Anda di halaman 1dari 39

AKSI NYATA TOPIK 1

Menyebarkan
Pemahaman
MERDEKA BELAJAR
By Lilis Rosida, S.Pd
TOPIK 1
MERDEKA
BELAJAR
MODUL 1
MENGENALI DAN
MEMAHAMI DIRI
SEBAGAI PENDIDIK
Tujuan Topik Merdeka Belajar
1. Pemahaman dan prinsip pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hajar
Dewantara,
2. Pemahaman untuk memfasilitasi murid agar tumbuh sesuai dengan
kodratnya.
3. Penerapan pembelajaran yang memerdekakan murid
Guru dituntut untuk
membantu siswa menemukan
potensi dirinya. Sehingga
siswa dapat lebih
mengembangkan lagi potensi
diri yang dimilikinya
tersebut dengan bimbingan
guru.
MODUL PELATIHAN TOPIK MERDEKA BELAJAR

 Mengenali dan Memahami diri sebagai pendidik


 Mendidik dan Mengajar
 Mendampingi murid dengan utuh dan menyeluruh
 Mendidik dan melatih kecerdasan budi pekerti
 Pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan
Yulia Widianti, M. Pd
“Guru Harus
Memotivasi Siswa”

Dedeh Sumiati, S. Pd
Aam Syamsul Anwar, S.Pd “Mempercayakan murid untuk
“Filosofi Pembelajaran dalam bekerja dan belajar dengan
membentuk karakter murid mandiri dan membimbingnya
adalah keteladanan guru” jika membutuhkan bantuan”
MODUL 2
MENDIDIK DAN
MENGAJAR
A da
perbedaan
mendidik dan
mengajar?
MENDIDIK
Menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak-
anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun
anggota masyarakat.
MENGAJAR
Memberi pelajaran kepada
seseorang (peserta didik)
dengan cara melatih dan
memberi petunjuk agar
mereka memperoleh
sejumlah pengalaman.
Pendidikan harus memberikan tuntunan
lahir dan batin melalui olah pikir, olah
rasa, olah karsa dan olahraga untuk
mencapai tujuan pendidikan yaitu
keselamatan dan kebahagiaan
Pendidikan di zaman sekarang tidak hanya
mementingkan pengetahuan dan hukuman atau sanksi
apabila tidak sesuai. Namun pendidikan di zaman
sekarang disesuaikan dengan zamannya. Tetapi
memperhatikan pula sisi pengetahuan, sikap dan
keterampilan untuk mengembangkan potensi murid
agar menjadi manusia utuh.
Definisi Pendidikan menurut Ki
Hajar
Dewantara:
1. Tempat menaburkan benih-benih kebudayaan
yang hidup dalam masyarakat.
2. Satu cara menuntut ilmu atau manfaat bagi
hidup anak-anak.
3. Menuntun segala kodrat yang ada pada
murid.
4. Suatu tuntunan dalam hidup agar
terciptanya
tujuan pendidikan.
Bangsa ini juga memerlukan
pendidikan kultural yang
Pendidikan Selama Satu Abad berdasarkan garis bangsa dan
budaya, menghargai proses belajar,
Dulu sistem penilaian dan penghargaan terlalu merayakan setiap pencapaian
berorientasi pada kecakapan kognitif. Ki belajar dan mengajar sesuia
Hajar Dewantara menggagas perlunya kompetensi.
pendidikan dengan sistem yang humanis dan
transformatif dengan menjalankan sistem
among dalam pendidikan yang dikenal istilah Sebagai pendidik kita perlu menjaga
dengan cara menyambungkan antara
Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun naluri, tradisi dengan kebudayaan
Karso, Tut Wuri Handayani. Indonesia masa lampau.
Namun bukan berarti kita harus
mengabaikan budaya Negara lain, kita bisa
menggunakan budaya luar dengan syarat
tetap menjaga kebudayaan Indonesia.
MENJADI MANUSIA (SECARA)
UTUH
Menjadi manusia yang merdeka dapat memerintah dan menguasai
diri sendiri (mandiri) dan tidak bergantung kepada orang lain. Pendidikan
berperan dalam membantu murid memenuhi kebutuhan lahir dan
batinnya agar dapat mencapai keseimbangan dalam
menjalani kehidupan.
Sebagai pendidik, kita harus memandang murid sebagai manusia secara
utuh sehingga ini menjadi dasar kita sebagai pendidik dalam
mendampingi murid dan menentukan tujuan belajar, merencanakan
pembelajaran sesuai kebbutuhan murid.
MODUL 3
MENDAMPINGI MURID
DENGAN UTUH DAN
MENYELURUH
1. Peserta didik terlahir dengan kodratnya masing-
masing.

MODUL 3 2. Pendidikan tidak bisa dipisahkan dari kodrat


keadaan.
Mendampingi 3. Pendidikan bergerak secra dinamis, perubahan
Murid tidak bisa dihindari.
Secara Utuh 4. Cara mendidik dan mengajar harus
disesuaikan
dan
dengan perkembangan zaman.
Menyeluruh 5. Guru dapat merancang pembelajaran yang
berkelanjutan sesuai dengan asas trikan
(kontinyu, konvergen, dan konsentris.
Kodrat Murid
Kodrat Zaman
Kodrat Alam
Bagian dasar
Dasar pendidikan murid pendidikan murid yang
yang berkaitan dengan berhubungan dengan isi
sifat dan bentuk dan irama.
lingkungan dimana
mereka berada.

18
Asas Trikon
Konsentris
Pengembangan
Kontinyu pendidikan yang
Pengembangan harus dilakukan harus tetap
berkesinambungan, berdasarkan
terus menerus dengan kepribadian kita
perencanaan yang baik. Konvegen sendiri.
Pengembangan
dapat diambil dari
berbagai sumber
yang disesuaikan
dengan kebutuhan.
19
MODUL 4
MENDIDIK DAN MELATIH
KECERDASAN BUDI
PEKERTI
MODUL 4
MENDIDIK DAN MELATIH KECERDASAN BUDI PEKERTI

BUDI PEKERTI

Budi pekerti atau yang disebut


watak diartikan sebagai
bulatnya jiwa manusia yang
merupakan hasil dan BUDI PEKERTI
bersatunya gerak pikiran,
perasaan, dan kehendak atau Budi pekerti dimaknai sebagai
kemauan sehingga perpaduan antara cipta
menimbulkan suatu tenaga. (kognitif) dan rasa (afektif)
sehingga menghasilkan karsa
(psycho motoric)
MENDIDIK D AN MELATIH KECERDASAN BUDI
PEKERTI

Ki Hajar Dewantara Menjelaskan bahwa keluarga


merupakan tempat utama yang paling baik dalam
melatih karakter anak atau murid.
Mendidik dan Melatih Kecerdasan
Budi Pekerti

Di sekolah, pendidik turut serta


berperan membantu murid untuk
menemukan kecerdasan budi pekerti
dengan tuntunan dan teladan yang
sesuai dengan kebutuhan murid.
MODUL 5
PENDIDIKAN YANG
MENGANTARKAN
KESELAMATAN DAN
KEBAHAGIAAN
25

MODUL 5
PENDIDIKAN YANG
MENGANTARKAN
KESELAMATAN DAN
KEBAHAGIAAN
• Mengantarkan murid Selamat dan
Bahagia
• Menciptakan lingkungan
Pembelajaran Terbaik Murid
26

Mengantarkan Murid Selamat


dan Bahagia
Untuk dapat mengantarkan murid selamat dan bahagia
kita harus memahami terlebih dahulu hal- hal berikut
ini:

1. Selamat dan Bahagia


2. Sistem Among
3. Merdeka Belajar Abad 21
Selamat dan Bahagia 1. Setiap memiliki kodrat
murid potensi-potensi
kekuatan yang
Fungsi pendidikan akan 2. Pendidikandan
hanyalah sebagai tuntunan
berjalan sesuai dengan apa berbeda.
3. Mendidik adalah menuntun
murid
yang dicita-citakan oleh untuk selamat dan bahagia
4. Pendidik tidak dapat berkehendak atas
Hajar Dewantara kodrat kekuatan
5. Pendidik dapat atau potensi murid
memberikan daya
sebagai pendidik memahami
Ki jika upaya maksimal untuk
mengembangkan akal
hal-hal berikut: kita budi murid pekerti
6. Pendidik membantu mengantarkan
murid untuk merdeka atas dirinya
sendiri untuk kehidupan dan

penghidupannya.
Sistem Among
Sistem among bukan
sekedar metode
Sistem Among
membimbing dan
Ing Ngarso Sung Tulodho
mendampingi murid belajar.
(di depan memberi
Lebih dari itu sebagai guru
teladan)
kita diharapkan mindset
Ing Madyo Mangun Karso
among terlebih dahulu
(di tengah membangun
sebelum mempraktikan
kehendak)
metode among.
Tut Wuri Handayani
(di belakang memberi
dorongan)
Guru bukan satu-satunya
Merdeka Belajar Abad sumber pengetahuan.
Guru merupakan fasilitator.
21 Peran guru adalah memfasilitasi
siswa untuk dapat berfikir
Kompetensi abad 21 menjadi
kritis. Tugas Pendidik:
kompetensi yang perlu Mengembangkan seluruh
dimiliki murid untuk potensi yang dimiliki murid
menghadapi tantangan- yaitu kecerdasan rasa, karsa,
tantangan ke depan. cipta, dan karya agar murid
Untuk mencapai itu, menjadi manusia seutuhnya.
pendidikan yang Kemampuan penting:
memerdekakan murid “Kemampuan memcahkan
masalah”
menjadi salah satu cara murid “Kemampuan kognitif yang
merdeka dalam belajar, kompleks”
menggali keingintahuannya “Kemampuan sosial
dengan bimbingan guru. emosional”
30

Menciptakan Lingkungan
Pembelajaran Terbaik Murid
Guru membimbing dan mendampingi murid dalam
proses belajarnya. Bukan hanya sekedar meningkatkan
kecerdasan berpikirnya melainkan juga secara tidak
langsung berperan memperbaiki bangsa. Video ini
mengajak kita memahami bagaimana guru berperan
dalam memperbaiki bangsanya.
31

Membimbing Murid,
Memperbaiki
Bangsa
Seringkali merasa senang dan bangga ketika guru
mengkonversi pemahaman pengetahuannya dalam
belajar dengan angka-angka penilaian, semakin tinggi
nilai angka semakin dianggap pintar dan cerdas
sebaliknya semakin rendah nilai angka semakin
dianggap tidak pintar atau tidak cerdas.
Membimbing Murid,
Memperbaiki Bangsa

Proses demi proses yang dilalui murid dalam mencari dan membangun
pengetahuan dalam mencari dan membangun pengetahuan dan
pemahamannya juga sebaiknya menjadi perhatian utama para guru, dari
sanalah guru dapat melakukan penilaian proses belajar atau formatif yang
juga dapat digunakan untuk membantu merefleksikan pembelajaran yang
disusunnya.
Membimbing Murid,
Memperbaiki Bangsa

Semangat perbaikan terus menerus dapat diinternalisasikan dalam diri dan menjadi pegangan
pada setiap pendiri hal budaya-budaya seperti memberikan nilai dengan angka dan membuat
peringkat kelas sebaiknya dapat diubah dengan sistem penilaian dan apresiai yang tidak
membuat harkat dan martabat anak atau murid terkoyak dan memahami tujuan pengukuran atau
penilaian itu sendiri. Penilaian atau pengukuran dimaksudkan untuk mengukur hasil atau
dampak dari implementasi pembelajaran dari sudut pandang murid maka murid sebagai pusat
pembelajaran bukan hanya sebatas semboyan atau jargon tetapi juga dapat termanifestasikan ke
dalam proses belajar murid sehari-hari.
Membimbing Murid,
Memperbaiki Bangsa

Menjalani hidupnya agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan kesadaran untuk berani
bertanya dan berpendapat merupakan salah satu karakter yang perlu dimiliki murid untuk
mengaktualisasikan diri dimana ia berada dengan karakter berani bertanya dan mengemukakan
pendapat ia akan terus mengasah keterampilan berfikir kritisnya mengembangkan kepekaan
yang pada lingkungan sekitar dan memajukan bangsa dan negaranya untuk mewujudkan itu
mustahil murid akan mampu melakukannya sendiri kodrat manusia sebagai makhluk sosial
yang memerlukan bantuan orang lain tidak mungkin bisa dihapus oleh karenanya karakter khas
bangsa Indonesia yang didasarkan juga atas kodrat sebagai makhluk sosial yaitu gotong royong
atau bekerja sama.
Pengalaman belajarnya gotong royong
dan bekerja sama merupakan budaya ciri
khas bangsa Indonesia sehingga
dengan membimbing murid untuk
menemukan kesadaran bahwa gotong
royong atau bekerja sama penting dan
bermanfaat baginya secara tidak
langsung menanamkan melestarikan
dan memperbaiki budaya bangsa
Indonesia.
Merencanakan pembelajaran dengan melibatkan murid untuk
menentukan tujuan belajarnya melibatkan murid dalam proses
belajarnya dan melibatkkan murid dalam mengevaluasi
belajarnya dengan formulir penilaian diri misalnya sebagai orang
dewasa kita hanya dapat membimbing murid untuk
memunculkan karakter- karakter menurutnya sesuai dengan nilai
dan prinsip yang diyakininya.
Peran Keluarga, Sekolah
dan Masyarakat
Peran Keluarga, Sekolah dan
Masyarakat

Murid trident pendidikan adalah tiga


Lembaga sekolah merupakan wadah Dasar pembentukan
pendidikan murid yang terdiri dari
momen yang dinanti-nantikan alam keluarga, alam perguruan dan
bagi sebagian orang tua untuk alam pergerakan pemuda atau
komunitas atau masyarakat.
memenuhi kebutuhan belajar Ketiganya berperan dan berkontribusi
anaknya. mengembangkan pengetahuan nilai-
nilai dan keterampilan murid.
Peran Keluarga, Sekolah dan Masyarakat

Agar lingkungan pembelajaran murid memberikan dampak dan


berkontribusi terhadap tumbuh kembang murid, trisenta pendidikan
adalah tiga wadah Dasar proses pembentukan pendidikan murid yang
terdiri dari alam keluarga, alam perguruan dan alam pergerakan
pemuda tau komunitas atau masyarakat. Ketiganya berperan dan
berkontribusi mengembangkan pengetahuan nilai-nilai dan
keterampilan murid.

Anda mungkin juga menyukai