Kelas B
Dosen Tutor: dr. Glady Rambert, Sp.PK
Clinton Walean (17011101003)
Nur Ain Abdul Hamid (17011101057)
Muh. Faizal H. Putra (17011101048)
Mathilda W.M. Warouw (17011101120)
Sharen Estefani Esau (17011101111)
Fioren G. F. Rotinsulu (17011101102)
Sabatika Riooko Kapoh (17011101108)
Kristinia M. Tangkuman (17011101084)
Muh. Satri Delta Wijaya (17011101049)
Yosafat F. Hutagalung (17011101148)
Pria, 50 tahun, datang dengan keluhan
adanya pembengkakan pada leher, ketiak,
sudah kira-kira 3 minggu. Kadang-kadang
ada demam, berat badan agak menurun.
Tidak ada batuk dan sesak napas.
Kata sulit
Tidak ada kata sulit
Aurikuklar posterior
Oksipital
Tonsilar
Submandibular
Submental
Servikal superfisial
Servikal posterior
Supraklavikular
Pemeriksaan Trakea dan Kelenjar Tiroid
Lakukan inspeksi trakea untuk menemukan
setiap deviasi dari posisi garis tengah yang
normal. Kemudian lakukan palpapsi untuk
menemukan setiap deviasi.
Lakukan palpasi pada leher untuk meraba
kelenjar tiroid
Pemeriksaan Toraks
Inspeksi dari posisi garis tengah di
belakang tubuh pasien, perhatikan
bentuk dada dan cara dada bergerak
yang meliputi : Deformitas, Retraksi
ruang sela iga yang abnormal saat
inspirasi, dan Gangguan gerak
pernapasan pada salah satu atau kedau
sisi atau tertinggalnya (terlambatnya)
gerak pernapasan yang unilateral
Palpasi kenali daerah – daerah yang nyeri
ketika ditekan.
Perkusi akan membantu menentukan
apakah jaringan yang ada di bawah
dinding dada berisi udara, cairan
ataukah padat
Pemeriksaan Payudara
Inspeksi terhadap perubahan kulit,
kesimetrisan, kontur, dan retraksi.
Palpasi payudara untuk mengetahui kosistensi
jaringan, nyeri tekan, nodulus.
Pemeriksaan Aksila
Inspeksi adanya ruam, infeksi atau pigmentasi yang
abnormal
Palpasi KGB. Dari semua nodus limfatikus aksilaris,
kelenjar limfe inilah yang paling sering dapat
diraba. KGB yang membesar dapat terjadi karena
infeksi pada tangan atau lengan.
KGB yang besar (berukuran > 1 cm) dan terasa
kenyal atau keras, berjalin menjadi 1, atau
terfiksasi pada kulit atau jaringan dibawahnya,
menunjukan kemungkinan adanya keganasan.
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi kulit, umbilikus, dan kontur
abdomen
Auskultasi. Mendengarkan mobilitas usus. Bunyi
usus dapat berubah pada diare, obstruksi
intestinal, ileus paralitik, dan peritonitis
Palpasi mebantu mengidentifikasi neyri
tekan pada abdomen, resistensi otot, dan
beberapa organ serta masa yang letaknya
superfisial.
Pemeriksaan Darah Lengkap / Coumplete
Blood Count
Hb
Eritrosit
Leukosit
Hitung Jenis Leukosit (Differential Cell
Count): neutrofil dan limfosit
Trombosit
Laju Endap Darah
Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB)
metode pengambilan sebagian jaringan
tubuh dengan menggunakan jarum halus.
Jika dicurigai tumor, utk melihat apakah
tumor itu jinak atau ganas.
Diagnosis pasti pada kasus ini dengan
pemeriksaan histopatologi secara biopsi
eksisi KGB. Pada kasus yaitu KGB di leher
dan aksila. Bila ditemukan sel Reed
Sternberg sudah pasti pasien menderita
Limfoma Hodgkin
Pada skenario 2 ini diagnosis banding adalah
Leukimia Limfoblastik Kronik (LLK), Limfoma
Hodgkin dan Non-Hodgkin. Diagnosis yg
diambil adalah Limfoma dan lebih mengarah
pada limfoma Hodgkin namun harus
ditunjang oleh pemeriksaan untuk
mengetahui diagnostik yang pasti.
(1) ANAMNESA
Pada kasus skenario 2 ini yang didapat dari
anamnesa pertama pria umur 50 tahun, dari
segi usia umur < 30 tahun 80% jinak, >50
tahun 60% ganas
terdapat pembengkakan pada leher & ketiak
berarti termasuk dalam limfadenopati
Generalisata.
Durasi waktu sudah 3 minggu dalam kuliah
pakar dikatakan kurang dari 2 minggu adalah
jinak sedangkan lebih 2 minggu adalah ganas
Terapi
Pengobatan limfoma Hodgkin adalah radioterapi
ditambah kemoterapi, tergantung bdari staging
(Clinical stage = CS) dan factor resiko.
Radioterapi meliputi:
-Extended field radiotherapy(EFRT)
-involved field radiotherapy (IFRT)
-Radioterapi (RT) pada Limfoma residual atau
bulky disease.