Manajemen Resiko Dan Fmea
Manajemen Resiko Dan Fmea
• Pelayanan farmasi merupakan wilayah paling berisiko dalam lingkup kegiatan di rumah
sakit yang menunjang mutu sebuah pelayanan kesehatan.
• California Health Care Foundation (CHCF) pada tahun 2001 melaporkan setidaknya ada
7000 kasus kematian tiap tahunnya di Amerika Serikat diakibatkan medication error
• Laporan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) yang diambil berdasarkan laporan kegiatan
PENDAHULUAN TW I di Instalasi Farmasi ditemukan data bahwa terjadi 2 (satu) laporan KTD yang
merupakan kejadian administration error seperti kesalahan penyerahan obat dan kejadian
dispensing error seperti kesalahan penulisan frekuensi obat. Selain itu ada beberapa
laporan Kejadian Nyaris Cidera (KNC) yang merupakan kejadian dispensing error.
• Salah satu metode yang telah dikembangkan untuk mengidentifikasi, mengukur dan
mencegah terjadinya medication error adalah Failure Modes and Effect Analysis
(FMEA)
DEFENISI
Kegagalan pada proses perlu dicegah dengan cara menerapkan suatu
metode atau teknik yang sudah teruji penggunaannya dalam
meningkatkan daya operasi proses termasuk seluruh komponen yang ada
di dalamnya seperti manusia, teknologi, mesin dan lain sebagainya.
Teknik yang dapat digunakan adalah Analisis Modus Kegagalan dan
Dampak (Failure Modes and Effects Analysis - FMEA) dan Analisis
Modus Kegagalan, Dampak dan Kekritisan (Failure Modes, Effects and
Criticality Analysis – FMECA)
FMEA/FMECA adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan
keandalan dan keamanan suatu proses dengan cara mengidentifikasi
potensi kegagalan – atau disebut modus kegagalan - pada proses
tersebut. Setiap modus kegagalan akan dinilai menggunakan tiga
parameter, yaitu keparahan (severity - S), kemungkinan terjadinya
(occurrence - O), dan kemungkinan kegagalan deteksi (detectability - D).
TAHAPAN FMEA
Meninjau dan menentukan proses yang memiliki potensi
kegagalan
Mengidentifikasi modus kegagalan di dalam proses
Mengidentifikasi dampak dari setiap modus kegagalan
Membuat kriteria dampak keparahan (S), kriteria
kemungkinan terjadi (O) dan kriteria kemungkinan kegagalan
deteksi (D)
Menentukan peringkat keparahan (S) dampak dari setiap
modus kegagalan
Menentukan peringkat kemungkinan terjadinya (O) kegagalan
dari setiap modus kegagalan
Menentukan peringkat kemungkinan kegagalan deteksi (D)
dari setiap modus kegagalan
Menghitung Angka Prioritas Risiko atau RPN dari setiap
modus kegagalan
Mengurutkan peringkat kekritisan kegagalan berdasarkan
RPN
Menentukan rekomendasi tindakan penanganan atau
pengendalian untuk menurunkan potensi kegagalan
Menghitung nilai residu RPN setelah tindakan penanganan
atau pengendalian
THE POWER OF COMMUNICATION
OVERCOMING
NERVOUSNESS
Confidence-building strategies
SELECTING VISUAL AIDS
Enhancing your presentation
EFFECTIVE DELIVERY TECHNIQUES
1. This is a powerful tool in public Effective body language enhances your message,
speaking. It involves varying making it more impactful and memorable.
pitch, tone, and volume to convey Meaningful eye contact
emotion, emphasize points, and
maintain interest. Purposeful gestures
4. Volume control
NAVIGATING Q&A SESSIONS
1. Know your material in advance Maintaining composure during the Q&A session is essential for projecting
confidence and authority. Consider the following tips for staying composed:
2. Anticipate common questions
Stay calm
3. Rehearse your responses
Actively listen
Pause and reflect
Maintain eye contact
DYNAMIC DELIVERY
Learn to infuse energy into your Impact factor Measurement Target Achieved
delivery to leave a lasting
impression Audience
Percentage (%) 85 88
One of the goals of effective interaction
communication is to motivate Knowledge
your audience Percentage (%) 75 80
retention
Post-presentation
Average rating 4.2 4.5
surveys
Collaboration
# of opportunities 8 10
opportunities
FINAL TIPS AND TAKEAWAYS
Practice audience
Enlist colleagues to listen & provide feedback
SPEAKING ENGAGEMENT METRICS