Anda di halaman 1dari 13

Infeksi Penyakit

Radang Panggul
Dosen Pengajar: Rabiatunnisa, SST.,
M.Keb
Anggota Kelompok 9
1.Anita Andriani
2.Dinae
3.Enjela
4.Hairunisa
5.Karla Pronika Agustin
6.Lia
7.Nova
8.Rini Palentina
9. Sriwarda Ningsih
10.Tiara YG
11.Yessi Gasela
12.Yusari
Definisi
Penyakit radang panggul atau Pelvic
Inflammatory Disease (PID) adalah
penyakit infeksi dan radang organ
reproduksi wanita bagian atas,
termasuk rahim, saluran indung telur,
dan indung telur.
Penyebab
Penyebab radang panggul yang paling sering adalah infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae dan
Chlamydia trachomatis.
Selain bakteri tersebut, radang panggul juga dapat terjadi akibat kuman patogen lainnya, seperti
Gardnerella vaginalis, Trichomonas vaginalis, Herpes simplex virus-2 (HSV-2), dan Mycoplasma
genitalium.

Infeksi bakteri di vagina tersebut lantas menyebar ke mulut rahim, lalu ke organ reproduksi bagian
dalam seperti rahim, tuba falopi, dan indung telur.
Bakteri yang menyebabkan penyakit menular seksual kemudian berjalan ke atas menuju rahim
dan menyebabkan infeksi. Namun, pada beberapa kasus yang jarang, infeksi lain yang bukan
ditularkan secara seksual juga dapat menyebabkan penyakit ini.

Bakteri Neisseria gonorrhoeae Bakteri Chlamydia trachomatis


Faktor Resiko
• Berusia 15–25 tahun dan aktif secara seksual
• Pernah menderita radang panggul atau infeksi menular seksual
• Berganti-ganti pasangan seksual
• Berhubungan seksual tanpa memakai kondom
• Mengalami kerusakan pada leher rahim
• Baru menjalani prosedur medis yang melibatkan proses
pembukaan serviks, seperti memasukkan alat kontrasepsi ke
dalam rahim atau spiral
Gejala
• Nyeri panggul atau perut bagian bawah
• Nyeri ketika buang air kecil
• Nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia)
• Perdarahan di luar menstruasi atau setelah berhubungan seksual
• Menstruasi menjadi lebih deras dan lebih lama (menorrhagia)
• Keputihan menjadi lebih banyak, berbau tak sedap, serta berubah
warna menjadi kekuningan atau kehijauan
• Demam
• Mudah merasa lelah atau tidak enak badan
• Mual dan muntah
Komplikasi
Penyakit radang panggul yang tidak diobati dapat menyebabkan timbulnya jaringan parut dan
kantung berisi nanah (abses). Hal ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ
reproduksi.
Komplikasi yang dapat terjadi di antaranya:
• Kehamilan ektopik
• Kemandulan. Kerusakan pada organ reproduksi dapat menyebabkan kemandulan.
• Penyakit panggul kronis. Penyakit radang panggul dapat menyebabkan nyeri panggul yang
berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
• Abses tuba ovarium. Kumpulan nanah (abses) dapat terbentuk di organ reproduksi Anda. Hal ini
biasanya terjadi pada tuba falopi dan indung telur, namun dapat juga terbentuk di rahim. Jika
abses tidak ditangani, infeksi yang mengancam nyawa dapat terjadi.
Pencegahan
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya radang panggul, yaitu:
• Jangan berganti-ganti pasangan
• Gunakan kondom saat berhubungan seksual.
• Periksa kesehatan secara rutin jika memiliki risiko tertular infeksi menular seksual.
• Konsultasikan pilihan dan rencana penggunaan alat kontrasepsi dengan dokter.
• Bersihkan area kemaluan dari depan ke belakang dan jangan sebaliknya.

Selain beberapa cara di atas, Anda dianjurkan untuk menjalani skrining penyakit menular seksual
jika telah aktif berhubungan seksual dan sudah menikah.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan PID/ pelvic inflammatory disease adalah pemberian antibiotik spektrum
luas. Dalam sebagian besar kasus, agen mikroba spesifik penyebab PID tidak jelas. Oleh
karena itu, PID harus diperlakukan sebagai infeksi polimikroba, fakultatif dan anaerobik.
Penundaan pemberian terapi dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi, seperti
infertilitas dan kehamilan ektopik.

Pada kebanyakan kasus, pemberian antibiotik dapat memberikan luaran klinis yang
adekuat. Pada kasus dimana pemberian antibiotik tidak memberikan perbaikan klinis atau
terdapat komplikasi atau kondisi PID yang berat, maka diperlukan tindakan pembedahan.
Kesimpulan
Penyakit Radang Panggul (PID) adalah infeksi dan radang pada organ reproduksi wanita bagian
atas, seperti rahim, saluran indung telur, dan indung telur. Penyebab umumnya adalah infeksi
bakteri Neisseria gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis, tetapi juga dapat disebabkan oleh
berbagai patogen lainnya. Faktor risiko termasuk usia 15–25 tahun, aktivitas seksual, pernah
mengalami PID atau infeksi menular seksual sebelumnya, pergantian pasangan seksual, dan
prosedur medis yang melibatkan pembukaan serviks.

Gejala PID meliputi nyeri panggul atau perut bagian bawah, nyeri saat buang air kecil atau
berhubungan seksual, perdarahan abnormal, keputihan yang tidak normal, demam, kelelahan, dan
mual. Komplikasi yang mungkin terjadi tanpa pengobatan meliputi kehamilan ektopik,
kemandulan, penyakit panggul kronis, dan abses organ reproduksi.

Pencegahan PID melibatkan tindakan seperti tidak berganti-ganti pasangan, menggunakan kondom,
pemeriksaan kesehatan rutin untuk penyakit menular seksual, dan konsultasi dengan dokter
mengenai penggunaan alat kontrasepsi. Penatalaksanaan PID melibatkan pemberian antibiotik
spektrum luas, dengan penundaan pengobatan dapat meningkatkan risiko komplikasi. Dalam kasus
yang parah atau tidak merespon terapi antibiotik, intervensi bedah mungkin diperlukan.
Daftar Pustaka
Amelia Yustina Priono, Amd. Keb. (2022). Sekilas Mengenai Penyakit Radang Panggul. Diakses pada 26 April
2024, dari https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1130/sekilas-mengenai-penyakit-radang-panggul.

dr. Devia Irine Putri. (2024). Radang Panggul. Diakses pada 26 April 2024, dari
https://www.klikdokter.com/penyakit/masalah-ginjal-dan-saluran-kemih/radang-panggul.

dr. Novita. (2022). Penatalaksanaan Penyakit Radang Panggul (PID). dr. Devia Irine Putri. (2024). Radang
Panggul. Diakses pada 26 April 2024, dari
https://www.alomedika.com/penyakit/obstetrik-dan-ginekologi/penyakit-radang panggul/penatalaksanaan

dr. Pittara. (2022). Radang Panggul. Diakses pada 26 April 2024, dari https://www.alodokter.com/radang-panggul
Apa ada
pertanyaan?
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai