Anda di halaman 1dari 27

RENCANA

PEMULIHAN
PASCA
KEDARURATAN
Yulianah Rahmadani, SKM., M.Kes
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Outline

UU Badan Nasional
Penanggulangan Bencana

Peraturan Menteri Tenaga


Kerja No 05 Tahun 1996
Latar Belakang
Pada hakekatnya semua jenis bencana, baik
yang disebabkan oleh alam ataupun non alam
memiliki bentuk penanganan pemulihan yang
berbeda-beda.
Bencana mengakibatkan kerugian harta
benda, kerusakan lingkungan, fasilitas umum dsb.
Selama ini penanganan bencana telah diupayakan
untuk ditangani oleh pemerintah dengan melibatkan
berbagai sektor
Tujuan
Penanganan Pasca Bencana dimaksudkan
untuk menjadi acuan bagi semua pihak untuk
penanganan pasca bencana dengan tujuan agar
penanganan pasca bencana dapat dilakukan
secara terkoordinasi, terintegrasi, dan
terkendali.
Dasar Hukum
1 2 3 4 5

UUD 1945
(Pembukaan alinea UU RI No 32 Tahun
ke-4) 2004
Keputusan
UU RI No. 33 Presiden RI No 3
Keputusan
Tahun 2004 Tahun 2001
Sekretaris Surat Direktur
(Koordinasi
BAKORNAS PBP jenderal Anggaran
Nasional
No 2 Tahun 2001 dan Perimbangan
Penanggulangan
(Pedoman Umum Keuangan, No S-
bencana )
penanggulangan 122/AP/2005
Bencana) tentang
penggunaan
Anggaran Bencana
Alam
Pengertian
Adalah periode/waktu/masa setelah tahap
Pasca Bencana kegiatan tanggap darurat terjadinya bencana

Segala upaya dan kegiatan yang dilakukan


Penanggulangan meliiputi kegiatan pencegahan, mitigasi, dan
Pasca Bencana kesiapsiagaan pada saat sebelum terjadinya
bencana

Segala upaya perbaikan untuk mengembalikan


Rehabilitasi fungsi secara minimal sarana, prasarana. Dan
fasilitas umum yang rusak.

Segala upaya pembangunan kembali secara


Rekonstruksi terencana, terpadu dan terkendali sarana,
prasarana, dan fasilitas umum yang rusak akibat
bencana dengan dukungan pendanaan
pembangunan yang berkesinambungan.
KEBIJAKAN
DAN
STRATEGI
PENANGAN
AN PASCA
BENCANA
A.Kebijakan
Pada tahap awal, penanganan bencana ditangani oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota, apabila eskalasinya cukup
tinggi dan tidak dapat tertangani oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota, maka Pemerintah Provinsi
berkewajiban untuk membantu Pemerintah
Kabupaten/Kota yang terkena bencana, apabila belum
juga tertangani, maka Pemerintah (pusat) berkewajiban
untuk membantu.
B. R
gi

Pada Tahap Awal (Fungsional)


Dilakukan Perbaikan Sarana, prasarana, dan fasilitas
umum dengan melibatkan seluruh unsur masyarak at

Pada Tahap Rehabilitasi


Dilakukan perbaikan kembali atas sarana, prasarana, dan fasilitas umum yang
rusak akibat bencana sebagai upaya dalam rangka mengembalikan kondisi seperti
semula dengan meloibatkan seluruh unsur, masyarakat maupun swasta.

Pada Tahap Rekonstruksi


Dilakukan pembangunan dan peningkatan atas sarana, prasarana, dan fasilitas umum
yang rusak didahului dengan evaluasi dan suatu perencanaan yang matang sebelum
dilakukan pelaksanaan pembangunan.
C. MEKANISME
PENANGANAN
PASCA BENCANA
(BNPB)
Mekanisme penanganan Bencana (BNPB)
Kriteria (Pengusulan bantuan perbaikan fasilitas)

PERBAIKAN SARANA DAN FASILITAS UMUM


YANG RUSAK AKIBAT BENCANA

Mekanisme (pemulihan fasilitas yang rusak)


BENCANA MENGAKIBATKAN TERGANGGUNYA
KEGIATAN EKONOMI MASYARAKATSECARA
NYATA

Perencanaan

KRITERIA TEKNIS LAINNYA MENGGUNAKAN


Pembiayaan (Alokasi anggaran) KETENTUAN YANG BERLAKU
Pertangg
ung
Pengawasan jawaban
Pelaksanaa
dan
n pengendalian dan
Pelapora
n
PROSEDUR
RENCANA
PEMULIHAN
KEADAAN DARURAT
(Permenaker No.05
Tahun 1996)
Pengukuran dan Evaluasi

Inspeksi Audit Tindakan Tinjauan


Sistem Perbaikan Ulang
Manaje dan
men K3 Pencegahan
A. Inspeksi
Pengujian Perusahaan harus menetapkan dan
memelihara prosedur inspeksi, pengujian dan pemantauan
yang berkaitan dengan tujuan dan sasaran keselamatan
dan kesehatan kerja, Frekuensi inspeksi dan pengujian
harus sesuai dengan obyeknya. Prosedur inspeksi,
pengujian dan pemantaun secara umum
Prosedur Inspeksi pengujian
1. Personel yang terlibat harus mempunyai pengalaman dan keahlian yang cukup.
2. Catatan inspeksi, pengujian dan pemantauan yang sedang berlangsung harus
dipelihara dan tersedia bagi manajemen, tenaga kerja dan kontraktor kerja
yang terkait.
3. Peralatan dan metode pengujian yang memadai harus digunakan untuk menjamin
telah dipenuhinya standar keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Tindakan perbaikan harus dilakukan segera pada saat ditemukan
ketidaksesuaian terhadap persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja dari
hasil inspeksi, pengujian dan pemantauan.
5. Penyelidikan yang memadai harus dilaksanakan menemukan inti permasalahan
dari suatu insiden.
6. Hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau ulang.
APA ITU SMK3?
B. Audit SMK3

Audit Sistem Manajemen K3 harus dilakukan secara berkala


untuk mengetahui keefektifan penerapan Sistem Manajemen
K3. Audit harus dilaksanakan secara sistematik dan
independen oleh personel yang memiliki kompetensi kerja
dengan menggunakan metodologi yang sudah ditetapkan.
Frekuensi audit harus ditentukan berdasarkan tinjauan ulang
hasil audit sebelumnya dan bukti sumber bahaya yang di
dapatkan di tempat kerja. Hasil audit harus digunakan oleh
pengurus dalam proses tinjauan ulang manajemen
C. Tindakan Perbaikan dan Pencegahan

Semua hasil temuan dari pelaksanaan


pemantauan, audit dan tinjauan ulang Sistem
Manajemen K3 harus didokumentasikan dan
digunakan untuk identifikasi tindakan perbaikan
dan pencegahan serta pihak manajemen
menjamin pelaksanaannya secara sistematik dan
efektif.
D. Tinjauan Ulang dan Peningkatan

Pimpinan yang ditinjau harus


melaksanakan tinjauan ulang Sistem
Manajemen K3 secara berkala untuk
menjamin kesesuaian dan keefektifan
yang berkesinambungan dalam pencapaian
kebijakan dan tujuan keselamatan dan
kesehatan kerja.
ALLPPT Layout Clean Text Slide for your Presentation
Dua Tempat Pengendali
1. Pengendali Depan
• Didirikan di tempat kejadian
• Membatasi dan mengisolasi daerah
kejadian dimana terjadi keadaan darurat
2. Pusat Pengendali
• Dibentuk di kantor pusat bagian utama
• Berkewajiban mengambil tindakan
segera
PERSIAPAN MEMBUAT
JUDUL TUGAS AKHIR
Langkah Membuat Judul Tugas Akhir

01 02 03 04

Permasalahann Permasalahan
Judul Tugas hendaknya yang kita Studi langsung
Akhir bersifat objektif. temukan lapangan.
menyesuaikan Jangan hendaknya Sehingga
Permasalahan mengada-ada divalidasi bisa masalah
yang diangkat permasalahan dengan studi tersebut diakui
menjadi tema yang literatur oleh banyak
sebenarnya penelitian orang bahwa itu
tidak terjadi terdahulu masalah
Infographic Style

Menunjukkan tujuan penelitian kita.


TUJUAN
Apakah akan membuat model dengan
performa yang lebih baik.

Menunjukkan tempat atau dimana


OBJEK
penelitian kita akan diimplementasikan

Teori yang mendukung penelitian sangat


TEORI
penting

Menggambarkan hasil dari penelitian kita


Hasi/Produk
(model, metode, desain dll)
Kesimpulan
Ketika orang membaca judul
tugas akhir kita, maka orang
akan tau gambaran umum
tugas akhir kita dan dapat
bermanfaat untuk bidang ilmu.
KISI-KISI FINAL
1. Pengertian keadaan darurat menurut FEMA (Federatl emergency management agency)
2. Apa yang dimaksud kegawatdaruratan di tempat kerja
3. Pengertian bencana dan jenis-jenisnya
4. Pengertian dan tujuan manajemen bencana
5. Jelaskan 4 siklus manajeman bencana
6. Tugas dan fungsi unit tanggap darurat
7. Jelaskan 3 level kedaruratan
8. Pengertian komunikasi tanggap darurat
9. Jelaskan jenis komunikasi tanggap darurat
10. 5 Langkah yang perlu dilakukan untuk perencanaan tanggap darurat menururt ISO 450001
11. Kebutuhan Kotak P3K di tempat Kerja
12. Jenis keadaan darurat di lokasi konstruksi
13. 3 tingkatan kategori keadaan darurat dalam proyek konstruksi
14. Pengertian bahan kimia berbahaya dan contoh-contoh nya
15. Sebutkan bentuk penanganan yang dilakukan apabila terpapar bahan kimia berbahaya
16. 3 Tugas Ahli K3 Kebakaran
17. Jenis-jenis api dan contohnya
18. Pengertian Evakuasi, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi
19. Langkah Mitigasi yang dilakukan di Rumah Sakit
20. Sarana apa saja yang dibutuhkan dalam prosedur tanggap darurat di gedung bertingkat
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai