Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nindi Hanna Rismaya Rajagakguk

NIM : 2021.003.1603
Mata Kuliah : Liturgika
Dosen Pengampu : Bvr. Tiarma, M.Th

IBADAT ISRAEL KUNO


Agama Israel terdapat tiga bentuk yaitu agama para bapa leluhur, agama suku-suku
Ibrani Kuno yang menetap di Kanaan dan yang menganut agama yang merupakan campuran
antara agama para bapa leluhur dan agama kaum Kanani, serta agama kaum Israel yang
mengalami Keluaran dari Mesir dan pengembaraan di padang belantara. Sukar sekali untuk
menentukan factor-faktor yang menyebabkan ketiga bentuk agama yang semula berbeda-
beda ini melebur menjadi satu agama Israel yang resmi, hal ini disebabkan agama Israel
selalu merupakan suatu proses perkembangan yang mengalami perubahan terus-menerus. 1
Israel dikenal memiliki Bapa leluhur yaitu Yakub, Abraham, dan Ishak, mereka
merupakan nenek moyang dari suku-suku bangsa Israel. Ada suatu proses sinkretisme yang
berlangsung yaitu dengan mengidentikkan ilah-ilah (allah-allah) dengan Yahweh. Ada
penyebutan ilah kuno semit yang bernama El. El yang disembah oleh para Bapa leluhur itu
memiliki berbagai nama yaitu, El-Syadai, El-Betel, El-Elyon, El-Olam, dan El-Roi.
Para Bapa leluhur mempersembahkan kurban membangun sebuah mezbah
mendirikian dan mengurapi tiang batu. Hal ini bukan berarti bahwa para Bapa leluhur
menyembah patung, tetapi melalui ini orang Israel yang masuk ke tanah Kanaan
membiasakan diri beribadat di dalam kuil-kuil untuk membiasakan mereka untuk beribadah
di kuil yang didirikan oleh Bapa leluhur. Adapun kurban yang dipersembahkan pada saat itu
adalah dengan mengorbankan anak, terkhususnya anak sulung yang dianggap sangat lazim di
Israel. Seperti kisah Abraham, yang ingin mempersembahkan anaknya Ishak, begitu juga
dengan nazar dari Yefta yang mengakibatkan anak perempuannya harus dikorbankan menjadi
kurban bagi Allah. Adapun tempat dari penyembahan dari kurban yang dipersembahkan itu
berada di tanah Moria (Kej. 22:2), maka tanah itu diidentikkan oleh Yahudi sebagai tanah
Bait suci. Satu unsur yang lebih penting dari kurban dalam ibadat para Bapa leluhur itu
adalah bahwa ibadat mereka digambarkan sebagai pertemuan pribadi antara mereka dengan
Allah sehingga yang menjadi ciri-ciri ibadat para Bapa leluhur yaitu mengenai unsur
pertemuan bukan tempat-tempat mereka beribadah yang dianggap keramat.2
Ada macam-macam tempat suci yang sering dipakai oleh orang Israel untuk
beribadah kepada Tuhan, selain itu juka untuk menyimpan Tabut perjanjian :
 Silo, yaitu kuil pusat di sana, yang melindungi Tabut, hancur dan hilang dalam
pertempuran Israel melawan kaum Filistin, dan Tabut itu jatuh ke tangan orang
Filistin dan kemudian ditempatkan di Kiryat-Yearim.
 Gilgal, yaitu kuil suku Benyamin kuno, dan berfungsi sebagai pusat keagamaan pada
zaman Saul dan masih dipakai pada zaman Daud.
 Nob, terdapat kuil yang imamnya adalah Ahimeles yaitu tempat Daud diberi roti
sajian yang sudah dipersembahkan kehadapan Yahweh, Nob merupakan kuil yang
dekat atau bahkan identik dengan Gibeon.

1
Vriezen.C.Th, Agama Israel Kuno (Jakarta: BPK Gunung Mulia,2003), 18-25.
2
Rowley H.H, IBADAT ISRAEL KUNO (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015), 3-25.
 Bukit Zaitun. Ada tempat ibadah diatas Bukit Zaitun, dan tidak dapat di pastikan
apakah tempat suci itu berasal dari zaman pra Israel atau zaman Israel.
 Yerusalem
Pengaruh tradisi Kuno Yahwis
tempat-tempat suci yang dipakai para patriarkh memang tetap diakui dan dipakai
pada zaman kemudian, namun kuil-kuil yang terpenting bagi Israel ialah tempat
tempat suci yang dipergunakan untuk mempertahankan tradisi gurun itu (sudah
pasti para penyembah Yahweh di Yerusalem pada zaman Daud, termasuk
penyusun karangan yang diuraikan ini, berpendapat demikian). Fakta ini penting
dalam menilai pandangan keagamaan yang berlaku di Yerusalem.
Tradisi Tabut
Pimpinan agama di Yerusalem selama periode Daud-Salomo berkaitan dengan
tradisi tabut (Abyatar, Daud, dan pengarang sumber Yahwis). Faktanya bahwa
tabut dipindahkan ke Yerusalem (2 Sam. 6) adalah penting sekali dalam agarna
Israel. Raja Israel yang paling termasyhur, yang keturunannya menduduki
takhta di Yerusalem selama 400 tahun, dialah yang membawa kuil Yahweh keluar
dari padang gurun masuk ke kota.

Minto

KESIMPULAN
Dari peristiwayang bersifat
kronologistersebut dapatditarik
beberapakesimpulan.
Dalam Perjanjian Lama,
peribadatan bangsa Israel
sangat erat kaitannyadengan
tempat,
cara,serta aturan-aturan
yangmengikatnya.Ketikabangs
aIsrael ditaklukkan olehbangsa
tunggal, keadaan Israel dari
segi ibadah sangat bergantung
pada pemerintahseorang yang
berkuasa,
jika pemimpin yanG ke sana
buka bangsa Israel beribadah
maka merekA dapat
menjalankan peribadatan serta
segala aturan Taurat dengan
baik.
Ibadah,
politik,budayamemiliki
keterkaitan
dalampelaksanaannya.Dalamb
eberapa
kejadian, imamsebagai
pemimpinibadah orang
Israelharus
bersinggungandengan urusan
politik, dan dalam kasus yang
lain iman orang Israel tergerus
oleh Helenisme. Namun
demikian kebebasan
dalammenjalankan peribadatan
tidakselalu menghasilkan
moralhidup
yang baik sesuai apa yang
diajarkan dalam Taurat.
peribadatan bangsa Israel
sangat erat kaitannyadengan
tempat,
cara,serta aturan-aturan
yangmengikatnya.Ketikabangs
aIsrael ditaklukkan olehbangsa
tunggal, keadaan Israel dari
segi ibadah sangat bergantung
pada pemerintahseorang yang
berkuasa,
jika pemimpin yanG ke sana
buka bangsa Israel beribadah
maka merekA dapat
menjalankan peribadat
cara,serta aturan-aturan
yangmengikatnya.Ketikabangs
aIsrael ditaklukkan olehbangsa
tunggal, keadaan Israel dari
segi ibadah sangat bergantung
pada pemerintahseorang yang
berkuasa,
jika pemimpin yanG ke sana
buka bangsa Israel beribadah
maka merekA dapat
menjalankan peribadatan serta
segala aturan Taurat dengan
baik

Anda mungkin juga menyukai