Anda di halaman 1dari 68

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Dalam

rangka

usaha

untuk

menjamin

obyektifitas

dalam

pembinaan PNS berdasarkan system karier dan system prestasi kerja, maka dibuat dan dipelihara secara terus menerus Daftar Urut Kepangkatan (DUK) PNS.

Daftar urut kepangkatan dibuat setiap tahun, yaitu harus sudah selesai dibuat pada setiap akhir bulan Desember.

Daftar urut kepangkatan disusun secara berurutan berdasarkan:

1. Pangkat 2. Jabatan 3. Masa kerja 4. Latihan jabatan 5. Pendidikan 6. Usia

Dengan ketentuan:

1. Apabila PNS yang berpangkat lebih tinggi, dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam DUK. Apabila ada 2 orang atau lebih PNS yang berpangkat sama, umpamanya sama-sama berpangkat Pembina Tk.I golongan ruang IV/b, maka dari antara mereka yang lebih tua dalam pangkat tersebut dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam DUK 2. Apabila ada 2 orang lebih PNS yang berpangkat sama dan diangkat dalam pangkat itu dalam waktu sama pula, maka dari antara mereka yang memangku jabatan yang lebih tinggi dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam DUK. 3. Apabila tingkat jabatan sama juga, maka dari antara mereka yang lebih dahulu diangkat dalam jabatan yang sama tingkatnya itu, dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam DUK. 4. Apabila ada 2 orang atau lebih PNS yang berpangkat sama, dan memangku jabatan yang sama, maka dari antara mereka yang memiliki masa kerja sebagai PNS yang lebih banyak dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam DUK. 5. Masa kerja yang diperhitungkan dalam DUK adalah masa kerja yang dapat diperhitungkan untuk penetapan gaji. 6. Dan seterusnya

Daftar Urut Kepangkatan yang telah ditetapkan, diumumkan dengan cara sedemikian rupa sehingga PNS yang bersangkutan dapat dengan mudah membacanya.

Apabila ada PNS yang berkeberatan atas nomor urutnya dalam DUK, maka PNS yang bersangkutan berhak mengajukan keberatan secara tertulis kepada penjabat pembuat DUK yang bersangkutan melalui hierarkhi.

Keberatan sebagaimana dimaksud harus sudah diajukan dalam jangka waktu 30 hari terhitung mulai diumumkan DUK, keberatan yang diajukan melebihi jangka waktu 30 hari tidak dipertimbangkan.

Penggunaan DUK:

1. Salah satu bahan obyektif dalam melaksanakan pembinaan karier PNS 2. Dengan adanya DUK, maka pembinaan karier PNS dapat dilakukan dengan lebih obyektif. Pembinaan karier yang dimaksud, antara lain meliputi kepangkatan, penempatan dalam jabatan, pengiriman untuk mengikuti latihan jabatan, dan lain-lain. 3. Apabila ada lowongan, maka PNS yang menduduki DUK yang lebih tinggi, wajib dipertimbangkan lebih dahulu. Tetapi apabila tidak

mungkin

diangkat

untuk

mengisi

lowongan

itu

karena

tidak

memenuhisyarat-syarat lainnya, seperti syarat-syarat kecakapan, kepemimpinan, pengalaman, dan lain-lain haruslah diberitahukan kepadanya, sehingga ia dapat berusaha untuk mengisi kekurangan itu untuk masa mendatang.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka diperlukan sebuah kajian untuk meniliti system yang ada yang kemudian dikembangkan

menjadi sistem informasi yang terangkum dalam Sistem Informasi Daftar Urut Kepangkatan Pegawai Pada Sanggar Kegiatan Belajar Kab.Sigi dengan program aplikasi database proses pengolahan DUK dapat menjadi mudah dan cepat serta dapat menghasilkan informasi yang berkualitas.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan hasil pengamatan dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka kelompok merumuskan pokok

permasalahan sebagai berikut: Bagaimana Sistem Informasi Daftar Urut Kepangkatan Pada Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Sigi ? .

1.3 Batasan Masalah Mengingat luas dan beragamnya lingkup permasalahan pada Sistem Informasi Daftar Urut Kepangkatan ini, maka pembuatan aplikasi komputer data Daftar Urut Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil yang ada pada Sanggar kegiatan Belajar ini hanya sebatas penginputan data Pegawai Negeri Sipilnya saja. 1.4 Tujuan Penelitian dan manfaat penelitian 1.4.1 Tujuan penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk membangun Sistem Informasi DAftar Urut Kepangkatan pada Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kab. Sigi Biromaru 1.4.2 Manfaat penelitian Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini ditinjau dari segi keilmuan dan dari segi terapan: 1. Segi Keilmuan : diharapkan dapat menjadi bahan kajian dari aspek teknis perancanagan sistem sebagai aplikasi dari ilmu pemrograman komputer serta sebagai bahan referensi bagi peneliti berikutnya dibidang yang sama.

2.

Segi Terapan : a. Diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

bagi objek penelitian dalam hal penggunaan teknologi informasi yang berbasis komputerisasi. b. Diharapkan dapat dipakai sebagai kerangka

acuan dalam proses pengambilan keputusan untuk peningkatan efisiensi dan efektifitas kerja.

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Sistem Sistem berasal dari bahasa Yunani (Sustema), bahasa Latin (Systema) dan bahasa Inggris (System), yang mempunyai satu pengertian yaitu himpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan. Dalam Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia (2007) bahwa : sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri ddari komponen yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. Menurut The Liang Gie (1976:42) dalam Moekijat (1991:3) menyatakan bahwa :

sistem diartikan sebagai suatu kebetulan dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan menurut suatu pengaturan yang tertib guna mencapai mencapai maksud maksud tertentu. Pengertian dasar suatu sistem (Alam Santosa, 2007), yaitu : Sistem diartikan sebagai kumpulan komponen yang saling terkait satu sama lain dan dirancang secara kolektif untuk menncapai tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai ciri ciri atau karakteristik sebagai berikut (Misma, 2007; Alan Santosa, 2007) : 1. Komponen: Bahwa sebuah sistem akan terdiri dari komponenkomponen atau elemen yang saling berkaitan satu dengan yang lain dan bekeja sama untuk mencapai suatu tujuan sistem. Komponen sistem merupakan sub sistem dari suatu sistem, dimana syarat dari suatu sistem terdiri dari subsistem itu sendiri (komponen) 2. Batas (boundary) suatu sistem terterntu tentunya mempunyai suatu batas, misalnya sebuah sistem informasi akademik yang hanya tebatas pada suatu sistem saja yaitu KRS.

3.

Lingkungan luar (environment) : Lingkungan luar dimana sistem itu berada, bisa jadi lingkungan tersebut akan memperkuat suatu sistem atau sebaliknya sifatnya mengancam bagi kelangsungan sistem.

4.

Penghubung; yang menghubungkan antara tiap komponen atau subsistem dalam suatu sistem.

5.

Input/masukan; merupakan bahan yang menjadi masukan bagi sistem yang nantinya akan diolah atau diproses dalam sistem.

6.

Proses:

ciri

atau

komponen

ini

berfungsi

mengolah

atau

memproses masukan atau input dari sistem. 7. Output/keluaran; tiap sistem selalu akan menghasilkan keluaran yang diproses dari input yang masuk ke sistem, suatu contoh sistem informasi akademik menghasilkan keluaran kartu hasil

study (KHS). 8. Tujuan/Goal: sebagaimana yang sudah dijabarkan dari pengertian tentang sistem mempunyai suatu tujuan/goal tertentu yang ingin dicapai. 2.2 Pengertian Informasi Informasi adalah suatu data yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu

10

sedangkan kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betulbetul ada dan terjadi. Menurut Gordon B. Davis dalam Moekijat ( 1986:6) bahwa : Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan dating. Informasi dapat juga didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian (event) yang nyata yang digunakan untuk mengambil keputusan. Menurut Faried Irmansyah (2003) : informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Adapun menurut Jogiyanto (2005:8), pengertian informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya.

11

2.3 Pengertian Sistem informasi Sistem informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Adapun pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikkut : Menurut Edhy Sutanta (2003 : 10) mengemukakan bahwa : Informasi adalah hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat

dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Dari definisi yang dikemukakan tersebut dapat dilihat bahwa hasil suatu pengolahan data dapat digunakan dalam pengambilan keputusan manajemen. Menurut Kadir (2003:11) mengemukakan bahwa : Sistem Informasi adalah suatu buatan manusia yang secara umum terrdiri atas sekumpulan komponen berbasis Database dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengolah data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. Menurut Nugroho (2002:77) mengemukakan bahwa : Pembuatann sistem informasi dapat berarti menyusun sistem

12

informasi yang benar-benar baru dimana penyusunan sistem informasi untuk memanfaatkan komputer sebagai alat bantu yang efisiensi dan efektif serta tidak mengenal arti kata bosan, untuk meleksanakan instruksi-instruksi pengguna. 2.4 Daftar Urut Kepangkatan Menurut Peraturan Pemerintah RI No.15 Tahun 1979 Bab I tentang Ketentuan Umum pasal 1, berbunyi Daftar Urut Kepangkatan adalah suatu daftar yang memuat nama Pegawai Negeri Sipil dari suatu satuan organisasi Negara yang disusun menurut tingkatan kepangkatan. Menurut Surat Edaran BAKN No. : 03/SE/1980 telah diatur dalam menentukan nomor urut yang tepat dalam satu daftar Urut Kepangkatan diadakan ukuran secara berturut-turut sebagai berikut: 1. Pangkat Pangkat yang lebih tinggi, dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi,apabila ada pangkat yang sama,maka yang menempati urutan yang lebih tinggi adalah mereka yang lebih tua dalam pangkat tersebut. 2. Jabatan Pegawai negeri yang memiliki jabatan yang lebih tinggi

dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi,apabila ada yang

13

sama maka yang memangku jabatan lebih dulu dicantumkan pada nomor urut yang lebih tinggi. 2.5 Pengertian Pegawai Pegawai adalah orang sebagainya. yang Pegawai bekerja yang pada dimaksud

pemerintah,perusahaan,dan

dalam tulisan ini adalah Pegawai Negeri. Pegawai Negeri menurut Undang-Undang No.43 Tahun 1999 mempunyai pengertian yaitu mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam perundang-undang yang berlaku,diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan negeri atau diserahi tugas Negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Pegawai Negeri terdiri dari 3 yaitu Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI, dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-undang No.43 Tahun 1999, Pegawai negeri Sipil tersebut terdiri dari Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Negeri Sipil Daerah. 2.6 Sanggar Kegiatan Belajar Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) merupakan unit pelaksana teknis Direktorat Tenaga Teknis Ditjen Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Depdiknas, berkedudukan sebagai lembaga percontohan di

kabupaten/kota. Implikasi dari kebijakan tersebut, maka pada era 1990

14

SKB diwajibkan untuk menyelenggarakan berbagai satuan pendidikan nonformal, seperti Kelompok Belajar Paket A, Paket B dan Paket C, kursus dan pendidikan anak usia dini. Pada saat itu terjadi pergeseran dari SKB sebagai penyelenggara diklat bagi tenaga teknis (pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan nonformal) menjadi penyelenggara satuan pendidikan nonformal. Walaupun SKB sebagai penyelenggara diklat bagi tenaga teknis tetap dilakukan, namun SKB diwajibkan untuk menyelenggarakan satuan pendidikan nonformal. Pada era 1990-an akhir banyak terelihat bahwa rekrutmen Pamong Belajar di SKB (juga di BPKB) tidak hanya dari sarjana Pendidikan Luar Sekolah, namun dari berbagai latar belakang bidang studi untuk diangkat sebagai Pamong Belajar yang juga dapat merampung menjadi Tutor mata pelajaran pada Kejar Paket yang diselenggarakan SKB. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan program kursus/life skills pada saat itu direkrut pula sarjana pertanian dan sarjana komputer sebagai Pamong Belajar. Kebijakan rekrutmen CPNS untuk formasi Pamong Belajar saat itu dimaksudkan untuk menunjang keberadaan SKB sebagai lembaga percontohan. SKB itu adalah lembaga pemerintah yang menyelenggarakan layanan pendidikan nonformal bagi masyarakat. analogikanya, pada jalur pendidikan formal ada SD Negeri, SMP Negeri, SMA/SMK Negeri

15

sementara itu ada SD swasta, SMP swasta, dan SMA/SMK swasta, sedangkan pada jalur pendidikan nonformal SKB itu diibaratkan sebagai PKBM negeri. Dapat diyakini dengan skema ini akan sulit bagi eksekutif dan DPRD untuk menghapus keberadaan SKB, karena kita bisa menunjukkan alasan bahwa pemerintah berkewajiban untuk

menyelenggarakan layanan pendidikan nonformal sebagaimana jalur pendidikan formal. Dapat dilihat dalam era otonomi sekarang ini, jika SKB masih mengedepankan sebagai lembaga percontohan dapat diyakinkan semakin lama keberadaan SKB di kabupaten/kota akan hilang karena memang logikanya tidak nyambung lagi sebagai lembaga percontohan. Untuk itu perlu upaya mereposisi SKB di tengah arus otonomi daerah saat ini. SKB sebagai lembaga percontohan akan menjadi parameter yang mudah untuk menghapus keberadaan SKB di sebuah

kabupaten/kota, ketika SKB tidak mampu menunjukkan bukti-bukti bahwa ia mampu dicontoh oleh masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan nonformal. Maka pada posisi ini status SKB akan disamakan dengan status SD, SMP, SMA/SMK Negeri di suatu kabupaten/kota. Dari sisi penyerapan alokasi anggaran dengan skema ini juga akan lebih memudahkan bagi SKB untuk bergerak, karena di dalamnya akan

16

mengakomodasi layanan pendidikan kesetaraan (Paket A, Paket B dan Paket C), pendidikan keaksaraan fungsional, pendidikan anak usia dini, dan pendidikan keterampilan/kursus. Berdasarkan pemikiran di atas, maka tidak tertutup kemungkinan di sebuah kabupaten/kota dapat didirikan lebih dari satu SKB. Di era otonomi ini beberapa kabupaten/kota telah mendirikan beberapa SKB, yang saya pikir berangkat dari pemikiran di atas serta dalam rangka memperluas cakupan layanan pendidikan nonformal bukan sebagai lembaga percontohan. 2.7 Microsoft Visualfoxpro 9.0 Visual Foxpro 6.0 datang bersama dengan produk microsoft yang lain dalam Microsoft Visual Studio 6.0. seperti visual Basic, Visual C++, Visual Interdev, Visual J++, Visual SourceSafe Dan MSDN Library. Sampai saat ini telah hadir berbagai versi foxpro yaitu visual foxpro versi 7.0, 8.0 dan 9.0. Foxpro adalah sistem manajemen database yang akan membantu anda untuk mengumpulkan, mengambil dan menampilkan data. Fasilitas dari visual foxpro yang didesain seperti layar bertab.

Project Manager juga menyediakan kemudahan untuk mengakses semua file yang akan digunakan untuk aplikasi. Pembuatan program

17

aplikasi dalam visual foxpro akan lebih baik jika dibuat dalam sebuah project untuk memudahkan pekerjaan maupun pengaksesan file. Adapun fitur yang tersedia dalam membangun aplikasi database dengan visual foxpro (wahana komputer : 2005) sebagai berikut : 1. Project, merupakan file yang berisi file-file lain yang terdapat pada aplikasi baik file, data, dokumen dan objek. Ekstensi file project adalah .pjx 2. Database, merupakan file yang berisi informasi file-file penyusun database yang berupa tabel, indeks, atau view. Ekstensi file ini adalah .dbc 3. Table, merupakan file yang tersusun dari beberapa record. Ekstensi file tabel adalah .dbf 4. Query merupakan file yang berisi pendefinisian sebuah informasi dari suatu database yang terbentuk menggunakan kriteria tertentu. Ekstensi file query adalah .qpx 5. Connection merupakan nama yang dipakai untuk memberikan nama hubungan dengan database jarak jauh. 6. View, merupakan pendefinisian tabel sementara yang mengekstrak record tertentu sesuai dengan kriteria dan terbentuk dari satu atau

18

lebih tabel atau menggunakan view yang telah ada. View ini dapat di-update 7. Remote view, merupakan view yang mengambil data dari komputer lain dalam jarak jauh 8. Form, sarana untuk berinteraksi dengan user dengan lingkungan data dan umumnya digunakan untuk entry data atau edit data. Ekstensi file ini adalah .scx 9. Report, merupakan bentuk penyajian informasi yang dicetak diatas kertas. Ektensi dari file ini adalah .frx 10. Label, salah satu bentuk penyajian informasi dalam skala kecil atau singkat. Ektensi file ini adalah .lbx 11. Program, merupakan file yang berisi satu atau lebih perintah pemrograman yang tersusun secara terstruktur untuk menjalankan proses tertentu. Ekstensi file program adalah .prg 12. Class, merupakan definisi property, methode an event dari sebuah object yang disimpan pada Class Library. Ekstensi File ini adalah .vcx

19

13. Text File, merupakan file yang berisi teks yang biasanya dipakai sebagai tempat mendeklarasikan viabel atau konstanta yang disertakan dalam object. Ektensi file ini adalah .txt 14. Menu, merupakan daftar perintah yang terdapat pada baris paling atas. Menu ini terdiri dari menu utama dan sub menu. Ektensi file ini adalah .mnx

20

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian penelitian rekayasa yang digunakan lunak. oleh peneliti merupakan lunak yaitu

perangkat

Perangkat

mengusulkan sebuah system baru berupa aplikasi berbasis Database yang dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Foxpro 9.0 3.1.2 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan survey terhadap objek penelitian, kemudian mengumpulkan data-data dari berbagai sumber yang mendukung. Penelitan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati (Bogdan dan Taylor dalam Moeleong, 1990: 3).

21

3.2

Sumber Data 3.2.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian melalui observasi dan wawancara. Adapun data yang diperoleh dari observasi antara lain, letak Kantor Sanggar Kegiatan Belajar, keadaan tempat. Sedangkan data yang diperoleh dari wawancara antara lain sejarah berdirinya Kantor Sanggar Kegiatan Belajar, proses pengimputan data dan proses laporan. 3.2.2 Data Sekunder Data skunder adalah data pendukung yang diperoleh dari bahanbahan tulisan, dokumen ataupun literatur yang mempunyai hubungan dengan penelitian yang dilakukan.

