Anda di halaman 1dari 13

Pemberdayaan Komunitas

berbasis kearifan lokal


Tempe Giling Murni Pak Nur (Desa Ambal)
Pemberdayaan Komunitas berbasis kearifan
lokal
Anggota

1. Desi Kurniasih Suprapti (8)


2. Fajar Dwi Septian (12)
3. Irah Wati (15)
4. Luthviana Raisa (18)
5. M. Iqbal Abimanyu (21)
6. Novia Fitriyani (24)
7. Rizky Firmansyah (28)
8. Teguh Nur Wahyono (31)
9. Zhara Aisyah Febrianti (35)
Sejarah Tempe Giling Murni
Tempe giling murni Pak Nur berdiri pada tahun 1999 yang didirikan sendiri oleh Pak Nur.
Beralamat di Ambal resmi, kecamatan Ambal, kabupaten Kebumen, lebih tepatnya di sebelah
utara kolam renang.

Berawal dari pengalaman sebagai karyawan pabrik tempe di tempat kakaknya, Pak Nur
berinisiatif untuk mendirikan pabrik tempe sendiri di rumahnya. Alasan Pak Nur memilih
mendirikan usaha tempe karena masih sangat jarang pengusaha tempe pada saat itu .
Dengan dibantu Ibunya, Pak Nur mulai memproduksi tempe sebanyak 5 kg
kedelai yang hanya di pasarkan di toko toko sekitar rumahnya. Hingga pada
tahun 2000 produk pembuatan tempenya berkembang menjadi 20 – 50 kg
kedelai,pada saat itu pembungkusan masih menggunakan daun pisang. Saat
ini produksi tempe Pak Nur sudah sangat berkembang pesat. Setiap harinya
mampu memproduksi 7 kwintal kedelai yang dapat menghasilkan 10.000 –
11.000 ribu tempe dalam sehari.
Kendala Pemberdayaan

1. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan si produsen


dalam mengelola bisnis yang dapat mempengaruhi
kemampuannya dalam mengelola usaha secara efektif

2. Terbatasnya pemasaran karena si produsen tempe


yang kurang mengenal teknologi, sehingga sang
produsen hanya bergantung pada pasar lokal
3. Kurangnya kreativitas dalam membuat variasi produk
baru, sehingga susah menarik perhatian pelanggan

4. Terkendala alat yang kurang canggih, sehingga


Beberapa produsen tempe tidak bias memproduksi tempe
dengan lebih efisien.
Upaya yang dapat dilakukan untuk memberdayakan komunitas pembuat tempe di
Kecamatan Ambal

1. Menyediakan tempat pelatihan untuk meningkatkan


keterampilan pembuatan tempe, dan memfokuskan kepada
Teknik produksi yang efisien dan standar kualitas yang tinggi

2. Membantu komunitas memperoleh akses pasar local dan


regional, serta membantu mereka memahami kebutuhan dan
preferensi konsumen.
3. Perbaikan infrastruktur yang mendukung produksi tempe, seperti
penyediaan air bersih, listrik, dan fasilitas sanitasi

4. Melakukan riset penelitian dan inovasi dalam pengembangan p


tempe yang beragam
Beberapa pihak yang dapat menjadi sasaran pemberdayaan

1. Pengusaha tempe, yakni dengan peningkatan keterampilan, manajemen usaha,


dan akses ke sumber daya untuk meningkatkan produksi dan kualitas tempe.

2. Masyarakat lokal, yakni dengan memberikan mereka pekerjaan dan


melibatkan mereka dalam proses produksi maupun pemasaran

3.Konsumen, yakni dengan menggiring mereka untuk membeli dan mendukung


produk lokal, agar berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat
Dokumentasi
Dokumentasi
Lalu Ada Juga kearifan lokal lain di Ambal
Makanan Kesenian
-Sate -Pacuan Kuda
-Tempe -Tumpengan
-Tahu -Kuda Lumping
-Emping -Wayang
-Gula Jawa -Ndolalak

Kerajinan
-Rinjing
-Tampah
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai