Anda di halaman 1dari 67

PEMELIHARAAN DAN

PERAWATAN BAHAN
ALAT TANGKAP

hasmawati
PENDAHULUAN
 Alat penangkapan ikan mengalami
perkembangan dari alami menjadi
sintetis
 Alat penangkapan ikan lambat laun
akan berkurang kekuatannya.
 Tujuan efisiensi dan efektifitas
penangkapan maka perlu perawatan
PENGERTIAN PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
ALAT TANGKAP

• Pemeliharaan :
adalah upaya untuk memelihara dan menjaga kondisi
secara fisik agar alat tangkap tidak rusak, bersih
dan berfungsi sebagaimana mestinya serta siap
untuk dioperasikan

• Perawatan :
adalah upaya tindak lanjut dari hasil kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan terhadap alat tangkap,
secara berkala berdasarkan periode waktu tertentu
dan atau karena adanya kerusakan
TUJUAN PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN ALAT
TANGKAP

• Mengurangi resiko kerusakan lebih lanjut


• Mempertahankan dan atau
memperpanjang usia ekonomis
• Memenuhi kondisi bagi keselamatan dan
kesehatan kerja awak kapal
USIA EKONOMIS ALAT TANGKAP

►Bertambahnya usia alat tangkap, pada


umumnya cenderung akan bertambah pula
biaya perawatan dan pemeliharaan alat
tangkap.
►Frekuensi penggantian bagian konstruksi dan
suku cadang semakin sering dan semakin
bertambah
►Waktu yang diperlukan untuk pemeliharaan
semakin lama, sehingga waktu untuk
operasional tidak ekonomis
1. PEMELIHARAAN BAHAN ALAT
TANGKAP

PENYEBAB penurunan kekuatan bahan/kerusakan alat


tangkap:
• pengaruh mekanis
• pengaruh sifat-sifat bahan karena reaksi kimia
• pengrusakan oleh jasad-jasad renik dan
gigitan binatang
• pengaruh alam (gelombang, arus, dasar perairan)
Cara-cara pemeliharaan

1. Penyimpanan di tempat yang aman


2. Menghindarkan alat dari hal-hal yang akan
menimbulkan kerusakan, seperti:
a. penyinaran matahari yang terlalu terik
b. kotoran-kotoran: bekas-bekas minyak dll.
3. Pemakaian alat tangkap secara hati-hati
4. Memperbaiki kerusakan kecil pada alat sedini mungkin
2. PENGAWETAN BAHAN ALAT TANGKAP

• TUJUAN UMUM
1. Mempertahankan alat-alat agar dapat tahan lama
2. Penghematan biaya dan tenaga
3. Meperlancar operasi penangkapan ikan

• TUJUAN KHUSUS
Menjaga atau mencegah alat dari segala hal yang
mengakibatkan kerusakan, termasuk memberikan
perlindungan terhadap hal-hal yang menyebabkan
penurunan kekuatan bahan alat tangkap.
• Cara pengawetan
1. Pengawetan secara tidak langsung yaitu
dengan pemeliharaan sebaik-baiknya
2. Pengawetan secara langsung:
• mencegah kontaminasi : menyamak alat tangkap
dengan bahan penyamak
• cara sterilisasi;
- menjemur alat pada panas matahari
- perebusan
• kombinasi penyamakan dan sterilisasi; misalnya
mengkombinasikan penyamakan dengan pemanasan
dan pengeringan
Bahan-bahan penyamak

• Bahan nabati : tingi, turi dll


• Bahan hewani : putih telur, darah
• Bahan kimia : ter, coffer, napthenas
1. Tingi (kulit kayu bakau)

• Tingi ditumbuk halus kemudian direbus dengan air tawar


hingga mendidih dengan perbandingan 1 : 5 sampai
1 : 10
• Dimasukkan ke dalam bak sedikit demi sedikit bersama-
sama dengan jaring yang akan diawetkan (direndam
selama 1 malam lalu dijemur
• Khusus dilakukan untuk jaring dari bahan kapas (setiap
1 bulan sekali)
2. Turi (kulit pohon turi yang masih basah/bergetah)

• Tali pancing dibentangkan kemudian digosok (disamak)


dengan kulit turi sampai halus (getah pada kulit turi
tersebut habis)
• Umumnya dilakukan pada tali pancing dari serat alam
3. Putih telur

• Umumnya dilakukan untuk mnyamak bahan alat tangkap


yang belum dibentuk (sebelum dijurai), misalnya benang
lawe
• Putih telur dicampu dengan air dengan perbandingan 10
butir : 2 liter air
• Bahan alat tangkap disikat atau direndam kedalam
campuran putih telur
• Dikukus selama 10 – 15 menit kemudian dijemur
4. Darah (umumnya darah kerbau)

• Cara penyamakannya sama dengan putih telur


• Terkadang menjadi lanjutan pengawetan setelah
disamak dengan putih telur
• Perbandingan bahan yang digunakan 4 kg darah : 4,5
liter air
5. Ter

• Ter dilarutkan dengan gasolin kemudian dipanaskan


sampai mencair sambil diaduk-aduk
• Alat tangkap dicelupokan kedalam cairan ter (jangan
terlalu lama)
• JIka sudah merata, diangkat lalu ditiriskan kemudian
direndam dalam air tawar ± 12 jam
• Alat tangkap kemudian di angkat dan ditiriskan kembali
sampai kering
• Dilakukan setiap 3 bulan sekali
6. Coffer dan Napthenas

• Perbandingannya 18 liter Cu : 54 liter parafin


• Alat tangkap dicelup dalam larutan tersebut selama ± 2
jam kemudian diangkat dan diangin-anginkan
3. Penyambungan jaring

• Adalah merangkai beberapa lembar jaring


sehingga menyerupai bentuk tertentu
sesuai dengan yang diinginkan
Jenis-jenis sambungan

• Menyambung mesh dengan mesh


• Menyambung point dengan point
• Menyambung dengan take up
• Menyambung dengan lashing
a. Menyambung mesh dengan mesh
Jumlah mata sama banyak dan semuanya potongan mesh

6 8 9 10
1 7
2 3 4 5

6 7 8 9
1 2 3 4 5

B
b. Menyambung point dengan point

Jumlah mata sama dan semuanya potongan point


c. Menyambung dengan cara take up

• Biasanya dipakai untuk penyambungan mesh denan


mesh atau point dengan point yang jumlah mata yg
akan disambung tidak sama banyak, misalnya lembaran
A = 200 mata dan lembaran B = 300 mata.
• Penyambungan take up bisa dengan cara menyisip
(creasing) atau cara merangkap (baiting)
m
e
n
y
i
s
i
p
m
e
r
a
n
g
k
a
p
d. Cara Lashing

• Yaitu menyambung dua sisi jaring seperti menjahit kain


dengan tangan
• Waktu penyabungan cepat namun hasilnya kasar
lashing
PROSEDUR PERAWATAN DAN
PEMELIHARAAN ALAT TANGKAP
PROSEDUR PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
ALAT TANGKAP LONG LINE:

• Pengecekan secara berkala : tali


utama, tali cabang, sekiyama ,wire
long line

leader, dan mata pancing


• Pengecekan pelampung dan tali
pelampung
• Pengecekan line hauler
• Pengecekan light buoy dan radio buoy
Desain API dan Sketsa pengoperasian long line
Lanjutan…..
1. Perawatan dan Pemeliharaan Tali Utama

 Tali utama dari multifilamen:


- Diperiksa bagian-bagian yang rantas/ aus, bila
ada, segera dipotong dan disambung kembali.
- Penyambungan tali utama bisa dilakukan dengan
cara splicing
Tali utama dari monofilamen :
• Apabila terdapat bagian-bagian yang kusut dan kodisi
kusutnya parah sehingga tidak bisa diluruskan, maka
bagian tersebut segera dipotong dan disambung
kembali.
• Penyambungan tali utama bisa dilakukan dengan cara
manual maupun dengan alat mekanis.
• Apabila tali utama kusut tapi tidak terlalu parah, tali
dapat diluruskan dengan cara menggulung didalam
ember/ kaleng silinder, kemudian direbus dalam air
mendidih selama ± 2 menit
2. Perawatan dan pemeliharaan Tali Cabang

 Tali cabang dari multifilamen:


- Diperiksa bagian-bagian yg rantas/ aus, bila ada
bagian yg rantas segera dipotong dan disambung
kembali.

- Penyambungan tali cabang bisa dilakukan dengan


cara splicing
Tali cabang dari monofilamen :

• Apabila terdapat bagian-bagian yang kusut dan kodisi


kusutnya parah shg tidak bisa diluruskan, maka bagian
tersebut hrs segera dipotong dan disambung kembali.
• Penyambungan tali cabang bisa dilakukan dengan cara
manual maupun dengan alat mekanis
• Apabila tali cabang kusut tapi tidak terlalu parah, tali
dapat diluruskan dng cara menggulung didlm
ember/kaleng silinder, kemudian direbus dlm air
mendidih selama ± 2 menit
3. Perawatan dan Pemeliharaan Mata Pancing

• Mata pancing yang sudah digunakan karena


terkena air laut kadang berkarat, untuk
membersihkannya perlu direndam dalam cairan
soda api kemudian disikat dan dicuci dengan air
tawar.
• Apabila tidak akan digunakan dalam waktu yang
agak lama ( > 1 bulan) maka sebaiknya mata
pancing dilepas dari wire leader/ tali kawat/ tali
cabang dan direndam dalam minyak tanah
4. Pemeliharaan dan Perawatan Line Hauler

• Pemeliharaan :

- Setiap selesai hauling , line hauler


dicuci dan dibersihkan dari semua
kotoran dengan menggunakan air laut.

- Setelah kering , line hauler ditutup


dengan kantong terpal.
Perawatan :
- Secara berkala diperiksa karet line hauler
baik yang kecil maupun yang besar ,
apakah kondisinya masih baik apakah
sudah jelek .
- Secara berkala oli hidrolik harus dicek,
apakah berkurang, bila berkurang harus
segera diisi kekurangan nya sesuai
dengan takarannya.
- Kekurangan oli bisa juga disebabkan
adanya kebocoran, maka perlu diperiksa
semua pipa-pipa saluran hidrolik.
- Dilakukan penggantian oli hidrolik
setiap 5000 jam pemakaian line hauler.
5. Pemeliharaan dan Perawatan Light Buoy

• Pemeliharaan :
- Setelah selesai hauling lampu segera
dimatikan
- Lampu dibersihkan dan kaca lampu dilap
dengan air tawar.
• Perawatan :
- Setiap akan digunakan maka baterei
harus dicek apakah masih berfungsi
dengan baik, ampere nya apakah masih
mencukupi, jika sudah berkurang segera
diganti dengan baterei yang baru atau jika
menggunakan accu maka harus dicharge
terlebih dahulu.
6. Pemeliharaan dan Perawatan Radio Buoy
• Pemeliharaan :
- Setelah selesai hauling, Radio buoy segera
dimatikan
- Radio buoy dibersihkan dan dilap dengan
air tawar.
• Perawatan :
- Sebelum digunakan , pada waktu persiapan
radio buoy dicoba terlebih dahulu, dilihat
sinyalnya pancarannya apakah masih kuat
atau sudah lemah.
- Apabila sinyal pancarannya sudah lemah
berarti batereinya sudah lemah , maka
harus segera diganti.
PROSEDUR PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
ALAT TANGKAP MINI LONG LINE:
mini long line
 Pengecekan secara berkala : tali
utama, tali cabang, snap, swivel,
dan mata pancing
 Pengecekan pelampung dan tali
pelampung, serta pemberat dan
tali pemberat
 Pengecekan line hauler
Desain API dan Sketsa pengoperasian mini long line

Pelampung Pemberat Mata Pancing


Pemeliharaan Alat Tangkap Mini Long Line:

 Setiap selesai hauling rangkaian tali utama, tali


cabang, pemberat, dan mata pancing dibersihkan
dari kotoran maupun sisa umpan yang menempel
serta dicuci/dibersihkan menggunakan air tawar
 pemberat, pelampung/bendera tanda dilepas
dibersihkan setelah dilepas dari rangkaian unit alat
 Setelah kering rangkaian tersebut ditata/disusun
ke dalam basket/keranjang
contoh penyusunan mini long line
Perawatan Alat Tangkap Mini Long Line:

• Secara berkala diperiksa kondisi tali, pemberat, swivel,


snap dan mata pancing. apakah masih baik atau sudah
jelek.
• Pada saat tidak digunakan, sebaiknya alat tangkap
disimpan ditempat yang terlindung/ tertutup dari sinar
matahari.
• Jika tidak ada tempat untuk penyimpanan, maka
sebaiknya ditutup dengan terpal.
• Sebelum disimpan, jika memungkinkan alat tangkap
dicuci/ disiram dengan air tawar.
• Agar dihindari terkena cairan kimia atau terkena bahan
bakar minyak
Pemeliharaan dan Perawatan
Alat Tangkap Gill Net
 Tali Ris atas dan tali pelampung
 Pelampung & pelampung tambahan
gill net

 Serampat atas
 Badan jaring perbagian
 Tali ris bawah dan tali pemberat
 Saran
 Pemberat
Desain API dan sketsa pengoperasian gill net
Pemeliharaan Alat Tangkap Gill Net:

 Setiap selesai operasi penangkapan sebaiknya


rangkaian tali, jaring, pelampung, dan pemberat
dibersihkan dari kotoran yang menempel serta
dicuci/dibersihkan menggunakan air tawar
 Setelah kering rangkaian tersebut ditata/disusun
dengan baik dianjurkan sudah dipisah per
bagian/pieces
Perawatan Alat Penangkapan Ikan Gill Net:

• Perawatan alat tangkap harus dilakukan secara teratur


agar unit alat penangkap ikan dapat berumur panjang
dan selalu siap untuk digunakan kembali.
• Jaring insang rentan sekali terhadap sinar matahari,
sehingga akan mengurangi umur jaring. Oleh karena itu
jaring insang harus disimpan pada tempat yang terhindar
dari pengarung sinar matahari langsung.
• Penyimpanan jaring harus teratur dan rapi, serta tetap
terpelihara keutuhan untuk mencegah kusut agar selalu
siap untuk digunakan.
• Bila terjadi kerusakan pada jaring, harus
segera diperbaiki supaya tidak bertambah
rusak.
• Sebaiknya dlm penyimpanan di kapal
selalu ditutupi/pis akhir disambung dng
jaring lain sebagai pelindung
Memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil

Kerusakan alat ini


kebanyakan
disebabkan oleh :
Tersangkut oleh
benda-benda perairan,
kapal, akibat ikan dll.

Sengaja dirobek oleh


nelayan karena terjadi
kekusutan
Contoh cara perbaikan jaring

Pertama-tama
bentuklah kerusakan
tersebut agar mudah
diperbaiki dengan
jalan memotong.
Contoh cara perbaikan jaring
Setelah dibentuk untuk memudahkan perajutan,
mulailah perbaikan dari salah satu simpul berkaki tiga
(simpul ‘a’), Diakhiri dengan membuat simpul pada kaki
tiga terakhir (simpul b)

b
Komponen Gill Net
Pengujian alat tangkap
Pemeliharaan dan Perawatan
Alat Tangkap Purse seine
purse seine
 Tali Ris atas dan tali pelampung
 pelampung
 Serampat atas
 Badan jaring perbagian
 Tali ris bawah dan tali pemberat
 Serampat bawah
 Pemberat
 Samping
 cincin
Desain API dan Sketsa pengoperasian purse seine
PERAWATAN
• Disimpan pada tempat
yang terlindung
• Menghindarkan alat dari
hal-hal yang akan
menimbulkan kerusakan
seperti :
a.Menghindarkan
terhadap pengaruh
sinar matahari
b.Menghindarkan dari
pengotoran
Pemeliharaan dan Perawatan jaring purse seine:

• Bentangkan purse seine memanjang


• Periksa Serampat Atas dan keutuhan pelampung,
• Jahit /tambal serampat dengan bahan dan ukuran
mata dan benang sejenis
• Ganti pelampung jika rusak atau mengkerut dengan
cara memotong tali, masukkan pelampung dan
menyambungnya lagi secara splicing
• Periksa tali ris atas dan tali pelampung
• Jika ada bagian tali rantas ataupun mulur
berlebihan, maka potong dan sambungkan dengan
tali baru dengan cara penyambungan splicing
 Bentangkan purse seine di atas kapal memanjang
menggunakan penghantar/rol dari batang bambu
 Periksa badan jaring lembar demi lembar per bagian.
 Jahit jaring yang sobek dengan membuat mata baru atau
tambal per potongan untuk memudahkan & mempercepat
perbaikan


Rol Bambu penghantar pembentangan jaring per bagian
PROSEDUR PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
ALAT TANGKAP BUBU :

 tali utama
 tali cabang
bubu

 Snap
 bubu
 pelampung dan tali pelampung
Desain API dan Sketsa pengoperasian bubu

Pelampung/bendera tanda Desain Bubu


Pemeliharaan Alat Tangkap Bubu:
 rangkaian tali utama, tali cabang, pemberat, dan
bubu dibersihkan dari kotoran maupun sisa umpan
yang menempel serta dicuci/dibersihkan
menggunakan air tawar
 tali utama, tali cabang ditempatkan pada posisi yang

tepat tidak bercampur dengan tempat bubu


 bubu diletakkan dengan cara disusun pada satu
tempat terpisah dengan tempat tali.
 setelah operasi penangkapan susunan tali dan bubu
ditutup dengan terpal/ penutup lainnya menghindari
terkena sinar matahari langsung
contoh penyusunan bubu
Perawatan Alat Tangkap Bubu:

• Secara berkala diperiksa kondisi tali, pemberat, snap dan


bubu. apakah masih baik atau sudah jelek.
• Perawatan terhadap bubu dapat dilakukan dengan
membersihkan kerangka yang terbuat dari besi galvanis
dari karat maupun kotoran yang masih menempel
• Kerangka bubu dilapisi dengan plastic atai selang karet agar
menghindari atau mengurangi peluangterjadinya karatan
• Mata jaring yang sudah rusak di jurai kembali jika sudah
rusak maka sebaiknya lembar jaring pembentuk dinding
bubu diganti secara keseluruhan
• Pada saat tidak digunakan, sebaiknya alat
tangkap disimpan ditempat yang
terlindung/ tertutup dari sinar matahari.
• Sebelum disimpan, jika memungkinkan
alat tangkap dicuci/ disiram dengan air
tawar.
• Agar dihindari terkena cairan kimia atau
terkena bahan bakar minyak
contoh perawatan bubu

Anda mungkin juga menyukai