Anda di halaman 1dari 48

REFERAT

Diagnosis dan Penatalaksanaan


Limfoma Maligna

Disusun Oleh :
Awang Lilih Vridea Cahayaning Penggalih J510215308
Rahmi Izzati Salsabila J510215274

Pembimbing:
dr. Asna Rosida, Sp.PD

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam


Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Surakarta RSUD Dr. Harjono S. Ponorogo
2022
Diagnosis Dan
Penatalaksaanan Limfoma
Maligna
ILMU PENYAKIT DALAM
Anatomi
01
HODGKIN
LIMFOMA
MALIGNA
Definisi
Hodgkin limfoma merupakan suatu
keganasan jaringan limfoid yang jarang
terjadi dan biasanya menyerang usia
muda. Hodgkin limfoma ditandai
dengan adanya sel hodgkin dan sel
reed-Stenberg pada pemeriksaan
patologik anatomik (Hoppe et al.,
2020)
Epidemiologi

2018 1047 0,28%


Kasus baru Mortalitas
Faktor risiko

Obesitas Kekebalan
Genetik
tubuh yang Usia
lemah
Klasifikasi Limfoma hodgkin

Jupiter Neptune Mars

LH tipe nodular sclerosing LH tipe mixed cellularity LH tipe lymphocyte


depleted
Klasifikasi Limfoma hodgkin

Jupiter Mars

LH tipe lymphocyte rich LH tipe nodular lymphocyte


predominant.
Sistem Limfoma hodgkin

Limfatik pembesaran kelenjar getah bening yang tidak nyeri, biasanya asimetrik
dengan konsistensi yang padat kenyal

KLINIS Kardiovaskuler Sindrom vena cava superior,

Integumen Rasa gatal di seluruh tubuh

Pulmoner Batuk, sesak nafas, nyeri dada

Muskuloskeletal Nyeri tulang

Gastrointestinal Hepatosplenomegali, nyeri di perut

Sistemik Berat badan turun 10% dalam waktu 6 bulan, demam tinggi tanpa sebab
yang jelas, keringat malam
PENEGAKAN DIAGNOSIS

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan


penunjang
KLINIS KHAS
Simtom B yang terdiri atas penurunan berat
badan lebih dari 10% dalam 6 bulan terakhir,
demam lebih dari 38 derajat Celcius dan
ANAMNESIS berkeringat di malam hari.
Demam Pel-Ebstein yaitu demam tinggi selama
1 sampai 2 minggu

Pruritus

Rasa nyeri setelah minum alkohol

Nyeri dada. Batuk, dan sesak


a. Limfadenopati asimptomatik, yaitu

Pemeriksaan pembesaran kelenjar getah bening yang


tidak nyeri, biasanya asimetrik dengan
fisik konsistensi yang padat kenyal seperti
karet.
b. Splenomegali dan hepatomegali tetapi
jarang bersifat masif.
c. Sindrom superior vena cava
d. Nyeri tekan abdomen setelah
menggunakan alkohol
Pemeriksaan Tes Darah Biopsi KGB
penunjang
MRI CT Scan
TATALAKSANA
LIMFOMA HODGKIN KLASIK

kemoterapi dan regimen ABVD


Early-Stage (Adriamycin), bleomycin, vinblastine,
Favorable dan dacarbazine dengan atau tanpa
terapi radiasi dalam 2 siklus

Early-Stage kemoterapi regimen ABVD


dan radioterapi 30 Gy dalam 4
Unfavorable siklus, intesif BEACOPP

Advanced- kemoterapi regimen AVD atau


Stage BEACOPP dalam 6 sampai 8
siklus
Disease
Limfoma hodgkin Predominan limfosit

Pada penderita dengan stadium IA tanpa adanya faktor


resiko, dapat dilakukan pengangkatan kelenjar getah
bening yang diikuti dengan watchful waiting atau
pemberian radioterapi sedangkan pada penderita dengan
stadium yang lebih lanjut, dapat dilakukan pemberian
kemoterapi regimen ABVD yang dikombinasikan
dengan Rituximab
PROGNOSIS
Prognosis dari limfoma Hodgkin (LH)
ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya
stadium penyakit, umur penderita, tipe
penyakit secara histopatologik dan lainnya.
Setelah terdiagnosis, usia penderita penyakit
LH setelah 5 tahun terapi yaitu 85% pada
stadium I sampai II, 70% pada stadium IIIA
dan 50% pada sta- dium IIIB dan IV”
KOMPLIKASI

Obat Terapi radiasi Doxorubicin


alkylating
Radiasi mediastinum
meningkatkan risiko
Peningkatan resiko tumor kardiomiopati,
Resiko leukemia
padat ganas aterosklerosis
02
LIMFOMA
MALIGNA NON
HODGKIN
DEFINISI
Kelompok keganasan primer limfosit yang dapat
berasal dari limfosit B, limfosit T, dan sel natural killer
EPIDEMIOLOGI

American Cancer
Society
Pada tahun 2018 sekitar 74.680
kasus didiagnosis limfoma non
Hodgkin dengan usia rata-rata 67
tahun

37%
Limfoma tingkat keganasan rendah
biasanya mengenai pasien berusia 35-
64 tahun
16%

Pasien berusia dibawah 35 tahun, limfoma


keganasan rendah jarang terjadi pada anak-anak
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

Paparan
Immunodefisiens
Lingkungan dan
i
pekerjaan

Agen Diet dan


Infeksisus paparan lainnya
MANIFESTASI KLINIS
Penurunan berat badan 1 6 Adanya benjolan
tanpa rasa nyeri

Keringat malam Adanya pembesaran


banyak 2 5 KGB

Penurunan nafsu 3 4 Cepat lelah


makan
PATOGENESIS
KLASIFIKASI
PENEGAKAN DIAGNOSIS
ANAMNESIS

PEMERIKSAAN
FISIK

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN
FISIK
Pembesaran KGB
Pemeriksaan kelenjar geyah bening dilakukan secara
inspeksi dan palpasi
Pembesaran Organ
Dilakukan dengan cara inspeksi, perkusi, palpasi dan
auskultasi
Performance status ECOG atau WHO/karnofsky
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Biopsi
Biopsi KGB dilakukan cukup pada 1 kelenjar yang
paling representatif, superfisial dan perifer.
HISTOPATOLOGI
Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan rutin hematologi, pemeriksaan khusus


dan kimia klinik
Aspirasi Sumsum Tulang

sumsum tulang dari 2 sisi spina illiaca dengan hasil


spesimen 1-2 cm
Radiologi
Untuk pemeriksaan rutin/standard dilakukan
pemeriksaan CT Scan thorak/abdomen.
FOTO THORAX AP
USG ABDOMEN
Konsultasi Jantung

Menggunakan echogardiogram untuk melihat fungsi


jantung
Konsultasi THT

Bila Cincin Waldeyer terkena dilakukan laringoskopi.


Pmx Cairan Tubuh Lain
(Cairan pleura, cairan asites, cairan liquor serebrospinal) Jika
dilakukan pungsi/aspirasi diperiksa sitologi dengan cara
cytospin, disamping pemeriksaan rutin lainnya.
TATALAKSANA
KOMPLIKASI
1. Penekanan terhadap organ khususnya jalan napas,
usus, dan saraf
2. Mudah terjadi infeksi, bisa fatal
3. Komplikasi akibat terapi:
• Radioterapi
Dapat menimbulkan nausea, disfagia, esofagitis,
dan hipotiroid.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
• Kemoterapi
includes icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Dapat menimbulkan mielosupresi, sterilitas dan


timbulnya keganasan hematologik sekunder
PROGNOSIS
THANKS !
ILMU PENYAKIT DALAM

Anda mungkin juga menyukai