Anda di halaman 1dari 15

SUMBER DAN

RUANG LINGKUP
KEUANGAN NEGARA
DAN DAERAH
NAMA KELOMPOK +NIM
• ANDISAHRUL RAMADHAN D101-20-623 • CHUSNUL MARIYAH D101-22-174
• WAHYU ANDANI D101-20-664 • DEWI AMELIA PURNAMA SARI D101-22-179
• ADE PUTRA KURNIA D101-21-822 • TIARA NUR AISYAH ISKANDAR D101-22-205
• ANISA FITRI D101-22-036 • NI PUTU HERSIANA PURNAMASARI D101-22-237
• RAHMADANI D101-22-046 • MOH.GAZALI D101-22-256
• MOH.SAHRUL D101-22-054 • WANDI SETIAWAN D101-22-267
• REIFAN D101-22-056 • KEISA MANGIWA D101-22-271
• AHMAD FAUZAN D101-22-060 • ADYTIA GOVINO D101-22-274
• NI MADE SHITA AYU WULANDARI D101-22-080 • NURSAIDAH APRILIANTI D101-22-275
• CINDRA GITA D101-22-119 • NATANIEL D101-22-283
• JUSMIYANTI D101-22-157
**Keuangan Negara:**

PENGERTIAN
Menurut UU No 17 Tahun 2003, keuangan negara adalah semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu
baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik negara yang
KEUANGAN berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

NEGARA DAN **Keuangan Daerah:**

DAERAH
Berdasarkan PP No 58 Tahun 2005, keuangan daerah adalah semua hak
dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala bentuk kekayaan
yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
Keuangan negara dan daerah memiliki definisi dan mekanisme pengelolaan yang berbeda.
Berikut adalah penjelasannya:

DEFINISI
KEUANGAN **Keuangan Negara:**

NEGARA DAN
DAERAH Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003, keuangan negara
adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala
sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik negara berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut¹. Keuangan negara merupakan aspek
penting dalam proses penyelenggaraan negara dan pembangunan. Pengelolaan keuangan
negara tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang disusun
oleh pemerintah dan dibahas bersama DPR dengan pertimbangan dari DPD¹.
**Keuangan Daerah:**

Keuangan daerah dikelola oleh pemerintah daerah yang mencakup


penerimaan dan pengeluaran daerah. Pengelolaan keuangan daerah
diatur dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang
merupakan tanggung jawab gubernur, bupati, atau wali kota sebagai
kepala pemerintahan daerah². APBD disusun untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan publik dan pembangunan di daerah.

Kedua jenis keuangan ini diatur untuk memastikan transparansi dan


akuntabilitas dalam pengelolaan dana publik, serta untuk
mewujudkan kemakmuran rakyat. Keuangan negara dan daerah juga
mencakup sumber pendapatan dari pajak, penerimaan bukan pajak,
dan hibah¹.
Dasar hukum pengelolaan keuangan negara dan daerah** di
Indonesia didasarkan pada beberapa peraturan dan undang-undang
yang mengatur tentang keuangan pemerintah. Berikut adalah

1. **Keuangan Negara**:

DASAR
HUKUM - **Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara**: Mengatur prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara,
KEUANGAN termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban
keuangan negara².
NEGARA DAN - **Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara**: Mengatur tentang sistem perbendaharaan negara,
DAERAH termasuk pengelolaan kas negara, pembayaran, dan penatausahaan
keuangan negara³.
- **Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
dan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara**:
Mengatur tentang pemeriksaan dan pengawasan keuangan negara².
2. **Keuangan Daerah**:

- **Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah**:


Mengatur tentang otonomi daerah, termasuk pengelolaan keuangan daerah, APBD,
dan kewenangan pemerintah daerah dalam mengelola keuangan².

- **Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara


Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah**: Menetapkan prinsip perimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, termasuk alokasi dana dan
pendapatan daerah².

- **Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan


Daerah**: Mengatur mengenai lingkup keuangan daerah, termasuk pajak dan
retribusi daerah, kewajiban daerah, penerimaan dan pengeluaran daerah, serta
pengelolaan kekayaan daerah¹.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2019 mulai berlaku pada tanggal 12
Maret 2019 dan mencabut PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah¹. Dalam pengelolaan keuangan daerah, terdapat proses perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pengawasan keuangan daerah¹.
Berikut adalah beberapa aspek penting dari pengelolaan keuangan tersebut:

**Keuangan Negara:**

- **Perencanaan:** Meliputi penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja


Negara (APBN) yang disusun oleh pemerintah dan dibahas bersama DPR.

PENGELOLAA - **Pelaksanaan:** Pemerintah pusat melaksanakan APBN sesuai dengan


rencana yang telah disetujui.
N KEUANGAN - **Penatausahaan:** Mengatur dan mencatat transaksi keuangan negara.
NEGARA DAN
DAERAH - **Pelaporan:** Menyusun laporan keuangan untuk memantau dan
mengevaluasi kinerja keuangan.

- **Pertanggungjawaban:** Pemerintah pusat bertanggung jawab atas


pengelolaan dan penggunaan dana negara.

- **Pengawasan:** Dilakukan oleh lembaga independen seperti Badan Pemeriksa


Keuangan (BPK) untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan.
**Keuangan Daerah:**

- **Perencanaan:** Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) oleh


pemerintah daerah.
- **Pelaksanaan:** Pemerintah daerah melaksanakan APBD sesuai dengan rencana yang
telah disetujui.
- **Penatausahaan:** Mengatur dan mencatat transaksi keuangan daerah.

- **Pelaporan:** Menyusun laporan keuangan daerah untuk memantau dan mengevaluasi


kinerja keuangan daerah.
- **Pertanggungjawaban:** Kepala daerah bertanggung jawab atas pengelolaan dan
penggunaan dana daerah.
- **Pengawasan:** Dilakukan oleh DPRD dan BPKP untuk memastikan kepatuhan terhadap
peraturan dan efisiensi penggunaan dana daerah.
**Sumber Keuangan Negara**

berasal dari berbagai aspek dan memiliki dampak besar terhadap perekonomian suatu negara.
Berikut adalah beberapa sumber keuangan negara, baik yang berasal dari dalam negeri maupun
luar negeri:

1. **Pajak**: Pemungutan pajak merupakan instrumen fiskal yang digunakan oleh pemerintah
untuk membiayai pembangunan. Contoh pajak meliputi:

SUMBER
KEUANGAN
- Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

NEGARA DAN - Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa (PPN)

DAERAH - Pajak Penghasilan (PPh)

- Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

- Pajak Hotel dan Restoran (PHR)


2. **Retribusi**: Retribusi adalah pungutan atau tarikan yang dilakukan pemerintah daerah sesuai peraturan daerah. Contoh retribusi
meliputi:

- Retribusi Parkir Jalan

- Retribusi Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah

- Retribusi Terminal Angkutan Kota

3. **Keuntungan dari BUMN/BUMD**: Pemerintah memiliki unit usaha seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD). Sebagian dari keuntungan BUMN/BUMD akan diberikan kepada pemerintah sebagai pemilik.

4. **Denda dan Sita**: Penerimaan dari denda dan sita atas pelanggaran hukum atau penggeledahan.

5. **Pencetakan Uang**: Negara memiliki hak untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang.

6. **Pinjaman Uang**: Negara dapat meminjam dari lembaga keuangan atau negara lain.

7. **Sumbangan, Hadiah, dan Hibah**: Penerimaan dari dalam dan luar negeri.

8. **Penyelenggaraan Undian Berhadiah**: Penerimaan dari undian berhadiah yang diatur oleh pemerintah.
• **Sumber Keuangan Daerah**
• berasal dari berbagai aspek dan memiliki dampak besar terhadap
perekonomian suatu negara. Berikut adalah beberapa sumber
keuangan daerah, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar
negeri:
• **Pendapatan Asli Daerah (PAD)**:
• Meliputi pajak daerah, hasil retribusi daerah, laba BUMD, hasil kerja
sama dengan pihak ketiga, dan pendapatan daerah lain yang sah¹².
• **Dana Perimbangan**:
• Terdiri atas Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi
Khusus. Dana perimbangan ini diberikan oleh pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah untuk memperkuat keuangan daerah¹³.
• **Pendapatan Daerah Lain yang Sah**:
• Selain PAD dan dana perimbangan, pendapatan daerah juga dapat
berasal dari sumber-sumber lain yang sah¹
Ruang lingkup keuangan negara dan daerah di Indonesia
mencakup berbagai aspek yang terkait dengan pengelolaan dan
penggunaan sumber daya keuangan untuk kepentingan publik.

**Ruang Lingkup Keuangan Negara:**

RUANG
LINGKUP 1. **Pengelolaan Fiskal**: Termasuk pengelolaan pendapatan
dan belanja negara.
KEUANGAN
NEGARA DAN 2. **Pengelolaan Kekayaan Negara yang Dipisahkan**: Meliputi
BUMN dan BUMD.
DAERAH
3. **Pengelolaan Moneter**: Terkait dengan kebijakan moneter
dan pencetakan uang³.
**Ruang Lingkup Keuangan Daerah:**

1. **Penerimaan Daerah**: Meliputi pajak daerah, retribusi daerah, dan sumber lain yang sah.

2. **Pengeluaran Daerah**: Untuk penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.

3. **Kekayaan Daerah**: Yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain yang dapat dinilai dengan uang⁷.

Pengelolaan keuangan negara dan daerah harus dilakukan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas,
efektivitas, efisiensi, dan bertanggung jawab. Semoga informasi ini membantu Anda memahami lebih
lanjut tentang ruang lingkup keuangan negara dan daerah di Indonesia. Jika ada pertanyaan lebih lanjut,
KESIMPULAN
• Keuangan Negara dan Daerah Keduanya memiliki definisi yang jelas menurut
peraturan perundang-undangan, dengan keuangan negara diatur oleh UU
No 17 Tahun 2003 dan keuangan daerah oleh PP No 58 Tahun 2005 (yang
kemudian digantikan oleh PP No 12 Tahun 2019). Keuangan negara berkaitan
dengan semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang,
sedangkan keuangan daerah mencakup hak dan kewajiban daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Ruang Lingkup Keuangan negara
dan daerah mencakup pengelolaan fiskal, kekayaan negara atau daerah yang
dipisahkan, serta pengelolaan moneter untuk negara. Ruang lingkup ini
menunjukkan betapa luasnya tanggung jawab pemerintah dalam mengelola
keuangan, yang harus dilakukan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas,
dan partisipasi masyarakat. Dengan demikian, keuangan negara dan daerah
adalah komponen penting dalam penyelenggaraan negara dan
pemerintahan daerah di Indonesia, dimana pengelolaan yang baik akan
mendukung terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan dan
kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai