Anda di halaman 1dari 11

MENGANALISIS

POSTUR KERJA PADA


PEKERJA BENGKEL

PAUJIAH
2010912120013
LAPORAN
ERGONOMI DAN FAAL KERJA
“MENGANALISIS POSTUR KERJA PADA
PEKERJA BENGKEL”

OLEH :
PAUJIAH 2010912120013

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2022
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

MUSCULOSKELETL
DISORDERS (MSDS)

ERGONOMI

POSTUR TUBUH

ANALISIS POSTUR TUBUH

POSTUR TUBUH YANG BAIK

REKOMENDASI
PENDAHULUAN

Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia perlu mendapat


perhatian khusus baik kemampuan, keselamatan, maupun
kesehatan kerjanya. Bekerja secara manual dapat
mengakibatkan terjadinya keluhan bagi pekerja

Pada mekanik di bengkel sepeda motor terlihat adanya


aktivitas yang memiliki risiko ergonomi, seperti postur yang
janggal saat melakukan pekerjaan, gerakan repetitif, serta jam
kerja yang melebihi 8 jam. Keadaan tersebut dapat
menimbulkan gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari
bahaya ergonomi di tempat kerja

Penyakit yang banyak dikeluhkan oleh tenaga kerja mekanik


adalah penyakit yang berkaitan dengan otot atau
Musculoskeletal Disorders (MSDs). Kondisi ini sering kali
dialami ketika otot menerima beban secara berulang dalam
kurung waktu yang lama dan jug aktivitas kerja yang tidak
ergonomis juga menjadi faktor munculnya kondisi tersebut.
MUSCULOSKELETAL
DISORDERS (MSDS).

Muskuloskeletal disorders (MSDs) merupakan gangguan pada


sistem muskuloskeletal yang disebabkan oleh pekerjaan dan
performansi kerja seperti postur tubuh tidak alamiah, beban,
durasi dan frekuensi serta faktor individu (usia, masa kerja,
kebiasaan merokok, IMT dan jenis kelamin).

Secara global, MSDs berkontribusi sebesar


42%–58% dari seluruh penyakit terkait
pekerjaan dan 40% dari seluruh biaya
kesehatan terkait pekerjaan.
ERGONOMI
Berdasarkan Internasional Ergonomics Association, istilah
“ergonomi” berasal dari bahasa latin yaitu ergo (kerja) dan
nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi
tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang
di tinjau secara anotomi, fisiologi, psikologi, engineering,
manajemen dan desain/perancangan.

Rapid Entire Body Assesment (REBA) adalah sebuah metode yang


dikembangkan dalam bidang ergonomi dan dapat digunakan
secara cepat untuk menilai posisi kerja pada postur leher,
punggung, lengan, pergelangan tangan, dan kaki. Selain itu metode
ini juga dipengaruhi faktor coupling, beban external yang dialami
oleh tubuh serta aktivitas pekerja.
POSTUR TUBUH

Postur kerja
pekerja
bengkel yang
sedang
melakukan
penggantian
atau pengisian
oli motor

Seorang pekerja bengkel sedang melakukan pekerjaannya yaitu


mengganti oli motor. Posisi pekerja tersebut membutuhkan tenaga
yang banyak pada bagian ujung kakinya untuk menahan beban
tubuhnya.
Berdasarkan REBA diketahui posisi pekerja tersebut sedang
membungkuk sedikit kedepan, dengan kepala sedikit tertunduk ke
depan, posisi kaki menekuk dengan satu ujung kaki yang menopang
berat badan, posisi lengan atas dan lengan bawah menghadap ke atas
ANALISIS POSTUR
TUBUH

Adapun setelah dilakukan pengukuran dengan


metode REBA didapatkan hasil yaitu pada tabel A
adalah 6, pada tabel B adalah 4 dengan tambahan
skor 1 sehingga pada tabel B didapatkan skor 5.
Sehingga hasil akhir pada tabel C didapatkan hasil 8
yang artinya pekerja tersebut berada padalevel
risiko tinggi dan memerlukan tindakan segera.
ANALISIS POSTUR
TUBUH
"RISIKO POSTUR
TUBUH YANG
DIDERITA OLEH
PEKERJA BENGKEL
TERSEBUT ADALAH
HIGH SEHINGGA
DIPERLUKAN
TINDAKAN
SEGERA"

Postur tubuh kurang baik pada pekerja


bengkel tersebut, yaitu :
1. Posisi kaki pekerja yang terlalu menekuk dan ujung kaki
yang menopang berat badan sehingga membuat kaki cepat
lelah dan pegal
2. Posisi badan yang terlalu membungkuk kedepan dan
dilakukan dalam waktu yang lama
3. Pergelangan tangan yang sering memutar saat melakukan
penggantian atau pengisian oli
POSTUR TUBUH
YANG BAIK

Postur pekerja yang benar dengan punggung


dan kepala tegak

Lengan atas dan bawah tidak terlalu menekuk


dan tidak terlalu ke atas

Menggunakan alat bantu untuk meringankan


beban di bagian kaki sehingga telapak kaki bisa
menapak dengan baik
REKOMENDASI

Pemberiaian edukasi mengenai ergonomis dan


kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam
rangka meningkatkan pengetahuan para
pekerja

Penggunaan alat bantu untuk bekerja guna


kenyamanan posisi pekerja.

Pemberian waktu istirahat untuk pekerja guna


mengurangi kelelahan dan keluhan
musculoskeletal

Anda mungkin juga menyukai