Anda di halaman 1dari 16

MODUL 6

AKUTANSI UNTUK PERSEKUTUAN

NAMA KELOMPOK :
1. SITI NUR HIDAYAH (043834262)
2. SYAHRUL HIDAYAH (043837838)
3. VINDAKUS JULIANTIKA (043828735)

KELAS 2D
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA SURABAYA 2021
KEGIATAN BELAJAR 1
PEMBENTUKAN & PEMBAGIAN LABA ATAU RUGI PERSEKUTUAN

A. KARAKTERISTIK PERSEKUTUAN
Ketika dua orang atau lebih sepakat untuk membentuk usaha
bersama, maka bentuk perusahaan yang mereka dirikan disebut
persekutuan. Dan agar tidak terjadi perselisihan di suatu hari maka
akan dibentuk yang namanya perjanjian yang bisa ditulis maupun tidak
tertulis dan isi dari perjanjian tersebut bisa meliputi :
pembagian laba/rugi,
penentuan pengelola perusahaan,
cara menerima anggota sekutu baru dan sebagainya
Berikut ciri ciri dari Persekutuan :

1. Jangka waktu yang terbatas


Persekutuan memiliki jangka waktu yang terbatas, bila salah satu anggota
sekutu mengundurkan diri atau berhalangan maka bentuk persekutuan bubar,
namun yang bubarnya persekutuan bukan berati bubarnya kegiatan di
perusahaan karena bubar hanya bentuk perjanjian, tentu saja perubahan
perjanjian tidak akan menganggu kegiatan perusahaan

2. Tanggungjawab yang tidak terbatas


Setiap anggota sekutu bertanggung jawab penuh terhadap utang yang
dilakukan dalam persekutuan jika mengalami kerugian,kebangkrutan sehingga
aktiva yang ada dalam persekutuan tidak dapat digunakan untuk menutup
utang yang ada, maka langkah selanjutnya adalah menggunakan harta pribadi
sekutu yang digunakan.
3. Pemilikan Harta Bersama
Poin ini menjelaskan tentang kepemilikan harta bersama yang berupa tanah,
gedung, barang, ataupun uang yang telah disetorkan kepada persekutuan
otomatis akan menjadi milik bersama ,biarpun secara hukum aktiva masih
menjadi milik salah seorang anggota.

4. Partisipasi dalam
Laba ataupun Rugi akan dibebankan kepada para anggota dengan perjanjian
yang telah disepakati , jika dalam perjanjian tidak dijelaskan tentang laba
ataupun rugi maka laba yang diperoleh akan dibagi sama rata.

5. Perjanjian persekutuan
Dalam persekutuan akan dibentuk adanya perjanjian suka rela dari para
anggotanya yang berisikan elemen-elemen penting dan bersifat memaksa
yang berisi tentang masalah yang penting tentang jumlah penanaman
anggota, perbandingan pembagian laba, penerimaan dan pengunduran.
B. AKUTANSI UNTUK PERSEKUTUAN
Perbedaan dari akuntasi untuk kegiatan sehari hari dengan akuntasi
untuk perusahaan lain hanya terletak di modal, untuk daftar akun yang
digunakan tidak ada perbedaan hanya saja pada akun modal dalam
persekutuan perlu adanya Beberapa akun modal dan priveyang sesuai
dengan anggota yang ada.

Pembentukan Persekutuan
Dijelaskan pembentukan persekutuan sebagai perusahaan yang
baru atau melanjutkan kegiatan perusahaan
perseorangan dengan menerima anggota sekutu yang baru.
Pembagian laba bersih atau rugi
Sama dengan perusahaan perseorangan , laba bersih persekutuan
merupakan ak para pemilik , karena telah
menanamkan modal dalam bekerja .Secara hukum para sekutu
bukan pegawai dan modal bukan suatu pinjaman
jika para sekutu memberikan jasa yang sama pada persekutuan
maka sudah pantas mendapatkan bagian laba yang
sama rata , Bila dalam perjanjian tidak disebutkan cara pembagian
laba, maka para sekutu dianggap menyetujui
pembagian keuntungan dilakukan dengan sama besar .
Berikut beberapa contoh kasus persekutuan dalam membagi
keuntungan beserta akuntasi seperti :
1.Laba dibagi dengan mempertimbangkan jasa sekutu
Jasa yang diberikan dalam setiap anggota persekutuan jelas berbeda satu
dengan yang lainya para anggota bisa menanamkan modal yang besar dan
busa juga mmberikan keahlianya kepada persekutuandan bisa juga bekerja
lebih lama dari pada anggota sekutu yang lainya , untuk mengatasi dan
mengakui semua itu dalam perjanjian sudah dijelaskan pembagian keuntungan
yang diperoleh perusahaan dengan mempertimbangkan secara keseluruhan

2. Pembagian laba dengan mempertimbangkan jasa dan investasi sekutu


Agar laba bersih dapat dibagi secara menyeluruh dan sama rata acap kali
dalam perjanjian mempertimbangkan investasi masing masing sekutu yang
bisa dihitung dari saldo awal
3. Gaji sekutu dan bunga diperlakukan sebagai biaya
Gaji sekutu dalam persekutuan meruoakan metode untuk membagi laba
persekutuan kepada anggota , transakasi seperti ini bisa juga disebut implisit
costs, Namun ada beberapa akuntan yang lebih menyukai bahwa gaji dan
Bungan sebagai biaya , oleh karena itu para sekutu dianggap sebagai pagawai
perusahaan, dan bila gaji sekutu dianggap sebagai biaya , maka pengambilan
modal terbesar juga harus dibebankan sebagai biaya bukan sebagai akun
prive .
4. Laporan keuangan untuk persekutuan
Dalam laporan keuangan harus jelas perincian tentang pembagian laba ,
perincian perubahan ekuitas para sekutu selama satu periode dapat disajikan
dalam laporan perubahan ekuitas (modal) yang bentuknya tidak jauhdari
perubahan ekuitas perusahaan perseorangan .
KEGIATAN BELAJAR 2
Akuntansi untuk Pembubaran Persekutuan dan Likuidasi Persekutuan

A. PENERIMAAN ANGGOTA PERSEKUTUAN BARU


Tambahan anggota persekutuan hanya dapat terjadi dengan persen para anggota
yang lama. Bila ketentuan ini tidak diikuti, maka hak p anggota sekutu lama tentu
saja tidak dapat dikembalikan p persetujuannya. Bila anggota lama sepakat
menerima anggota baru ma otomatis isi perjanjian yang lama tidak berlaku lagi,
dan harus diganti deng perjanjian yang baru.
Ada 2 prosedur penambhan anggota persekutuan baru :
1. Membeli hak dari salah seorang atau lebih anggota sekutu lama.
Dalam prosedur yang pertama, hak atau modal anggota baru diperoleh dengan
cara membeli (mengganti) hak atau modal sekutu lama. Dengan demikian aktiva
atau modal perusahaan tidak berubah dengan adanya anggota baru tersebut.

2. Menyetorkan aktiva kepada persekutuan.


Selain dengan cara membeli hak dari sekutu lama, sekutu baru dapat diterima
menjadi anggota persekutuan dengan cara menyerahkan aktiva kepada
perusahaan.
B. PENILAIAN KEMBALI
Bila anggota baru masuk, umumnya sekutu lama menginginkan agar
modalnya yang tercatat dalam perusahaan (persekutuan) disesuaikan dengan
keadaan senyatanya. Hal ini disebabkan karena angka-angka yang tercantum
di neraca tidak mencerminkan harga pasar dari aktiva yang bersangkutan.

C. GODWILL
Goodwill secara harfiah dapat diartikan sebagai “nama baik” dari perusahaan,
karenaperusahaan mempunyai keistimewaan tertentu. Bila Anda ingin
membeli suatu perusahaan dan kemudian ditawari dua perusahaan yang
mempunyai jumlah aktiva bersih yang sama besarnya.
Besarnya goodwill sulit untuk dapat ditentukan dengan pasti, untuk itu
besarnya goodwill biasanya ditentukan atas dasar taksiran saja. Tentu saja
besarnya taksiran goodwill ini harus ditetapkan atas dasar kesepakatan
bersama.
Goodwill diberikan kepada sekutu lama

Misalnya pada tanggal 1 Maret persekutuan Eri dan Fina menerima sekutu baru Gino,
yang akan memberi kontribusi uang tunai sebesar Rp 15.000.000,00. Sesudah seluruh
aktivanya disesuaikan dengan harga pasamya, akun modal Eri dan Fina bersaldo
masing-masing Rp20.000.000.00 dan Rp24.000.000,00. Namun mereka setuju bahwa
nilai dari perusah tersebut adalah sebesar Rp50.000.000,00. Selisih antara jumlah
modal dengan nilai yang mereka setujui menunjukkan adanya goodwill sebesar
Rp6.000.000,00 yang harus didistribusikan kepada sekutu lama sesuai dengan
pembagian laba atau rugi.

