Gebriela B. Tanduk Jurnal
Gebriela B. Tanduk Jurnal
• Di iran, sebagian besar pekerjaan konstruksi adalah pekerjaan manual yang mengandalkan
kekuatan fisik dan menyebabkan gangguan muskuloskeletal terkait pekerjaan.
• Nasl-saraji dkk. Melaporkan bahwa pekerja konstruksi iran memiliki tingkat gangguan
muskuloskeletal yang tinggi dan menekankan perlunya intervensi ergonomis dan koreksi
postur
• Konstruksi adalah industri yang berbahaya dengan risiko kerusakan ergonomis yang tinggi.
TUJUAN PENELITIAN
• Pengumpulan data terdiri dari dua bagian: bagian pertama terkait dengan masalah
muskuloskeletal menggunakan Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQs) dan bagian
kedua meliputi penilaian risiko ergonomis dengan metode Rapid Entire Body Assessment
(REBA).
• Risiko ergonomis pada orang yang bekerja dievaluasi dengan bantuan lembar kerja Rapid
Entire Body Assessment (REBA) dimana analisis segmen tubuh dibagi menjadi dua bagian A
dan B. Bagian A mencakup 60 postur gabungan batang, leher, dan kaki, sedangkan Bagian B
mencakup 36 postur gabungan lengan, lengan, dan pergelangan tangan yang kemudian, skor
gaya harus diterapkan untuk mewakili efek gaya yang diberikan saat melakukan pekerjaan.
INTERVENSI
• Untuk pendidikan ergonomis, pekerja mengikuti kursus pelatihan selama 8 jam, yang
menghadiri setiap sesi bervariasi tergantung pada jumlah pekerja di lokasi.
• Para pekerja dididik tentang implikasi potensial dari postur kerja yang tidak normal,
postur yang direkomendasikan untuk pekerjaan mereka, dan cara yang tepat untuk
menangani beban berat.
• Setelah 45 hari pendidikan, peserta kembali dipelajari untuk kedua kalinya, dan tingkat
risiko REBA dievaluas
HASIL
• 86,1% operator lift menderita nyeri di area bahu dan 77,8% operator mixer mengalami sakit punggung/
Gangguan lain yaitu nyeri pinggul dan pergelangan kaki pada pemecah baja (2,7%) dan nyeri
pergelangan kaki pada operator mixer (2,7%).
• Sbesar pekerja yang diteliti terpapar pada tingkat risiko ergonomis sedang (skor REBA 4-7), yang perlu
ditangani dengan langkah-langkah koreksi postur yang tepat.
• Setelah pelatihan, 22,2% operator mixer, 25% operator lift, dan 27,7% pekerja gerobak dorong bergeser
ke tingkat risiko ergonomis yang rendah (dapat diterima), tetapi risiko ergonomis pemecah baja tetap
tidak berubah.
KESIMPULAN