LK WS Kepribadian
LK WS Kepribadian
2
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan teknologi
KOMPETENSI KEPRIBADIAN
3
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan teknologi
1 Kompetensi Kepribadian
Indikator Sub - Indikator Kata Kunci Contoh Perilaku
sesuai dengan
kode etik
Penerapan kode etik dalam
menjalankan tugas dan peran
sebagai kepala sekolah
2 Kompetensi Kepribadian
Indikator Sub - Indikator Kata Kunci Contoh Perilaku
Penerapan hasil
pengembangan diri untuk
meningkatkan pembelajaran
peserta didik
3 Kompetensi Kepribadian
Indikator Sub - Indikator Kata Kunci Contoh Perilaku
Mari
Berdiskusi
Ibu Ira merupakan Guru Penggerak angkatan 1 sekaligus telah menjadi Kepala SD Negeri 20
Tual.
Ibu Ira bercerita bahwa saat pertama kali menjadi kepala sekolah, ia menghadapi tantangan
luar biasa di mana kondisi guru yang beragam dan ada beberapa guru yang mungkin belum
berkenan dengan keberadaan Ibu Ira karena berasal dari sekolah lain. Selain itu, beberapa
program yang dirancang oleh Bu Ira tidak mudah untuk bisa diterima dengan terbuka oleh
sebagian guru.
Namun hal itu tidak menjadi alasan Bu Ira untuk berhenti berjuang memajukan
sekolahnya.
Bu Ira menerapkan salah satu ilmu dan praktik Pembelajaran Sosial Emosional dari
Pendidikan Guru Penggerak, yakni teknik STOP yang merupakan singkatan dari Stop, Take
a deep breath, Observe and Proceed. Melalui teknik ini, ia dapat berlatih menyadari dan
sadar betul dengan apa yang ia lakukan, ia rasakan, ia pikirkan, dan ia ucapkan.
Dengan teknik ini, Ibu Ira jadi dapat mengevaluasi perilakunya dan dapat mendengarkan
aspirasi dari guru-guru yang sebelumnya dirasakan tidak mau bekerja sama.
Mari
Berdiskusi
Ibu Ira merupakan Guru Penggerak angkatan 1 sekaligus telah menjadi Kepala SD Negeri 20
Tual.
Ibu Ira bercerita bahwa saat pertama kali menjadi kepala sekolah, ia menghadapi tantangan
luar biasa di mana kondisi guru yang beragam dan ada beberapa guru yang mungkin belum
berkenan dengan keberadaan Ibu Ira karena berasal dari sekolah lain. Selain itu, beberapa
program yang dirancang oleh Bu Ira tidak mudah untuk bisa diterima dengan terbuka oleh
sebagian guru.
Namun hal itu tidak menjadi alasan Bu Ira untuk berhenti berjuang memajukan
sekolahnya.
Bu Ira menerapkan salah satu ilmu dan praktik Pembelajaran Sosial Emosional dari
Pendidikan Guru Penggerak, yakni teknik STOP yang merupakan singkatan dari Stop, Take
a deep breath, Observe and Proceed. Melalui teknik ini, ia dapat berlatih menyadari dan
sadar betul dengan apa yang ia lakukan, ia rasakan, ia pikirkan, dan ia ucapkan.
Dengan teknik ini, Ibu Ira jadi dapat mengevaluasi perilakunya dan dapat mendengarkan
aspirasi dari guru-guru yang sebelumnya dirasakan tidak mau bekerja sama.