Anda di halaman 1dari 18

Dosen Pengampu : Dr. Nurfadilah, S.E., M.

KELOMPOK 3
• Muh. Imam Febriansyah
• Nur Fadilla
• Nurul Amalia
• Patri
• Ribhi Setihra Putri saedani
• Selfianti Dwi Angriana
Identifikasi Proses
Pembelian Bisnis
PT. Indofood
Tahapan
Pembelian
Pengenala Evaluasi
n Perencanaan Alternati
Keputus
Masalah Informasi f
an
Pembelia Evaluasi
Pembelia
n Pasca
n
Pembelian
Pengenalan Masalah

Pengenalan masalah adalah


sebagai awal mula dimana
individu mulai menyadari bahwa
ada kebutuhan yang harus
dipenuhi. Masalah mengenai
kebutuhan yang ingin dipenuhi
Pencarian Informasi

Perilaku pencarian informasi


merupakan tindakan yang dilakukan
seseorang atau kelompok untuk
memenuhi kebutuhan informasinya.
Tindakan setiap orang dalam memenuhi
kebutuhan informasinya pasti berbeda.
Perilaku pencarian informasi adalah
upaya yang dilakukan oleh seseorang
Evaluasi Alternatif

Evaluasi alternatif adalah proses


mengevaluasi pilihan produk dan
merek dan memilihnya sesuai
dengan yang diinginkan
konsumen. Pada proses evaluasi
alternatif, konsumen
membandingkan berbagai pilihan
Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah


perilaku yang mengacu pada
perilaku pembelian akhir dari
konsumen, baik individual
maupun rumah tangga yang
membeli jasa maupun produk
Pembelian

Pembelian mengacu pada bisnis atau


organisasi yang berusaha memperoleh
barang atau jasa untuk mencapai
tujuannya. Meskipun ada beberapa
organisasi yang berusaha menetapkan
standar dalam proses pembelian, proses
dapat sangat bervariasi antara
organisasi.
PT INDOFOOD
Pengenalan
Masalah PT
Indofood
PT Indofood memproduksi banyak
produk namun yang akan kami
indentifikasi adalah produk kripik.

PT Indofood harus mengumpulkan


bahan baku berupa singkong, Pati,
Pati singkong, tepung tapioka. Dan
membutuhkan alat dan mesin, sistem
transportasi, mesin produksi kripik
singkong.
Pencarian
Informasi PT PT Indofood memperoleh bahan baku singkong
dari petani lokal. Singkong yang digunakan untuk
Indofood produksi keripik singkong didapat dari beberapa
daerah yang terletak pada pulau Jawa, yaitu
Sukabumi, Sumedang, dan Sumatera, yaitu
Lampung. Singkong yang datang setiap harinya
dapat mencapai kurang lebih 21 ton untuk
memenuhi kebutuhan produk satu pabrik. Setelah
diterima oleh PT Indofood dari daerah pemasok
selajutnya melakukan tahapan Quality control dari
sampel yang diambil untuk dilakukan analisis
mutu dari singkong yang baru tiba sesuai dengan
standar ISO dan military standard yang ada.
Evaluasi Kripik kentang atau singkong sudah menjadi cemilan yang
populer dikalangan masyarakat Indonesia. Sebagai negara
Alternatif yang berpenduduk sangat besar, Indonesia memiliki
berbagai merek kripik kentang atau singkong dengan cita
PT Indofood rasa yang berbeda. Adapun kripik terlaris terjual di
Indonesia ada merek Lays yang memiliki minat sebanyak
59,7% responden namun namanya sekarang sudah terganti
menjadi Chitato Lite, merek Piattos dengan presentase
sebesar 44,1% responden, selajutnya ada keripik kentang
merek potabee, pringless, dan juga japota masing-masing
memperoleh pilihan dari responden survei dengan
presentase di 43%, 43%, dan 29,4%. Ada juga merk
Tricks mendapatkan presentase 26%.
Data ini menunjukkan keberagaman merek keripik Yang
dipilih oleh masyarakat Indonesia. Setiap merek berusaha
menawarkan produk yang unik dan menarik, sehingga
dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen.
Keputusan Pembelian
PT Indofood
Keputusan pembelian dalam bisnis dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebutuhan perusahaan,
anggaran, kualitas produk atau layanan, reputasi pemasok, dan faktor-faktor pasar. Perusahaan juga
mempertimbangkan faktor-faktor seperti keandalan pemasok, layanan pelanggan, dan persyaratan
kontrak sebelum membuat keputusan pembelian. Analisis yang cermat dan pertimbangan yang matang
sangat penting dalam memastikan keputusan pembelian yang bijaksana dan menguntungkan bagi
perusahaan.
Dengan mempertimbangkan segala macam faktornya, PT. Indofood Fritolay Makmur akhirnya
memutuskan untuk menjalin kerjasama dengan Kiprah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berkah
Mulia Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga. Jenis singkong yang
dipasok oleh usaha badan milik desa ini ialah merupakan jenis singkong manggu. Singkong ini
memiliki keunggulan berupa ukurannya yang besar serta tekstur rasa singkongnya yang empuk dan
gurih. Oleh PT Indofood Fritolay Makmur, bahan baku singkong ini akan digunakan dalam produksi
makanan ringan keripik singkong.
Peran BUMDes adalah menampung dan membeli singkong produk hasil panen petani dengan harga
sesuai ketentuan yang telah ditetapkan PT Indofood. Setelah itu, BUMDes lah yang mengirimkan
singkong tersebut ke pabrik PT Indofood.
Pembelian Jenis situasi pembelian yang dilakukan oleh PT. Indofood
terhadap singkong atas kerjasamanya dengan BUMDes
PT Indofood ialah dengan proses pembelian kembali langsung. Dimana
PT. Indofood memesan kembali sesuai dengan kondisi
pembelian pertamanya terhadap usaha badan milik desa
tersebut.

Dinyatakan luasan tanaman singkong manggu di desa


Karanganyar mencapai 10 hektare. Yang mana sebanyak 7
hektare di antaranya dikelola BUMDes Berkah Mulia dan
3 hektare lainnya dikelola petani.

Setiap hektare lahan ditargetkan mampu menghasilkan


singkong manggu hingga 25 ton. Dan dijual kepada PT.
Indofood Fritolay Makmur dengan harga berkisar Rp1.400
—1.800 per kilogramnya.
Evaluasi Pasca Singkong manggu yang dikelola oleh Badan Usaha
Milik Desa (Bumdes) Berkah Mulia Desa Karanganyar
Pembelian ternyata mampu menarik perhatian PT. Indofood Fritolay
Makmur. Diliriknya singkong dari Desa Karanganyar ini
PT Indofood karena sangat cocok untuk dijadikan sebagai bahan baku
pembuatan makanan ringan Qtela Keripik Singkong.
Singkong Manggu ini memang memiliki keunggulan
tersendiri sehingga mampu memikat PT. Indofood Fritolay
makmur untuk bisa bekerjasama. Ukurannya yang besar
dan rasanya yang memang cocok untuk dijadikan sebagai
bahan baku cemilan Qtela Keripik Singkong.
Bumdes Berkah Mulia Desa Karanganyar sendiri
sudah mulai melakukan kerjasama dengan PT Indoofood
Fritolay Makmur sejak tahun lalu. Dan kini para petani
Desa Karanganyar mulai merasakan keuntungan yang
didapatkan dari menanam ubi kayu yang satu ini.”Hasil
panen singkong ini kita jual ke Indofood, karena kita
sudah kontrak dengan mereka,” kata Kepala Desa
Evaluasi Pasca Kerjasama dengan PT Indofood Fritolay Makmur
merupakan inisiatif dari Bumdes Berkah Mulia Desa
Pembelian Karanganyar untuk melakukan kerjasama. Hal ini
dikarenakan tanah Desa Karanganyar yang cocok untuk
PT Indofood dibudidayakan Singkong Manggu dengan kualitas
unggulan.”Total tanah yang ditanami singkong manggu
sekitar 10 ha. Yang 7 ha dikelola Bumdes dan yang 3 ha
dikelola petani,” imbuh Tofik.
. Panen singkong manggu di Desa Karanganyar per
hektarnya ditargetkan menghasilkan 25 ton singkong.
Sehingga keuntungan yang nantinya didapatkan oleh
petani berkat kerjasama ini bisa lebih banyak dan tentunya
menguntungkan para petani singkong Desa
Karanganyar.”Per kilogramnya itu kan dijual ke Indofood
itu Rp 1.400,- sampai Rp 1.800,- belum lagi untuk biaya
perawatan, pengelolaan semua dari petani sendiri jadi
keuntungannya ya dari hasil penjualan dan dari biaya
lainnya,” jelasnya.
Evaluasi Pasca
Dengan adanya kerjasama dengan
Pembelian
PT. Indofood Fritolay Makmur ini
PT Indofood setidaknya ada kepastian garansi harga
yang didapatkan paska panen. Sehingga
hal ini dapat memudahkan para
penggarap lahan singkong untuk
menganalisa dan menghitung
keuntungan dari hasil panen.”Dan
dampak yang kami harapakan adalah
pola pertanian di Desa Karanganyar
berubah dari cara konvensional menuju
cara corporate,” pungkas Tofik.
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai