Anda di halaman 1dari 6

O]4E4)EOC-_

g=E]+pOO]4E4)
EOC-_g=E]+p
OO]4E4)EOC-_
g=E]+pOO]4E4
)EOC-_g=E]+p
OO]4E4)EOC-_
g=E]+pOO]4E4
)EOC-_g=E]+p
OO]4E4)EOC-_
g=E]+pOO]4E4
)EOC-_g=E]+p
OO]4E4)EOC-_
g=E]+pOO]4E4



PRAKTIKUM BENTUK MOLEKUL

Disusun Oleh:
Amirush Shaffa Fauzia
Hasna Khalidah
Maisa Nur Azizah
Sandi Hidayat
Tria Hayati Lidinillah

XI IPA 4
SMA Negeri 1 Lembang


PRAKTIKUM BENTUK MOLEKUL
I. Tujuan: memvisulaisasikan bentuk molekul
II. Waktu: 3 september 2012
III. Landasan teori
Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion: tolakan pasangan elektron kelopak
valensi) adalah suatu model kimia yang digunakan untuk menjelaskan bentuk-
bentuk molekul kimiawi berdasarkan gaya tolakan elektrostatik antar pasangan
elektron.
[1]
Teori ini juga dinamakan teori Gillespie-Nyholm, dinamai atas dua orang
pengembang teori ini. Akronim "VSEPR" diucapkan sebagai "vesper" untuk kemudahan
pengucapan.
Premis utama teori VSEPR adalah bahwa pasangan elektron valensi disekitar atom akan
saling tolak menolak, sehingga susunan pasangan elektron tersebut akan mengadopsi
susunan yang meminimalisasi gaya tolak menolak. Minimalisasi gaya tolakan antar pasangan
elektron ini akan menentukan geometri molekul. Jumlah pasangan elektron di sekitar atom
disebut sebagaibilangan sterik.
Teori VSEPR biasanya akan dibandingkan dengan teori ikatan valensi yang
mengalamatkan bentuk molekul melalui orbital yang secara energetika dapat melakukan
ikatan. Teori ikatan valensi berkutat pada pembentukan ikatan sigma dan pi. Teori orbital
molekul adalah model lainnya yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana atom dan
elektron tersusun menjadi molekul dan ion poliatomik.

IV. Alat dan bahan
Lidi (batang sapu lidi)
Malam (lilin)

V. Cara kerja
No Cara Kerja Pengamatan
1 Linier
Siapkan 2 bentuk bulatan malam
berwarna merah dan 1 buah bulatan
malam berwarna hijau. Ketiga bulatan
malam tersebut di susun sejajar dan
disambungkan menggunakan 3 buah
batang lidi dengan bulatan malam
hijau berada di tengah.


2 Segitiga Datar
Siapkan 3 bentuk bulatan malam
berwarna merah dan 1 buah bulatan

malam berwarna hijau. Keempat
bulatan malam tersebut disambungkan
menggunakan 3 buah batang lidi
dengan bulatan malam hijau berada di
tengah sebagai pusat (malam merah
mengelilingi malam hijau).

3 Tetrahedral
Siapkan 5 buah bulatan malam, 4
berwarna oranye dan 1 berwarna biru.
Ambil 3 buah bulatan malam dan
bentuk menjadi kaki 3 menyerupai
tripod dengan malam berwarna biru
sebagai tumpuannya. Serta 1 buah
malam oranye di atas malam erwarna
biru dengan di sambungkan oleh lidi.


4 Bengkok atau V
Buatlah 2 buah bulatan berwarna
merah, 1 buah berwarna hijau, dan 1
buah berbentuk lonjong berwarna
biru. Ketiha bulatan tadi disambungkan
oleh lidi dan disusun menyerupai huruf
V dengan bulatan hijau sebagai
tumpuan. Lalu letakan malam lonjong
di atas malam hijau tanpa lidi.



5 Segitiga Piramida
Sama seperti bentuk molekul
Tetrahedral, hanya saja bagian atas
diganti dengan malam lonjong yang di
sambungkan tanpa lidi.


6 Bengkok atau V
Sama seperti membuat bentuk
molekul Segitiga Piramida, hanya saja
salahsatu kaki tumpuan (malam) yang
berada di bagian bawah diganti
dengan mengunakan malam lonjong
yang di pasang tanpa lidi.


7 Tetrahedral Terdistorsi atau Jungkat-
Jungkit
Sama seperti saat membuat bentuk
molekul Tetrahedral, hanya bagian
atas ditambah dengan 1 buah malam
lonjong.


8 Segitiga Bipiramida
Siapkan 1 buah bulatan malam
berwarna hijau dan 5 buah bulatan
malam berwarna kuning. Jadikan
malam hijau sebagai titik temu, lalu
simpan malam kuning yang telah
disambung dengan lidi pada bagian
atas, bawah, kiri, kanan, dan depan
malam hijau.



9 Bentuk T
Siapkan 1 buah bulatan malam
berwarna biru, 3 buah bulatan malam
berwarna oranye dan 2 alam lonjong
berwarna merah. Jadikan malam biru
sebagai titik temu, lalu simpan 2
bulatan malam oranye yang telah
disambung dengan lidi pada bagian
atas dan bawah. Serta 1 buah malam
oranye dan 2 buah malam berwarna
merah pada bagian samping malam
berwarna biru membentuk sudut 120
0



10 Linear
Sama seperti molekul bentuk T, hanya
saja pada bagian samping diganti
dengan 3 buah malam berbentuk
lonjong.


11 Segiempat Datar
Siapkan 1 buah bulatan malam biru, 2
buah malam lonjong, dan 4 bulatan
malam oranye. Letakan malam lonjong
pada bagian atas dan bawah malam
biru. Serta ke 4 bulatan warna oranye
di keempat sisi malam biru.


12 Oktahedral
Sama seperti molekul bentuk
Segiempat Datar, hanya pada bagian
atas dan bawah diganti dengan
bulatan malam yang memiliki warna
sama dengan bulatan malam pada
bagian samping.


13 Segiempat Datar
Sama seperti molekul bentuk
Segiempat Datar, hanya pada bagian
bawah diganti dengan malam lonjong
berwarna biru.


VI. Kesimpulan
Susunan pasangan elektron di sekitar satu atau lebih atom pusat pada suatu
molekul. Jumlah pasangan elektron pada kelopak valensi atom pusat ditentukan dengan
menggambarkan struktur Lewis molekul tersebut. Ketika terdapat dua atau lebih struktur
resonansi yang dapat mewakili suatu molekul, model VSEPR dapat diterapkan pada semua
struktur resonansi tersebut. Pada teori VSEPR, pasangan elektron berganda pada ikatan
berganda diperlakukan sebagai "satu pasang" elektron.
Pasangan elektron diasumsikan berada pada permukaan bola yang berpusat pada
atom pusat. Oleh karena pasangan elektron tersebut bermuatan negatif, kesemuaan
pasangan elektron akan menduduki posisi yang meminimalisasi gaya tolak menolak antar
sesamanya dengan memaksimalkan jarak antar pasangan elektron. Jumlah pasangan
elektron oleh karenanya akan menentukan keseluruhan geometri molekul.
Sebagai contoh, ketika terdapat dua pasang elektron di sekitar atom pusat, gaya
tolak-menolak di antara keduanya akan menjadi minimal ketika keduanya berada pada
posisi saling berseberangan. Oleh karena itu, atom pusat diprediksikan mengadopsi
geometri linear. Jika terdapat tiga pasang elektron, maka gaya tolak-menolak diminimalkan
dengan mengadopsi bentuktrigonal. Dengan cara yang sama, untuk empat pasang elektron,
susunan geometri yang optimal adalah tetrahedral.
Prediksi keseluruhan geometri ini disempurnakan lebih jauh dengan membedakan
pasangan elektron ikatan dan non-ikatan. Pasangan elektron ikatan terlibat dalam ikatan
sigma dengan atom bersebelahan, sehingga kedua elektron tersebut dikongsi oleh dua atom
yang berikatan, menyebabkan pasangan elektron tersebut berada lebih jauh dari atom
pusat daripada pasangan elektron non-ikatan (pasangan elektron menyendiri) yang akan
berada lebih dekat dengan atom pusat. Oleh karena itu, tolakan yang diakibatkan oleh
pasangan elektron menyendiri akan lebih besar daripada tolakan yang diakibatkan oleh
pasangan elektron yang berikatan. Dengan demikian, ketika geometri molekul memiliki dua
set posisi yang menerima gaya tolak-menolak dengan derajat yang berbeda, pasangan
elektron menyendiri akan cenderung menduduki posisi yang menerima gaya tolakan lebih
kecil. Dengan kata lain, gaya tolak menolak antara pasangan elektron menyendiri dengan
pasangan elektron menyendiri (lone pair - lone pair) akan lebih kuat daripada gaya tolak
menolak antara pasangan elektron menyendiri dengan pasangan elektron berikatan (lone
pair - bonding pair), yang juga sendiri lebih kuat daripada gaya tolak-menolak antara
pasangan elektron berikatan dengan pasangan elektron berikatan (bonding pair - bonding
pair). Secara ringkas dapat ditulis: lp-lp > lp-bp > bp-bp. Pembedaan ini sangat penting
utamanya ketika dalam suatu geometri molekul terdapat dua atau lebih posisi yang
memungkinkan.

Anda mungkin juga menyukai