Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ardiko Firo Kusumo

NIM : 2110211107
Kelompok : A1

Limfoma Hodgkin Sklerosis Nodular


Halooo semuanyaa!! kenalin nama aku Limfoma Hodgkin Sklerosis Nodular
atau lebih akrab disebut dengan NSHL, namaku memang cukup panjang tapi nanti aku
bakalan jelasin aku itu apa. Jadi teman-teman, aku merupakan salah satu jenis dari
limfoma Hodgkin yang paling umum dan paling dapat disembuhkan, jadi aku ga terlalu
berbahaya yaa dibandingkan saudara-saudara aku yang lain. Aku biasa terjadi di negara
maju, dan penyumbang angka sebanyak 60-80% kanker yang dialami pasien. Nah,
biasanya aku muncul ditandai dengan pembengkakan dari kelenjar getah bening.

Aku biasanya menyerang pasien dengan rentang usia 15-35 tahun baik pria atau
wanita karena aku suka bergaul dengan anak muda. Biasanya aku di hilangkan dengan
cara kemoterapi dengan atau tanpa radiasi. Namun, kalau aku sudah di stadium lanjut,
prosedur terapi antibodi monokonal atau transplantasi sel induk.

Meski aku terlihat berbahaya, tetapi 90% orang yang pernah mengidap aku
dinyatakan sembuh dan masih hidup setelah 5 tahun kesembuhan loh!. Yuk, mari kita
ketahui selengkapnya mengenai Aku.

Aku biasanya muncul dalam jenis limfosit yang disebut limfosit B atau sel B, dan
dimulai dari kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening ini diibaratkan sebuah pos
terdepan yang menjadi titik di sepanjang saluran limfatik, karena mengalir di seluruh
tubuh. Aku sendiri dapat muncul di semua kelenjar getah bening, baik dari kepala
sampai kaki orang. Nah, aku ini paling sering ditemukan pada kelenjar getah bening di
area dada, leher, dan ketiak. Aku paling sering menyerang area dada dengan prevalensi
50% dari kasus.
Secara makroskopik, aku biasanya ditandai dengan limfoadenopati atau perbesaran
pada kelenjar limfa yang biasanya lunak dan berwarna merah muda serta berukuran
kurang dari 1cm.

Keterangan gambar : Gambar makroskopik dari limfoma Hodgkin sklerosis noduler

Kalau secara patologi anatomi dilihat menggunakan mikroskop, sel limfosit B


abnormal yang biasa ditemukan di kasus Aku disebut Reed Sternberg cells. Reed
Sternberg cells adalah sel yang memiliki ukuran lebih besar dari limfosit B pada
umumnya dan memiliki dua inti nucleus; dimana memberikan gambaran sel seperti
mata burung hantu (owl face). Kira-kira gambarannya seperti ini teman-teman :
Keterangan gambar: Limfoma Hodgkin kelenjar getah bening. Sel Reed-Sternberg
berinti ganda dengan anak inti besar yang mnyerupai jisim inklusi dan banyak
ditoplasma dikelilingi ileh limfosit, makrofag, dan eosinophil.

Selain Reed Sternber cells, aku juga memiliki ciri khas yaitu adanya varian sel
RS tertentu yaitu sel lakuna. Sel ini besar dengan satu inti yang multi lobus, anak inti
kecil banyak, dan sitoplasma banyak berwarna pucat. Seperti ini lah gambarannya
secara mikroskopik.

Keterangan gambar : Limfoma Hodgkin, jenis skelrosis noduler-kelenjar getah


bening. Terlihat “sel lacunar” dengan inti yang multi lobus dengan banyak anak-inti
kecil berada dalam rongga cerah yang terjadi akibat sitoplasma yang mengkerut. Di
sekitarnya dikelilingi limfosit.
Ciri khas aku yang terakhir adalah adanya pita-pita kolagen yang membagi
jaringan limfoid yang terkena menjadi nodul-nodul yang berbatas jelas. Seperti pada
gambar berikut

keterangan gambar : Limfoma Hodgkin, jenis sclerosis noduler kelenjar getah


bening. Pada pembesaran rendah tampak kolagen tanpa bentuk sel (kolagen aseluler)
yang berwarna merah muda yang membagi kelompokan sel tumor menjadi banyak
nodul.

Salah satu gejala umum yang biasanya dialami oleh orang yang terkena infeksi
aku adalah pembengkakan pada kelenjar getah bening, tetapi tidak terasa nyeri. Kondisi
tersebut biasanya dialami di area leher dan ketiak. Jika muncul di area dada kelenjar
getah bening dapat enyebaban penyumbatan saluran udara, memicu munculnya batuk,
nyeri dada, sesak napas, atau infeksi saluran pernapasan berulang.

Pembengkakan kelenjar getah bening pada pengidap Limfoma Hodgkin Sklerosis


Nodular diperkirakan terjadi karena aktivasi sel kekebalan tubuh di kelenjar. Meski
lebih sering muncul tanpa disertai dengan rasa sakit, tetapi pembengkakan bisa saja
mengalami nyeri yang aneh setelah mengonsumsi alkohol. Belum diketahui pasti apa
yang menjadi penyebabnya, tetapi kondisi tersebut diperkirakan terjadi akibat
pelebaran pembuluh darah di kelenjar getah bening. Selain pembengkakan KGB pada
pasien, aku juga bisa memberikan gejala lain seperti:
1. Demam yang persisten atau intermiten. Kondisi ini dapat terjadi tanpa infeksi
atau penyebab yang jelas
2. Penurunan berat badan yang tidak disengaja
3. Keringat berlebihan yang terjadi di malam hari
4. Rasa gatal yang dibarengi degan sensasi rasa terbakar. Kondisi ini biasanya
disebut “Hodgkin itch”

Untuk saat ini, penyebab pasti dari aku sendiri itu masih belum diketahui. Namun,
ada beberapa factor risiko yang telah diketahui antara lain:
1. Usia. NSHL paling sering terjadi di anak-anak dan remaja
2. Infeksi Epstein-Barr virus
3. Obesitas
4. Orang yang memiliki immunosuppression
5. Perokok aktif

Untuk memastikan apakah sejumlah gejala tersebut merupakan tanda dari NSHL,
dokter biasanya akan melakukan beberapa langkah diagnosis, seperti:
1. Tes darah, seperti hitung darah lengkap (CBC 0, tes kimia darah, dan laju
sedimentasi eritrosit (ESR)
2. Imunohistokimia untuk mencari CD15 dan CD30, yaitu protein yang
ditemukan pada permukaan sel limfoma Hodgkin.
3. Biopsi sumsum tulang, yang dilakukan di tahap lanjutan penyakit.

Penentuan stadium limfoma sangat penting untuk menentukan pengobatan terbaik


(biasanya aku terdiagnosis pada stadium II). Stadium NSHL dikategorikan berdasarkan
pemeriksaan fisik, hasil dari biopsy KGB, dan pemeriksaan penunjang seperti PET/CT,
dan bone marrow test. Kategori stadium :
o Stage I: Lymphomas that involve only one lymph node or a group of
adjacent nodes
o Stage II: Lymphomas that involve two or more lymph node regions on the
same side of the diaphragm
o Stage III: Lymphomas that involve lymph nodes on both sides of the
diaphragm
o Stage IV: Lymphomas that involve lymph nodes on both sides of the
diaphragm and/or involve organs including the spleen, lungs, liver, bones,
or bone marrow.

Aku juga memiliki saudara yang hampir mirip loh teman-teman. Namanya Primary
Mediastinal large B-cell Lymphoma (PMBL). PMBL juga bisa ditemukan di area dada
dan gambaran mikroskopisnya hampir mirip dengan NSHL. Cara membedakannya
adalah dengan pemeriksaan immunohistokimia.

Pengobatan NSHL sendiri lebih berdasarkan stadium dari penyakitnya sendiri


daripada jenis limfoma hidgkin. Pemilihan pengobatan bisa pilih berdasarkan
banyaknya KGB yang terinfeksi dan lokasinya, dan juga apakah adanya limfoma di
jaringan lain. Pengobatannya antara lain bisa dengan cara kemoterapi, baik radiasi atau
non-radiasi, antibody monoclonal, dan transplantasi stem cell.

Aku memiliki prognosis yang baik dengan tingkat kesembuhan yang paling baik
diantara jenis limfoma Hodgkin, dengan survival rate 5 tahun lebih besar dari 90%

Limfoma Hodgkin sklerosis nodular seringkali dapat disembuhkan, tetapi perlu


perawatan yang ekstra. Selain itu, efek samping bisa saja terjadi dan membutuhkan
pemantauan dokter seumur hidup. Oleh karena itu, jika kamu mengalami sejumlah
gejalanya, silahkan periksakan diri di rumah sakit terdekat agar persentase kesembuhan
semakin meningkat. Jika dideteksi dan diatasi sedari dini, kesembuhan bukan hal yang
tidak mungkin untuk kamu dapatkan. Mungkin itu saja dari Aku, semoga setelah
membaca tulisan ini kalian bisa menjaga Kesehatan dan terhindar dari Aku yaa. Terima
kasih!!

Referensi:

NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology. Hodgkin Lymphoma.


Version 3.2018. April 14, 2018.

Radford, J., and D. Longo. Second Cancers after Treatment for Hodgkin
Lymphoma – Continuing Cause for Concern. The New England Journal of Medicine.
2019. 373:2572-2573.

Tantisattamo E, Bello EF, Acoba JD. Nodular sclerosing Hodgkin’s lymphoma


presenting with a pseudo-breast mass extending from a necrotizing granulomatous
mediastinal tumor. Hawaii J Med Public Health. 2018 Aug;71(8):212-7. PMID:
22900236; PMCID: PMC3419821.

Hoffman R, et al. Hodgkin lymphoma: Clinical manifestations, staging and


therapy. In: Hematology: Basic Principles and Practice. 7th ed. Elsevier; 2018.

Kumar, V., Abbas, A. K., Aster, J. C., & Perkins, J. A. (2018). Robbins basic
pathology (Tenth edition.). Philadelphia: Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai