Anda di halaman 1dari 13

Sejarah munculnya angka 666

Dari mana angka 666 itu berasal? Banyak yang sudah membacanya di Kitab Wahyu
atau bahkan mendengarnya dari berbagai sumber, tapi hanya sedikit yang tahu dari
mana asalnya atau kenapa kitab Wahyu membicarakan angka ini dengan makna
yang sangat negatif. Berikut adalah ringkasan sejarah dari angka 666 :

Angka 666 berasal dari praktik ibadah di kota Babilon (Babel/Babil) pada zaman
Nabi Daniel yang menulis kitab Daniel di Perjanjian Lama. Bangsa Babel
menyembah dewa-dewi yang dihubung-hubungkan dengan matahari, bulan, dan
planet-planet yang terlihat dalam tatasurya kita, dan bintang-bintang di dalam praktik
astrologi (horoskop / ramalan bintang).

Bangsa Babel adalah pencipta astrologi yang kita kenal sekarang ini (12 zodiak).
Dalam sistem ibadah mereka, mereka memiliki 37 dewa-dewi utama, dan salah
satunya, yaitu Dewa Matahari, adalah yang terutama di antara semuanya.

Orang-orang Babel percaya angka-angka mengandung kekuatan atas dewa-dewi


yang mereka sembah. Tapi tentu saja, mereka harus menciptakan angka-angka
yang dapat mereka pakai untuk mengidentifikasi dewa-dewi itu supaya mereka
dapat menguasai dewa-dewi itu.

Untuk melakukan ini, mereka menghitung dewa-dewi mereka dan mengkaitkan


sebuah angka pada masing-masing ke-36 dewa-dewi yang lebih rendah derajatnya
dari Dewa Matahari, lalu menjumlahkan semua angka-angka ini (dari 1 hingga 36)
dan memberikan angka hasil penjumlahan itu kepada Dewa Matahari (dewa yang
ke-37).

Dewa pertama yang mereka identifikasi diberi nomor 1, dewa kedua diberi nomor 2,
seterusnya sampai 36. Nah, jika Anda belum dapat menebaknya, berikut kami
beritahu: jumlah semua angka dari 1 hingga 36 adalah 666, dan angka 666 itu
mereka gunakan untuk mengidentifikasi Dewa Matahari, dewa ke-37. Mereka
menghitungnya seperti ini:

1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 + 11 + 12 + 13 + 14 + 15 + 16 + 17 + 18 + 19 +
20 + 21 + 22 + 23 + 24 + 25 + 26 + 27 + 28 + 29 + 30 + 31 + 32 + 33 + 34 + 35 + 36
= 666

Tapi mereka melangkah lebih jauh lagi. Mereka takut terhadap dewa-dewi itu dan
takut salah satunya akan mengutuk mereka, jadi mereka buat amulet (jimat) berupa
matriks dengan 6x6 kotak bertuliskan angka 1 hingga 36. Zaman sekarang kita
sebut kotak seperti itu magic square.

Tujuan pembuatan jimat itu adalah untuk memiliki kekuatan gaib (sihir), dan lambat-
laun mereka percaya bahwa memakai salah satu nomor dewa akan melindungi
mereka dari kutukan dewa itu.

Jimat itu harus memiliki kekuatan gaib sebesar mungkin, jadi untuk meningkatkan
kekuatan gaibnya, orang-orang Babel menyusun angka-angka itu sedemikian rupa
agar jumlah angka dalam kolom manapun, dalam baris manapun, dan dalam
diagonal manapun adalah 111.

Orang-orang Babel kuno menuliskan/mengukir angka-angka itu pada sebuah keping


tanah liat kecil, dan setelah mengeringkan dan membakarnya agar tulisan itu
permanen, mereka akan memasangnya di rumah atau membentuknya menjadi
kalung dan memakainya. Selama mereka membawa jimat itu, mereka percaya
bahwa jimat itu memberikan perlindungan pada mereka.

Pembuatan jimat dengan susunan angka ini sebagai bagian dari astrologi ternyata
terus dilakukan hingga zaman Yesus hidup di dunia ini, bahkan sampai waktu
sesudah Yesus naik ke sorga.

Jadi, angka 666 muncul di dunia ini karena praktik ibadah penyembahan dewa dan
astrologi bangsa Babel kuno & bangsa Roma juga mempraktikkan ramalan dengan
cara ini. Para ahli arkeologi pun telah menemukan jimat-jimat tsb dengan angka-
angka Latin.

Ref: Unfolding the Revelation karya Roy Allan Anderson, oleh Pacific Press
Publishing Association di Nampa, Idaho
Al Kitab menentang Babel dan angka 666

kitab Wahyu sangat menentang Babel dan angka 666?

Sewaktu bangsa Media dan Persia mengalahkan Babel (539 S.M.), mereka memiliki
praktik ibadah dan dewa-dewi mereka sendiri, jadi tidak membutuhkan imam-imam
Babel.

Dari catatan sejarah sepertinya mereka memberhentikan semua imam Babel dan
mendirikan sistem ibadah mereka sendiri!,karena kehilangan pekerjaan (atau entah-
apa alasan sebenarnya), mereka mulai mencari lahan yang lebih “basah”. antara lain
:

Kota Pergamum (Pergamus), yang merupakan sebuah kota di tempat yang


sekarang disebut Turki Barat. Pergamum adalah Kota Pelajar di zamannya, di mana
pelajar-pelajar datang untuk mempelajari obat-obatan dan hukum, dan imam-imam
Babel menambahkan mata pelajaran “agama” di sana setelah mereka meninggalkan
Babel.

Pergamum terletak di ujung baratlaut dari Asia Minor di sebuah daerah yang disebut
Mysia, agak di sebelah selatan menyeberangi lintasan sempit dari daerah yang
disebut Thrace. Jika Anda perhatikan dengan teliti, Anda akan dapat menemukan
lokasi dari kota-kota lain dari 7 Jemaat di kitab Wahyu, seperti Ephesus, Thyatira,
dan Laodecia.

Beberapa imam Babel tidak pergi ke Pergamum , tapi ke Mesir, di mana mereka
mengajarkan praktik ibadah mereka kepada orang Mesir. Orang Mesir segera
mengadopsi konsep ibadah ini dan mengembangkan lebih lanjut beberapa teori
yang sudah ada di dalam astrologi Mesir. Mereka juga mengadopsi ajaran tentang
ke-37 dewa utama Babel .
Orang Mesir menganggap angka 3, 6, dan 7 memiliki kekuatan gaib, dan itulah salah
satu alasan mengapa mereka menyukai 37 dewa utama Babel (karena mengandung
angka 3 dan 7).

Tatacara ibadah Babel yang diajarkan oleh imam-imam Babel dan keturunan
mereka berlangsung di kota Pergamum selama berabad-abad. Mereka mengajarkan
astrologi dan membuat jimat-jimat dengan angka 1 hingga 36 dalam urutan-urutan
khusus seperti yang biasa mereka gunakan. Mereka membangun kompleks kuil
yang sangat besar sebagai bagian dari sistem ibadah mereka.

Ketika Mesopotamia yang direbut oleh Persian, para imam-imam Babylonian


melarikan diri ke Pergamum di Asia Kecil. Disana mereka mendirikan kuil Acropolis
of Pergamum untuk menyembah dewa bangsa Yunani, namun hal itu berlanjut
menjadi misteri penyembahan Babel kepada Tuhan dengan sebutan Saturnus.

Misteri penyembahan dari Babel tetap terpelihara dikuil dewa Zeus di


Pergamum.Pada saat raja terakhir dari mangkat, dan dalam surat wasiatnya dia
menyerahkan kerajaannya kepada bangsa Roma, Imam-imam Babel melihat
kesempatan terbuka bagi mereka untuk pindah ke daerah Kekaisaran Roma tahun
133 B.C. Penyesuaian antara agama Babel menjadi begitu meluas sehingga Roma
kemudian disebut sebagai "The New Babylon".

Ahli-ahli sejarah telah memperhatikan bahwa sepertinya hampir seluruh penduduk


kota Roma “bertobat” menjadi penganut Kristen hanya dalam satu malam saja, tapi
yang sebetulnya terjadi adalah “agama” Babel/Roma dimasukkan ke dalam gereja
dan ketiga dewa/dewi utama Roma (Jupiter+Saturn, Sol+Mercury,
Minerva+Juno+Vesta) diganti namanya menjadi Tuhan Bapa/Santo Petrus, Yesus,
dan Bunda Maria.

Makhluk-pembantu-dewa dalam “agama” Roma diganti namanya menjadi Roh


Kudus. Patung dewa/dewi yang lebih rendah derajatnya menjadi patung santa/santo.
(Misalnya Artemis menjadi St. Artemidos.)

Praktik-praktik ibadah Babel yang kafir itu ikut masuk ke dalam gereja. Ini membuat
para penganut agama Babel/Roma merasa nyaman “bertobat” ke dalam agama
Kristen, tapi tentu saja itu bukanlah pertobatan yang benar.

Karena masuknya praktik-praktik ibadah kafir ke dalam gereja inilah, maka Al kitab
sangat menentang Babel, krn sangat bertentangan dengan perintah Tuhan (Hukum
kedua: Jangan membuat bagimu patung). Tuhan sangat menentang praktik-praktik
ibadah kafir, tapi orang-orang Roma malah membawa masuk ibadah-ibadah ini ke
dalam gereja.

Ini sudah dibuktikan oleh sejarah. Imam-imam Babel memiliki imam tertinggi yang
disebut Pontifex Maximus (istilah dalam bahasa Latin yang artinya Pemimpin
Imam/Imam Kepala).

Anda pasti sudah pernah mendengar kata “Pontiff” sebagai sebutan untuk Paus.
Sejarah menjelaskan dari mana istilah Pontiff itu berasal. Mula-mula, raja Attalid
disebut “Pontiff”, dan dia mewariskannya pada imam-imam Babel sebelum dia
mangkat, lalu imam-imam Babel itu pindah ke Roma. Sebutan ini diberikan pada
Kaisar Julius pada tahun 63 S.M., membuat Kaisar Julius menjadi imam tertinggi
dari “agama” Babel dan dewa-dewinya. (Ini membuktikan bahwa imam-imam Babel
tiba di Roma sebelum zaman Kaisar Julius) Ini berarti “agama” Babel BETUL-BETUL
pindah ke Roma dan menguasai Roma, menjadi pemimpin pemerintahan Roma.

Jabatan ini diwariskan dari kaisar yang satu ke kaisar yang berikutnya, semuanya
menjabat sebagai imam tertinggi dari agama Babel (Pontiff) sejak saat itu, hingga
pada tahun 376 M.

Kaisar Gratian menjadi orang pertama yang menolak jabatan “Pontifex Maximus”.

Sebelum Gratian menolak jabatan Pontifex Maximus, Paus Callistus I mengeluarkan


undang-undang, di mana dia menuntut agar disebut sebagai Pontifex Maximus atau
bishop of bishops (uskup para uskup). Untuk membaca lebih lanjut tentang Paus
Callistus I, lihat Pope Callistus I dari Catholic Encyclopedia Article (masa jabatan
219-223 M.).
Waktu Paus Callistus I mengambil jabatan Pontifex Maximus, ini menjadikannya
kepala dari “agama” Babel . Dialah orang yang diakui oleh “Gereja” Katolik sebagai
salah satu paus perintis agama Katolik.

Callistus I adalah kepala dari “Gereja Kristen” di Roma, dan mengambil jabatan
Kepala “Agama” Babel.

Jadi, apakah “agama” Babel masuk ke dalam Gereja Kristen? Sejarah menjawabnya
dengan tegas: YA.

http://www.gbiontherock.com/forum/forum_posts.asp?TID=75

Bangkitnya agama BABEL

Di dalam Wahyu 17 dijelaskan ada lima ciri Gereja yang MELACURKAN DIRI
(Jemaat palsu) yang merupakan gambaran agama Babel yaitu :

1. Bersifat Oikumene
-------------------------
Dalam ay. 1 dijelaskan bahwa pelacur besar (Gereja palsu) duduk di tempat yang
banyak airnya. Air dijelaskan dalam ay. 15, air berarti bangsa-bangsa dengan rakyat
banyak.

Dalam ay. 2 dikatakan ... raja-raja di bumi dan penghuni-penghuni di bumi mabuk
oleh anggur percabulannya (ANGGUR= lambang darah Yesus, PENCABULAN =
penghinaan/menajiskannya,
jadi menajis kan arti pencurahan darah Yesus di Kalvari).

Ingat oikumene artinya bumi dengan penduduknya.

Ini tidak berarti bahwa Persekutuan Doa yang memakai kata oikumene adalah salah
dan merupakan bagian dari Babel, tetapi mereka yang masuk dalam gerakan inilah
yang harus waspadai dan segera bertobat.

2. Kerjasama dengan politik


---------------------------------
Ayat 3 menyebutkan bahwa perempuan (gereja palsu) duduk di atas binatang, ...
bertanduk sepuluh (Negara-negara Eropa), artinya di-sanjung2 & ada kerjasama
politis dengan negara-negara tsb.

3. Gereja Palsu yang kaya raya


-------------------------------------
Ayat 4 menyebutkan bahwa perempuan itu memakai kain ungu, kain kirmizi, dihiasi
emas, permata, dan mutiara disertai cawan emas menggambarkan kekayaan dan
kemakmuran yang melimpah.

4. Tidak setia kepada Kristus


---------------------------------
Ayat 5 menyebutkan adanya suatu nama pada dahi “ Babel Besar, ibu dari wanita-
wanita pelacur dan dari kekejian bumi” (Anti Kristus = kekejian bumi).

5. Pembunuh orang Kristen


--------------------------------
Ayat 6 dengan jelas menyebutkan bahwa perempuan itu mabuk oleh darah orang-
orang kudus (mereka yang bertobat & menerima Yesus) dan darah saksi-saksi
Yesus (hambaNya yang melayani Dia).
Hal ini dapat terjadi pada saat meterai ke 5 (Why. 6:9-11) dibuka, dimana banyak
yang mati sahid (jadi Martir) karena nama Yesus !!!

Agama Babel ada terus sepanjang abad, seperti diperlihatkan dalam Why. 17:7,10
yang menyatakan bahwa “ .. aku mengatakan kepadamu Rahasia perempuan itu
dan rahasia binatang yang memikulnya, binatang yang berkepala tujuh dan
bertanduk sepuluh,...ketujuhnya adalah tujuh raja: lima diantaranya sudah jatuh,
yang satu ada, dan yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia kan tinggal
seketika saja.

Ayat tersebut digenapi dalan sejarah bangsa-bangsa, yaitu :


Kerajaan Mesir
Kerajaan Assyria
Kerajaan Babel.
Kerajaan Media-Persia
Kerajaan Yunani

Kerajaan Romawi. -- yang satu ada ( Masa Rasul Yohannes di pulau Patmos )

Kerajaan Romawi Baru. -- belum datang, (Negara-negara Eropa saat ini)

Dalam ayat 8 disebutkan bahwa binatang itu telah ada (Romawi Barat dan Romawi
Timur), dan akan muncul lagi Romawi Baru (Negara-negara Eropa bersatu).

Pusat kegiatannya adalah di kota dengan tujuh gunung


(Why. 17:6, perempuan duduk di atas tujuh kepala yaitu tujuh gunung).

Secara geografis, di dunia ini kota yang dikelilingi tujuh gunung/bukit hanya kota
Roma !!!.
Jadi Pusat Agama Babel akan dikomando dari Kota ini.

Arti kata "BINATANG" dalam Wahyu 13 dan 14 adalah Gereja Katholik Roma

Arti kata "BINATANG" yang dimaksud dalam Wahyu 13 dan 14 adalah Gereja
Katholik Roma,
dengan bukti - bukti sebagai berikut :

1 . Sejarah Gereja Katholik Roma penuh dengan kebohongan:


--------------------------------------------------------------------------
Para sarjana Katholik siap meneguhkan kepalsuan sebagai cara hidup paus. Hans
Kung, seorang imam Katholik dan ahli teologi yang menjadi konsultan dalam Konsili
Vatikan II (1962-65) menyatakan hal itu sejak abad ke-5 lalu, para paus “dengan
jelas memperpanjang kekuasaan mereka dengan kepalsuan yang menyolok .” The
Catholic Church: A Short History (diterjemahkan oleh John Browden) hal. 61

Salah satu contoh terbaik adalah dokumen Donasi Konstantin, tertanggal 30 Maret
315, yang dipalsukan oleh Gereja Katholik Roma untuk memperpanjang kekuasaan
dan otoritasnya. Lewat dokumen palsu ini, Paus Stefanus III pada abad ke-8
meyakinkan Pepin, raja bangsa Frank, bahwa teritori bangsa Lombard telah
diberikan oleh Konstantin kepada Gereja Katholik Roma.

Ini mengakibatkan Pepin menyerbu Lombard dan merampas kota-kota mereka untuk
dipersembahkan kepada paus. Pada tahun 1440, dokumen ini dibuktikan palsu oleh
pembantu paus yang dipanggil Lorenzo Valla, tetapi dari paus ke paus tidak ada
yang pernah mengakui kepalsuan ini. Sampai hari ini, ada tulisan dalam
pembaptisan St. John Lateran di Roma meneruskan dokumen yang dipalsukan ini.
2. Gereja Katholik Roma berkuasa dengan kejam selama 1260 tahun.
----------------------------------------------------------------------------------
Gereja Katholik Roma menerima luka yang mematikan itu pada tahun 1798 ketika
(Paus Pius VI) ditahan di Perancis atas perintah Napoleon.

“Pada tahun 1798 , jenderal Berthier memasuki Roma, menghancurkan


pemerintahan paus , dan membangun pemerintahan sekuler.” Encyclopedia
Britanica, edisi 1941.

Setelah mendapatkan masa akhir nubuatan yaitu tahun 1798, mundur kebelakang
1260 tahun, kita sampai pada tahun 538. Agar kepausan memenuhi tanda pengenal
ini, harus ada kejadian penting pada tahun 538 ini untuk menandai awal periode
1260 tahun.

Bukti sejarah membuktikan bahwa pada tahun 533 kaisar Romawi Yustinus
mengakui supremasi paus sebagai ‘kepala' bagi semua gereja baik di timur maupun
di barat Kekaisaran Romawi. Tetapi, baru pada tahun 538 setelah pemerintahan
paus terbebas dari musuh terakhirnya bangsa Arian, dan bangsa Ostrogoth
(penguasa Itali saat itu) paus bisa muncul sebagai tokoh yang memimpin di Barat.
Jadi, pada tahun 538 dimulailah tahap pelan tetapi pasti kenaikan pemerintahan
paus.

“Vigilius... menduduki kursi paus ( 538) di bawah perlindungan militer Belisairus.”


History of Christian Church, Vol. 3 hal. 327.

Ketika paus semakin berkuasa, ia tidak saja menundukkan pengikutnya tetapi juga
penguasa dan raja-raja Eropa. Pada masa itu, paus mengeluarkan beberapa
kebohongan kepausan untuk memperkuat kekuasaannya atas raja-raja Eropa

“Setiap klerus (imam) harus mematuhi Paus, bahkan jika dia memerintahkan apa
yang jahat; karena tak seorangpun boleh menghakimi Paus.” Pope Innocent III
(1198-1216)

“Tugas pemerintahan paus adalah menundukkan raja dan kaisar.” J.H. Ignaz
Dollinger, The Pope and The Council, (London), hal. 35

“Maka takutlah kepada kemarahan kami dan halilintar pembalasan kami: karena
Yesus Kristus telah menunjuk kami (para paus) dengan mulutNya sendiri sebagai
hakim terakhir umat manusia: dan raja-raja tunduk pada kekuasaan kami .” Paus
Nicholas I (858-867).

Dalam kebohongan kepausan yang dibuat oleh Paus Gregory XI, pada tahun 1372,
dan dicantumkan dalam Coena Domini , paus mengumumkan kekuasaan paus atas
seluruh negara Kristen, sekuler dan relijius, dan mengucilkan semua orang yang
tidak mematuhi paus dan tidak membayar pajak kepada mereka. Keputusan Vatikan
ini diteruskan oleh paus-paus berikutnya, dan pada tahun 1568, Paus Pius V
menegaskan bahwa keputusan itu bersifat abadi.
Bukti praktis dari pernyataan di atas adalah perlakuan Paus Gregory VII pada tahun
1077 kepada raja Henry IV, kaisar Jerman. Ketika raja itu dianggap mengabaikan
otoritas paus, paus mengucilkannya dan menurunkannya dari tahta.

Henry memutuskan untuk berdamai dengan paus dan melintasi pegunungan Alpen
di tengah musim dingin untuk memohon belas kasihan dan pengampunan paus.
Ketika dia mencapai istana paus, Henry harus menunggu diberi ijin untuk menemui
paus di halaman luar, dengan kaki telanjang dan kepala tak bertutup, dan berpakian
compang-camping. Setelah tiga hari dalam puasa dan mengakukan dosanya paus
mengampuninya.

Selama sejarah periode ini (juga dikenal sebagai Abad Pertengahan), Gereja
Katholik Roma mempunyai pengaruh yang kuat atas Eropa, dan setiap warga
negara diminta untuk menjadi penganut katholik Roma. Segala sesuatu yang tidak
sesuai dengan ketaatan total kepada paus layak mendapat hukuman siksa atau
mati. Hal ini membuat Katholik Roma menjadi salah satu agama yang paling
menindas yang pernah dikenal dunia, menurut Vicar of Christ: the Dark Side of the
Papacy, oleh Peter de Rosa hal. 180.

“ Untuk memeluk keyakinan yang berbeda dengan gereja Roma, sejarah mencatat
jatuhnya para martir, lebih dari seratus juta orang.” Brief Bible Readings, hal. 16.

“ Kita harus menyatakan Inkwisisi (sidang untuk para kafir)... sebagai salah satu
noda terhitam dalam peradaban manusia.” Will Durant, The Sory of Civilization, vol.
4 hal. 78.

“Bahwa Gereja Roma lebih banyak menumpahkan darah orang tak berdosa
dibanding institusi lain yang pernah ada dalam peradaban manusia tidak akan
dipersoalkan oleh orang Protestan yang mempunyai pengetahuan sejarah yang
lengkap......” W.E.H. Leeky, History of the Rise and the Influence of the Spirit of
Rationalism in Europe, vol. 2:32, edisi 1910.

3 . Gereja Katholik Roma akan sepenuhnya sembuh dari ‘luka yang mematikan' :
----------------------------------------------------------------------------------------------
Ketika paus Pius VI wafat dalam penjara di Perancis pada tahun 1799, dunia
mengharapkan kepunahan Gereja Katholik Roma.
Tetapi Tuhan telah memberitahu kita sekitar 2000 tahun yang lalu bahwa binatang
itu akan sembuh dari lukanya yang mematikan itu.

Sebagaimana di beritakan New York Times :


Sejak jam 11 pagi ini muncul sebuah negara merdeka yang berdaulat di dunia ini.
Pada waktu itu Perdana Menteri Mussolini... berbincang-bincang dengan Kardinal
Gaspari, Sekretaris Negara Vatikan, mewakili Paus Pius IX, ratifikasi perjanjian
ditandatangani di Lateran Palace pada tanggal 11 Pebr. Dengan perjanjian
sederhana itu Negara Vatikan yang merdeka dan berdaulat terbentuk.” New York
Times, 7 Juli, 1929.

The San Francisco Chronicle melaporkan ‘kesembuhan' kepausan itu sebagai


berikut:
“Mussolini dan Gaspari (kardinal) menandatangani perjanjian bersejarah...
Menyembuhkan Luka bertahun-tahun.” The San Francisco Chronicle, 7 Juli 1929.
MUSOLLINI SENDIRI ADALAH OPEMIMPIN YANG FASIS DAN RASIS.

4 . Gereja Katholik Roma mempunyai nomor misterius 666:


---------------------------------------------------------------------
Gelar resmi paus adalah “ Vicarius Filii Dei”, yang artinya “Wakil Putra Allah” Untuk
meyakinkan, koran umat Katholik Our Sunday Visitor edisi 18 April 1915 menulis:
“Tulisan pada Songkok paus berbunyi: ‘ Vicarius Filii Dei.'” Karena dalam bahasa
Latin semua abjad mempunyai nilai, kita hanya cukup menjumlahkan saja untuk
memperoleh angka 666.