3.3

Tempat Dan Waktu Penelitian 3.3.1 Tempat Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada Kantor Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kab.Sigi terletak di jalan Bumi jaya 1 No.8 mpanau biromaru.

22

3.3. 2 Waktu Penelitian Adapun waktu penelitian dimulai pada tanggal 5 bulan Desember 2011 sampai tanggal 27 desember 2011. 3.4 Populasi Dan Sample Sudarwan (1997 :87 memberikan pengertian populasi adalah universum,dimana universum itu dapat berupa orang,benda atau wilayah yang ingin diketahui oleh peneliti. Sugiono (2005:55) mengatakan bahwa adalah populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peniliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Nasir ( Ridwan,2004:54) mengatakan bahwa populasi adalah berkenaan dengan data,bukan orang atau bendanya. Dari beberapa teori di atas dapat di simpulkan bahwa populasi dapat berupa data,orang,benda,wilayah yang memenuhi kriteria untuk diteliti. Tujuam diadakan populasi adalah agar dapat menentukan besarnya anggota sampel yang di ambil dari anggota populasi. Populasi dalam penilitian ini adalah seluruh pegawai yang ada pada Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) kab. Sigi Biromaru berjumlah 13 orang yang terdiri dari Kepala Sanggar, Kasubag, dan Koordinator Pamong. Pengertian sampel menurut Sugianto (2005:56) memberikan

23

pengertian bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karalteristik yang mewakili oleh populasi tersebut. Ridwan (2004:56) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang

mewakilinya. Tehnik pengambilangan sampel

dilakukan secara

Purposive Sampling. Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel dengan cara menunjuk dengan sengaja orang yang dianggap mengetahui dan memahami apa yang akan diteliti (Suryabata Sumardi,2003:8). Untuk ukuran jumlah sampel,beberapa pendapat mengutarakan bahwa jumlah sampel harus mempertimbangkan beberapa hal. Menurut Singarimbun dan Effendy (1989) hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam penentuan jumlah sampel adalah: a. Derajat keseragaman b. Biaya dan waktu c. Tenaga yang tersedia

24

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mengambil sampel sejumblah: No 1. 2. 3. 4. Jabatan Kepala Sanggar Kasubag Koordinator Pamong Staf Jumlah Jumlah 1 orang 1 orang 1 orang 2 orang 5 orang

Tabel 3.1. Jumlah Sampel Penilitian

3.5 Teknik Pengumpulan Data Untuk memudahkan pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka digunakan beberapa cara yaitu:
1.

Pengamatan, (Observasi) yaitu teknik pengumpulan data

dengan mengamati secara langsung aktifitas pada objek penelitian. Dalam hal ini peneliti melakukan observasi pada Kantor Sanggar

25

Kegiatan Belajar (SKB) Kab.Sigi dengan tujuan untuk mengetahui proses pengimputan data dan proses laporan.
2.

Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan

komunikasi secara langsung dengan pihak yang terkait mengetahui secara pasti pokok permasalahan yang akan dibahas. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan KEPALA

SANGGAR,KASUBAG,KOORDINATOR PAMONG.
3.

Dokumentasi, yaitu teknik pemgumpulan data dengan cara

mengumpulkan dokumen yang ada di Kantor Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)


4.

Kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan data berkaitan dengan teori dan pendapat para ahli dengan cara membaca literature berupa buku-buku

ilmiah,majalah,bulletin dan sebagainya.

3.6 Teknik Analisa Dan Pengolahan Data 3.6.1 Analisa sistem yang ada Analisa ini bertujuan untuk mengetahui sistem yang sudah berjalan serta penanganan sistem yang sudah ada pada Sanggar Kegiatan Belajar Kab.Sigi. Analisis sistem yang ada diperlukan untuk menentukan permasalahan, kelemahan-kelemahan sistem serta

kebutuhan sistem.

26

Sanggar Kegiatan Belajar Kab.Sigi dalam lingkup kecil sebagai salah satu bagian dari dinas perkantoran yang membutuhkan sistem informasi agar dapat mengolah data-data yang ada dalam laporan pada dinas tersebut. Semua laporan yang dimasukan pada bagian pencatatan laporan hanya melalui buku besar yang telah disediakan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya keterlambatan pelaporan dan ketidak akuratan data akibat kelalaian penulisan laporan. Adapun bentuk sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:

Operator

Pimpinan

Pegawai

Daftar Urut Kepangkatan Pegawai (DUK)

(Excel)

File (DUK)

Gambar 3.1 Model Sistem yang sedang berjalan

27

3.6.2 Sistem yang di Usulkan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka Sistem Informasi Sanggar Kegiatan Belajar yang ada masih dilakukan secara manual sehingga masih mengalami keterlambatan dalam penyajian informasi. Oleh karena itu, peneliti ingin merancang sebuah program aplikasi Sistem Informasi Daftar Urut Kepangkatan untuk memudahkan dalam mengolah data dan pembuatan laporan. Adapun model sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

operator

Pimpinan

Pegawai

Sifo Daftar Urut Kepangkatan Pegawai (DUK)

Database (DUK)

Gambar 3.2 Analisa Sistem Yang Diusulkan

28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Berdasarkan Keputusan Bupati SIGI No.11 Tahun 2011 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas-Dinas Daerah dan Lembaga teknis Daerah kab.SIGI dan Keputusan MENDIKBUD No.23/0/1997 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sanggar Kegiatan Belajar. Sanggar Kegiatan belajar adalah Unit Pelaksana Teknis Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal di Kabupaten Yang dipimpin oleh seorang Kepala Sanggar yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Visi & Misi Cita cita Pembangunan daerah Kabupaten Sigi sesuai

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) yaitu : Terwujudnya Kehidupan Masyarakat Sigi yang Sejahtera, Berbudaya, Beriman, Beradab, dan Damai serta Menghormati Keberagaman Budaya dan Menghargai Hak-hak Masyarakat Adat atas Sumber Daya Alam,

29

maka ditetapkan visi pembangunan Kabupaten Sigi untuk tahun 2025, yaitu : Kabupaten Sigi sebagai Wilayah Pertanian dan Pariwisata yang Maju, Inovatif, dan Lestari . Berdasarkan cita-cita dan visi pembangunan Kabupaten Sigi tersebut diatas dan dipadu dengan Visi Kementerian Pendidikan Nasional, dan dengan Visi Kementerian Pemuda dan Olah Raga dan serta Visi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata maka Visi Sanggar Kegiatan Belajar yaitu Terselenggaranya Layanan Prima pada Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) untuk membentuk insan cerdas, berbudaya, beriman, beradab, dan berakhlak mulia, dilandasi iman dan takwa . Sedangkan untuk Misi Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)

Kabupaten Sigi yaitu Misi Pendidikan Non Formal : a. Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan Non

Formal. Sebagai upaya menyediakan sarana-prasarana dan infrastruktur satuan pendidikan ( sekolah) non formal dan penunjang lainnya.

