Anda di halaman 1dari 60

TTG BIDANG KESLING

Prepared by Heri Nugroho,ST, M.Kes


Presented by Didi Purnama,
TUJUAN
Mengenal dan mengidentifikasi TTG
bidang KESLING
pemecahan masalah KESLING
dengan pendekatan TTG
Perancangan, perakitan &
perawatan TTG KESLING
T TG
A H A SAN
B

TTG
AIR BERSIH

Dasar Hukum
• PP 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemar air
• Permenkes 416 tahun 1990 tentang
Syarat-syarat dan pengawasan
kualitas air
4 GOLONGAN MUTU AIR
1. Kelas 1 dapat digunakan untuk air minum
atau keperluan lain yang mesyaratkan
kualitas air yang sama
2. Kelas 2 : Rekreasi,perikanan air tawar,
peternakan, tanaman
3. Kelas 3 : perikanan air tawar, peternakan,
tanaman
4. Kelas 4 :
DIAGRAM PENGOLAHAN AIR
DEFINISI AIR BERSIH
PERMENKES 416/1990

Air bersih adalah air yang digunakan


untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum
apabila telah dimasak
Proses koagulasi yaitu
penambahan bahan kimia dalam air
agar partikel-partikel yang sukar
mengendap (partikel koloid dan sangat halus)
menjadi gumpalan yang besar
(FLOK) dan BERAT sehingga mudah
mengendap
Dalam proses koagualasi digunakan 3 zat kimia
yaitu zat koagulan, zat alkali dan zat
pembantu koagulan. Zat koagulan digunakan
untuk menggumpalkan partikel padat
tersuspensi, zat warna, dan koloid, sedangkan zat alkali
dan pembantu koagulan digunakan untuk mengatur pH air
agar dapat menunjang proses flokulasi
ZAT KOAGULAN YANG SERING digunakan
ALUMINIUM SULFAT dan Poly
Aluminium Chloride (PAC), zat lainnya
seperti Sodium Aluminat (NaALO2), Ferro Sulfat

(FeSO4), Ferri Chloride (FeCL3.H2O)


Zat ALKALI yang Sering dipakai adalah
Batu Kapur (CaO) Soda Abu
,

(NaHCO3), caustic Soda (NaOH)


Zat Koagulan Pembantu, Silika
Aktif (SiO2) dan Sodium Alginat
Contoh Pengolahan Air Sederhana
INTALASI AIR BERSIH DAN AIR MINUM
LIMBAH
DASAR HUKUM
• UU no. 36 /2009 Kesehatan
• PP no.18 /1999 Pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun
• PP no.74/2001 Pengelolaan bahan berbahaya dan
beracun
• Kepmenkes no.1204 /2004 Persyaratan kesehatan
lingkungan RS
• Kepmenkes no. 1428 /2006 Pedoman
penyelenggaraan kesehatan lingkungan puskesmas
JENIS LIMBAH
PADAT

LIMBAH

CAIR GAS
Jenis Limbah RS menurut Kepmenkes 1024/2004
Limbah
Padat
Medis

Non Medis

Cair
Domestik

Klinis

Laboratoium

Gas
Insinerator
Bila punya

Dapur

Anestesi & Pembuatan Obat Citotoksik

Generator
Limbah RS menurut Kepmenkes
1024/2004
Logam Infeksius
Berat

Kontainer
Bertekana Patologi
n
Padat
Medis
Radioaktif Benda
Tajam

Kimia Farmasi
Sitotoksik
Limbah RS menurut Kepmenkes
1024/2004

Taman dan Padat Non Dapur


Halaman Medis

Perkantoran
Padat
Medis
Infeksius
Patologi
Benda tajam
Farmasi
Sitotoksik
Kimiawi
Radioaktif
Kontainer bertekanan
Kandungan logam berat
NonDapur
Medis
Kantor
Taman
CAIR
Semua air buangan

Termasuk tinja
GAS

Incenerator

Dapur

Generator

Anestesi

Pembuatan obat citotoksik


RED
UCE

MINIMASI
LIMBAH

REU
SE

RECYCLE
PEMILAHAN

PEWADAHAN

TRANSPOR

PENYIMPANAN
Sterilisasi limbah medis padat yang
dimanfaatkan kembali

Limbah jarum hipodermik tidak dianjurkan dimanfaatkan kembali.


Apabila tidak mempunyai jarum yang sekali pakai (disposible),
dapat dimanfaatkan kembali melalui proses sterilisasi.
Jenis Wadah dan Label Limbah Medis Padat
PENGOLAHAN, PEMUSNAHAN DAN
PEMBUANGAN AKHIR LIMBAH MEDIS PADAT
• Limbah infeksius
Panas
Biakan lab

Basah
Sterilisas
i
Persediaan agen infeksius Lab

Lainnya DISIN
FEKSI
PENGOLAHAN, PEMUSNAHAN DAN
PEMBUANGAN AKHIR LIMBAH MEDIS PADAT
• Limbah Benda Tajam

Bend •Incenerasi
a •Kapsulisas RESIDU dibuang ke
tempat pembuangan

taja i
B3 / landfill

m
PENGOLAHAN, PEMUSNAHAN DAN
PEMBUANGAN AKHIR LIMBAH MEDIS PADAT
• Limbah Farmasi

Jum •Incenarasi
•Rotary kiln Jum •Rotary Kiln
•Kapsulisasi dlm
lah •Dikubur secara
aman lah drum logam
•Sanitary landfill •Inersisasi
Keci •Dibuang ke Bes •Incenerasi
sarana air limbah
l •Inersisasi
ar >1000 C
PENGOLAHAN, PEMUSNAHAN DAN
PEMBUANGAN AKHIR LIMBAH MEDIS PADAT
• Limbah Sitotoksik

•Tidak boleh landfill/saluran

Sitoto limbah
•Dikembalikan ke distributor
•Incenerasi 2 tungku 1200 c
ksik •Oksidasi (KMnO4, H2SO4
•Kapsulisasi dan inersisasi
PENGOLAHAN, PEMUSNAHAN DAN
PEMBUANGAN AKHIR LIMBAH MEDIS PADAT
• Limbah Kimia
Kimia biasa (Gula, asam Kimia berbahaya jumlah kecil Kimia berbahaya dalam
amino, garam) (Residu dalam kemasan) jumlah besar

Pelarut halogenida yang


mengandung
Incenerasi klorin/florin tidak boleh
di incenerasi tanpa
Bisa dilengkapi alat
pembersih gas
dibuang
Tidak boleh
langsung Kapsulisasi landfill
ke saluran
air kotor
Landfill
Desinfektan tidak boleh
dikapsulisasi krn korosif
dan mudah terbakar
PENGOLAHAN, PEMUSNAHAN DAN
PEMBUANGAN AKHIR LIMBAH MEDIS PADAT

Limbah
•Dalam jumlah besar tidak
Kandun boleh landfill langsung/saluran
limbah  air tanah
gan •Dalam jumlah kecil boleh ke
IPAL
Logam •Tidak boleh incenerasi udara
•Dikembalikan ke distributor
Berat •Kapsulisasi dibuang landfill

Tinggi
PENGOLAHAN, PEMUSNAHAN DAN
PEMBUANGAN AKHIR LIMBAH MEDIS PADAT

Kontai •Tidak boleh incenerasi


•Daur ulang & penggunaan

ner kembali
•Kontainer yg rusak & tidak
bisa diisi ulang dikosongkan
bertek dihancurkan  landfill
•Kaleng aerosol tidak
anan diincenerasi
PENGOLAHAN, PEMUSNAHAN DAN
PEMBUANGAN AKHIR LIMBAH CAIR

