Anda di halaman 1dari 18

MODIFIKASI PEMIPAAN COOLING WATER GOVERNOR

MESIN HYDRO ART PLTA TES

Disusun oleh :
Akhmad Juari (7094154-B)
Ahmad Arif Amrul B (8007077-Z)
Mefrizon (7302097-B2)

PT.PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SUMBAGSEL


SEKTOR PEMBANGKITAN BENGKULU
UNIT PLTA TES
2008
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Inovasi dengan Judul :

”Modifikasi Pemipaan Cooling Water Governor Mesin Hydro Art Plta Tes”

Disusun oleh :

1. Akhmad Juari 7094154-B


2. Ahmad Arif Amrul B 8007077-Z
3. Mefrizon 7302097-B2

di PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan Bengkulu Unit PLTA Tes
ini telah diperiksa dan disetujui oleh :

Bengkulu , Juni 2008

Mengetahui, Menyetujui,
Manager Sektor Manager PLTA Tes

DJOKO SULARNO KOMARUDDIN

2
MODIFIKASI PEMIPAAN COOLING WATER GOVERNOR
MESIN HYDRO ART PLTA TES

Disusun oleh :
Akhmad Juari (7094154-B)
Ahmad Arif Amrul B (8007077-Z)
Mefrizon (7302097-B2)

Abstrak

Peran PLTA Tes selaku unit pembangkit dengan pemanfaatan energi yang terbarukan di
masa krisis energi ini sangatlah diperlukan. Namun dengan tingginya tingkat sedimentasi
serta berkurangnya jumlah daerah serapan air karena alih fungsi kawasan tersebut membuat
kualitas air sebagai energi terbarukan sangat berkurang. Sehingga air yang disuplai untuk
membangkitkan PLTA Tes bercampur dengan lumpur serta sampah anorganik. Dengan
buruknya kualitas air yang ada, maka fungsi salah satu utility/peralatan pembangkit yaitu
Water Cooler Governor akan sangat terpengaruh yang berakibat turunnya kinerja unit
pembangkit. Dengan kondisi tersebut, maka diupayakan untuk memodifikasi sistem
pemipaan pada Water Cooler Governor untuk menekan gangguan pada peralatan tersebut.
Telah dilakukan modifikasi pada pipa Water Cooler Governor Mesin Hydro Art PLTA Tes dan
diperoleh pengurangan gangguan dari 12 kali menjadi 2 kali gangguan pertahun perunit dan
gain sebesar Rp. 637.131.600,-.

3
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................ 1
Lembar Pengesahan........................................................................................ 2
Abstrak .......................................................................................................... 3
Daftar Isi ....................................................................................................... 4
Kata Pengantar............................................................................................... 5
Bab I Pendahuluan.......................................................................................... 6
A. Latar Belakang .......................................................................................6
B. Maksud dan Tujuan.................................................................................7
C. Ruang Lingkup........................................................................................7
D. Metodologi..............................................................................................7
Bab II Landasan Teori..................................................................................... 8
Bab III Pembahasan ....................................................................................... 8
Bab IV Manfaat..............................................................................................12
A. Manfaat Finansial....................................................................................12
B. Manfaat Non Finansial.............................................................................14
Bab V Kesimpulan......................................................................................... 15
Daftar Pustaka.............................................................................................. 16

4
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun karya inovasi yang kami beri judul “
MODIFIKASI PEMIPAAN COOLING WATER GOVERNOR MESIN HYDRO ART PLTA TES “.
Ucapan terima kasih, penulis persembahkan kepada :
1. Bapak Ir. Djoko Sularno, selaku Manajer PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan
Bengkulu, yang telah memberikan kesempatan, dukungan dan bantuan sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan karya inovasi ini.
2. Bapak Andrianto, selaku Asman Enjiniring PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan
Bengkulu.
3. Bapak Ibnu Triyanto selaku Asman SDM dan Adm. PT PLN (Persero) Sektor
Pembangkitan Bengkulu.
4. Bapak Shodiqin, selaku Asman Operasi dan Pemeliharaan PT PLN (Persero) Sektor
Pembangkitan Bengkulu.
5. Bapak Komaruddin, selaku Manager PLTA Tes yang telah memberikan dukungan dalam
penulisan karya inovasi ini.
6. Seluruh staf dan pegawai Sektor Pembangkitan Bengkulu.
7. Dan semua pihak yang telah membantu penyusunan karya inovasi ini.
Penulis menyadari bahwa karya inovasi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk pengembangan
karya inovasi ini selanjutnya. Semoga karya inovasi ini dapat berguna bagi kemajuan PT
PLN (Persero) khususnya dan seluruh pembaca karya inovasi ini pada umumnya. Amin.

Bengkulu, Juni 2008


Penulis

5
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
PLTA Tes merupakan salah satu unit dibawah PT. PLN (Persero) Pembangkitan
Sumatera Bagian Selatan Sektor Pembangkitan Bengkulu. PLTA ini termasuk salah satu
PLTA tertua di Indonesia. PLTA ini terdiri dari 2 sentral yaitu PLTA Lama yang pertama
kali dibangun oleh pemerintah Belanda pada tahun 1935 dan PLTA Baru yang dibangun
pada tahun 1987. Di PLTA ini terdapat 6 unit mesin pembangkit yaitu 2 unit mesin SFAC
dengan kapasitas terpasang masing-masing 660 kW dan 4 unit mesin HYDROART
dengan kapasitas terpasang masing-masing 4,410 MW. Tipe turbin di PLTA Tes adalah
turbin Francis dengan horizontal shaft. Bahan baku PLTA disuplai dari danau Tes. Dari
danau ini, air dialirkan ke turbin melalui saluran terbuka dengan kapasitas maksimum
sebesar + 138 m3/s. Panjang saluran terbuka adalah 1,76 km. Saat ini, kualitas air di
danau Tes semakin keruh seiring dengan banyaknya lumpur yang ikut terbawa aliran air
menuju saluran terbuka PLTA Tes. Selain itu, banyak juga sampah anorganik dengan
dimensi yang kecil tercampur dengan lumpur dan air tersebut. Dengan semakin
buruknya kualitas air yang merupakan bahan baku utama operasi PLTA Tes, maka salah
satu permasalahan yang dihadapi oleh PLTA saat ini adalah sering terjadi gangguan
pada penampang pipa Cooling Water Governor, dimana sering terjadi pemampatan
aliran air pada pipa yang menyebabkan unit harus stop operasi karena Cooling Water
Governor tidak dapat beroperasi. Pemampatan pipa terjadi karena banyaknya endapan
lumpur di dalam pipa dan juga dipengaruhi oleh konstruksi pipa yang tidak lurus.
Frekuensi gangguan pada Cooling Water Governor terjadi hampir setiap bulan, dimana
pada saat musim basah unit pembangkit beroperasi hampir 24 jam non stop dan pada
saat musim basah itu pula kualitas air yang bercampur lumpur terjadi terus menerus.
Jika terjadi pemampatan pada pipa, maka diperlukan waktu yang relatif lama untuk
melakukan pemeliharaan. Mengingat cita – cita PT. PLN (Persero) untuk melakukan
penghematan penggunaan bahan bakar fosil, maka sangat disayangkan apabila
pembangkit – pembangkit berbahan baku yang terbarukan tidak dioperasikan dengan
optimal. Sehubungan dengan hal diatas, maka Tim Inovasi dari Unit Pembangkit PLTA
Tes bersama dengan Tim dari Sektor Pembangkitan Bengkulu berupaya untuk
menuangkan karya terbaiknya untuk mewujudkan optimalisasi operasi unit Pembangkit
Hydro pada makalah ini. Salah satunya dengan melakukan Modifikasi Pemipaan Cooling
Water Governor untuk Mesin Hydro Art PLTA Tes mengingat manfaat yang akan
6
diperoleh akan sangat besar untuk mempertahankan availibilitas pembangkit berbahan
baku air.

B. Maksud dan Tujuan


Dengan kondisi tersebut penulis merasa perlu untuk dilakukan modifikasi pada sistem
pemipaan Cooling Water Governor untuk menunjang optimalisasi pembangkit
sehubungan dengan manfaat yang hilang apabila tidak dilakukan tindakan perbaikan
sistem. Hal yang ingin dicapai dalam pembuatan karya inovasi ini diantaranya adalah :
1. Untuk memperlancar sirkulasi air pendingin Oli Governor Mesin Hydro Art PLTA
Tes sehingga kinerja unit pembangkit dapat dipertahankan.
2. Mencari solusi terbaik dimana jika terjadi penyumbatan pada pipa, dapat
dilakukan pemeliharaan tanpa harus stop operasi unit pembangkit.
3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasional peralatan.

C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup karya inovasi ini adalah design konstruksi sistem pemipaan dengan
melakukan modifikasi pada pipa Cooling Water Governor dan Heat Exchanger Oil
Governor.

D. Metodologi
Metodologi yang digunakan adalah dengan mempelajari sistem pemipaan eksisting dan
melakukan modifikasi sistem pemipaan supaya tujuan agar jika terjadi penyumbatan
penampang saluran air pendingin, dapat dilakukan pembersihan saluran tanpa harus
menggangu operasional unit pembangkit.

7
BAB II LANDASAN TEORI

Pada inovasi ini berhubungan dengan hukum thermodinamika II mengenai perpindahan


kalor, dimana pada oil governor kalor yang dipindahkan diharapkan sama dengan sebelum
dilakukan modifikasi pada pemipaan.
Dengan persamaan :
Q = m.c.ΔT
dengan :
Q = Kalor yang dipindahkan
m = massa
c = conductivity
ΔT = selisih temperatur
Jumlah kalor yang dipindahkan, diharapkan tidak ada perubahan sesuai dengan desain awal
pemipaan pada Cooling Water Governor.

BAB III PEMBAHASAN

Modifikasi yang akan dilakukan dalam inovasi ini adalah merubah fungsi dari masing –
masing pipa eksisting agar pengendapan lumpur atau kotoran yang terbawa oleh air tidak
terkonsentrasi pada satu pipa saja. Pada pipa eksisting seperti terlihat pada gambar 1 dan 2,
dengan volume endapan lumpur pada kualitas air saat ini maka dengan diameter
penampang aliran air yang kecil, akan sering terjadi penyumbatan pada saluran tersebut
(see. Gambar 3 dan 4). Modifikasi ini dilakukan sejak Januari 2007.

8
OUTLET KE
SUMP PIT
INLET DARI
STRAINER

Gambar 1 Layout Pemipaan Eksisting

Gambar 2 Pemipaan Eksisting

Jika terjadi penyumbatan, maka untuk dapat melakukan pembersihan pipa tersebut unit
harus stop operasi. Pembersihan dilakukan dengan cara menghilangkan kotoran yang
menyumbat serta membilasnya dengan cairan kimia untuk membersihkan sisa kotoran yang
mengeras dan masih menempel pada permukaan penampang saluran dan Heat Exchanger
(see. Gambar 5,6,7 dan 8). Tekanan pada pipa sebesar 5 bar.

9
Gambar 3 Penyumbatan Pipa Inlet 1 Gambar 4 Penyumbatan Pipa Inlet 2

Gambar 5 Pembersihan Pipa Inlet 1 Gambar 6 Pembersihan Pipa Inlet 2

Gambar 7 Pembersihan Heat Exchanger Gambar 8 Pembersihan Pipa Outlet

10
Untuk melakukan proses pembongkaran, pembersihan serta pemasangan seperti pada
gambar diatas, memerlukan waktu yang relatif lama ± 6 jam. Dan dalam proses tersebut
unit harus tidak beroperasi.
Kemudian dilakukan modifikasi dengan membuat pipa inlet sebanyak dua buah dan masing –
masing pipa tersebut terpasang stop valve yang berfungsi sebagai valve supaya masing –
masing pipa dapat bekerja secara bergantian (see. Gambar 9, 10 dan 11).

Gambar 9 Proses modifikasi pipa dan pemasangan naple

Gambar 10 Pemipaan Setelah Modifikasi

11
INLET DARI
OUTLET KE STRAINER
SUMP PIT

Gambar 11 Layout Pemipaan Modifikasi

BAB IV MANFAAT INOVASI

A. Manfaat Finansial
Sebelum dilakukan modifikasi, frekuensi terjadi gangguan sebanyak 12 kali dalam setahun
untuk masing – masing unit pembangkit. Sedangkan untuk melakukan pembersihan
saluran pipa diperlukan waktu rata – rata 6 jam untuk setiap gangguan. Dengan
dilakukan modifikasi pada pemipaan, maka frekuensi gangguan akibat penyumbatan
dapat ditekan menjadi 2 kali dalam setahun untuk setiap mesin.
Data-data dan asumsi :
• Daya Mampu tiap Mesin Hydro Art sebesar 4.400 kW.
• Durasi Penyelesaian Gangguan pada Pipa rata – rata 6 jam sebelum modifikasi.
• Setelah dilakukan modifikasi untuk melakukan penyelesaian gangguan, unit
masih dapat beroperasi.
• Frekuensi gangguan sebelum modifikasi sebanyak 12 kali/tahun tiap mesin.
• Transfer Price = Rp. 503,-/kWh
• Biaya Investasi = Rp. 4.920.000,-
• Asumsi saving dana pemeliharaan (G1) sebesar Rp. 11.730.000,-
12
1. Asumsi Daya Tak Tersalurkan
Daya Tak Daya Waktu 4 Unit Jumlah
Tersalur ( Kw ) ( Jam ) Pertahun ( kWh)
Sebelum 4.400 6 48 1.267.200
Sesudah 4.400 0 8 0
Selisih 1.267.200
Harga Kwh Transfer ( Rp/Kwh) 503
Selisih (G2) 637.401.600

Dengan asumsi diatas, Gain yang diperoleh dari daya yang tidak tersalurkan sebesar Rp.
637.401.600,-.

Sehingga Gain yang diperoleh secara keseluruhan adalah : G1 + G2 = Rp.649.131.600,-


(Enam Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Seratus Tiga Puluh Satu Ribu Enam
Ratus Rupiah)

13
PERHITUNGAN BEP
Initial Investment Rp4,920,000
Useful Life 5 years
Annual cash Inflow Rp649,131,600 = cost saving yg diperoleh
Discount rate (DR) 13.25%
Period 5 months
Total Present Annual cash
No. Present Value inflow per
Value at DR tahun
1 Initial Investment (4,920,000) 1.0000 (4,920,000)
2 Monthly cash inflow, month 1 573,184,636 0.8830 649,131,600
3 Monthly cash inflow, month 2 506,123,299 0.7797 649,131,600
4 Monthly cash inflow, month 3 446,907,990 0.6885 649,131,600
5 Monthly cash inflow, month 4 394,620,742 0.6079 649,131,600
6 Monthly cash inflow, month 5 348,450,986 0.5368 649,131,600
NPV 2,264,367,652

Total NPV Project Revenue


Provitability Index =
Total Investasi
= 461.24

IRR = 11638.4%

Payback Periode = 0.01 bulan

Benefit (NPV)
B/C Ratio =
Biaya Investasi
= 461.24

Jika ditinjau dari masa manfaat dan masa pengembalian biaya investasi serta gain yang
didapat, maka inovasi ini sangat menguntungkan dan bermanfaat.

B. Manfaat Non Finansial


Manfaat yang didapatkan :
1. Mempermudah proses pemeliharaan.
2. Frekuensi pemeliharaan berkurang.
3. Avaibilitas pembangkit dapat dipertahankan.

14
BAB V KESIMPULAN

a. Dengan dilakukan modifikasi pada pemipaan Cooling Water Governor, maka frekuensi
gangguan pada Cooling Water Governor dapat dikurangi dari 12 kali gangguan pertahun
permesin menjadi 2 kali gangguan pertahun permesin dan tanpa harus stop unit
pembangkit.
b. Gain yang diperoleh dari inovasi ini sebesar Rp. 637.131.600,-.
c. Dengan dilakukan modifikasi ini diharapkan akan didapat berbagai manfaat baik secara
finansial maupun non finansial.
d. Inovasi ini sangat bermanfaat dan menguntungkan karena Break Event Point dapat
tercapai hanya dalam waktu 0,01 bulan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Thermodinamika Teknik, Dr. Ir. Filino harahap,MSc, Erlangga, Jakarta, 1982

16
AKHMAD JUARI
7094154-B
Spv. Pemeliharaan PLTA Tes
Unit Pembangkit PLTA Tes

• Operator PLTA Tes Sektor Pembangkitan


Bengkulu (1993 – 2002)
• Pemeliharaan Listrik PLTA Tes Sektor
Pembangkitan Bengkulu (2002 – 2006)
• Kontrol instrumen PLTA Musi Sektor
Pembangkitan Bengkulu (2006- 2007)
• Spv. Pemeliharaan PLTA Tes Sektor
Pembangkitan Bengkulu (2007 – skrg)

MEFRIZON
7302097-B2
Terampil Pemeliharaan PLTA Tes
Unit Pembangkit PLTA Tes

• Operator PLTA Tes Sektor Pembangkitan


Bengkulu (2002 – 2003)
• Pemeliharaan PLTA tes Sektor Pembangkitan
Bengkulu (2003 – skrg)

17
AHMAD ARIF AMRUL B
8007077-Z
Terampil Utama Teknilogi Informasi
Sektor Pembangkitan Bengkulu

• Terampil Utama Kontol, Instument dan Meter - Sektor Pembangkitan Bengkulu (2007)
• Terampil Utama Enjiniring - Sektor Pembangkitan Bengkulu (2007)
• Terampil utama Teknologi Informasi - Sektor Pembangkitan Bengkulu (2007)

18

Anda mungkin juga menyukai