Variabel

Pengelasan
1. Noverius Telaumbanua : 5213321015
2. Aldi Purnama : 5213321021
3. Birhop Simanjuntak : 5213121007
4. Arian Natan Sihombing : 5212421004
VARIABEL PROSES PENGELASAN
Variabel pada prosedur pengelasan adalah variabel yang mengontrol prosespengelasan dan
kualitas pengelasan yang dihasilkan. Ada tiga jenis variabel pengelasan yang digunakan yaitu
fixed/preselected variabel, variabel primer, dan variabel sekunder.
 Variabel pengelasan fixed atau yang telah dipilih sebelumnya (preselected) adalah variabel
yang disetel sebelum pengelasan dilakukan. Yang termasuk variabel fixed di sini seperti jenis
elektroda, ukuran elektroda, dan jenis arus. Variabel ini tidakdapat diubah setelah pengelasan
dimulai.
 Variabel primer adalah variabel utama yang bisa disesuaikan dan digunakan untuk
mengontrol proses pengelasan setelah variabel tetap dipilih.
 Variabel utama mengontrol pembentukan manik las dengan memengaruhi lebar manik (bead
width), tinggi manik (bead hight), penetrasi, stabilitasbusur, dan kesehatan las.

2
 JENIS LOGAM
Ada beberapa jenis logam yang cocok untuk pengelasan, tergantung pada metode pengelasan yang digunakan.
Berikut adalah beberapa jenis logam yang sering digunakan dalam pengelasan:

 Baja Karbon: Baja karbon adalah pilihan umum untuk pengelasan dengan metode Shielded Metal Arc
Welding (SMAW). Baja karbon memiliki kekuatan yang baik dan ketersediaan yang luas
 Stainless Steel: Stainless steel, terutama tipe 304, 316, dan 321, sering digunakan dalam pengelasan dengan
metode Tungsten Inert Gas (TIG). TIG welding cocok untuk logam tipis dan menghasilkan sambungan yang
berkualitas tinggi
 Aluminium: Logam aluminium, seperti paduan 3003, 5052, dan 6061, juga dapat dielas menggunakan TIG
welding. Aluminium memiliki konduktivitas panas yang tinggi dan digunakan dalam berbagai aplikasi

3
 Magnesium: Magnesium alloys dapat dielas dengan metode TIG. Magnesium memiliki berat
yang ringan dan digunakan dalam industri otomotif dan pesawat terbang
 Titanium: Titanium adalah logam yang tahan korosi dan memiliki kekuatan tinggi.TIG
welding sering digunakan untuk mengelas titanium
 Paduan Nikel: Paduan nikel seperti Inconel, Hastelloy, dan Waspalloy juga cocok untuk
pengelasan dengan metode TIG
 Paduan Kobalt: Paduan kobalt, seperti Haynes 188 dan L605, digunakan dalam aplikasi
yang memerlukan ketahanan terhadap suhu tinggi dan korosi

4
 TEGANGAN
Tegangan pengelasan merupakan perbedaan potensial listrik antara elektroda dan
benda kerja. Sedangkan arus pengelasan adalah jumlah muatan listrik yang mengalir melalui
elektroda dan benda kerjaTegangan pengelasan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
karakteristik busur las.
 Diameter Elektroda: Semakin besar diameter elektroda, semakin besar arus yang digunakan.
 Tebal Material: Semakin tebal material yang akan dilas, semakin besar arus yang diperlukan.
 Jenis Material: Setiap material memiliki titik lebur yang berbeda, sehingga mempengaruhi
arus yang digunakan.
 Posisi Pengelasan: Setiap posisi pengelasan memiliki rekomendasi arus yang berbeda. Posisi
datar biasanya menggunakan arus lebih besar daripada posisi horisontal, vertikal, dan
overhead.
 Bagian Las: Daerah akar las, pengisian, dan mahkota las memerlukan ukuran arus yang
berbeda. Akibat arus las terlalu kecil termasuk cacat las porositas, penetrasi kurang,
incomplete fusion, dan slag inclusion. Sementara arus las terlalu besar dapat menyebabkan
undercut dan over spatter

5
 ARUS PENGELASAN
Arus pengelasan adalah jumlah muatan listrik yang mengalir melalui elektroda dan benda kerja selama proses
pengelasan. Arus ini memengaruhi kedalaman penetrasi atau fusi logam las dengan benda kerja. Semakin besar
arus yang digunakan, penetrasi akan semakin dalam, dan sebaliknya jika arus semakin kecil, penetrasi menjadi
lebih dangkal.
✘ Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besar Arus Pengelasan:
1. Diameter Elektroda: Semakin besar diameter elektroda, semakin besar arus yang digunakan.
2. Tebal Material: Semakin tebal material yang akan dilas, semakin besar arus yang diperlukan.
3. Jenis Material: Setiap material memiliki titik lebur yang berbeda, sehingga mempengaruhi arus yang
digunakan.
4. Posisi Pengelasan: Setiap posisi pengelasan memiliki rekomendasi arus yang berbeda. Posisi datar biasanya
menggunakan arus lebih besar daripada posisi horisontal, vertikal, dan overhead.
5. Bagian Las: Dalam mengelas suatu produk, terdapat tiga daerah: akar las (root), pengisian (hot pass), dan
mahkota las (reinforcement). Ukuran arus berbeda untuk setiap daerah. Akibat arus las terlalu kecil termasuk
cacat las porositas, penetrasi kurang, incomplete fusion, dan slag inclusion. Arus las terlalu besar dapat
menyebabkan undercut dan over spatter

6
 KECEPATAN
Kecepatan dalam pengelasan memainkan peran penting dalam menghasilkan sambungan las yang
berkualitas. Saat menentukan kecepatan, kita harus mempertimbangkan faktor-faktor lain,
terutama besar arus yang digunakan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait
kecepatan dalam pengelasan:
 .Travel Speed: Kecepatan pergerakan elektroda atau aliran filler metal mempengaruhi
penetrasi dan lebar busur las. Menyesuaikan travel speed dengan arus yang digunakan akan
membantu mencapai profil pengelasan yang baik
 Wire Feed Speed (Kecepatan Umpan Kawat): Kecepatan keluarnya filler metal harus
seimbang dengan travel speed pengelasan. Ini memastikan hasil pengelasan sesuai dengan
kriteria penerimaan
 Tegangan Busur (Arc Voltage): Tegangan busur juga berpengaruh pada profil pengelasan,
termasuk lebar dan ketebalan lasan

7
 KONDISI LINGKUNGAN
Pengelasan adalah proses yang melibatkan banyak faktor, termasuk kondisi lingkungan tempat pengelasan
dilakukan.

 Ruang Terbatas (Confined Space)

 Kebakaran dan Ledakan
 Kekurangan Oksigen
 Kondisi Lingkungan Lainnya
Ingatlah bahwa keselamatan dan kesehatan pekerja selama pengelasan sangat penting. Penerapan K3 (
Kesehatan dan Keselamatan Kerja) harus menjadi prioritas untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja

8
 Padi habis tinggal
jerami
Bakar dulu hingga
bersih
Rupanya presentasiku
sampai di sini Cukup
sekian terima kasih