5. Gereja Katholik Roma menghujat dengan mengklaim diri sebagai Tuhan


---------------------------------------------------------------------------------------
“Kami menguasai dunia, tempat Tuhan yang Maha Kuasa.” Paus Leo XIII, dalam
surat Ensiklik, tertanggal 20 Juni 1894

“ Paus bukan saja wakil Yesus Kristus, tetapi ia Yesus Kristus yang tersembunyi
dalam daging.” The Catholic National, Juli 1895

“Tetapi guru tertinggi dalam Gereja adalah Paus di Roma...[yang ] meminta...


ketaatan penuh dan kepatuhan... seperti pada Tuhan sendiri.” Paus Leo XIII, the
Great Encyclical Letters hal.193

“Sekarang nampaknya Paus Yohanes Paulus II memimpin Gereja universal dari


tempatnya di atas salib Kristus.” Diambil dari artikel yang berjudul, “Auckland Bishop
Says Pope Presides From the Cross ” AUCKLAND, NewZealand. 20 SEPT. 2004.
Zenit.org.

“Sebenarnya, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa dalam memandang


keagungan jabatan mereka para imam adalah dewa-dewa.” Pope Innocent III.

“Otoritas hukum ini mencakup kekuasaan untuk mengampuni dosa. ” The Catholic
Encyclopedia vol. 12 artikel “Paus” hal. 265

“ Dan Tuhan sendiri diwajibkan untuk mematuhi keputusan para imamNya dan untuk
mengampuni atau tidak mengampuni, mereka akan menolak memberikan
pengampunan, meskipun para pendosa itu layak mendapatkannya.” Dignity and
Duties of the Priest, hal. 27, New York: Benzinger Brothers, Printers to the Holy
Apostolic See, 1888

6. Gereja Katholik Roma mengubah hukum Tuhan :


------------------------------------------------------------
“Imam mempunyai kuasa atas kunci, atau kekuasaan untuk membebaskan pendosa
dari neraka, untuk membuatnya layak masuk surga, dan untuk mengubah mereka
dari pelayan Setan menjadi anak-anak Tuhan. Dan Tuhan sendiri diminta untuk
mematuhi keputusan para imamNya... .” Ligouri, “Dignity and Duties of the Priest”,
hal. 27,28

Gereja Katholik Roma mengubah hukum Allah, Sepuluh Perintah Allah. Ia berani
membuang perintah yang kedua, karena perintah ini bertentangan dengan praktik
dan ritualnya. Dan lebih parah lagi, ia mengubah hari ibadat dari Sabtu ke Minggu.

Kristus lebih jauh menekankan kekekalan Sepuluh Perintah Allah ketika Dia
berkata :
“Lebih mudah langit dan bumi lenyap daripada satu titik dari hukum Taurat batal,”
Lukas 16:17.

“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat
atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum
lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari
hukum Taurat , sebelum semuanya terjadi.” Matius 5:17-18.

Menurut Gereja Katholik Roma ‘Minggu' merupakan tanda otoritas yang berbeda
dan membedakan.

“Kami merayakan hari Minggu dan bukan hari Sabtu, karena Gereja Katholik telah
memindahkan kesucian dari Sabtu ke Minggu dalam Konsili di Laodica pada tahun
364.” The Converts Catechism of Catholic Doctrine, dari P. Geiermann, karya Paus
Pius X, pada tanggal 1-25-1910.

“Minggu adalah tanda otoritas. Gereja berada di atas Alkitab, dan penggantian
ibadat Sabat ini merupakan bukti kenyataan itu.” The Catholic Record, London,
Ontario, 1 September 1923.

“ Ibadat pada hari Minggu oleh umat Protestan merupakan bentuk penghormatan
kepada otoritas Gereja (Katholik) , dan bukan kepada diri mereka sendiri.” Plain Talk
About the Protestantism of Today, oleh Monsignor Segur, hal. 213.

==============================================
Dari banyaknya bukti, kita bisa dengan pasti menarik kesimpulan bahwa BINATANG
dalam Wahyu 13 dan 14 adalah GEREJA KATHOLIK ROMA, dan sebagai tandanya
(tanda binatang) adalah ibadat hari Minggu.
==============================================
Gelar PAUS = 666 = Simbol Anti Kristus

Salib TERBALIK = Simbol Anti Kristus

Salib MELENGKUNG = Simbol Anti Kristus


Kita cuma bisa demo saja

Anda mungkin juga menyukai