Anda di halaman 1dari 37

TASAWUF DALAM ISLAM

Syari’at, Tarekat,
Hakikat dan Ma’rifat
syariat = sampan, hakikat = lautan, tarekat = berenang, makrifat
= mutiara

al imam bahaudin anna’sabahundi


A. Dimensi Ajaran Islam
Ajaran nabi muhammad ada 3 dimensi yaitu : Iman, Islam dan Ihsan
a. Dimensi islam : mengandung unsur syahadat, salat, zakat, puasa dan haji. Melahirkan
ilmu syari’at dan fikih
b. Dimensi iman : mengandung unsur iman kepada allah, malaikat, kitab-kitab, rasul, hari
kiamat dan iman kepada takdir. Melahirkan ilmu kalam
c. Dimensi ihsan: melahirkan ilmu tasawuf
3 potensi manusia menurut ilmu kaldun:
d. Panca indra
e. Akal pikiran
f. hati
Ketiga nya harus bersih, sehat, berguna dapat bekerja sama secara harmonis
Untuk menghasilkan jiwa yang bersih ada 3 bidang yg berperan penting:
a. Fikih : berperan dalam membersihkan dan menyehatkanpanca indra dan
anggota tubuh (taharah), karena fikih berurusan dengan eksoterik (lahiriah)
manusia
b. Filsafat : berperan dalam menggerakkan, menyehatkan, dan meluruskan akal
pikiran, filsafat berhubungan dengan dimensi metafisik manusia
c. Tasawuf : berperan dalam membersihkan hati sanubari, tasawuf
berhubungan dengan dimensi esoterik (bathin) manusia

3 dimensi yang dimiliki manusia tertuang dalam Qs. Al-Mulk : 23


‘’ katakanlah: dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan kamu
pendengaran, penglihtan, dan hati, tetapi amat sedikit kamu yang bersyukur’’
Syari’at, tarekat, hakikat dan makrifat merupakan istilah

yang digunakan dalam dunia tasawuf untuk menunjukkan

tingkatan yang harus dilalui oleh seorang murid dalam

perjalanan spritualnya
PENGERTIAN TASAWUF
 Tasawuf berasal dari bahasa arab: tashowwafa-yatashowwafu-tashowwuf
 Tasawuf memiliki banyak pengertian sesuai dengan asal usul kata tersebut diantaranya:
 1. suf ( bulu domba/ wol)
Karena para sufi memakai pakaian dari bulu domba yang kasar, sebagai
lambang kerendahan hati, untuk menghindari sikap sombong.
 2. shafa ( suci)
Karena kesucian hati dan kebersihan tindakannya merek
 3. shaff (barisan)
Karena para sufi memilih senantiasa memilih barisan terdepan dalam shalat berjamah
4. Shuffah ( serambi masjid)
Karena mereka yang tinggal di serambi2 masjid ( mereka ingin berkonsentrasi
beribadah dan dekat dengan rasulullah)
 Tasawuf menurut para ahli
 Syaikh Muhammad amin al-kurdi
 Ilmu yang menerangkan terkait dengan kebaikan dan keburukan jiwa, cara
membersihkannya dengan sifat-sifat terpuji, cara melakukannya dan melangkah menuju
keridhoan yang diperintahkan Allah

 harun nasution
Suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari cara dana jalan bagaimana seseorang bisa
sedekat mungkin dengan Allah.

 Kesimpulannya tasawuf adalah


 Suatu usaha dan upaya dalam rangka mensucikan diri dengan cara menjauhkan dari
kehidupan dunia yang menyebabkan lalai dari Allah Swt,
 Dua hal pokok tentang tasawuf:
 1. kesucian jiwa untuk menghadap allah
 2. upaya pendekatan diri kepada allah

 Kedua pokok tasawuf mengacu pada al-qur’an Al-A’la : 14-15


 “sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikna diri dengan beriman dan
mengingat nama tuhannya lalu dia shalat”.
Dasar dasar tasawuf

 Qs. As-sajadah: 16  Qs. At-thalaq: 2-3


 Tentang rasa takut kepada allah,  Tentang kezuhudan dalam
hanya berharap kepada allah dan kehidupan dunia
berusaha mensucikan jiwa

 Qs. As-syams : 7-10


 Tentang kewajiban untuk
senantiasa bertawakal kepada
allah
Kedudukan dan fungsi syari’at
 Syari’at berarti jalan, jalan yang benar yang boleh ditempuh oleh siapa saja
 Qs. Al-jatsiyah : 8
‘’ kemudian kamijadikan kamu berada di ats sustu syari’at (peraturan) dari
urusan agama, maka ikutilah syari’at itu dan jangnlah kamu ikuti hawa nafsu
orang-orang yang tidak mengetahui’’
 dalam tasawuf syari’at dijadikan sebagai dasar/ pondasi bagi tahap
berikutnya (tarekat, hakikat, ma’rifat) sehinnga kedudukanny sangat
penting.
 Syari’at dalam pengertian luas tidak hanya sekedar peraturan saja namun
juga menjelaskan maslah keimanan, tauhid, mahabbah, syukur, sabar,
ibadah, zikir, jihad takwa dan ihsan
 Didalam tasawuf terkandung 3 hal: ilmu(pengetahuan), amal (praktek),
ikhlas. Artinya meyakini kebenaran syari’at dan melaksanakan perintah2 allah
dengan tulus dan akhlak demi mendapatkan keridhoan allah
Kedudukan dan fungsi tarekat
 Tarekat berarti jalan atau metode

 Tarekat adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada allah dengan tujuan
sampai kepada- Nya

 Tujuan tarekat adalah untuk memperkuat keyakinan terhadap syari’at, meyakini


kebenarannya, mematuhi ajaran-ajarannya dengan senang dan spontan,
mengikis kemalasan dan meniadakan penentangn atau hawa nafsu.

 Ahli tasawuf mengaitkan istilah tarekat dgn firman allah, qs. Al-jin:16

‘’ dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus diatas jalan agama islam,
benar-benar kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki)
yang banyak’’
 Metode yang digunakan para sufi untuk mendekatkan diri pada allah

a. Selaluberzikir kepada allah ( mulazamah az-zikr)

b. Selalu melatih diri ( riyadah)

c. Bersungguh’’ untuk membersihkan hati,sifat-sifat tercela hawa nafsu (mujahadah)

 Sebagian ad yang menggunakan 7 metode :

a. Memperingati diri ( musyaratah)

b. Mengawasi diri ( muraqabah)

c. Intropeksi diri ( muhasabah)

d. Menghukum diri ( mu’aqabah)

e. Kesungguhan lahir bathin ( mujahadah)

f. Menyesali diri ( mu’atabah)

g. Pembukaan hijab ( mukasyafah)

Mereka akan melewai tingkatan-tinkatan (maqamat) : taubat, sabar, ridha, zuhud, mahabbah, ma’rifa t
 Perkembangan tarekat

1. Tahap khanqah ( abad ke 10 M) : jalan yang ditempuh oleh seorang sufi


untuk mendekatkan diri pada allah secara individual

2. Tahap tarekat ( abad ke 12 M) : pada masa ini sudah terbentuk ajaran-


ajaran, peraturan dan muncul pusat pembelajarannya , berbentuk kelas
menengah

3. Tahap ta’ifah ( abad ke 15 M) : terjadi transisi misi ajran dan peraturan’


dari guru tarekat, pada masa masa ini muncul oraganisasi’ tasawuf
 Dalam tradisi tarekat, murid’ nya biasanya berkumpul disuatu
tempat yang dinamakan ribat, zawiyah untuk melakukan latihan’
ruhani, yang materi pokoknya membaca istiqfar, shalawat nabi,
membaca zikir yang dipantu oleh gurunya, yang didalamnya ada
ajaran-ajaran (amaliyah), aturan’ (adab), kepemimpinan, hubungan
murid dengan gurunya atau antara guru dengan anggota tarekat,
wasilah, rabitah, silsilah, ijaah, suluk, dan ritual’ dll
 Persyaratan yang dipenuhi dalam menjalankan tarekat:

1. Mempelajari ilmu penegtahuan yang berkaitan dengan syari’at islam

2. Mengamati dan berusaha semaksimal mungkin mengikuti jejak langkah


guru

3. Tidak mencari-cari keringanan dalam beramal

4. Berbuat dan mengisi waktu denagan segala wirid dan do’a guna
pemantapan dan kekhusukan dalam mencapai maqamat yang lebih
tinggi

5. Mengekang hawa nafsu agar terhindar dari kesalahan yang menodai


amal
Kedudukan dan fungsi hakikat
 Hakikat adalah kebenaran

 Hakikat juga diartikan sebgai kebenaran yakni makna terdalam dari praktik dan
petunjuk yang adapada syari’at dan tarekat

 Syariat di ibratkan ilmu tentang obat, tarekat adalah pengobatan dan hakikat adalah
kesehatan

 Hakikat merupakan tahap ketiga dalam ilmu tasawuf : syariat (ilmu yang mengatur),
tarekat (jalan atau cara dalam perjalanan spritual menuju allah, hakikat (kebenaran
yang esensial dan ma’rifat ( mengenal allah dengan yang sebenar-benarnyabaik asma,
sifat dll, qs. Al-waqi’ah: 95-96

‘’sesungguhnya yng disebutkan ini adalah suatu keyakinan yang benar. Maka bertasbihlah
dengan nama rabbmu yang maha besar’’
 Syaikh athaillah as-sakandary menyampaikan bahwa amal perbuatan terdiri
atas 3 bagian : amal syari’at, tareakat dan hakikat

 Syari’at untuk memperbaiki zawahir(anggota badan) dengan cara ikhlas,


jujur dan tuma’ninah

 Tarekat untuk memperbaiki dhamir (hati)

 Hakikat untuk memperbaiki sarair (ruh) dengan cara muraqabah (merasa


dilihat oleh allah), musyahadah (menyaksikan asma sifatnya), dan ma’rifat
(mengenal allah)

 Syari’at ibarat pohon, sedangkan hakikat ibarat buahnya

 Ahli syari’at akan batal shalatnya dengan bacaan yang buruk, sedangkan ahli
hakikat akan batal shalatnya dngan akhlak yang buruk
Kedudukan Dan Fungsi Ma’rifat
 Dari segi bahasa, ma’rifat berarti
pengetahuan atau pengalaman,
 istilah sufi, ma’rifat diartikan
sebagai kearifan yang dalam akan
kebenaran spiritual.
 Ma’rifat adalah cahaya yang
dipancarkan kepada hati siapa saja
yang dikehendaki-Nya.
 makrifat merupakan pengetahuan
hakiki yang datang melalui
“penyingkapan” (kasyf),
“penyaksian” (musyahadah), dan
“cita rasa” (dzauq)
tingkatan makrifat
Dzū al-Nūn al-Misrī menyebutkan ada tiga tingkatan Ma’rifat.
 pertama ma’rifat kalangan awam (orang banyak pada umumnya), mereka
mengetahui tidak ada Tuhan selain Allah melalui pembenaran berita tentang
Tuhan dalam pengajaran syahadat.
 Kedua, ma’rifat kalangan ulama dan para filsuf yang memikirkan dan
merenungkan fenomena alam ini, mereka mengetahui adanya Allah melalui
tanda-tanda atau dalil-dalil pemikiran.
 Ketiga, ma’rifat kalangan para wali dan orang-orang suci, mereka mengenal
Allah berdasarkan pengalaman kesufian mereka, yakni mengenal Tuhan
dengan Tuhan.

Ma’rifat tingkat ketiga inilah yang kemudian dipandang dalam lingkungan tasawuf
sebagai ma’rifat hakiki dan tertinggi.
Hati menurut Al-Qusyairi menjelaskan, bahwa hati adalah sarana untuk
mengetahui sifat-sifat Tuhan, mencintai-Nya, dan melihat-Nya.
 Hati manusia mempunyai tiga kapasitas, yaitu:
1. potensi untuk mengetahui sifat-sifat Tuhan, disebut qalb (hati),
2. potensi untuk mencintai Tuhan, disebut rūh,
3. potensi untuk melihat Tuhan, disebut sirr.
Al-Ghazali berpendapat bahwa kemampuan ma’rifat kepada Allah bersifat fitrah,
(hati)
Hati itu menurut al-Ghazali memiliki dua gerbang, yaitu:
1. gerbang yang menghadap ke alam yang dapat ditangkap oleh indera badan,
2. gerbang yang menghadap ke alam gaib, yang tidak dapat ditangkap oleh
indera badan.
Oleh sebab itu, hati mempunyai dua potensi,
 potensi untuk memiliki pengetahuan yang masuk melalui gerbang pertama yang
menghadap ke alam materi. Itulah pengetahuan indrawi yang diupayakan oleh
para ilmuwan dan pemikir, dan kemudian pengetahuan-pengetahuan inderawi itu
diolah, dianalisa, dan dipertimbangkan akal, sehingga dihasilkan pengetahuan
rasional, termasuk pengetahuan rasional tentang Tuhan. Pengetahuan inderawi
dan rasional yang dicapai melalui gerbang pertama ini masuk ke dalam kategori
pengetahuan bisaa.
 potensi untuk memiliki pengetahuan yang masuk melalui grbang kedua yang
menghadap ke alam gaib. Pengetahuan itu baru dapat diperoleh bila gerbangnya
terbuka, atau bila semua hijab yang menutupnya tersingkap. Pengetahuan itu
disebut pengetahuan kasy, pengetahuan laduni, pengetahuan wahyu, atau
ma’rifat hakiki.
 Hati sebagai sarana untuk memperoleh ma’rifat hakiki,Proses sampainya qalb
pada cahaya Tuhan ini erat kaitannya dengan konsep takhalli, tahalli, dan tajalli.
Takhalli yaitu mengosongkan diri dari akhlak tercela dan perbuatan maksiat
melalui taubat. Hal ini dilanjutkan dengan tahalli yaitu menghiasi diri dengan
akhlak mulia dan amal ibadah. Sedangkan tajalli adalah terbukanya hijab,
sehingga tampak jelas cahaya Tuhan.
kesimpulan

 Antara syari’at, ṭarekat, hakikat, dan ma’rifat adalah satu


kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
 Tujuan orang beribadah dalam segala aspeknya adalah
untuk ma’rifat kepada Allah Swt. Untuk mencapai ma’rifat
kepada Allah Swt. dibutuhkan seperangkat aturan yang
dinamakan syari’at. Adapun ṭarekat adalah menjalankan
syari’at secara utuh dan konsisten menuju pintu gerbang
pemahaman akan hakikat dari suatu ibadah, dan pada
akhirnya akan mendapatkan pemahaman yang utuh
tentang Tuhan, inilah yang dinamakan ma’rifat
Pembagian ilmu tasawuf
 1. tasawuf akhlaki  2. tasawuf amali
 Menekankan pada perbaikan akhlak,  Menekankan pada amalan-amalan
dengan tahapan: rohaniah / membanyak beribadah,
denga tahapan :
 a. takhalli : membersihkan diri dari
 a. syariat : hokum” yang dijadikan
sifat-sifat tercela karena akan
menghalangi seseorang berhubungan pedoman dalam beramal melalui al-
dengan allah. qur’an dan hadist.
 b. thariqat “ jalan dan cara”,
 b. tahalli : mengisi diri denga sifat-
menjalankan amal yang lebih baik,
sifat terpuji dengan menjalankan
berhati-hati dan tidak memilih
ketentuan yang disyariatkan agama
kemudahan syara’.
 c. tajalli :  Dalam hal ini syariat sebagai rambu-
 Terbuka nya penghalang yang rambu tuhan dalam kehidupan,
membatasi manusia dengan sedangkan thariqat adalah bukti
tuhannya kepatuhan kepada allah.
 merasakan akan rasa ketuhanan /  Syariat : peraturan sedangkan thariqat
terungkapnya nur ghaib bagi hati : pelaksanaanya
yang telah bersih sehingga
terungkap cahaya ketuhanan.
 c. Hakikat : kebenaran
 Kebenaran dalam hidup n
kehidupan
 D. Ma’rifat : mengenal, paham
 Pengenalan langsung dengan allah
melalui hati sanubari
 3. tasawuf falsafi  b. Wahdatul wujud
 Menekankan pada masalah-masalah  Wahdat (penyatuan/ satu), wujud
pemikiran yg mendalam
(ada)
 a. Hulul ( menempati,tinggal)
 Manusia dapat bersatu dengan
tuhan memilih tubuh tuhan yang telah mencapai hakiki
manusia untuk ditempati dengan sifat-
atau dipercaya telah suci.
sifat ketuhanan apabila manusia dapat
menghilangkan sifat kemanusiaannya  Bersatunya sifat-sifat tuhan yang
dengan cara fana. memancar pada manusia setelah
Fana( hilang) melakukan proses fana’.
Menghilangkan sifat-sifat tercela
melalui meniadakan alam duniawi
menuju kesadaran ketuhanan

Disusun oleh abu mansyur al hallaj


 C. Ittihad ( penyatuan)
 Disebarkan oleh abu yazid al busthami
 Manusia adalah pancaran nur illahi
 Antara allah dan manusia telah menjadi satu
Istilah-istilah dalam tasawuf
 1. maqamat
 Jalan yang harus ditempuh
oleh seorang untuk berada
dekat dengan allah
Adapun tingkatan
dalam maqamat:
 Taubat Taubah terbagi 3:

Dalam tasawuf a. Taubat orang yang


berkehendak
taubat adalah kembali
dari perbuatan - b. Taubat ahli haqiqat ( orang
yg tidak ingat lagi akan
perbuatan yang dosa-dosa mereka karena
menyimpang, berjanji senantiasa berzikir kepada
untuk tidak allah
mengulanginyalagi dan c. Taubat ahli ma’rifat ( orang
kembali kepada allah berpaling dari segala
sesuatu selain allah)
 Wara’ :
meninggalkan segala  Zuhud :
sesuatu yang  meningglkan
syubhat kehidupan dunia
Meninggalkan segala (dalam hal
sesuatu yang kemaksiyatan) dan
mengutamakan
dilarang oleh allah
kebahagiaan akhirat
 Mengurangi keinginan
kepada dunia
 Sabar :
 Sabar dalam menghadapi cobaan
 Sabar dalam meninggalkan perbuatan
maksiat
 Sabar dalam menjalankan perintah
allah
 Faqir : tidak meminta lebih dari apa yang
sudah diterima
 Tawakkal : berserah diri pada ketentuan
allah
 Ridha : menerima dengan lapang dada
terhadap keputusan allah
 2. al-ahwal ( hasil dari maqamat)
 Perasaan atau keadaan yang e. syauq : rindu
dialami oleh seseorang menuju
tuhanny f. Uns : perasaan suka cita, /
kondisi jiwa merasakan
Adapun tingkatan dalam al-ahwal: kedekatan dengan allah
a. Muraqabah : merasa diawasi g. Tuma’ninah : keteguhan dari
oleh allah segala sesuatu yang
b. Mahabbah : rasa cinta mempengaruhinya
terhadap allah h. Musyahadah : perasaan
c. Kauf : takut kepada allah, menyaksikan kehadiran allah
terhadap hukum-hukum allah i. Yaqin : kepercayaan yang kuat
d. Raja’ : berharap kepada dan tak tergoyahkan
allah / keterkaitan hati
dengan sesuatu yang
diinginkan
e.
Hakikat tasawuf

Pada hakikatnya tasawuf sebagai inti ajaran islam, dengan berbagai


petimbangan:
 Kehidupan yang kekal adalah akhirat
 Kebahagiaan yang hakiki sebenarnya adalah kepercayaan dan ketundukan
pada tuhan
 Pada akhirnya harga benda yang di miliki tidak diperlukan lagi
 Dalam kehidupan modren yang dibanjiri oleh berbagai paham yg mambwa
manusia pada kehidupan rakus, boros dll:
 Materialisme ( memuja materi)
 Hedonisme ( memuja kepuasan nafsu)
 Vitalisme (memuja keperkasaan)
Tokoh-tokoh ajaran tasawuf
 Hasan basri : konsep khouf dan raja’
 Rabiiah al-adawiyah : konsep cinta ( al-hubb)
 Abu hamid al-ghazali : ma’rifatullah ( jalan menuju allah)
 Junaid al-baghdadi
 Abu al-mughits al- husian abu manshur al hajjaj ( al-
hajjaj ) : konsep hulul
 Abu yazid al-bustami : konsep ittihad
 Muhyiddin ibnu arabi ( as-syaikh al-akbar) : konsep
wahdatul wujud
Peranan tasawuf dalam kehidupan
modern
 Mendekatkan diri pada allah
 Memurnikankeyakinan islam dalam berbagai
kemajuan budaya dan iptek
 Menguatkan posisi islam
 Menegakkan kembali aspek asotesis islam
Fungsi tasawuf dalam kehidupan modern

 Mengendalikan moral
 Menghilangkan kegelisahan
 Tasawuf mejelaskan ajaran islam
 Sebagai terapi mental
 Tasawuf suatu betuk revolusi spritual
 Menjadi pedoman untuk menata ulang kembali gaya hidup
 Merobah tingkah laku yang buruk menjadi baik
 Membentuk sikap yang rendah hati dan bijaksana

Anda mungkin juga menyukai