ASSESSMENT
PSIKOLOGI KLINIS
KELOMPOK 4E
ANGGOTA
Dheana Thalya A 2110322014
02 Tujuan
Dalam mengumpulkan data asesmen klinisi dapat mengumpulkan informasi Processing Data and Forming Conclusions
dari empat sumber utama: wawancara, observasi, tes, dan catatan sejarah
(data riwayat kasus) Communicating Assessment Results
perlu berbagai sumber asesmen untuk dapat memisahkan perilaku yang tidak
dilakukan dan perilaku yang tidak dapat dilakukan oleh klien.
PROCESSING DATA AND FORMING CONCLUSIONS
data asesmen terkumpul --> klinisi menentukan meaning (informasi diubah
kedalam bentuk interpretasi dan kesimpulan yang menjawab pertanyaan
rujukan
Tugas pemrosesan sangat berat karena memerlukan lompatan mental dari 5 TAHAPAN
data yang diketahui ke apa yang dianggap benar berdasarkan data tersebut.
lompatan dari data ke asumsi membutuhkan waktu yang cukup panjang -->
inferensi menjadi lebih rentan terhadap kesalahan Receiving and Clarifying The Referral Question
informasi dari berbagai sumber harus terintegrasi --> pengolahan data
assessment juga sulit Planning Data Collection Procedures
PROBLEM-REFERRAL INTERVIEWS
Problem-Referral Interviews merupakan wawancara dengan tujuan utama untuk
menjawab pertanyaan yang merujuk kepada suatu hal. Setelah pertanyaan rujukan
diajukan, kemudian jawaban diklarifikasi oleh pewawancara. Clinician dapat menentukan
jenis penilaian yang akan dilakukan.
ORIENTATION INTERVIEWS
Orientation interviews memiliki dua manfaat. Pertama, karena klien akan didorong untuk memberikan pertanyaan dan komentar yang
dapat meminimalisir terjadinya kesalahpahaman antara pewawancara dan klien. Kedua, dengan dilakukannya orientation interviews,
klien lebih dapat memahami prosedur penilaian dan perawatan yang akan dilalui serta mengetahui peran dalam prosedur ini
CRISIS INTERVIEWS
Crisis interviewer harus dapat menenangkan dan menerima, mengajukan pertanyaan yang relevan untuk mengumpulkan data serta
informasi yang penting, dan segera mengambil langkah untuk menanganinya yang dilakukan dalam jangka waktu sesingkat-
singkatnya.
STRUKTUR WAWANCARA
NONDIRECTIVE INTERVIEWS
Pada pendekatan ini, interviewer hampir tidak mengatakan sepatah kata pun sebagai
tanggapan. Namun, interviewer tetap melakukan hal-hal lain yang secara tidak langsung STRUKTUR
mendorong klien dapat melanjutkan pembicaraannya.
Pada pendekatan ini, interviewer telah menyusun topik atau pertanyaan yang akan
diajukan, namun tanggapan selanjutnya masih bergantung pada apa yang diucapkan oleh Semi Structured Interviews
kliennya.
Structured Interviews
STRUCTURED INTERVIEWS
Pada pendekatan ini, pewawancara mengajukan pertanyaan yang telah dirancang secara
spesifik
STAGES IN THE INTERVIEW
Beginning the Interview The Middle of the Interview Closing the Interview
Dalam tahap ini interviewer menjadi Ada beberapa teknik yang dapat membantu Pewawancara dipastikan telah
pemegang kendali beberapa menit pertama menggali informasi klien. menyelesaikan beberapa hal.
untuk mengesankan suasana yang nyaman Nondirective techniques Kesimpulan
dan tenang. Ada beberapa hal yang perlu Directive techniques Kedua, berikan pujian pada klien atas
diperhatikan, yaitu: Nonverbal communication tindakan kooperatifnya selama
The Setting wawancara (dukungan emosional).
The Opening Ketiga, memberikan kesempatan
Frame Setting and transition untuk klien agar dapat bertanya.
METODE OBSERVASI
Metode observasi dapat didefinisikan sebagai pemilihan, provokasi,
perekaman, dan pengkodean perilaku (Weick, 1968 dalam Kramer, 2013).
Langkah pertama dilakukannya observasi adalah menentukan subjek,
perilaku, peristiwa, situasi, atau rentang periode waktu tertentu.
Langkah kedua adalah mempertimbangkan keputusan yang dibuat akan
menimbulkan provokasi atau tidak.
Ketiga, mencatat data-data menggunakan lembar catatan ataupun
rekaman.
Terakhir, membuat sistem pengkodean observasi mentah ke dalam
bentuk yang dapat digunakan dan terus dikembangkan. Metode
observasi digunakan untuk mengumpulkan informasi yang tersedia atau
melengkapi data lain.
OBSERVATIONAL ASSESSMENT: APPROACHES
NATURALISTIC OBSERVATION
Observasi ini dapat dilakukan pada natural setting, seperti rumah, sekolah, atau tempat kerja untuk memahami
perilaku klien dan faktor yang mempengaruhinya. Pendekatan ini dapat menghasilkan gambaran perilaku yang
halus yang tidak terdistorsi oleh kesadaran diri klien. Fokus utamanya adalah menilai sifat, perubahan, apa
masalah yang akan dipecahkan (Haynes, 1990).
PROBLEM-REFERRAL INTERVIEWS
Observasi ini dilakukan dengan menjadikan observer sebagai partisipan yang dapat merasakan segala sesuatu
yang kemudian dicatat dalam anectodal notes yang kemudian menjadi terperinci disebut etnografi.
SELF-OBSERVATION
Self-monitoring memerlukan catatan atau rekaman dari diri klien itu sendiri
mengenai frekuensi, lokasi, durasi, atau intensitas terhadap suatu peristiwa.
THANK YOU