Anda di halaman 1dari 13

PEMBANGUNAN

PEREKONOMIAN
INDONESIA
Anita Higmawati, S.Pd.
UTANG LUAR NEGERI
INDONESIA TAHUN
2013 - 2023
Dalam jangka panjang akumulasi hutang luar negeri menjadi tanggung
jawab negara dan menjadi beban rakyat, ini sama artinya dengan
mengurangi tingkat kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Negara pemberi hutang untuk Indonesia :
1. Singapura (US$ 57.43 miliar)
2. Amerika Serikat (US$ 31.67 miliar)
3. Jepang (US$ 23.59 miliar)
4. China (US$ 20.26 miliar)
5. Hongkong (US$ 17.71 miliar)
6. Asia Lainnya (US$ 10.36 miliar)
7. Belanda (US$ 4.83 miliar)
INVESTASI
INVESTOR IKN
Hyperinflasi pada masa
awal kemerdekaan
Penyebab Hyperinflasi :
beredarnya tiga jenis mata uang
yang tidak terkendali di pasaran,
terutama mata uang Jepang
Kurs Dollar 1$ = Rp 15.740

Harga Sepatu nike adalah $117, sehingga


dalam rupiah adalah Rp 1.841.580

Apabila terjadi inflasi 100% di Indonesia,


maka di Amerika harga nike tetap $117
sedangkan di Indonesia menjadi Rp
3.683.160…. Inflasi juga menyebabkan
kurs naik menjadi Rp 31.480
Inflasi adalah kemerosotan nilai uang
(kertas) karena banyaknya dan cepatnya
uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan
naiknya harga barang-barang
Kebijakan Sanering :
Gunting Syafruddin
Gunting Syafruddin adalah kebijakan pemotongan
nilai uang atau sanering yang dilakukan Menteri
Keuangan Syafruddin Prawiranegara.
Pada 20 Maret 1950, semua uang yang bernilai 5
gulden ke atas dipotong nilainya hingga
setengahnya.

• Potongan sebelah kiri dapat dibelanjakan,


namun harus segera ditukarkan dengan
uang baru pada 22 Maret 1950 sampai 16
April 1950
• Potongan sebelah kanan harus ditukarkan
dengan obligasi yang akan dibayar 30 tahun
kemudian dengan bunga 3%/th
Devaluasi Mata Uang
Rupian
Pada tanggal 25 Agustus 1959, pemerintah mengeluarkan
kebijakan penurunan nilai uang atau devaluasi dengan nilai :
a) Uang kertas Rp 500 menjadi Rp 50
b) Uang kertas Rp 1000 menjadi 100
c) Pembekuan semua simpanan di bank melebihi Rp 25.000

Tujuan dari kebijakan devaluasi serta pembekuan simpanan


tersebut adalah untuk mengurangi peredaran uang demi
perbaikan keuangan dan perekonomian negara.
Melaksanakan Pembangunan
Nasional : Program Repelita

Pemerintah Orde baru menjalin kerja


sama dengan International Monetary
Fund (IMF). Kerjasama ini dilakukan
sebagai Upaya pemerintah
mengembalikan kepercayaan negara-
negara asing agar bersedia menanamkan
modal di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai