2012
KATA PENGANTAR
peranan strategis dalam penerimaan devisa negara, peningkatan pendapatan konservasi lingkungan dan pengembangan wilayah. pemerintah untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman teh Untuk mendukung perencanaan pembangunan agar memiliki arah yang tepat, diperlukan informasi potensi sumberdaya berdasarkan hasil identifikasi data di tingkat kabupaten dan lapangan. potensi sumberdaya alam, operasional pelaksanaan identifikasi, analisis data dan rencana pengembangan sumberdaya teknologi dan sumberdaya sosial ekonomi. penyusunan petunjuk teknis ini mengacu kepada berbagai literatur yang ada. bahan dalam pengumpulan data di lapangan. sumberdaya modal, sumberdaya Tanaman teh merupakan usaha perkebunan rakyat yang memiliki nilai dan
petani, penyediaan kesempatan kerja, penyediaan bahan baku industri, melalui kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan. Petunjuk teknis ini disusun dalam rangka menyamakan kerangka manusia, Berbagai upaya telah dilakukan, baik secara swadaya maupun oleh instansi
dan indikator, teknik analisis serta teknik pembuatan peta. Di dalam petunjuk
teknis ini juga dilengkapi dengan format isian yang akan digunakan sebagai membantu dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Selain itu saran dan kritik kami untuk penyusunan petunjuk teknis lainnya pada masa yang akan datang. Garut, KABUPATEN GARUT, Oktober 2012 yang membangun sangat kami harapkan sebagai dasar penyempurnaan bagi KEPALA DINAS PERKEBUNAN Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
Adapun sumber
2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... DAFTAR TABEL ........................................................................................................................... PENDAHULUAN........................................................................................................................... DAFTAR ISI..................................................................................................................................... DAFTAR GAMBAR....................................................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................................... B. Tujuan Kegiatan..................................................................................................................... D. Sumber Anggaran ................................................................................................................. ii v i
iv vi 1 1 3 3 3 5 5 10 10 10 12 14 14 16 17 19 19 6 8
A. Latar Belakang........................................................................................................................ C. Sasaran Lokasi........................................................................................................................ ORGANISASI PELAKSANAAN................................................................................................. A. Dasar Hukum Pelaksanaan ..............................................................................................
B. Alur Kerja.................................................................................................................................. C. Jadwal Pelaksanaan ............................................................................................................. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ............................................................................... A. Pengertian Istilah.................................................................................................................. B. Ruang Lingkup .......................................................................................................................
KRITERIA PENETAPAN SENTRA PENGEMBANGAN .................................................. METODE PELAKSANAAN IDENTIFIKASI ......................................................................... B. Jenis dan Sumber Perolehan Data ................................................................................. A. Metode Analisis dan Pengolahan Data ........................................................................
C. Target Kinerja.........................................................................................................................
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN.................................................................. A. Sistem Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan .............................................................
ii Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh
2012
19 21 22
2012
DAFTAR TABEL
No. 2. 3. 4. 1. Rincian penggunaan dana Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Uraian Target Kinerja kegiatan Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Hal. 2 9
Sumberdaya Tanaman Teh di Kabupaten Garut ........................................... Jadwal Pelaksanaan Kegiatan................................................................................. Tanaman Teh.................................................................................................................
16 17
2012
DAFTAR GAMBAR
No. 2. 1. Perkembangan luas tanaman teh di Kabupaten Garut ............................... Uraian Hal. 7 2
2012
DAFTAR LAMPIRAN
No. 2. 3. 4. 1. Form Kuesioner Data Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Uraian Hal. 23 28 35 38
Tanaman Teh Tingkat Kecamatan/Kabupaten............................................... Form Perhitungan Data Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh Tingkat Kecamatan/Kabupaten...............................................
