Anda di halaman 1dari 32

Manajemen

Kedaruratan K3
Yulianah Rahmadani
Tujuan Pembelajaran
 Menjelaskan Manajemen Kedaruratan K3
 Pengertian risiko & manajemen kedaruratan
 Tahap-tahap dalam manajemen kedaruratan
 Pentingnya mempelajari manajemen kedaruratan
Pengertian keadaan darurat ?
 Situasiyg tidak diketahui yang mengancam pekerja, setiap
orang yang dapat mengganggu proses operasi atau
menyebabkan kerusakan fisik dan lingkungan. (OSHA, 2001)
Tujuan Utama
1. Menyelamatkan korban/memberikan
bantuan hidup
2. Mencegah luka/sakit yang lebih parah
3. Melindungi properti (peralatan, sarana dan
failitas)
4. Melindungi lingkungan sekitar
Jenis-Jenis Keadaan Darurat: PROSES ALAM

 Banjir/Floods,
 BadaiBesar/Hurricanes,
 Angin Putting Beliung/Tornadoes,
 Kebakaran/Fires,
 Tsunami
 Gempa bumi
 Sambaran petir
 Penyakit pandemi seperti flu yang berbahaya
 dll
Jenis-Jenis Keadaan Darurat: BUATAN MANUSIA

 Kebakaran
 Ledakan
 Runtuhnya bangunan
 Kegagalan struktur utama
 Tumpahan cairan kimia berbahaya (mudah terbakar, beracun dll)
 Terlepasnya bahan biologis berbahaya, atau bahan kimia beracun
 Ancaman teroris
 Paparan radiasi pengion
 Sumber daya utama (listrik) padam
 Pasokan air terganggu (mati)
 Kejadian yang menhilangnya proses komunikasi
 Gangguan alam/lingkungan (angin, banjir, satwa liar, dll)
Manajemen
 Upaya-upaya yang terorganisir, meliputi perencanaan,
pengambilan keputusan dan penugasan sumber daya yang
tersedia untuk mencegah, mempersiapkan, mengurangi,
merespon dan pulih dari dampak dari semua bahaya
MANAJEMEN BENCANA
Manajemen bencana adalah suatu proses dinamis,
berlanjut dan terpadu untuk meningkatkan kualitas
langkah-langkah yang berhubungan dengan
observasi dan analisis bencana serta pencegahan,
mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini,
penanganan darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi
bencana.
Manajemen bencana
menurut (University of Wisconsin)
 sebagai serangkaian kegiatan yang didesain untuk
mengendalikan situasi bencana dan darurat dan untuk
mempersiapkan kerangka untuk membantu orang yang
renta bencana untuk menghindari atau mengatasi dampak
bencana tersebut
 Manajemen bencana menurut (Universitas British
Columbia) ialah proses pembentukan atau penetapan
tujuan bersama dan nilai bersama (common value) untuk
mendorong pihak-pihak yang terlibat (partisipan) untuk
menyusun rencana dan menghadapi baik bencana potensial
maupun akual.
Tujuan Manajemen Bencana
 Mencegah dan membatasi jumlah korban manusia serta kerusakan harta
benda dan lingkungan hidup
 Menghilangkan kesengsaraan dan kesulitan dalam kehidupan dan
penghidupan korban
 Mengembalikan korban bencana dari daerah penampungan/ pengungsian
ke daerah asal bila memungkinkan atau merelokasi ke daerah baru yang
layak huni dan aman.
 Mengembalikan fungsi fasilitas umum utama, seperti komunikasi/
transportasi, air minum, listrik, dan telepon, termasuk mengembalikan
kehidupan ekonomi dan sosial daerah yang terkena bencana.
 Mengurangi kerusakan dan kerugian lebih lanjut.
 Meletakkan dasar-dasar yang diperlukan guna pelaksanaan kegiatan
rehabilitasi dan rekonstruksi dalam konteks pembangunan
Penanggulangan Bencana
(Disaster Management)
Serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan
pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan
pencegahan bencana, tanggap darurat, rehabilitasi dan
rekonstruksi (UU 24/2007).

11
Siklus Manajemen Bencana
BENCANA

Tanggap
Kesiapan Darurat

Pencegahan Pemulihan
dan Mitigasi
Pra Bencana Tanggap Darurat Pasca Bencana
13
MANAJEMEN BENCANA

MANAJEMEN
RESIKO
BENCANA
PENCEGAHAN
DAN MITIGASI MANAJEMEN MANAJEMEN
KEDARURATAN PEMULIHAN
KESIAPSIAGAAN

PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA


14
Manajemen Risiko

Risiko
Kapasitas Hazard

Global Development
Warming Vs
Climate Developing
Changes kerentanan

Risiko = Hazard x Kerentanan/Kapasitas


Bahaya (hazard)
 Suatu kondisi, secara alamiah maupun karena ulah manusia,
yang berpotensi menimbulkan kerusakan atau kerugian dan
kehilangan jiwa manusia.