Goodwill diberikan kepada sekutu baru

Jika masuknya sekutu baru dianggap akan dapat memperbaiki kondisi


perusahaan, sekutu yang lama mungkin rela untuk mengakui potensi sekun
baru tersebut dengan cara memberikan Sekutu Meninggal Dunia
Seorang Sekutu Mengundurkan Diri

Bila seorang anggota sekutu bermaksud mengundurkan diri atau dengan alasan
tertentu ingin keluar dari persekutuan, maka hak sekutu yang mengundurkan diri
tersebut dapat dibeli oleh (para) sekutu yang masih ingin akt. Tentu saja hal
tersebut tidak sampai membubarkan (menghentikan) legiatan perusahaan.

Seorang Sekutu Meninggal Dunia

Kematian salah seorang anggota persekutuan juga akan membubarkan


persekutuan yang ada. Jika tidak ada perjanjian khusus yang mengatur masalah
kematian salah satu anggota persekutuan, maka bila ada seorang sekutu yang
meninggal dunia buku-buku perusahaan harus ditutup. Kemudian dihitung rugi
atau laba yang diperoleh perusahaan untuk periode sampai dengan tanggal
sekutu tersebut meninggal dunia.Laba atau rugi ini selanjutnya akan dipindahkan
ke akun-akun modal yang bersangkutan.
Likuidasi Persekutuan

Istilah likuidasi digunakan apabila persekutuan menghentikan kegiatan usaha


untuk seterusnya.
Secara umum proses likuidasi dapat digambarkan sebagai berikut.
a. menyesuaikan dan menutup akun nominal seperti pada prosedur
penyusunan laporan berkala;
b. menjual seluruh aktiva yang ada proses ini dinamakan proses realisasi
yang artinya mengubah aktiva nonkas menjadi kas;
c. melunasi seluruh utang kepada perusahaa
pengembalikan modal sekutu, bila ternyata masih ada sisa kas (proses
distribusi).
Dalam praktik proses realisasi biasanya tidak bisa dilakukan sekaligus,
sehingga uang yang diterima dari hasil realisasi juga sedikit demi sedikit. Bila
proses realisasi dilakukan secara demikian, maka akan menimbulkan masalah
khusus dalam distribusi pengembalian modal.
a. Laba atas Relasi
Misalkan persekutuan dapat menjual seluruh aktiva nonkas dengan harga
Rp145.000.000,00 dengan demikian akan diperoleh laba sebesar
Rp17.000.000,00 (Rp145.000.000,00 - Rp128.000.000,00). Laba ini akan
dibagikan kepada para sekutu dengan perbandingan 5: 3:2, kemudian
utang dilunasi seluruhnya dan sisanya dibagikan (didistribusikan) kepada
par sekutu sesuai dengan saldo modalnya.
b. Rugi Atas Realisasi (Tanpa Ada Modal yang Defisit)
Misalkan dengan contoh di atas, persekutuan MNO menjual aktiva non ku
seharga Rp78.000.000,00 dengan demikian perusahaan mengalami kegian
sebesar Rp50.000.000,00 (Rp128.000.000,00 Rp78.000.000,00). Lagian ini
akan dibebankan kepada para sekutu dengan rasio 5: 3:2 gkah-langkah
proses likuidasi dapat digambarkan dalam tabel sebagai (angka dalam
ribuan).

c. Rugi Atas Realisasi: Ada Modal yang Defisit


terjadi karena realisasi. Sehingga mereka Basih memperoleh distribusi kas
sesuai dengan saldo modalnya masing sung Ada kemungkinan rugi realisasi
begitu besar, sehingga bagian rugi yang dibebankan pada sekutu melebihi
saldo modalnya. Akibatnya ada akun dal sekutu yang bersaldo debet (atau
defisit). Bila terjadi demikian berarti persekutuan mempunyai tagihan
(piutang) kepada sekutu yang modalnya saldo debet tersebut.
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai