Tasawuf
Kelas : HTN/VII
Dosen Pengampu : Mabrur Syah, S.Pd.I., S.IPI., M.H.I.
Resuman kelompok 5
a. Syaria’t
Syaria’t berasal dari kata syara’, secara etimologi mempunyai arti “jalan-jalan yang bisa
ditempuh air”, maksudnya adalah jalan yang harus ditempuh manusia untuk menuju jalan Allah
SWT.
Secara umum, syaria’at merupakan hukum (segala ketentuan yang ditetapkan Allah SWT) yang
mengatur seluruh sendi kehidupan umat muslim di dunia, mulai dari urusan hubungan antar
manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia (Habuminallah Habuminannas), kunci
menyelesaikan masalah kehidupan baik dunia dan akhirat, rukun, syarat, halal-haram, perintah
dan larangan, dan sebagainya. Sumber syaria’t sendiri berada dalam Al-Quran dan As-Sunnah.
b. Thariqat
Thariqat ( )طرقberarti “metode” atau “jalan”, yang secara konseptual terkait dengan haqiqah/
hakikat atau kebenaran sejati. Dalam aliran tasawuf atau sufisme, thariqat berarti jalan yang
ditempuh oleh para sufi untuk mencapai tujuan sedekat mungkin dengan Allah SWT, dengan
menerapkan metode pengarahan moral dan jiwa.
c. Hakikat
Secara etimologi, hakikat berasal dari kata “Al-Haqq” yang berarti kebenaran. Secara garis
besar, hakikat merupakan ilmu yang digunakan untuk mencari suatu kebenaran sejati mengenai
Tuhan. Dalam kitab Al-Kalabazi, hakikat menurut ilmu tasawuf didefinisikan sebagai aspek
yang berkaitan dengan amal batiniah, merupakan amalan paling dalam dan merupakan akhir
perjalanan yang ditempuh oleh para sufi.
d. Ma’rifah
Ditinjau dari segi bahasa, Ma’rifat berasal dari kata ‘arafa-yurifu-irfan. Secara umum, ma’rifat
didefinisikan sebagai kumpulan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan amalan ibadah yang
merupakan perpaduan dari syariat, thariqat, dan hakikat, dimanan nantinya ilmu ini digunakan
untuk mengenal Allah SWT lebih mendalam melalui sanubari atau mata hati.