 Bahaya berpotensi menimbulkan bencana, tetapi tidak semua


bahaya selalu menjadi bencana.
Resiko (risk)
 Besarnya kerugian atau kemungkinan terjadi
korban manusia, kerusakan dan kerugian ekonomi
yg disebabkan oleh bahaya tertentu di suatu
daerah pada suatu waktu tertentu.
 Resiko biasanya dihitung secara matematis,
merupakan probabilitas dari dampak atau
konsekwesi suatu bahaya.
Kerentanan (vulnerability)
Sekumpulan kondisi dan atau suatu akibat
keadaan (faktor fisik, sosial, ekonomi dan
lingkungan) yang berpengaruh buruk
terhadap upaya-upaya pencegahan dan
penanggulangan bencana.
Kegiatan-kegiatan Manajemen Bencana

I. Pencegahan (prevention)
II. Mitigasi (mitigation)
III. Kesiapan (preparedness)
IV. Peringatan Dini (early warning)
V. Tanggap Darurat (response)
VI. Bantuan Darurat (relief)
VII. Pemulihan (recovery)
VIII. Rehablitasi (rehabilitation)
IX. Rekonstruksi (reconstruction)
I. PENCEGAHAN (PREVENTION)
 Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
bencana (jika mungkin dengan meniadakan
bahaya).
Misalnya :
- Melarang pembakaran hutan dalam
perladangan
- Melarang penambangan batu daerah yang
curam.
TAHAP
PERENCANAAN
• 1. Membentuk Tim Perencana
• Bentuk organisasi latihan kesiapsiagaan agar
pelaksanaan evakuasi berjalan dengan baik dan
teratur.
• Jumlah anggota tergantung tingkat kompleksitas
latihan yang dirancang
• Anggota organisasi bertanggung jawab pada
perencanaan pelaksanaan, hingga akhir latihan.

BNPB. 2017. Buku Pedoman Latihan Kesiapsiagaan


Bencana. Jakarta PT. Garuda Systrain
4
Interindo
II. KESIAPSIAGAAN

Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi


bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang
tepat guna dan berdaya guna (UU 24/2007)

Misalnya: Penyiapan sarana komunikasi, pos komando,


penyiapan lokasi evakuasi, Rencana Kontinjensi, dan
sosialisasi peraturan / pedoman penanggulangan bencana.

22
III. PERINGATAN DINI

Serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera


mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan
terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang
berwenang (UU 24/2007)

Pemberian peringatan dini harus :


• Menjangkau masyarakat (accesible)
• Segera (immediate)
• Tegas tidak membingungkan (coherent)
• Bersifat resmi (official)

23
Peringatan Dini
 Upaya untuk memberikan tanda peringatan
bahwa bencana kemungkinan akan segera
terjadi.
 Pemberian peringatan dini harus :

- Menjangkau masyarakat (accesible)


- Segera (immediate)
- Tegas tidak membingungkan
(coherent)
- Bersifat resmi (official)
IV. Mitigasi Bencana
Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana (UU 24/2007)

Bentuk mitigasi :
 Mitigasi struktural (membuat chekdam, bendungan, tanggul
sungai, rumah tahan gempa, dll.)
 Mitigasi non-struktural (peraturan perundang-undangan,
pelatihan, dll.)

25
Mitigasi
 Upaya yang dilakukan untuk meminimalkan dampak yang
ditimbulkan oleh bencana
 Ada 2 bentuk mitigasi :
 Mitigasi struktural (membuat check dam, bendungan,
tanggul sungai, dll.)
 Mitigasi non struktural (peraturan, tata ruang,
pelatihan)
V. Tanggap Darurat (response)
Upaya yang dilakukan segera pada saat kejadian bencana,
untuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan, terutama
berupa penyelamatan korban dan harta benda, evakuasi dan
pengungsian.
VI. Bantuan Darurat (relief)
 Merupakan upaya untuk
memberikan bantuan
berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan
dasar berupa :
- pangan,
- sandang
- tempat tinggal
sementara
- kesehatan, sanitasi

dan air bersih


VII. Pemulihan (recovery)
 Prosespemulihan darurat kondisi masyarakat yang
terkena bencana, dengan memfungsikan kembali
prasarana dan sarana pada keadaan semula.

 Upaya yang dilakukan adalah memperbaiki


prasarana dan pelayanan dasar (jalan, listrik, air
bersih, pasar puskesmas, dll).
VIII. Rehabilitasi
(rehabilitation)
 Upaya langkah yang diambil setelah kejadian bencana
untuk membantu masyarakat memperbaiki rumahnya,
fasilitas umum dan fasilitas sosial penting, dan
menghidupkan kembali roda perekonomian.
IX. Rekonstruksi (reconstruction)
 Program jangka menengah dan jangka panjang guna
perbaikan fisik, sosial dan ekonomi untuk mengembalikan
kehidupan masyarakat pada kondisi yang sama atau lebih
baik dari sebelumnya.
PENANGGULANGAN
BENCANA

BNPB. 2016. Presentasi Manajemen


Jakar
Bencana di Indonesia. PT. Garuda Systrain 3
Interindo 8

Anda mungkin juga menyukai