Anda di halaman 1dari 4

LEADERSHIP

Kasus Kepemimpinan

Toto Nursalmanto TI 1206

Tanggal 3 April 2011

Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagi cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kepemimpinan adalah suatu seni universal yang mampu mengubah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa. Kepemimpinan dalam suatu bidang mutlak sangat diperlukan, dari militer hingga bisnis, semuanya butuh kepemimpinan. Sedangkan pemimpin adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi.

Kasus : Hartoyo sebagai Manajer


Drs. Hartoyo telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi suatu perusahaan kurang lebih 6 bulan. Hartoyo bekerja pada perusahaan ssetelah dia pension dari tentara. Semangat kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam perusahaan. Beberapa dari karyawan menunjukkan sikap tidak puas dan agresif. Pada jam istirahat makan siang, Hartoyo bertanya pada Drs. Abdul Halim, Ak., manajer departemen keuangan, apakah dia mengetahui tentang semangat kerja yang rendah dalam departemen produksi. Abdul Halim menjawab bahwa dia telah mendengar secara informal melalui komunikasi, bahwa para karyawan Hartoyo merasa tidak senang dengan pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri olehnya. Dia (Hartoyo) menyatakan, Dalam tentara, saya membuat semua keputusan untuk bagian saya, dan semua bawahan mengharapkan saya untuk berbuat seperti itu. ANALISA KASUS BERDASARKAN 5W + 1H : Menurut analisa dari kasus tersebut, Hartoyo ingin menerapkan gaya kepemimpinan yang Paternalistik, yaitu dimana seorang pemimpin diandalkan dalam sebuah perusahaan atau organisasi dalam pengambilan keputusan dan cenderung karyawan sangat mengharapkan kepemimpinannya yang bisa diharapkan. Pemimpin seperti ini akan lebih dianggap sebagai pelindung dan seseorang yang memiliki sifat kebapak-an dalam memimpin. Pada saat pemimpin akan mengambil sebuah keputusan dia tiak akan melibatkan karyawannya, karena karyawannya sudah mempercayai dia atas kebijaksanaan yang dibuat oleh pemimpinnya. Akan tetapi gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Hartoyo malah disalah artikan oleh karyawannya. Karyawan tersebut malah menilai gaya kepemimpinannya adalah Otokratis. Dimana dimata karyawannya Haryoto terlihat egois dan tidak baik sebagai seorang pemimpin.

Apa itu gaya kepemimpinan OTOKRATIS? Kepemimpinan OTOKRATIS merupakan gaya kepemimpinan, dimana : 1. Semua penentuan kebijaksanaan dilakukan oleh pemimpin. 2. Teknik-teknik dan langkah-langkah kegiatan didikte oleh atasan setiap waktu, sehingga langkah-langkah yang akan dating selalu tidak pasti untuk tingkat yang luas. 3. Pemimpin biasanya mendikte tugas kerja bagian dan kerja bersama setiap anggota. 4. Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap kerja setiap anggota ; mengambil jarak dari partisipasi kelompok aktif kecuali bila menunjukkan keahliannya. Gaya kepemimpinan ini tidak seperti gaya kepemimpinan demokratis yang akan mempunyai dampak pada peningkatan hubungan manajer dan bawahan, menaikkan moral dan kepuasan kerja, serta menurunkan ketergantungan terhadap pemimpin. Gaya kepemimpinan Otokratis. ini justru memiliki kelebihan dapat menghindari kesulitan dalam pengambilan keputusan yang dapat memuaskan semua pihak karena yang mengambil keputusan adalah pemimpin. Selain memiliki kelebihan, gaya kepemimpinan ini juga memiliki kekurangan yaitu akan lebih banyak menghadapi masalah pemberian perintah kepada bawahan. Dalam kasus tersebut, konsekuensi yang akan dihadapi Hartoyo apabila tidak merubah gaya kepemimpinannya yaitu : Akan lebih banyak menghadapi masalah dengan bawahan dalam hal pemberian perintah, karena perintah yang diberikan oleh Hartoyo terkesan tidak menyenangkan dan sangat mementingkan pekerjaan yang dihadapinya saja dan tidak memikirkan kepentingan bawahannya dan membuat bawahan seolah dieksploitasi dalam pelaksanaan tugasnya. How/bagaimana solusi/Saran untuk merubah keadaan perusahaan tersebut yaitu dengan melakukan pembicaraan semua karyawan/bawahan kepda atasan mereka yaitu Hartoyo terhadap apa yang mereka rasakan dan ingin kemukakan atas kepemimpinan beliau dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada pemimpin mereka demi kebaikan dan kemajuan perusahaan yang menjadi tempat dimana mereka bekerja sekarang.

Jika orang menghormati seseorang sebagai individu, mereka akan mengaguminya. Jika mereka menghormatina sebagai sahabat, mereka akan mengasihinya. Jika menghormatinya sebagai pemimpin, mereka akan mengikutinya. (John C. Maxwell).

Bagaimana cara mempengaruhi seseorang atau teman agar menjadi pengikut kita.
Kepemimpinan adalah pengaruh. Syarat utama untuk memimpin adanya pengaruh. Tanpa adanya pengaruh, maka mustail anda akan memimpin. Kunci untuk memiliki pengaruh adalah kemampuan anda menggiring orang lain mengikuti kemauan anda. Jika sudah mampu memengaruhi orang lain, maka akan lebih mudah mewujudkan apa yang anda canangkan. Menggiring Tanpa Paksaan. Pengaruh dalam kepemimpinan adalah hal vital, namun hal lain yang cukup vital adalah menggiring tanpa paksaan. Maksudnya, kita dapat memimpin orang lain dengan elegan, yaitu membuat orang lain mengikuti kemauan anda dengan sukarela tanpa terbebani oleh perasaan takut atau terpaksa. Mampu Memotivasi Diri Sendiri dan Orang Lain. Kita harus memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan ang diinginkan. Tanpa motivasi yang kuat, maka kita akan mudah jatuh dan putus asa. Jika tindakan anda mengilhami orang lain untuk bermimpi lebih, belajar lebih, dan menjadi lebih baik maka anda adalah seorang pemimpin. Mampu Membuat Ketergantungan. Jika memiliki kemampuan membuat orang lain ketergantungan dengan kita, maka kita memiliki ciri sebagai pemimpin. Dimana pun berada, seseorang pemimpin adalah orang yang memiliki kelebihan tertentu. Kelebihan itulah yang membuat orang lain tergantung kepada kita. Memiliki Daya Tarik Agar kita dapat mempengaruhi orang lain dan orang tersebut menjadi pengikut maka kita harus memiliki daya tarik. Daya tarik bias ditunjukkan dari perkataan, gesture, ataupun tindakan nyata. Daya tarik seseorang pemimpin dapat diibaratkan sebuah magnet yang mampu menyedot logam. Sentuh Hati dan Orang Megikuti Untuk memimpin diri sendiri gunakanlah rasio anda dan untuk memimpin orang lain gunakanlah hati anda. Ada banyak karakter orang, kadang orang jika diperlakukan kasar akan cenderung melawan. Ada kalanya untuk menaklukan seseorang dengan kelembutan. Kita harus memahami karakter setiap orang agar mudah diterima dan jangan sekali kali menyamaratakan bahwa orang harus sesuai keinginan anda.

Anda mungkin juga menyukai