Anda di halaman 1dari 10

5 Bahaya Air Kencing Tikus yang Mematikan

Yang namanya tikus, hewan pengerat satu ini bisa dibilang merupakan musuh manusia
terutama tikus-tikus yang sering berkeliaran di rumah. Tidak hanya menjadi hewan yang
menyebalkan karena suka merusak barang-barang atau bahkan memakan sesuatu di
dapur, tikus juga tidak disukai terutama karena kotoran dan kencingnya yang berbau
tidak sedap. Tidak hanya sekedar mengganggu, ternyata tikus juga merupakan media
penyakit berbahaya terutama disebabkan oleh air kencingnya dan bahaya gigitan tikus
yang menyebabkan infeksi. Penyakit itu dinamakan Leptospirosis.

Berikut adalah bahaya air kencing tikus :


Leptospirosis dikenal juga sebagai demam canicola, demam ladang tebu, atau
demam tujuh hari, merupakan penyakit menular akibat bakteri yang menyerang melalui
perantara hewan seperti tikus dan anjing. Bakteri penyebab leptospirosis disebut
leptospira yang dapat bertahan hidup selama satu bulan di air tawar. Tidak hanya di air,
bakteri ini juga bisa bertahan lama di tempat yang lembab, tanaman, maupun lumpur.
Sementara air kencing tikus juga merupakan salah satu media tempat bakteri ini
tumbuh dengan subur. Melalui air kencing tikus, bakteri ini kemudian dapat menular ke
tubuh manusia melalui macam macam penyakit kulit pada bagian kulit, selaput lendir,
luka, makanan, dan air.
Bakteri leptospira yang telah berhasil masuk ke tubuh manusia hanya memerlukan
waktu empat sampai sepuluh hari untuk menyebar masuk ke dalam aliran darah.
Selanjutnya, bakteri ini kemudian dapat menyerang berbagai organ penting di dalam
tubuh seperti jantung, paru-paru, dan ginjal. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini
dapat menyebabkan kematian pada penderitanya dan merupakan penyakit paling
mematikan jika tidak segera ditindak lanjuti.
Hyperbilrubinemia (sakit kuning), gagal ginjal, jantung berdebar, pembengkakan
pada jantung sampai pada gagal jantung, batuk berdarah, sesak napas, nyeri di bagian
dada, kerusakan pembuluh darah di saluran pernapasan, saluran pencernaanm saluran
genitalia, organ ginjal, dan mata.
Sponsors Link

Khusus bagi ibu hamil yang menderita Leptospirosis, bisa menyebabkan bayinya
keguguran, kelahiran prematur, risiko cacat pada bayi yang dilahirkan, serta kematian
bagi bayi.
Pada stadium ini, gejala yang biasanya akan muncul antara empat samapi sembilan
hari ialah; demam sampai menggigil, kepala sering terasa berat, pusing dan mual,
malaise, muntah, kelopak mata memerah (konjungtivitis), nyeri otot bagian betis
maupun punggung. Sementara gejala yang lebih khas lagi ialah adanya purulen
maupun eksudat serous pada mata.
Pada tahap ini telah terbentuk anti bodi di dalam tubuh penderita. Gejala yang timbul
pun lebih beragam lagi jika dibandingkan dengan stadium pertama. Pada stadium bisa
dikatakan sudah memasuki fase yang kritis karena demam yang terjadi bisa
memunculkan adanya risiko penyakit lain seperti radang selaput otak (meningitis).
Stadium kedua berlangsung pada minggu kedua dan keempat.

Cara mencegah adanya tikus yang membahayakan

Dilihat dari uraian di atas, jelas sekali betapa membahayakannya penyakit yang
disebabkan oleh air kencing tikus tersebut.Pengobatan yang tepat memang menjadi
solusi terbaik untuk mengatasi masalah penyakit tetapi ada hal yang lebih penting lagi
yakni bagaimana caranya mencegah agar penyakit yang disebabkan oleh air kencing
tikus itu tidak sampai menyerang manusia atau jangan sampai ada kencing tikus di
sekitar kita yang kemudian dapat membuat kita terkontaminasi olehnya.
Oleh karena itu, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah bakteri
penyebab penyakit Leptospirosis yakni:
Sponsors Link

Bersama-sama melakukan pemberantasan tikus dengan cara yang tepat dan ramah
lingkungan.
Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Tidak membuang sampah sembarangan dan harus pandai memilah atau mengelola
sampah keluarga. Usahakan membuat tempat sampai yang tertutup rapat sehingga
tikus tidak bisa masuk ke dalamnya.
Apabila di bagian tubuh kita terdapat luka maka tutuplah dengan plastik luka kedap
air sehingga saat beraktivitas atau bekerja luka kita bisa terlindungi dari pada infeksi.
Ingat, bakteri dari air kencing tikus mudah terserap masuk ke dalam tubuh terutama
melalui luka.
Mencuci tangan dan kaki terutama setelah bekerja, dari kamar mandi, atau saat
hendak makan.
Jangan menunda untuk segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan apabila
merasa memiliki gejala penyakit Leptospirosis seperti yang telah disebutkan di atas.

Mengkonsumsi obat antibiotik untuk menangani penyakit Leptospirosis memang


diperlukan tetapi lebih baik lagi untuk menyegerakan memeriksakan diri ke dokter agar
cepat mendapat penanganan yang sesuai.

Gejala Klinis dan Pengobatan Leptospirosis

PENDAHULUAN

Leptospirosis merupakan penyakit hewan yang disebabkan oleh beberapa bakteri dari
golongan leptospira yang berbentuk spiral kecil disebut spirochaeta. Bakteri ini dengan
flagellanya dapat menembus kulit atau mukosa manusia normal.

Penyakit leptospira tersebar terutama di daerah tropis dan subtropis, khususnya di


daerah berawa-rawa atau pasca banjir. Infeksi bakteri ini dapat menyebabkan penyakit
dengan gejala dari yang ringan seperti penyakit flu biasa sampai yang berat atau
menimbulkan sindrom termasuk penyakit kuning (ikterus) berat, sindrom perdarahan
(perdarahan paru paling sering menyebabkan kegawatan), gagal ginjal sampai
menyebabkan kematian.

Penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit yang berhubungan dengan rekreasi,
terutama yang berhubungan dengan air seperti berenang di sungai. Kejadian bencana
alam seperti banjir besar juga memungkinkan banyak orang terinfeksi. Para klinisi perlu
mewaspadai penyakit ini.

EPIDEMIOLOGI

Binatang pengerat terutama tikus merupakan sumber penularan leptospira paling


penting; binatang mamalia lain juga dapat sebagai sumbar beberapa jenis leptospira
tertentu. Binatang-binatang ini dapat mengeluarkan bakteri leptospira dalam jangka
waktu yang lama tanpa gejala. Manusia bisa tertular secara langsung maupun tidak
langsung dari binatang yang mengidap bakteri tersebut.

Secara alamiah bakteri ini terdapat di air yang terkontaminasi urin binatang pengidap
bakteri ini dan dapat bertahan lama. Di air yang pHnya normal dapat bertahan selama 4
minggu. Dengan demikian biasanya kasus penyakit ini sering ditemukan pada musim
hujan, terutama pada daerah - daerah banjir.
FAKTOR RISIKO.

1. Pekerjaan yang kontak dengan air seperti: petani yang bekerja di sawah, peternakan,
pekerja rumah potong hewan, dan tentara yang berlatih di daerah rawa-rawa.

2. Orang yang sedang berekreasi seperti berenang di sungai, rekreasi kano dan olah
raga lintas alam di daerah berawa.

3. Di rumah tangga pada orang yang merawat binatang peliharaan, pemelihara hewan
ternak, dan tikus di rumah-rumah.

TANDA DAN GEJAL

Berikut adalah gejala klinik pada 150 pasien leptospirosis di Vietnam.

1. Nyeri kepala: 98.%


2. Demam: 97%
3. Nyeri otot: 79%
4. Menggigil :78%
5. Mual: 41%
6. Diare: 29%
7. Sakit perut: 28%
8. Batuk: 20%
9. Conjuctivitis: 42%
10. Pembesaran limpa: 22%
11. Pembesaran kelenjar limfe: 21%
12. Sakit tenggorokan: 17%
13. Pembesaran hati: 15%

Leptospirosis disebabkan oleh kontaminasi (kontak dengan) spirochaeta yang dapat


ditemukan dalam air yang terkontaminasi air kencing hewan. Ini biasanya terjadi pada
daerah beriklim tropis.
1. Masa inkubasi 2 sampai 26 hari (rata-rata 10 hari)
2. Demam tiba-tiba, menggigil, nyeri otot dan nyeri kepala merupakan gejala awal.
3. Mual, muntah dan diare dialami oleh 50% kasus
4. Batuk kering dialami oleh 25-35 % kasus
5. Nyeri sendi, nyeri tulang, sakit tenggorokan dan sakit perut dapat juga dijumpai
tetapi agak jarang
6. Pendarahan conjuctiva merupakan tanda khas penyakit ini pada fase leptospira
beredar di dalam darah penderita
7. Pada fase ke dua atau fase imunitas, menjadi asimtomatis; demam tidak terlalu
tinggi, nyeri otot dan gejala gangguan saluran pencernaan menjadi ringan
8. Gejala meningitis merupakan tanda khas fase kedua (50%). Kasus berat dengan
gejala karakteristik berupa demam tinggi disertai perdarahan, kuning (jaundice) dan
gagal ginjal dikenal dengan Weils disease; pada keadaan ini angka kematian
sangat tinggi.

DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN.


1. Leukositosis dengan netrofil sering ditemukan.
2. Pemeriksaan urin biasanya menunjukkan proteinuri dan ditemukan sel di urin.
3. Peningkatan ureum dan kreatinin serum (67%).
4. Sekitar 40% pasien menunjukkan peningkatan enzim hepar minimal sampai
moderat.
5. Di cairan spinal pleositosis, glukosa normal dan protein sedikit meningkat.
6. Penegakan diagnosis lebih sering dilakukan dengan pemeriksaan serologis
(antibodi).
7. Bakteri dapat jelas terlihat dengan menggunakan mikroskop kamar gelap, silver
stain atau mikroskop flouresen.
8. Leptospira dapat dibiakkan dari darah, urin dan cairan spinal, tetapi tumbuh sangat
lambat.
9. Isolasi bakteri dari darah berhasil pada 50% kasus.
10. Kultur urin biasanya positif sesudah minggu ke dua sampai 30 hari sesudah infeksi.

Pemeriksaan antibodi terhadap leptospira di laboratorium untuk diagnosis pasti dapat


dengan cara: MAT (microscopic agglutination test), HI (hemagglutination) test, ELISA
(IgM). Selain itu ada pula pemeriksaan cepat menggunakan kit seperti: Dip-S-Ticks
(PanBio).

Diagnosis biasanya didasarkan atas gejala klinik dan pemeriksaan laboratorium. Di


samping itu anamnesis mengenai pekerjaan serta aktifitas yang berhubungan/kontak
dengan air sangat membantu dalam menegakkan diagnosis.

PENGOBATAN.

Pengobatan kasus leptospirosis masih diperdebatkan. Sebagian ahli mengatakan


bahwa pengobatan leptospirosis hanya berguna pada kasus kasus dini (early stage)
sedangkan pada fase ke dua atau fase imunitas (late phase) yang paling penting
adalah perawatan.

Tujuan pengobatan dengan antibiotik adalah:


1. mempercepat pulih ke keadaan normal,
2. mempersingkat lamanya demam,
3. mempersingkat lamanya perawatan,
4. mencegah komplikasi seperti gagal ginjal (leptospiruria),
5. menurunkan angka kematian.
Obat pilihan adalah Benzyl Penicillin. Selain itu dapat digunakan Tetracycline,
Streptomicyn, Erythromycin, Doxycycline, Ampicillin atau Amoxicillin. Pengobatan
dengan Benzyl Penicillin 6-8 MU iv dosis terbagi selama 5-7 hari. Atau Procain
Penicillin 4-5 MU/hari kemudian dosis diturunkan menjadi setengahnya setelah demam
hilang, biasanya lama pengobatan 5-6 hari.
Jika pasien alergi penicillin digunakan Tetracycline dengan dosis awal 500 mg,
kemudian 250 mg IV/IM perjam selama 24 jam, kemudian 250-500mg /6jam peroral
selama 6 hari. Atau Erythromicyn dengan dosis 250 mg/ 6jam selama 5 hari.
Tetracycline dan Erythromycin kurang efektif dibandingkan dengan Penicillin.

Ceftriaxone dosis 1 g. iv. selama 7 hari hasilnya tidak jauh berbeda dengan pengobatan
menggunakan penicillin.(11) Oxytetracycline digunakan dengan dosis 1.5 g. peroral,
dilanjutkan dengan 0.6 g. tiap 6 jam selama 5 hari; tetapi cara ini menurut beberapa
penelitian tidak dapat mencegah terjadinya komplikasi hati dan ginjal.(12)

Pengobatan dengan Penicillin dilaporkan bisa menyebabkan komplikasi berupa reaksi


Jarisch-Herxheimer. Komplikasi ini biasanya timbul dalam beberapa waktu sampai
dengan 3 jam setelah pemberian penicillin intravena; berupa demam, malaise dan nyeri
kepala; pada kasus berat dapat timbul gangguan pernafasan.
PENCEGAHAN

Yang paling penting adalah menghindari daerah yang diperkirakan banyak binatang
pengeratnya dengan risiko kontaminasi urine hewan tersebut. Beberapa peneliti
menganjurkan antibiotik untuk pencegahan; yang terbaik adalah doxycycline 200
mg./minggu.

Selain itu pemberian antibiotik tersebut pada awal penyakit (fase dini) dapat
mengurangi gejala seperti: demam, nyeri kepala, badan tidak enak dan nyeri otot; juga
dapat mencegah terjadinya leptospiruria (ditemukannya kuman leptospira dalam urin)
dan yang penting tidak ditemukan efek samping yang merugikan pasien.(15,16)

PROGNOSIS

Secara umum kasus yang ditangani dengan baik dengan perawatan yang dianjurkan,
prognosisnya baik. Angka kematian menjadi tinggi pada penderita lanjut usia, yang
mengalami jaundice berat, datang dengan komplikasi gagal ginjal akut dan dengan
kegagalan pernafasan akut.

KESIMPULAN
1. Penyakit leptospirosis mungkin banyak terdapat di Indonesia terutama di musim
penghujan.
2. Pengobatan dengan antibiotik merupakan pilihan terbaik pada fase awal ataupun
fase lanjut (fase imunitas).
3. Selain pengobatan antibiotik, perawatan pasien tidak kalah pentingnya untuk
menurunkan angka kematian.
4. Angka kematian pada pasien leptospirosis menjadi tinggi terutama pada usia lanjut,
pasien dengan ikterus yang parah, gagal ginjal akut, gagal pernafasan akut.

SARAN
1) Pada orang berisiko tinggi terutama yang bepergian ke daerah berawa-rawa
dianjurkan untuk menggunakan profilaksis dengan doxycycline.
2) Masyarakat terutama di daerah persawahan, atau pada saat banjir mungkin ada
baiknya diberi doxycycline untuk pencegahan.
3) Para klinisi diharapkan memberikan perhatian pada leptospirosis ini terutama di
daerah- daerah yang sering mengalami banjir.
4) Penerangan tentang penyakit leptospirosis sehingga masyarakat dapat segera
menghubungi sarana kesehatan terdekat.
9 Warna Air Kencing dan Artinya Terhadap Kondisi Kesehatan

Warna Air Seni yang Sehat


Tubuh manusia menghasilkan dua jenis kotoran atau limbah, urine dan feses. Urine merupakan limbah
terbentuk di ginjal sebagai hasil dari proses penyaringan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.
Sementara zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh akan kembali dialirkan dalam darah. Proses ini
dinamakan reabsorption.

Namun terkadang, beberapa zat-zat yang berguna seperti protein, sel darah merah dan sejumlah produk
zat lainnya diekskresikan melalui urin sehingga warna air seni kita berbeda dari biasanya. Ini tentu
bukanlah kondisi yang normal.

Warna urin merupakan indikator kesehatan tubuh yang mudah dilihat. Selain itu, bau dan konsistensi
urine juga bisa menjadi tolok ukur apakah kesehatan Anda normal atau tidak. Bahkan, para medis kerap
menggunakan tes urin untuk mendiagnosis kesehatan seseorang.

Oleh sebab itu, Anda perlu memiliki pengetahuan terkait perubahan warna urin sehingga Anda bisa
mendeteksi status kesehatan Anda sendiri. Berikut beberapa warna urine yang berperan dalam
menentukan kondisi kesehatan seseorang.

Bening
Urine yang berwarna bening biasanya merupakan tanda bahwa tubuh Anda terhidrasi dengan baik alias
cukup cairan. Namun, dalam beberapa kasus hal itu menandakan bahwa Anda mungkin terlalu banyak
minum dan berpotensi dapat mengalami keracunan air.

Over-hidrasi artinya Anda minum air terlalu banyak dari yang Anda butuhkan dan dapat membahayakan
tubuh Anda. Meski tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius, sebaiknya Anda tidak
memaksakan diri untuk minum melampaui apa yang Anda butuhkan.

Tidak berwarna sama sekali


Warna urine yang sangat bening dapat menjadi indikasi penyakit diabetes. Gejala lain yang menyertai
biasanya sering haus dan sering buang air kecil. Jika Anda pernah mengalaminya, segera lakukan tes
diabetes atau berkonsultasi ke dokter.

Baca juga: 5 Gejala Umum Diabetes pada Wanita

Kuning pucat atau warna madu


Urine yang sehat umumnya berwarna kuning pucat atau seperti warna madu. Namun jika warnanya
kuning kegelapan, berarti Anda kurang minum air putih. Ketika air seni menjadi lebih terkonsentrasi, ini
biasanya disertai dengan bau yang menyengat.

Coklat
Urin berwarna coklat bisa menjadi gejala masalah kesehatan tertentu. Orang dengan penyakit lever
biasanya memiliki urin berwarna coklat. Jika hati Anda tidak bekerja dengan baik, garam empedu yang
seharusnya dibuang melalui feses ternyata ikut larut dalam air seni karena konsentrasinya
yang terlalu tinggi dalam darah.

Gangguan kesehatan pada liver dapat berupa hepatitis sehingga warna kencing berwarna gelap. Hal ini
juga dapat menjadi tanda bahwa Anda mengalami dehidrasi sehingga perlu penanganan medis lebih
lanjut.

Baca juga: Tanda dan Gejala Kanker Hati

Kemerah-merahan
Warna merah dapat berasal dari darah yang larut dalam urin. Kondisi ini dikenal sebagai hematuria. Ada
beberapa penyebab air seni berwarna merah, seperti infeksi saluran kemih, batu ginjal, kanker kandung
kemih, atau kanker prostat.
Simak juga: Cara Sederhana Mencegah Penyakit Kanker

Namun, warna merah air kencing juga bisa berasal dari makanan dan zat tertentu yang tertelan,
sehingga tubuh Anda bereaksi membuangnya melalui urin. Adapun makanan yang dapat menyebabkan
urin berwarna merah yaitu blackberry dan rhubarb.

Jika perubahan warna bukan karena makanan dan itu terjadi lebih dari sekali, sebaiknya segera
periksakan kondisi kesehatan Anda kepada dokter.

Biru
Ada sebuah kondisi langka yang disebut porfiria yang menyebabkan urine berwarna biru atau ungu.
Namun, urin biru juga diakibatkan karena konsumsi makanan dan obat-obatan yang mengandung
pewarna tertentu.

Hijau
Urine berwarna hijau bisa menjadi indikasi bahwa seseorang terkena infeksi saluran kemih atau jamur.
Namun, hal ini juga dapat disebabkan oleh makanan atau obat-obatan, seperti antibiotik yang
mengandung pewarna yang kuat yang tidak bisa diserap dalam usus Anda.

Berbusa
Urine berbusa dapat disebabkan oleh kandungan protein dan membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut,
karena dapat disebabkan oleh gangguan yang terjadi di ginjal atau kandung empedu.

Putih susu
Urine berwarna putih dapat menandakan adanya darah mikroskopis. Hal ini juga dapat disebabkan oleh
infeksi saluran, infeksi kandung kemih atau batu ginjal. Beberapa penyakit menular sek/sual seperti
gonore juga ditandai oleh gejala tersebut.

Simak juga: Cara Mudah Menjaga Kesehatan Ginjal

Hitam
Warna hitam mungkin dikarenakan bahan kimia dan masalah kesehatan. Untuk keterangan lebih jelas,
Anda harus memerikasakan diri pada dokter.

Nah, sekian penjelasan warna air seni terkait kondisi kesehatan seseorang. Pastikan Anda selalu
meminum air putih yang cukup serta menghindari makanan, minuman, serta obat-obatan berbahaya
sehingga tidak terkena gangguan kesehatan di kemudian hari. (mfb/bs)
ALAT PENGUSIR TIKUS AJAIB

DIRUMAH ANDA BANYAK TIKUS ??? TERNTYATA TIKUS ITU ADALAH


BINATANG PENYEBAR PENYAKIT YANG BERBAHAYA!! BAHKAN BISA
MEMBUNUH KAMU ATAU KELUARGAMU..

Terkadang kita pikir bahaya yang di timbulkan oleh tikus memang tak selalu sebahaya seperti
bahaya jika seseorang terkena gigitan ular yang berbisa. Namun, jangan salah tikus bukan hanya
binatang pengerat yang sering merusak tanaman atau perabot di dapur, namun tikus dapat
menyebabkan kematian juga. Di indonesia, kasus yang di sebabkan oleh tikus sudah banyak
terjadi, dan akibatnya juga sangat berbahaya, salah satunya yakni kematian. Karena tikus adalah
salah satu pengantar penyakit yang sangat efektif dan sangat berbahaya, tikus menularkan
penyakitnya melalui kotoran dan kencing tikus yang terinfeksi bakteri. Salah satu penyakit yang
berbahaya yakni penyakit leptospirosis yang di sebabkan oleh bakteri leptospira yang berbentuk
spiral dan mempunyai ratusan serotipe. Penyakit leptospira bisa menyebar dan menular melalui
kotoran dan kencing tikus. Manusia dapat terinfeksi kuman leptospira saat terjadi kontak air,
tanah atau tanaman yang telah terkotori oleh kotoran atau kencing tikus yang telah terinfeksi
kuman leptospira. Bakteri bisa masuk kedalam tubuh melalui selaput lendir (mukosa) bisa
melalui mata, hidung, atau bekas luka yang ada dikulit. Bahkan bisa jug dari makananyang telah
terkontaminasi oleh urine hewan terinfeksi leptospira. Inkubasi atau masa terinfeksi sampai pada
timbulnya gejala penyakit ini yaitu selama 4 sampai 19 hari. Gejala leptospira pada umumnya
yakni demam, sakit kepala parah, nyeri otot, gerah, muntah, dan mata merah. pada penderita
Leptospirosis yang lebih lanjut mendapat penyakit parah, termasuk penyakit Weil yakni
kegagalan ginjal, dan sakit kuning (menguningnya kulit di seluruh bagian tubuh yang
menandakan penyakit hati) serta pendarahan masuk ke kulit dan selaput lendir. Beberapa bahaya
yang ditimbulkan oleh tikus memang sangat buruk, sehingga kita harus waspada. Memang tidak
semua tikus berbahaya dan dapat menularkan penyakit leptospirosis, namun dari hasil penelitian
hampir setiap koloni tikus trerdapat salah satu tikus nya yang terinfeksi penyakit leptospirosis.
Dan sangat berbahaya jika penyakit tersebut sampai masuk ke dalam tubuh kita. Sehingga kita
harus tetap menjaga keberihan baik kebersihan tubuh maupun kebersihan rumah untuk
menghindari tikus agar tidak sampai masuk ke dalam rumah. Tahukah anda?? Banyaknya korban
meninggal akibat Leptospirosis disejumlah daerah di DIJ membuat masyarakat semakin resah.
Untuk mengetahui langkah pencegahan penyebaran penyakit leptospirosis ini harus diketahui
terlebih dahulu tentang leptospirosis. Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh
bakteri lepstopira. Manusia dapat terkena penyakit ini melalui luka terbuka dan terkena air yang
terkontaminasi dengan kotoran ataupun kencing tikus. Penularan ini dapat pula melalui makanan
atau minuman yang tercemar. Tikus bukan hanya binatang pengerat yang merusak tanaman dan
barang, akan tetapi tikus juga sebagai sumber penular dari beberapa penyakit, dan bukan hanya
leptospirosis. Tikus vector dari penyakit pes dari bakteri Yersinia pestis dapat menular melalui
gigitan tikus; Salmonellosis dari bakteri salmonella melalui kontaminasi kotoran tikus yang
terkontaminasi dengan makanan; Demam gigitan tikus dari bakteri Spirillum; Demam berdarah
korea dari Hantavirus melalui kotoran, urine, cairan tubuh ataupun terkontaminasi langsung, dan
lain sebagainya. Bagaimanakah tikus bisa menularkan beberapa penyakit tersebut? Tikus
merupakan hewan pengerat yang mempunyai pandangan yang buruk,sedangkan tikus tergolong
binatang malam yaitu tikus yang lebih aktif pada malam hari,tapi tikus mempunyai daya
penciuman yang sangat bagus sehingga untuk membantu tikus untuk berkeliaran maka pada saat
berjalan tikus mengeluarkan urin atau kencing,hal ini tikus bertujuan agar tikus bisa kembali
kesarangnya atau tidak sesat karena jalur tikus tadi terbuat dari kencing tikus itu sendiri.sedagkan
jika kencing tikus itu bisa sampai nempel dilingkungan kita bahkan bisa mengkontaminasi air
kita maka hal itu bisa menularkan penyakit ke dalam tubuh kita. Pemberantasan tikus saat ini
tidaklah mudah karena tikus memiliki sifat Neophilic yaitu tertarik dan menyelidik sesuatu yang
baru, sumber makanan baru, sarang baru; bersifat neophobic yaitu sangat berhati-hati dengan
segala sesuatu yang baru ditemukan serta memiliki sifat mudah jera. Untuk meminimalisir tikus
dapat dilakukan dengan dua cara yakni dengan cara kimiawi dan non kimiawi. Perlu diketahui
bahwa perkembang biakan tikus sangatlah cepat. Anak tikus dapat menjadi dewasa dalam waktu
2,5 bulan. Tikus betina dapat beranak hanya dalam 21 hari masa kehamilan terus melahirkan 6-9
ekor setiap kali melahirkan. Sedangkan tikus biasa melakukan perkawianan sesaat setelah
melahirkan dan pejantan mampu kawin bergatian dengan 20 tikus betina dalam waktu 6 jam.
Bagaimana cara mengusir tikus yang paling EFEKTIF ? Sekarang anda tidak perlu pusing
memikirkan cara mengusir tikus, telah hadir ALAT PENGUSIR TIKUS AJAIB untuk
solusinya.. alat ini aman dan cara penggunaanya sangatlah mudah, anda cukup colok alat ini ke
listrik kemudian ALAT PENGUSIR TIKUS AJAIB akan memancarkan suara Ultrasonik yang
tinggi, Suara Ultrasonik tidak dapat didengar oleh Manusia karena memiliki frekuensi sangat
tinggi. 1 ALAT PENGUSIR TIKUS AJAIB mencakup jangkauan hingga 200 meter persegi, dan
alat ini adalah alat paling terAMPUH saat ini untuk mengusir hama tikus, nyamuk, kecoa dll.
Sayangilah keluarga anda dan juga diri anda, Usir Tikus dan hama lainya agar keluarga anda
terbebas dari bahaya Penyakit dari hama. Untuk anda yang ingin memesan sekarang Anda akan
mendapatkan Harga Promo karena kami adalah Distributor Alat Pengusir Tikus & Hama. Harga
:Rp 99.500.- ORDER SEKARANG JUGA! Silahkan Hubungi Kami Di: BBM : 5D099B82 (Fast
Respon) WA : 082386989775 (Fast Respon) Line : nonicsshop/082386989775

Anda mungkin juga menyukai