Anda di halaman 1dari 2

Kajian Worldview dalam Puisi Nyanyian Abang Becak Karya Wiji Thukul Nyanyian Abang Becak jika harga

minyak mundhak simbok Semakin ajeg berkelahi sama bapak harga minyak mundhak Lombok-lombok akan mundhak sandang pangan akan mundhak maka terpaksa tukang tukang lebon lintah darat bank plecit tukang kredit harus dilayani siapa tidak marah jika kebutuhan hidup semakin mendesak, seribu lima ratus uang belanja tertinggi dari bapak untuk simbok, siapa bisa mencukupi sedangkan kebutuhan hidup semakin mendesak maka simbokpun mencak-mencak: pak-pak anak kita kebacut metu papat lho! bayaran sekolah anak-anak nunggak lho! si Penceng mutah ngising, perutku malah sudah isi lagi dan suk Selasa Pon ana sumbangan maneh si Sebloh dadi manten! jika bbm kembali menginjak namun juga masih disebut langkah-langkah kebijaksanaan maka aku tidak akan lagi memohon pembangunan Nyanyian kepadamu duh Pangeran duh Gusti Sebab Nyanyian adalah permainan kekuasaan lampu butuh menyala, menyala butuh minyak perut butuh kenyang, kenyang butuh diisi namun bapak cuma abang becak! maka apabila becak pusaka keluarga pulang tanpa membawa uang simbok akan kembali mengajak berkelahi bapak Solo, 1984 Analisa: Karya sastra memuat dan mengandung kenyataan sosial yang terjadi di dalam masyar akat. Secara langsung karya sastra bergesekan dengan dinamika masyarakat yang di dalamnya memuat ideologi suatu komunitas tertentu. Keterlibatan sastra dalam id eologi suatu komunitas mengakibatkan sastra mempunyai keberpihakan atau terlibat secara langsung dalam dinamika masyarakat. Dengan demikian, sastra menjadi coro ng kepentingan ideologi, menggambarkan kondisi sosial masyarakat, dan sebagai me dia propaganda perjuangan mewujudkan gagasan atau ide. Sastra yang seperti ini lazim disebut dengan aliran realisme sosialis yakni alir an karya sastra yang mengangkat pokok persoalan dalam masyarakat yang menggambar kan :(1) fakta atau kenyataan sosial yang terjadi dalam masyarakat, (2) penderit aan masyarakat bawah atau wong cilik yang disebabkan oleh hegemoni struktur yang berkuasa,(3) pertentangan kelas dalam masyarakat, (4) mempunyai keberpihakan te rhadap masyarakat bawah atau wong cilik,dan (5) memuat propaganda perlawanan ter hadap struktur yang berkuasa. Pokok persoalan tersebut diangkat disesuaikan deng an garis ideologi partai yang mencerminkan kecenderungan penyair atau pengarang terhadap ideologi sosialis komunis yang di anutnya. Strukturalisme genetik adala h kajian kesusastraan yang mengkaji struktur karya sastra yang dikaitkan dengan asal usul karya sastra yang mencerminkan latar belakang penyair atau pengarangny

a dan sosial budaya masyarakatnya. Penyair dalam pandangan Goldmann mewakili pandangan dunia (vision du monde) masy arakatnya dan sebagai wakil golongan masyarakatnya. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur world view dalam Nyanyian Abang Becak karya Wiji Thukul, m endeskripsikan latar belakang sosiobudaya penyair yang terefleksikan ke dalam pu isi, mendeskripsikan ciri-ciri realisme sosialis. Hasil kajian ini menunjukkan b ahwa unsure world view dalam puisi Nyanyian Abang Becak mengangkat pokok persoal an penderitaan yang dialami kaum miskin atau masyarakat bawah dan perlawanan ter hadap pemerintah pada masa pemerintahan orde baru yang berbuat sewenang- wenang dengan menggunakan bunyi- bunyi yang bernuansa berat, kacau, dan tercekik. Pili han kata yang digunakan adalah kata yang mengandung pertentangan antara struktur yang berkuasa dengan struktur yang dikuasai dan mengacu pada makna denotatif, b ahasa kiasan yang digunakan adalah bahasa kiasan kontras, yang mengkiaskan perte ntangan yang terjadi dimasyarakat, sedangkan gaya bahasa yang digunakan adalah d engan menggunakan sarana retorika yang menjelaskan senyata- nyatanya penderitaan yang dialami masyarakat bawah dan memberikan penekanan perlawanan terhadap stru ktur yang berkuasa. Deskrispsi sosial budaya masyarakat dan pandangan penyair (w orld view) terhadap kondisi sosial budaya yang mengkondisikan Nyanyian Abang Be cak, yakni sebagai berikut (1) deskripsi kondisi sosial masyarakat bawah yang m enderita akibat kebijakan pemerintah.(2) deskripsi kondisi masyarakat yang berbu daya Jawa. Akan tetapi bukan masyrakat yang berbudaya Jawa dari kelas atas, teta pi masyarakat yang berbudaya Jawa dari kelas bawah. Hal ini tercermin dalam pen ggunaan kosakata Jawa yang berkonotasi kasar, terang-terangan, dan kurang sopan yang sering digunakan dalam puisi yang berjudul Nyanyian Abang Becak. Pandangan penyair terhadap kondisi sosial budaya masyarakat adalah sebagai berikut:(1) mas yarakat bawah yang menderita akibat kesewenang-wenangan pemerintah melalui kebij akannya harus berani untuk menyatakan keberadaan dirinya hal ini tercermin dari pokok persoalan yang diangkat, (2) masyarakat bawah mempunyai kekuatan dan keber anian untuk melawan kesewenang-wenangan pemerintah dengan banyaknya ditemukan pe nggunaan tanda seru sebagai sebuah seruan dan ajakan serta penegasan keyakinan y ang ditempuhnya yakni jalan melawan pemerintah. Unsure world view karya Wiji Tju kul yakni memadukan antara isi dan bentuk, dalam artian isi mengangkat pokok per soalan(subject matter) dalam masyarakat bawah dengan menggunakan piranti estetik a kesusastraan seperti bahasa kiasan, gaya bahasa dan pilihan kata yang sesuai s erta terkondisikan dalam sosial budaya masyrakat bawah yang menderita pada kurun waktu 1980 sampai 1997 di masa pemerintahan orde baru.

Anda mungkin juga menyukai