30

b. Meningkatkan Pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. c. Meningkatkan kualitas/mutu dan relevansi layanan

pendidikan non formal. Sebagai upaya mencapai kualitas pendidikan yang berstandar nasional dalam rangka meningkatkan mutu dan daya saing bangsa. d. Mewujudkan keseteraan dalam memperoleh layanan pendidikan. Tanpa membedakan layanan pendidikan antar wilayah,suku,agama,status social, negeri dan swasta,serta gender. 4.1.2 Tugas Pokok Dan Fungsi Sanggar pengkajian percontohan,dan Kegiatan Belajar mempunyai tugas melakukan

program,pengembangan pengendalian mutu

model,pembuatan pelakssanaan program

Pendidikan Anank Usia Dini,Non Formal dan Informal. Untuk menyelenggarkan tugas sebagai mana dimaksud pada ayat (1) Sanggar Kegiatan Belajar yang mempunyai fungsi : a. Pembangkitan dan penumbuhan kemauan belajar

masyarakat dalam rangka terciptanya masyarakat gemar membaca

31

b. Pemberian motivasi dan pembinaan masyarakat agar mau dan mampu menjadi pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan azaz saling membelajarkan. c. Pengkajian program Pendidikan Anak Usia Dini,Nonformal dan Informal. d. Pengembangan model Pendidikan Anak Usia Dini,Non formal,dan Informal. e. Pembuatan percontohan program Pendidikan Anak USia Dini,Nonformal,dan Informal f. Pengendalian mutu program Pendidikan Dini,Nonformal,dan Informal. g. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada program Pendidikan Anak Usia Dini,Nonformal,dan Informal. h. Pemberian layanan informasi kepada Pendidikan Anaku Usia Dini,Nonformaal dan informal. i. j. Penyusunan dan pengadaan sarana belajar muatan local. Penyediaan sarana dan fasilitas belajar. Anak Usia

k. Pengintegreasian dan penyelerasan kegiatan sektoral dalam bidang pendidikan Pendidikan Usia Dini,Nonformal dan Informal.

32

l.

Pelaksanaa pendidikan dan latihan bagi pendidik dan kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini,Nonformal dan Informal.

m. Pengelolaan dan tata usaha Sanggar.

4.1.3 Stuktur Organisasi Dalam setiap organisasi terdapat struktur organisasi,sturktur organisasi sangat penting artinya bagi suatu instansi,karena dengan adanya sturktur organisasi akan lebih mengarahkan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Dengan kata lain,adanya struktur organisasi akan memberikan informasi secara lengkap tentang bagian-bagian yang ada dalam suatu instansi. Berikut bagan struktur organisasi pada Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Sigi Biromaru :

33

STRUKTUR ORGANISASI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN SIGI


KEPALA SANGGAR SYAHRIR SAMUSI, S.Pd

KASUBAG MAHAYUDIN, S.Pd

Admns Umum & Kepegawaian UMI KALSUM SABIR

KEUANGAN HASBULLAH

KOORDINATOR PAMONG I NYOMAN MARDIKA, M.Pd

POKJA PAUD SUKARDI, S.Pd ANDI SULU, S.Sos

POKJA DIKMAS

JHON PASKA SANTIKA, S.Pd YULIANA, S.Pd

POKJA PKP Dra. ARTATI DAHLIA, S.Pd

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Pada Dinas Sosial Sulawesi Tengah

34

4.2

Perancangan Sistem 4.2.1 Konteks Diagram Konteks Diagram merupakan bagan proses yang mengandung satu proses. Proses ini mewakili proses dari seluruhan proses yang ada. Adapun gambar konteks diagram pada Sistem Informasi Daftar Urut Kepangkatan

a
Operator

Daftar Urut Kepangkatan

0 Sistem Informasi Daftar Urut Kepangkatan

Laporan Daftar Urut Kepangkatan

b
Pimpinan

Gambar 4.2 Diagram Konteks

4.2.2 DFD (Data Flow Diagram) Diagram arus data merupakan salah satu alat pengembangan sistem yang menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil, sehingga memudahkan pemakai atau user yang kurang

35

menguasai bidang komputer untuk mengerti dikerjaka. 4.2.2.1 Overview Diagram

sistem yang akan

Berdasarkan diagram konteks diatas, selanjutnya penulis menyusun Overview diagram atau sering disebut dengan diagram zero (nol) dengan tujuan untuk memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang dibuat, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data dan ekternal entity. Adapun model oveview diagram dimaksud adalah :
1. 0 P

a Operator

Data Pegawai

D 1

Pegawai

2.0 P D 2

Data Jabatan

Jabatan

3. 0 P

Data Pangkat

D 3

Pangkat

4. 0 P

b Pimpinan

Laporan

Gambar 4.3 Overview Diagram Sistem Informasi Daftar Urut Kepangkatan

36

4.2.2.2 Laporan Dari overview diagram di atas, penulis membuat diagram rinci yaitu diagram yang menguraikan semua proses yang ada dalam diagram overview atau diagram level di atasnya sebagai berikut :

D1

Pegawai

4.1 P Jabatan Laporan DUK b Pimpinan

D2

Laporan Daftar Urut Kepangkatan

D3

Pangkat

Gambar 4.4 Diagram Rinci Proses Pembuatan Laporan

4.2.3 Hipo Chart Hipochart merupakan sebuah tool yang dikembangkan oleh personel IBM yang mendokementasikan sistem pemrograman dengan tiga sasaran yaitu untuk menyediakan struktur yang digunakan untuk mengerti fungsi-fungsi sistem, untuk menyatakan fungsi yang akan diselesaikan oleh program dan untuk menyediakan diskripsi visual dari

37

input yang dipergunakan dan output yang akan dihasilkan oleh fungsifungsi untuk tiap level diagram.

SISTEM INFORMASI DAFTAR URUT KEPANGKATAN 0

File 1.0

Form 2.0

Laporan 3.0

Logout 1.1

Exit 1.2

Pegawai 2.1

Pangkat 2.2

Jabatan 2.3

DUK 3.1

Gambar 4.5 Hipochart 4.3 Desain Teknologi Teknologi yang digunakan terdiri dari 3 bagian utama, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan pengguna (brainware).

38

4.3.1 Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras (Hardware) yang digunakan terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat output, dan alat penyimpanan data.

4.3.2 Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak (Software) merupakan sekumpulan instruksi tertentu yang diberikan untuk mengendalikan perangkat keras komputer. Perangkat lunak yang digunakan terdiri dari Windows XP, Microsoft Visual Foxpro 9.0, My SQLFront, MySQL ODBC 3.51 Driver. 4.3.3 Pengguna (Brainware) Pengguna (Brainware) merupakan orang yang mengoperasikan komputer. Diantaranya adalah operator komputer, programmer, sistem analis, dan sebagainya. 4.4 Desain Database Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi secara optimal yang diperlukan pemakainya.

39

4.4.1 Normalisasi Proses Normalisasi, merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi table-table yang menunjukkan entity dan relasinya.

Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi,apakah ada kesulitan pada saat menambah / insert, menghapus / delete,mengubah / update, dan membaca / retrieve pada suatu Database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan menjadi beberapa table lagi, sehingga diperoleh Database yang optimal. Secara umum ada empat langkah dalam proses Normalisasi, masingmasing langkah membawa kita semakin dekat kestruktur yang diinginkan. a. Firts Normal Form (1NF) b. Second Normal Form (2NF) c. Third Normal Form (3NF) d. Optimal Third Normal Form Tahap I. Bentuk Tidak Normal (Un Normalized) Tahap pertama dari proses normalisasi adalah bentuk tidak normal artinya data dikumpulkan apa adanya dan data dapat saja

40

tidak lengkap atau terduplikasi, pada bentuk ini tidak ada keharusan untuuk mengikuti format tertentu. Dari hasil proses tahap pertama diperoleh identifikasi elemen data sebagai berikut :

Nip Nama Golongan Tmt_gol T_lahir Tgl_lahir Status Agama Jk Kd_jabatan Nama_jabatan Tmt_jabatan Kd_pangkat Nama_pangkat Kd_pangkat Pangkat Kd_jabatan Nama_jabatan

Gambar 4.6 Bentuk Tidak Normal Tahap II. Bentuk Normal Kesatu Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record dan nilai field berupa atomic value , dan tetllah ditentukan primary key (*).

41

Untuk menghasilkan fle dengan field yang atomic maka dilakukan penghilangan beberapa grup elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiiap baris pada atau tabel. Adapun hasil identifikasi elemen data dari proses tahap kesatu sebagai berikut :

Pegawai.dbf

Nip* Nama Golongan Tmt_gol T_lahir Tgl_lahir Status Agama Jk Kd_jabatan** Nama_jabatan Tmt_jabatan Kd_pangkat** Nama_pangkat

Jabatan.dbf

Kd_jabatan* Nama_jabatan

Pangkat.dbf

Kd_pangkat* Pangkat

Gambar 4.7 Bentuk Normal Kesatu Tahap III.Bentuk Normal Kedua Pada bentuk normal kedua memungkinkan relasi dengan primary key yang terdiri dari dua atau lebih atribut bentuk normal

42

kedua didasari pada konsep full funtional defedenci ( ketergantungan fungsional sepenuhnya ). Adapun model tabel relasi dari bentuk normal kedua adalah sebagai berikut :

Pegawai.dbf

Nip* Nama Golongan Tmt_gol T_lahir Tgl_lahir Status Agama Jk Kd_jabatan** Nama_jabatan Tmt_jabatan Kd_pangkat** Nama_pangkat

Jabatan.dbf

Kd_jabatan* Nama_jabatan

Pangkat.dbf

Kd_pangkat* Pangkat

Gambar 4.8 Bentuk Normal Kedua

4.4.2 Entity Relationship Entity Relation Diagram atau lebih dikenal dengan sebutan ERD atau diagram ER yang merupakan suatu model jaringan yang

43

menggunakan susunan data yang tersimpan dalam sistem secara abstrak. Diagram Entity digunakan untuk menggambarkan model relasional dari tabel yang digunakan dalam sistem informasi. Adapun model diagram Entity Relationship adalah sebagai berikut :

Kd-jabatan Nama_jabatan nip Nama

tgl_lahir golongan t_lahir

Tb_jabatan

dimiliki

Tb_pegawai Kd_pangkat status

Tb_pangkat
agama

nama_pangkat tmt_golongan jk

Kd-pangkat

Nama_pangkat kd_jabatan nama_jabatan tmt_jabatan

Gambar 4.9 Diagram Entity Relationshp

44

4.4.3

Struktur Data Fisik

Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya, karena terdiri dari kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Adapun struktur dari masingmasing file yang digunakan, dapat disajikan pada tabel berikut : Pegawai

Nama Tabel : Pegawai Kunci : nip

Media Penyimpanan : Harddisk Keterangan : Menyimpan data pegawai No Nama field Type field 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Nip Nama Golongan Tmt_got_lahir T_lahir Tgl_lahir Status Agama Jk Kd_jabatan Nama_jabatan Tmt_jabatan Kd_pangkat Nama_pangkat Character Character Character Date Character Date Character Character Character Character Character Date Character Character

Width 50 30 10 8 20 8 20 10 10 10 50 8 10 50

Ket Nomor Induk Pegawai Nama Golongan Tempat_lahir Tangal_lahir Status Agama Jenis Kelamin Kode_jabatan Nama_jabatan Kode_pangkat Nama_pangkat

Tabel 4.1 Struktur Tabel Pegawai

45

Jabatan

Nama Tabel : Jabatan Kunci : kd_jabatan

Media Penyimpanan : Harddisk Keterangan : Menyimpan data jabatan No Nama field Type field 1 2 Kd_jabatan Nama_jabatan Character Character

Width 10 25

Ket Kode_jabatan Nama_jabatan

Tabel 4.2 Struktur Tabel Jabatan

Pangkat

Nama Tabel : Pangkat Kunci : kd_pangkat

Media Penyimpanan : Harddisk Keterangan : Menyimpan data pangkat No Nama field Type field 1 2 Kd_pangkat pangkat Character Character

Width 10 25

Ket Kode_pangkat pangkat

Tabel 4.3 Struktur Tabel Pangkat

46

4.6

Rancangan Layar Rancangan layar dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai bentuk-bentuk tampilan layar yang akan dibuat. Model rancangan layar terbagi menjadi dua bagian yaitu model rancangan input dan model rancangan output. 4.6.1 Rancangan Input Input merupalkan bagian utama dari sebuah sistem yang akan ihasilkan. Menginput data yang benar akan menghasilkan informasi yang akurat. Adapun rancangan input Sistem Informasi Dana Bantuan Langsung Mayarakat adalah sebagai berikut :

SISTEM INFORMASI DAFTAR URUT KEPANGKATAN


INPUT DATA PEGAWAI

INPUT

EDIT

NIP NAMA TMT. LAHIR TGL. LAHIR JK AGAMA STATUS

GOLONGAN TMT. GOLONGAN KODE PANGKAT NAMA PANGKAT KODE JABATAN NAMA JABATAN TMT. JABATAN

HAPUS

SIMPAN

BATAL

KELUAR

Gambar 4.10 Perancangan Input Data Pegawai

47

SISTEM INFORMASI DAFTAR URUT KEPANGKATAN


INPUT PANGKAT

INPUT

EDIT

HAPUS

KODE PANGKAT

NAMA PANGKAT

SIMPAN

BATAL

KELUAR

Gambar 4.11 Perancangan Input Data Pangkat

SISTEM INFORMASI DAFTAR URUT KEPANGKATAN


INPUT JABATAN

INPUT

EDIT

HAPUS

KODE JABATAN

NAMA JABATAN

SIMPAN

BATAL

KELUAR

Gambar 4 12 Perancangan Input Jabatan

48

4.6.2 Rancangan Output Rancangan output adalah secara umum dimaksudkan untuk menentukan bentuk output yang akan dirancang lengkap dengan struktur data dan tampilan layarnya. Secara umum hasil output dari suatu system informasi dibagi menjadi dua macam yaitu output dimedia kertas lewat hard copy device berupa laporan-laporan maupun dokumenn-dokumen hasil cetakan dikertas , dan softcopy device adalah output berupa tampilan dalam bentuk preview. Bentuk output Sistem Infomasi DUK adaah laporan berbentuk tabel dengan model rancangan mmasinhh-masing sebagai berikut :

DAFTAR URUT KEPANGKATAN UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN SIGI

Gambar 4.13 Perancangan output

49

4.7

Algoritma Program Langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis disebut algoritma. Lebih lanjut dikatakan bahwa langkah-langkah didalam algoritma harus logis artinya hasil urutan langkah-langkah tersebut harus dapat ditentukan benar atau salah. Notasi atau alat yang digunakan untuk menyusun sebuah algoritma adalah yaitu FlowChart. Pada perancangan system informasi ini, penulis menggunakan notasi flowchart dalam menyusun algoritma dikarenakan algoritma merupakan notasi yang lebih umum dan banyak dikenal para pengguna computer adapun model algoritma dari setiap modul program yang dibuat adalah :

50

Mulai

Tidak Login

ya

Menu utama

Menu pilihan 1.file 2.form 3.laporan

If Pilih = 1

ya File

tidak

If Pilih = 2

ya

Form

tidak

If Pilih = 3

ya

Laporan

Gambar 4.14 Flowchart Mulai

51

File

1.Log out 2. exit

Ya If Pilih = 1 File

Tidak

Keluar

Gambar 4.15 Flowchart File

52

Form

Menu Pilihan: 1. Form Pegawai 2. Form Pangkat 3.Form Jabatan

If Pilih = 1

Ya

Form Input Identitas Pegawai

Entry Identitas Pegawai

Identitas_PNS

Tidak

Form Pangkat

Entry Pangkat

Pangkat

Tidak

Ya

Form Jabatan

Entry Jabatan

Jabatan

Gambar 4.16 Flowchart Form

53

Laporan

Menu pilihan Laporan DUK Cetak Laporan

If Pilih = 1

Ya

Preview Laporan DUK

Cetak Laporan DUK

Tidak

Batal

Gambar 4.17 Flowchart Laporan

54

4.8

Implementasi Dan Pembahasan Program Sistem Informasi Daftar urut Kepangkatan adalah sebuah aplikasi yang hanya dapat dijalankan pada lingkungan sistem operasi yang berbasis microsoft windows, oleh karena itu untuk menggunakan program ini terlebih dahulu masuk keprogram microsoft windows. Kemudian instal program menggunakan master program yang telah dipaket ke dalam file setup. Setelah program berhasil di instal dan kemudian dijalankan maka akan menampilkan tampilan menu utama sebagai berikut:

Gambar 4.18 Tampilan Login

55

Gambar 4.19 Tampilan Menu utama Menu utama adalah menu program yang menjadi pusat pengendalian jalannya menu-menu program yang ada. Menu tersebut mempunyai beberapa menu utama yaitu: 1. File LOGOUT Berfungsi sebagai untuk keluar dari program. EXIT ALT + F4 Berfungsi sebagai untuk menutup seluruh program.

56

2. Form Form Pegawai Berfungsi untuk memasukkan data pegawai. Form Jabatan Berfungsi untuk memasukkan data jabatan. Form Pangkat Berfungsi untuk memasukkan data pangkat. 3. Laporan Laporan DUK Berfungsi untuk menampilkan Daftar Urut Kepangkatan Pegawai. 4. Cetak Laporan Berfungsi untuk Mencetak laporan Daftar Urut Kepangkatan Pegawai.

57

Gambar 4.20 Tampilan Data Pegawai

58

Gambar 4.21 Tampilan Data Pangkat

59

Gambar 4.22 Tampilan Data Jabatan

60

Gambar 4.23 Tampilan Laporan

4.9 Proses Uji Coba Proses uji coba sistem dilakukan dengan tujuan untuk memastikan apakah sistem yang dibuat telah berjalan sesuai dengan yang sebenarnya sebelum diimplementasikan (system implementation). Tahapan uji coba sistem dilakukan dengan dua kegiatan yaitu: a. Pengetesan program dimaksudkan untuk meyakinkan program yang dibuat bebas dari kesalahan baik kesalahan bahasa (language errors) atau kesalahan penulisan,kesalahan logika (logical errors) dan kesalahan (run time errors).

61

Gambar 4.24 Proses Uji Coba

b. Pengetesan Sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakan antar komponen system yang akan diimplementasikan dengan tujuan untuk memastikan apakah elemen-elemen system telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

62

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari keseluruhan mengenai pembahasan laporan dan proses pembuatan program Sistem Informasi Daftar Urut Kepangkatan pada Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kab.Sigi dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem pengolahan data Daftar Urut Kepangkatan yang telah ada pada Sanggar kegiatan Belajar Keb.Sigi belumlah optimal,sehingga masih perlu adanya peningkatan. 2. Dengan adanya program Sistem Informasi DUK yang dibuat ini, dapat meminimalkan tingkat kesalahan yang timbul yang

disebabkan oleh Human error dalam pengolahan data karena semua Informasi telah diolah melalui suatu program Aplikasi Komputer. 3. Pengolahan data dengan menggunakan program Sistem Informasi DUK pada Sanggar Kegiatan Belajar Kab. Sigi yang dibangun dengan berbasis DBMS ( Database Management System) lebih efektif dan efisien dari sistem yang sebelumnya.

63

4.

Untuk interaksi antara user dengan Sistem dalam proses pengolahan data,sistem dilengkapi dengan Desain Graphic User Interface (GUI) berupa form sehingga proses pengolahan data yang dilakukan menjadi lebih baik dan terarah.

5.2 Saran Adapun saran yang penulis sampaikan setelah pembuatan program sebagai berikut: 1. Demi keamanan dan keselamatan data, sebaiknya pengguna sistem ini dibatasi pada orang-orang tertentu yang memilki hak pengoperasian. 2. Mengingat berbagai keterbatasan, terutama masalah waktu dan finansial maka hal ini berdampak pada munculnya kelemahan yang ditemui pada sistem ini. Saran untuk kesempurnaan sistem ini dimasa yang akan datang, adalah diharapkannya adanya studi lanjut dan penyempuranaan program.

64

DAFTAR PUSTAKA

Linda Marlinda,S.Kom,2004.Sistem Basis Data.Andi Yogyakarta Adi Nugroho,2004.Konsep Pengembangan Sistem Basis Data,Informatika Bandung. Gordon (1985):Menurut Gordon B.Davis Manajement Informations

System:Conseptual Foundations,Structures,and Development. Imam SyafiI Chusaeri,2008.Sistem Informasi Kepegawaian Pada Sub Bagian Tenaga Administrasi Umum keuangan Universitas Tadulako.Skripsi Peraturan Pemerintah RI No.15,Tahun 1979 tentang Daftar Urut

Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil. Keputusan MENDIKBUD NO.23/0/1997 Alam Santosa,2007.Konsep Informasi,http.//WWW.materiapsi.blogspot.com. Diakses 16 Januari 2012. http://ipabipusat.org/sanggar-kegiatan-belajar-sebagai-lembagapercontohan.php The Liang Gie(1976)http://definisi-pengertian.blogspot.com

65

BIODATA PENULIS
1. Data Pribadi Nama Lengkap Tempat Tanggal Lahir Agama Status Kawin Alamat : Agus Setianingsih : Palu , 17 Agustus 1989 : Islam : Belum : BTN LASUANI H2 No.3

2. Data Pribadi Nama Lengkap Tempat Tanggal Lahir Agama Status Kawin Alamat : Ahmad Rian : Tentena, 14 Februari 1990 : Islam : Belum : Jl.Kijang IX No.07

3. Data Pribadi Nama Lengkap Tempat Tanggal Lahir Agama Status Kawin Alamat : Febryani : Raha, 19 Februari 1990 : Islam : Belum : Jl.Zebra (ASPOL) Palu Selatan No.2

66

4. Data Pribadi Nama Lengkap Tempat Tanggal Lahir Agama Status Kawin Alamat : Muamar : Palu, 10 September 1989 : Islam : Belum : Jl.dr.Sutomo Lrg.Ketapang

5. Data Pribadi Nama Lengkap Tempat Tanggal Lahir Agama Status Kawin Alamat : Mayanti : Palu, 14 Juni 1979 : Islam : Sudah : Jl.Munif Rahman No.5 A

6. Data Pribadi Nama Lengkap Tempat Tanggal Lahir Agama Status Kawin Alamat : Yuyun Yunita : Palu, 14 November 1989 : Islam : Belum : Jl.Tendean No.1

67

7. Data Pribadi Nama Lengkap Tempat Tanggal Lahir Agama Status Kawin Alamat : Shynta Kambunawati : KM.Kambunawati, 5 April 1989 : Islam : Belum : Jl. Suprato Lrg.16 No.16G

8. Data Pribadi Nama Lengkap Tempat Tanggal Lahir Agama Status Kawin Alamat : Ikbal : Palu, 08 September 1990 : Islam : Belum : Mamboro

9. Data Pribadi Nama Lengkap Tempat Tanggal Lahir Agama Status Kawin Alamat : Hamdi Maya : Moutong, 26 September 1990 : Islam : Belum : Jl. Tombolotutu No.5

68

10. Data Pribadi Nama Lengkap Tempat Tanggal Lahir Agama Status Kawin Alamat : Irham : Poso, 12 Februari 1985 : Islam : Sudah : Desa Bobo kec.Palolo

11. Data Pribadi Nama Lengkap Tempat Tanggal Lahir Agama Status Kawin Alamat : Simardi : : : :

12. Data Pribadi Nama Lengkap Tempat Tanggal Lahir: Agama Status Kawin Alamat : Aidil Fitriansyah

Anda mungkin juga menyukai