yg memiliki kemampuan
penatalaksanaan kegawatdaruratan obstetri dan bayi
baru lahir.
d. Dampingi ibu ke tempat rujukan serta berikan
dukungan dan semangat
11. Primipara dalam fase aktif
persalinan dengan palpasi kepala janin
masih 5/5
Rencana asuhan:
a. Baringkan ibu miring ke kiri
b. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang mempunyai
kemampuan melakukan SC
c. Dampingi ibu ketempat rujukan, berikan
dukungan serta semangat
12. Presentasi bukan belakang kepala
(sungsang, lintang, dll)
Rencana asuhan:
a. Baringkan ibu miring ke kiri
b. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang mempunyai
kemmapuan penatalaksanaan
kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir
c. Dampingi ibu ketempat rujukan, berikan
dukungan serta semangat
13. Presentasi majemuk/ganda (adanya
lengan atau tangan bersamaan dengan
presentasi belakang kepala)
Rencana asuhan:
a. Baringkan ibu dengan posisi lutut menempel ke dada
atau miring ke kiri
b. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang mempunyai
kemampuan penatalaksanaan kegawatdaruratan
obstetri dan bayi baru lahir
c. Dampingi ibu ke tempat rujukan, berikan dukungan dan
semangat
14. Tali pusat menumbung (Jika TP masih
berdenyut)
Rencana asuhan:
a. Gunakan sarung tangan DTT, letakkan satu tangan di
vagina dan jauhkan kepala janin dari tali pusat.
Gunakan tangan lain pada abdomen untuk membantu
menggeser bayi dan menolong bagian terbawah bayi
agar tidak menekan tali pusatnya.
b. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang mempunyai
kemampuan penatalaksanaan kegawatdaruratan
obstetri dan bayi baru lahir
c. Dampingi ibu ke tempat rujukan, berikan dukungan dan
semangat
Lanjutan….
ATAU
a. Minta ibu untuk mengambil posisi bersujud dengan posisi
bokong lebih tinggi dari kepala ibu, hingga tiba ke tempat
rujukan
b. Segera rujuk ibu ke fasilitas yg mempunyai kemampuan
penatalaksanaan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru
lahir
c. Dampingi ibu ke tempat rujukan, berikan dukungan dan
semangat
15. Syok
Tanda dan gejala syok:
• Nadi cepat dan lemah (> 110x/mnt)
• Tekanan darah rendah (sistole < 90 mmHg)
• Pucat
• Berkeringat atau kulit lembab, dingin
• Napas cepat (>30x/mnt)
• Cemas, bingung, atau tidak sadar
• Produksi urin sedikit (<30 ml/jam)
Lanjutan….
Rencana asuhan:
a. Baringkan ibu miring ke kiri
b. Jika mungkin, naikkan kedua kaki ibu untuk menimgkatkan
aliran darah ke jantung
c. Pasang infus menggunakan jarum uk 16 atau 18 dan berikan
RL atau NS. Infuskan 1 liter cairan dalam waktu 15-20 mnt,
jika memungkinkan, infus 2 lite cairan dalam waktu satu jam
pertama, kemudian turunkan tetesan menjadi 125 ml/jam
d. Segera rujuk ke fasilitas yg mempunyai kemampuan
penatalaksanaan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru
lahir
e. Dampingi ibu ke tempat rujukan, berikan dukungan dan
semangat
16. Persalinan dengan fase laten yang
memanjang, tanda gejalanya:
• Pembukaan serviks kurang dari 4 cm setelah 8 jam
• Kontraksi teratur, lebih dari 2 kali dalam 10 menit
Rencana asuhan:
a. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang mempunyai
kemampuan penatalaksanaan kegawatdaruratan
obstetri dan bayi baru lahir
b. Dampingi ibu ke temapt rujukan, berikan
dukungan dan semangat
17. Belum inpartu, tanda gejala sbb:
• Kurang dr 2 kontraksi dalam 10 menit berlangsung kurang dari
20 detik
• Tidak ada perubahan serviks dalam waktu 1 sampai 2 jam
Rencana asuhan:
1. Anjurkan ibu untuk minum dan makan
2. Anjurkan ibu untuk bergerak bebas dan leluasa
3. Jika kontraksi berhenti dan atau tidak ada perubahan serviks,
evaluasi DJJ, jika tidak ada tanda-tanda kegawatan pada ibu
dan janin, izinkan ibu pulang dengan nasihat untuk melakukan
hal2 sbb:
a. Menjaga agar cukup makan dan minum
b. Datang untuk mendapatkan asuhan jika terjadi peningkatan
frekuensi dan lama kontraksi
18. Partus lama, tanda gejala:
• Pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis
waspada partograf
• Pembukaan serviks kurang dari 1 cm per jam
• Kurang dari 2 kontraksi dalam waktu 10 menit, masing-
masing berlangsung kurang dari 40 detik
Rencana Asuhan:
a. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang mempunyai kemampuan
penatalaksanaan kegawatdaruaratan obstetri dan bayi
baru lahir
b. Dampingi ibu ke tempat rujukan serta berikan dukungan
dan semangat
TERIMA KASIH