LC harus
dikumpulkan •Saluran pembuangan harus menggunakan
dalam kontainer saluran tertutup, kedap air, limbah harus
mengalir lancar, terpisah dengan air hujan
sesuai •IPAL memenuhi persyaratan teknis
karakteristik •IPAL harus ada pengukur debit
•Dapur harus dilengkapi dengan penangkap
bahan kimia dan minyak/lemak tertutup
radiologi, •Air limbah dari Lab. Harus diolah dalam IPAL
•Pemeriksaan kualitas swapantau 1 bulan
volume dan sekali, 3 bulan uji petik
prosedur •Limbah cair yang mengandung radioaktif
penanganan dan pengelolaannya sesuai ketentua BATAM

penyimpanan
PERSYARATAN LIMBAH CAIR
• Kualitas efluent limbah cair yang dibuang ke
badan air atau lingkungan harus memenuhi
baku mutu efluen sesuai keputusan menteri
Lingkungan Hidup Nomor
Kep-58/MENLH/12/1995 atau peraturan
daerah setempat
KARAKTERISTIK AIR LIMBAH RS DI JAKARTA
BAGAN PENGELOLAAN LIMBAH
Produksi Limbah

Limbah padat Limbah cair

Obat/bahan kimia
kadaluwarsa Daur ulang bahan-
Pemilahan Limbah
bahan tertentu
Limbah biasa
la r
u
en Pengumpulan/penyim- IPAL
h m
ba panan limbah
Lim
Pengolahan Limbah Pengangkutan r
pu Riol kota
• Incenerasi limbah m
Lu
• Disinfeksi
• Autoclaving

Pembuangan Limbah
• Landfill
• Sanitary landfill
BAGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
DAPUR GREASE TRAP

DOMESTIK

PROSES
KLINIS EQUALISASI PENGOLAHAN
LIMBAH CAIR

BIOLOGIS
LAIN-LAIN

DISINFEKSI

LABORATORIUM Pre treatment

EFLUENT
LAUNDRY Pre treatment
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT
Limbah Padat
Incenerasi

Pirolisa/Gasifikasi

Densifikasi

Proses Biologis/pengomposan

Landfill
KLASIFIKASI PENGOLAHAN SECARA BIOLOGI
AEROBIK
CONTOH DESAIN
CONTOH DESAIN
STUDI 6 PUSKESMAS KAB BANDUNG
• Limbah medis padat  pihak ke tiga
• Limbah tajam pihak ke tiga
• Limbah lab disinfeksi  pihak ketiga
• Limbah domestik proses pemilahan TPS
• Limbah cair : Belum ada IPAL  Septic tank
diresapkan
PENGELOLAAN RIIL
LIMBAH MEDIS PADAT

LIMBAH TAJAM SAFETY BOX

PENGUMPULAN PIHAK KE TIGA


LIMBAH LAB (sisa RENDAM DALAN
preparasi, sampel LAR. DESINFEKSI
dahak, dll)

LIMBAH FARMASI

LIMBAH CAIR SEPTIK TANK DIRESAPKAN


Proses pengolahan air limbah
• Tujuan :
– Untuk menghilangkan bahan polutan dalam air limbah
sampai batas yang diijin oleh peraturan yang berlaku agar
dapat dibuang ke badan air penerima
• Proses pengolahan air limbah terdiri dari proses
fisika, kimia dan proses biologi
• Urutan proses pengolahan meliputi: pengolahan
primer, sekunder, tersier (advance)
Lanjutan To Contents

– Pengolahan primer merupakan proses


pengolahan pendahuluan untuk
menghilangkan padatan tersuspensi, koloid
dan penetralan. Umumnya pada kproses ini
menggunakan proses fisika dan kimia
– Pengolahan sekunder bertujuan untuk
menghilangkan polutan organik terlarut,
melalui proses biologi
– Pengolahan tersier proses pengolahan limbah
dengan kualitas olahan lebih bagus dari dua
proses lainnya, dilakukan dengan baik secara
fisika, kimia, biologi atau kombinasinya.
Jenis proses pengolahan limbah
Kontaminan Sistem pengolahan Klasifikasi
Screening and F
communition
Padatan Sedimentasi F
tersuspensi
Filtrasi F
Koagulasi/sedimentasi K/F
Lumpur aktif B
Trickling filters B
Biodegradable Rotating biological B
organic contactors
Aerated lagoons B
Biofilter B/F
Jenis proses pengolahan limbah

Kontaminan Sistem pengolahan Klasifikasi


Khlorinasi K
Pathogens Ozonisasi K
UV F
Suspended-growth B
nitrification and
denitrification
Fixed-film nitrification B
Nitrogen and denitrification
Ammonia stripping K/F
Ion exchange K
Breakpoint khlorinasi K
Jenis proses pengolahan limbah
Kontaminan Sistem pengolahan Klasifikasi
Koagulasi garam K/F
logam/sedimentasi
Phospor
Koagulasi K/F
kapur/sedimentasi
Refractory Adsorbsi karbon F
organics Tertiary ozonation K
Pengendapan kimia K
Logam berat
Ion exchange K
Ion exchange K
Padatan inorganik
terlarut
Reverse Osmosis F
Bahan pengolahan air limbah
• Penetralan
– Asam : Asam sulfat, Asam klorida untuk menetralkan air limbah yang
basa
– Basa : Soda abu (NaHCO3), Kapur, NaOH untuk menetralkan air limbah
asam
• Koagulan
– Aluminium sulfat (Alum), Amonia alum, sodium aluminat, Ferrous
sulfat (Copperas), Chlorinated copperas, Ferri khlorid, PAC (Poly
aluminium chloride)
• Ion Exchange
– Zeolit
– Resin
• Absorbsi
– Karbon aktif
To Contents

Waktu pengendapan berbagai partikel

Diameter (mm) Jenis Waktu


10 Kerikil 1 detik
1 Pasir 10 detik
10-1 Pasir halus 2 menit
10-2 Lempung 2 jam
10-3 Bakteria 8 hari
10-4 – 10-6 Koloid 2 -200 tahun
Sebagian karakteristik limbah domestik &
perkotaan
No Parameter Min. Max. Mean
1 BOD-mg/l 31,52 675,33 353,43
2 COD-mg/l 46,62 1183,4 615,01
3 KMnO4 – mg/l 69,84 739,56 404,7
4 Nitrit – mg/l 0,013 0,274 0,144
5 Amoniak – mg/l 10,79 158,73 84,76
6 Nitrat – mg/l 2,25 8,91 5,58
7 Khlorida mg/l 29,74 103,73 66,735
8 Sulfat – mg/l 81,3 120,6 100.96
9 pH 4,92 8,99 6,96
10 SS – mg/l 27,5 211 119,25
Parameter perencanaan desain IPAL sistem
biofilter anaerob-aerob
• Bak pengendapan awal
– Waktu tinggal 3-5 jam
– Beban permukaan 20-50 m3/m2.hari
• Biofilter anaerob
• Waktu tinggal 6-8 jam
• Tinggi ruang lumpur 0.5 m
• Tinggi bed media 0.9-1.5 m
• Tinggi air diatas media 20 cm
• Beban BOD per vol. media 0.4 -4.7 kg/ m3.hari
• Biofilter aerob
– Waktu tinggal 6 – 8 jam
– Tinggi ruang lumpur 0,5 m
– Tinggi bed media 1.2 m
– Tinggi air diatas media 20 cm
– Beban BOD per satuan media 5 – 30 g
BOD/m2.hari
• Bak pengendap akhir
– Waktu tinggal 2-5 jam
– Beban permukaan 20 – 50 m3/m2.hari

• Media Pembiakan mikroba


– Tipe : sarang tawon
– Material PVC
– Tebal : 0,15-0,23 mm
– Luas kontak spesifik : 150 – 226 m2/m3
– Berat : 30-35 kg/m3
– Porositas rongga : 0,98
CONTOH TTG
GBR. TTG YANG DIHASILKAN(2)

Alat sterilisasi udara ruangan

58
Pengolahan Air Payau (filtrasi)
Needle Destroyer Needle destroyer (manual)
(electrik)

Alat pembuat kompos

Anda mungkin juga menyukai