Kelompok 11
Kelompok 11
Kelompok 11
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit ini,
antara lain:
• Tengah hamil. Sedang mengonsumsi obat kortikosteroid atau imunosupresif
jangka panjang.
• Mengidap HIV/AIDS.
• Menjalani kemoterapi.
B. PENYEBAB TOKSOPLASMOSIS
• Infeksi ini disebabkan oleh parasit bernama
Toxoplasma gondii (T. gondii). Parasit ini bisa
menginfeksi mayoritas hewan dan burung. T.
Gondii bisa ditemukan pada kotoran kucing
yang terinfeksi, serta daging binatang yang
terinfeksi.
C. DIAGNOSIS
TOXOPLASMOSIS
Untuk memastikan apakah seseorang
mengalami penyakit ini, maka bisa dilakukan tes
darah guna mengetahui kadar antibodi tubuh
terhadap parasit T. gondii. Namun, pelaksanaan
tes ini bisa saja dilakukan saat tubuh belum
membentuk antibodi terhadap parasit ini,
sehingga seseorang dinyatakan negatif. Oleh
karena itu, diperlukan tes ulang beberapa
minggu kemudian.
D.KOMPLIKASI TOKSOPLASMOSIS
• Toksoplasmosis okular. Peradangan dan luka pada mata yang
diakibatkan oleh parasit. Penyakit ini bisa menyebabkan gangguan
penglihatan, muncul floater (seperti ada benda kecil yang melayang-
layang menghalangi pandangan) pada mata, hingga kebutaan.
• Toksoplasmosis kongenital terjadi saat janin yang dikandung ikut
terinfeksi toksoplasmosis. Hal ini bisa menyebabkan berbagai gangguan
kesehatan pada janin. Misalnya hidrosefalus, epilepsi, kehilangan
pendengaran, kerusakan otak, gangguan kemampuan belajar, penyakit
kuning, toksoplasmosis okular, dan cerebral palsy.
• Toksoplasmosis serebral. Jika pengidap gangguan sistem imun tubuh
terinfeksi oleh toksoplasmosis, infeksi tersebut bisa menyebar ke otak dan
bisa mengancam nyawa pengidapnya. Beberapa gejala yang bisa muncul,
antara lain sakit kepala, kebingungan, gangguan koordinasi, kejang-
kejang, demam tinggi, bicara tidak jelas, serta toksoplasmosis okuler.
E. PENCEGAHAN TOKSOPLASMOSISI