NIM : 2110211107
Kelompok : A1
Aku biasanya menyerang pasien dengan rentang usia 15-35 tahun baik pria atau
wanita karena aku suka bergaul dengan anak muda. Biasanya aku di hilangkan dengan
cara kemoterapi dengan atau tanpa radiasi. Namun, kalau aku sudah di stadium lanjut,
prosedur terapi antibodi monokonal atau transplantasi sel induk.
Meski aku terlihat berbahaya, tetapi 90% orang yang pernah mengidap aku
dinyatakan sembuh dan masih hidup setelah 5 tahun kesembuhan loh!. Yuk, mari kita
ketahui selengkapnya mengenai Aku.
Aku biasanya muncul dalam jenis limfosit yang disebut limfosit B atau sel B, dan
dimulai dari kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening ini diibaratkan sebuah pos
terdepan yang menjadi titik di sepanjang saluran limfatik, karena mengalir di seluruh
tubuh. Aku sendiri dapat muncul di semua kelenjar getah bening, baik dari kepala
sampai kaki orang. Nah, aku ini paling sering ditemukan pada kelenjar getah bening di
area dada, leher, dan ketiak. Aku paling sering menyerang area dada dengan prevalensi
50% dari kasus.
Secara makroskopik, aku biasanya ditandai dengan limfoadenopati atau perbesaran
pada kelenjar limfa yang biasanya lunak dan berwarna merah muda serta berukuran
kurang dari 1cm.
Selain Reed Sternber cells, aku juga memiliki ciri khas yaitu adanya varian sel
RS tertentu yaitu sel lakuna. Sel ini besar dengan satu inti yang multi lobus, anak inti
kecil banyak, dan sitoplasma banyak berwarna pucat. Seperti ini lah gambarannya
secara mikroskopik.
Salah satu gejala umum yang biasanya dialami oleh orang yang terkena infeksi
aku adalah pembengkakan pada kelenjar getah bening, tetapi tidak terasa nyeri. Kondisi
tersebut biasanya dialami di area leher dan ketiak. Jika muncul di area dada kelenjar
getah bening dapat enyebaban penyumbatan saluran udara, memicu munculnya batuk,
nyeri dada, sesak napas, atau infeksi saluran pernapasan berulang.
Untuk saat ini, penyebab pasti dari aku sendiri itu masih belum diketahui. Namun,
ada beberapa factor risiko yang telah diketahui antara lain:
1. Usia. NSHL paling sering terjadi di anak-anak dan remaja
2. Infeksi Epstein-Barr virus
3. Obesitas
4. Orang yang memiliki immunosuppression
5. Perokok aktif
Untuk memastikan apakah sejumlah gejala tersebut merupakan tanda dari NSHL,
dokter biasanya akan melakukan beberapa langkah diagnosis, seperti:
1. Tes darah, seperti hitung darah lengkap (CBC 0, tes kimia darah, dan laju
sedimentasi eritrosit (ESR)
2. Imunohistokimia untuk mencari CD15 dan CD30, yaitu protein yang
ditemukan pada permukaan sel limfoma Hodgkin.
3. Biopsi sumsum tulang, yang dilakukan di tahap lanjutan penyakit.
Aku juga memiliki saudara yang hampir mirip loh teman-teman. Namanya Primary
Mediastinal large B-cell Lymphoma (PMBL). PMBL juga bisa ditemukan di area dada
dan gambaran mikroskopisnya hampir mirip dengan NSHL. Cara membedakannya
adalah dengan pemeriksaan immunohistokimia.
Aku memiliki prognosis yang baik dengan tingkat kesembuhan yang paling baik
diantara jenis limfoma Hodgkin, dengan survival rate 5 tahun lebih besar dari 90%
Referensi:
Radford, J., and D. Longo. Second Cancers after Treatment for Hodgkin
Lymphoma – Continuing Cause for Concern. The New England Journal of Medicine.
2019. 373:2572-2573.
Kumar, V., Abbas, A. K., Aster, J. C., & Perkins, J. A. (2018). Robbins basic
pathology (Tenth edition.). Philadelphia: Elsevier.