2012
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Tanaman teh umumnya banyak ditanam pada wilayah dengan
ketinggian 400 2.000 meter di atas permukaan laut (m dpl). Hal tersebut menunjukkan tanaman ini memerlukan kondisi suhu yang relatif sejuk, curah hujan tinggi serta kondisi kelembaban yang cukup basah. Camelia dan spesies Camelia sinensis (L.)O.K. berasal dari 25 negara. merupakan jenis tanaman berkayu dan berkembang biak secara generatif Secara genetik tanaman ini termasuk kedalam famili Theaceae, genus Selain itu tanaman ini
melalui biji serta mampu tumbuh besar hingga mencapai 12 20 meter, khususnya jenis Assamica. Saat ini terdapat 1.500 jenis tanaman teh yang pedesaan dan mendorong agribisnis dan agroindustri yang secara langsung maupun tidak langsung juga menciptakan lapangan kerja di sektor jasa. air dan mempertahankan kelembaban udara. Ditjenbun, 2007). perkebunan teh dapat mereduksi erosi serta menyerap gas rumah kaca Fungsi lainnya adalah, Komoditas teh berfungsi sebagai sumber penciptaan lapangan kerja di
Selain itu, pengembangan teh terbukti mampu memperbaiki kondisi hidroorologis setempat, meningkatkan infiltrasi dan mengurangi volume aliran (CO2) sebanyak 2,5 ton CO2 per hektar/tahun (Rosyadi, 2001 dalam 124.573 hektar, yang terdiri dari 56.264 hektar (45,17 %) Perkebunan 28.151 hektar (22,6 %) Perkebunan Besar Swasta (PBS). Barat dan 9.173 hektar (7,36%) berada di Kabupaten Garut. Luas tanaman teh secara nasional berdasarkan data tahun 2010 seluas
Rakyat (PR), 40.158 hektar (32,24 %) Perkebunan Besar Negara (PBN) dan tersebut, 95.990 hektar (77,06%) tanaman teh berada di Provinsi Jawa Penanaman teh di Kabupaten Garut dimulai sejak 1827 melalui Dari luasan
pembangunan kebun percobaan di Cisurupan. Perkembangan selanjutnya keluarga Holle dengan administratur bernama Karel Frederick Holle. Jenis
1 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh
teh yang pertama kali ditanam di Indonesia berasal dari Cina, namun sejak
tahun 1877 jenis ini digantikan oleh teh Assam yang berasal dari Srilanka dan ditanam di kebun Gambung (Jawa Barat) oleh R.E. Kerkhoven. dari tahun ke tahun menunjukkan adanya penurunan luasan tanam. tanaman semusim sebagaimana terlihat pada Gambar 1.
8.000 7.000 6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 -
2012
Berdasarkan statistik penurunan terjadi sejak tahun 2009 ketika banyak tanaman teh yang telah memasuki usia tua digantikan dengan komoditas
mengalami tren penurunan yang diperkirakan akan terus berlanjut pada kebijakan kebutuhan pengembangan tanaman teh sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada saat ini. tanaman teh. akurat sehingga perlu dilaksanakan kegiatan identifikasi kebutuhan
TBM
TM
TT/R
2012
B. Tujuan Kegiatan
Pengembangan Sumberdaya Tanaman Rempah dan Penyegar adalah untuk kegiatan ini. pada komoditi teh sebagai salah satu kelompok komoditi tanaman rempah dan penyegar. 1. Mengumpulkan pengembangan sumberdaya tanaman teh; dikumpulkan, dan Adapun tujuan khusus pelaksanaan kegiatan ini adalah: data lapangan yang terkait dengan
Tujuan
penyusunan
Petunjuk
Teknis
Identifikasi
Kebutuhan
2. Menyusun rencana kebutuhan pengembangan berdasarkan data yang 3. Merumuskan arahan pengembangan secara spasial maupun tabular. C. Sasaran Lokasi Garut yang merupakan sentra produksi teh rakyat. tersebut, berdasarkan yang statistik memang nyata
kebutuhan
menjadi wilayah pengamatan antara lain: (1) Talegong, (2) Cisewu, (3) Banjarwangi, (9) Singajaya, (10) Peundeuy dan (11) Cilawu. menghasilkan pucuk teh. D. Sumber Anggaran Anggaran cukup
Pakenjeng, (4) Pamulihan, (5) Cikajang, (6) Cisurupan, (7) Cigedug, (8)
Sasaran lokasi identifikasi adalah wilayah kecamatan di Kabupaten Kecamatan yang produktif Wilayah
bersumber dari dana Tugas Pembantuan Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan pada Satuan Kerja Dinas Perkebunan Kabupaten dilihat pada Tabel 1. (Lima Puluh Tiga Juta Rupiah). Adapun rincian penggunaan dana dapat
digunakan
untuk
melaksanakan
kegiatan
ini
2012
2.
2.000.000
O
a. Administrasi, fotocopy, penggandaan, pelaporan dll b. Rapat persiapan dan penyusunan JUKNIS d. Pembahasan final e. Dokumentasi
30 45 45 32 10 12
Tahun OH OH OH OH
o
25.100.000
2.000.000 2.000.000 1.500.000 6.750.000 6.750.000 1.000.000 4.500.000 1.600.000 1.000.000 3.400.000 3.000.000 1.500.000 6.000.000
1 3
1.000.000 1.500.000
o
50.000
4.
Honor Narasumber
o
a. Pengumpulan data
o
4 8 6 4
50.000
3.400.000
d. Perjalanan narasumber
OH OT OT
o
Jumlah Total
OH
1.500.000
o
22.500.000
1.500.000
12.000.000
53.000.000
2012
ORGANISASI PELAKSANAAN
A. Dasar Hukum Kegiatan a. c. Aspek Kewenangan: b. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan; Negara Nomor 4421); Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi 2007 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 2008 Nomor 27); dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Tahun (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 39), dan
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 14 Tahun 2008 tentang Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 28 Tahun 2008 tentang dan Tata Kerja Dinas Perkebunan Kabupaten Garut. Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Garut Peraturan Bupati Nomor 411 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi Rencana Strategis Pembangunan Perkebunan Tahun 2009 2014, dan Rencana Strategis Dinas Perkebunan Tahun 2009 2014, dan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan 2012 Nomor 92 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4660); Tambahan Lembaran Negara Nomor 4816); Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 20
d. e. f.
a. a.
Aspek Perencanaan: b.
Aspek Penganggaran:
b.
dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Negara Tahun Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
c.
2012
Perkebunan Berkelanjutan Nomor: 5846/018-05.4.01/12/2012 tanggal Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) program Peningkatan Produksi, Anggaran 2012
a.
Aspek Pelaksanaan:
b. c.
Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berlanjutan Tahun Pertanian Tahun 2011, dan
Pedoman Teknis Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Pedoman Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Sumberdaya Tanaman Rempah dan Penyegar, Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2011
B. Alur Kerja
yang akan digunakan sebagai sumber data awal. dilaksanakan pada tahap ini meliputi: peta digital yang diperoleh dari berbagai sumber.
Penyusunan dan penggandaan blanko kuesioner dan (3) Pengumpulan data sekunder dan studi literatur. Jenis bahan yang dikumpulkan terutama data Data ini digunakan
Tahap awal pelaksanaan kegiatan, yaitu pengumpulan bahan dan alat (1) Pengadaan bahan, (2)
Kegiatan yang
sebagai bahan penyusunan arahan pengembangan. Jenis blanko kuesioner yang disusun mengacu kepada pedoman yang disusun oleh Direktorat Tanaman Rempah Penyegar. Bentuk kuesioner yang akan digunakan dapat dlihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Sedangkan jenis data sekunder kerja dapat dilihat sebagaimana tertuang pada Gambar 2. yang dikumpulkan meliputi Statistik Perkebunan Tahun 2011, Potensi Desa
serta Garut dalam Angka pada tahun terakhir. Secara umum bagan alur
2012
Gambar 2. Bagan Alur Kerja Identifikasi Pengembangan Kebutuhan Sumberdaya Tanaman Rempah dan Penyegar
dilaksanakan. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah membahas persiapan yang telah dilaksanakan serta penjelasan umum terkait teknik dan metode terdapat tanaman teh.
pengambilan data yang akan dilaksanakan. Peserta yang diundang dalam kegiatan ini adalah para petugas di tingkat lapangan yang wilayahnya yang meliputi aspek sumberdaya alam, kelembagaan, permodalan dan aspek
7 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh
lain sebagai pendukung. Alat yang digunakan adalah form kuesioner yang telah disusun dan digandakan pada tahap sebelumnya sebagaimana terdapat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. mempermudah dalam pengolahan dan analisis. Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar. telah dilaksanakan sebelumnya. tingkat lapangan. Metode analisis yang Data yang telah dikumpulkan, kemudian dikelompokkan agar Hasil analisis dan pengolahan data dijadikan sebagai bahan dalam
2012
digunakan mengacu kepada analisis yang tertuang dalam pedoman rapat pembahasan untuk mempertajam hasil analisis dan pengolahan yang Hasil pembahasan yang dilaksanakan dijadikan sebagai bahan
pembahasan ini adalah pegawai Dinas Perkebunan Kabupaten Garut pada penyusunan draf naskah identifikasi beserta dengan kelengakapan peta yang telah diverifikasi pada tingkat lapangan. Pada tahap pembahasan melibatkan unsur lain (narasumber) yang berasal dari luar dinas. rempah dan penyegar. final kegiatan identifikasi kebutuhan pengembangan sumberdaya tanaman dilaksanakan pada tahun mendatang. C. Jadwal Pelaksanaan Draf naskah identifikasi yang telah direvisi merupakan naskah laporan selain melibatkan unsur Dinas Perkebunan Kabupaten Garut juga
tanaman teh di Kabupaten Garut beserta arahan pengembangan yang akan Jadwal pelaksanaan kegiatan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.
2012
2012
1. Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Sumberdaya Tanaman Rempah 2. Peremajaan adalah penggantian tanaman yang tidak produktif (tua/rusak) dengan tanaman baru secara keseluruhan atau bertahap dan menerapkan inovasi teknologi; pucuk dan lain-lain); seperti Pengendalian dan Penyegar adalah proses kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis rempah dan penyegar; dan penyajian data sumberdaya serta rencana pengembangan tanaman
3. Rehabilitasi adalah perbaikan tanaman melalui penyulaman tanaman dan penerapan inovasi teknologi (seperti sambung samping, sambung penyiangan, pemupukan, sanitasi, pemangkasan (OPT) dan
4. Intensifikasi adalah perbaikan tanaman melalui penerapan prinsipprinsip praktek budidaya yang baik/Good Agriculture Practices (GAP) menerapkan inovasi teknologi; Organisme Pengganggu Tanaman dengan
5. Perluasan adalah penanaman baru pada lahan dan iklim yang sesuai 6. Diversifikasi adalah penganekaragaman usaha tani secara terintegrasi antara tanaman pokok dengan tanaman lain maupun dengan ternak; per tahun; fisik tanah dan kondisi agroklimat untuk usaha tani tertentu. 7. Produktifitas adalah tingkat produksi yang dihasilkan per satuan luas kriteria teknis dengan menerapkan inovasi teknologi;
8. Kesesuaian Lahan adalah kecocokan suatu lahan ditinjau dari sifat-sifat B. Ruang Lingkup Ruang lingkup identifikasi kebutuhan pengembangan sumberdaya
1. Kegiatan identifikasi difokuskan pada komoditi teh sebagai prioritas 2. Lokasi kegiatan diutamakan pada daerah sentra produksi tanaman teh, 3. Aspek sumberdaya yang diamati meliputi: dll; Cisurupan, Cigedug, Peundeuy, Banjarwangi, Singajaya dan Cilawu. a. Sumberdaya alam, yaitu: iklim, tanah, air, keragaman hayati dll; lokal dll; pengamatan di Kabupaten Garut. yaitu Kecamatan Talegong, Cisewu, Pakenjeng, Pamulihan, Cikajang, b. Sumberdaya modal, yaitu: sarana produksi, modal kerja, akses pasar c. Sumberdaya manusia, yaitu: petani, petugas lapangan, motivator e. Sumberdaya dll. diversifikasi, metode pengendalian OPT dll; sosial ekonomi, yaitu: kelembagaan petani, d. Sumberdaya teknologi, yaitu: benih unggul, teknik budidaya,
2012
5. Pembiayaan bersumber dari dana Tugas Pembantuan Kementerian Pertanian pada Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun Anggaran 2012
6. Hal pengumpulan, pengolahan dan analisis data disajikan dalam bentuk potensi dan peluang serta rencana pengembangan tanaman teh jangka pendek, menengah dan jangka panjang secara partisipatif, sistematik, terintegrasi dan berkelanjutan.
2012
Provinsi Jawa Barat, fokus komoditas yang akan diidentifikasi adalah tanaman
teh sebagai provinsi penghasil terbesar, dimana 48.832 hektar areal tanaman pedoman yang dikeluarkan oleh Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar. Wilayah sentra pengembangan, secara umum terbagi atas 3 (tiga) kriteria, yaitu: (1) Daerah Sentra Produksi, (2) Daerah Pengembangan Potensial, dan (3) Daerah Perluasan Areal Baru. Daerah sentra produksi tanaman teh. Penetapan daerah sentra produksi dilakukan dengan Agar hasil analisis yang diperoleh dapat optimal, penetapan kriteria ini perlu (RTRW), Process (AHP) serta Location Quotient (LQ). Rencana Strategis Pembangunan Perkebunan dan produksi adalah wilayah baik provinsi Penetapan wilayah sentra pengembangan, secara umum mengacu kepada
kabupaten/kota yang pada saat ini sudah diakui secara luas menjadi sentra
ketentuan, jika akumulasi jumlah luas areal untuk setiap komoditas utama dukungan
maupun
rempah dan penyegar hingga mencapai 80% dari luas nasional maupun provinsi. juga mempertimbangkan dukungan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah pengembangan potensial adalah wilayah provinsi maupun Pemerintah Daerah. Analisis yang dapat digunakan antara Analytic Hierarchy kabupaten/kota yang memiliki potensi sumberdaya dan minat serta komitmen pemerintah daerah beserta masyarakatnya dalam pengembangan tanaman teh.Penetapan daerah pengembangan potensial, adalah wilayah diluar daerah memenuhi skala ekonomi serta faktor pendukung lainnya.
sentra produksi tetapi memiliki produktifitas tanaman yang tinggi (10% diatas rata-rata nasional) dan cadangan lahan untuk pengembangan setiap komoditas tanaman rempah dan penyegar serta mempunyai potensi untuk mampu kesesuaian lahan dan agroekologi tergolong sesuai (kelas S1, S2 atau S3) untuk
12 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh
tanaman teh serta menjadi program pembangunan daerah yang didukung oleh
RTRW dan memiliki cadangan lahan dengan luasan memenuhi skala ekonomi wilayah disamping faktor pendukung lainnya. ketepatan hasil analisis sangat tergantung kepada ketersediaan dan keakuratan yang serius dari semua pelaksana. data yang digunakan. Oleh sebab itu, tahapan pengumpulan data serta studi literatur merupakan tahapan yang sangat kritis dan perlu mendapat perhatian Hal yang paling penting dalam penetapan daerah tersebut adalah,
2012
2012
membandingkan pangsa sub wilayah dalam aktifitas tertentu dengan pangsa wilayah ke-i secara relatif dibandingkan dengan total wilayah atau dengan kata lain terjadi pemusatan aktifitas di sub wilayah ke-i; wilayah ke-i sama dengan rata-rata total wilayah; diseluruh wilayah.
1. Nilai LQ > 1, menunjukkan terjadinya konsentrasi suatu aktifitas di sub setara dengan pangsa total atau dengan kata lain konsentrasi aktifitas di lebih kecil dibandingkan dengan aktifitas secara umum yang ditemukan Persamaan yang digunakan untuk perhitungan LQ adalah:
2. Nilai LQ = 1, menunjukkan sub wilayah ke-i mempunyai pangsa aktifitas 3. Nilai LQ < 1, menunjukkan sub wilayah ke-i mempunyai pangsa relatif
: derajat aktifitas ke-j di wilayah ke-i : total aktiftas di wilayah ke-i : derajat aktifitas total wilayah
LQ =
Xij Xi. . ..
Analisis Spasial
yang memiliki referensi geografis/keruangan (spasial). Metode ini umum digunakan sebagai dasar dalam penetapan suatu kebijakan. tersebut. dalam pelaksanaan pengolahan data spasial
2012
digunakan dalam analisis spasial sangat beragam. Hal ini sangat bergantung
kepada jenis data serta tujuan yang ingin dicapai melalui pengolahan data atau proses yang melibatkan sejumlah hitungan dan evaluasi logika (matematis) yang dilakukan dalam rangka mencari atau menemukan dengan batas-batas wilayah studi tertentu). semakin rumit untuk dilaksanakan. Semakin banyak data yang digunakan, secara fisik prosesnya akan Menurut Prahasta (2009), analisis spasial merupakan suatu teknik
sehingga
(potensi) hubungan (relationship) atau pola-pola yang (mungkin) terdapat diantara unsur-unsur geografis (yang terkandung di dalam data dijital interpretasinya akan menjadi lebih sulit dan rumit (Barus dan Wiradisastra 2000). Dalam prakteknya proses analisis spasial biasanya dilakukan dengan menggunakan alat bantu perangkat lunak sistem informasi geografis (SIG). Analisis Profil Wilayah Sentra Selain itu hasil analisis dan
gambaran profil sumberdaya yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam lapangan, pengolahan dan analisis data serta interpretasi hasil analisis. dijadikan sebagai dasar pertimbangan. Sumberdaya Teknologi dan (5) Sumberdaya Sosial Ekonomi.
pelaksanaan dilakukan melalui penyebaran lembar kuesioner pada tingkat (1) Sumberdaya Alam, (2) Sumberdaya Modal, (3) Sumberdaya Manusia, (4) masing aspek memiliki indikator penilai yang menentukan dalam penilaian. tingkat/persentase capaian masing-masing aspek terhadap kondisi ideal.
15 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh
Jenis data dan informasi sangat terkait dengan 5 (lima) aspek yang
Penilaian dilakukan melalui pembobotan secara bertahap terhadap masingmasing indikator yang dalam hasil penilaian akan diperoleh hasil
Masing-
2012
analisis untuk mengetahui sejauhmana potensi dan kebutuhan sumberdaya untuk tujuan pengembangan suatu komoditas.
sekumpulan data sebagai bahan analisis. Jenis data yang diperlukan akan (1) Data Primer dan (2) Data Sekunder. Data primer biasanya diperoleh hasil penggalian data yang dilakukan oleh pihak lain.
Kegiatan identifikasi kebutuhan pada prinsipnya merupakan metode Hal ini memerlukan
berdampak terhadap teknik pengumpulan serta dimana data tersebut didapatkan. Jenis data secara umum digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu: dilapangan. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari penelitian ataupun wawancara terhadap responden. lain. sekunder dikumpulkan melalui metode studi literatur, studi pustakan
melalui proses penggalian langsung terhadap fenomena yang ada dan terjadi Jenis data primer biasanya diperoleh melalui survei langsung, Sedangkan data
ataupun analisis terhadap hasil-hasil pendataan yang dilakukan oleh pihak tanaman teh ini, jenis dan teknik pengumpulan data serta sumber perolehan data dapat dilihat pada Tabel 3. Jenis Analisis Pada kegiatan identifikasi kebutuhan pengembangan sumberdaya
Tabel 3. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data serta Sumber Perolehan No.
1. 2. Penetapan Wilayah Sentra Produksi Tanaman Perkebunan - Citra Satelit Resolusi Tinggi - Peta-peta
Jenis Data
Metode Analisis
Analisis Spasial
Dinas Perkebunan Kabupaten Garut Seijin PUSDATIN Kementerian Pertanian RI Groundcheck Dinas Perkebunan Kab. Garut
Sumber Perolehan
2012
No.
3.
Jenis Analisis
Jenis Data
Metode Analisis
C.
dilaksanakan oleh instansi pemerintah wajib menyampaikan target kinerja Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). dilihat pada Tabel 4. kinerja kegiatan Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh dapat Tanaman Teh ukur capaian kinerja dalam penyusunan
Sesuai dengan peraturan yang berlaku, setiap kegiatan yang Adapun tolok ukur Laporan
- Kelompok tani - Pemerintahan Desa - Kantor Kecamatan - BPS - Dinas Perkebunan Kab. Garut
Sumber Perolehan
Uraian Kegiatan
Persiapan
Volume
A
B.
3. Rapat persiapan dan penyusunan JUKNIS Pelaksanaan 1. ATK dan Bahan Komputer 3. Dokumentasi
0,3 0,3 30
Satuan
Paket OH OT
25,00
4. Konsultasi ke provinsi
Tahun
2. Administrasi, fotocopy, penggandaan, pelaporan dll 4. Pengadaan Peta Kabupaten 5. Pengumpulan data
0,3 0,3 12
1 3
Tahun
600.000 600.000
65,00
15,63
2012
Target Kinerja (%)
No. A A
Uraian Kegiatan
6. Pengawalan ke lokasi 7. Penyusunan dan Pembahasan Draft 10. Pembahasan final Pelaporan 1. ATK dan Bahan Komputer 8. Honor Narasumber 9. Perjalanan narasumber
Volume
6 4 4 3
45 45
Satuan
OH OH OJ OT OT OH
1.500.000
A
C.
2. Administrasi, fotocopy, penggandaan, pelaporan dll o o 3. Penyusunan dan Pembahasan Laporan 4. Penggandaan laporan JUMLAH 5. Konsultasi ke provinsi o
0,4 0,4 32 10 2
Paket OH OT o
Tahun
10,00
Eksemplar
53.000.000
100,00
2012
pelaksanaan kegiatan melalui pemantauan, evaluasi dan pelaporan secara berkala dan berkelanjutan. Monitoring, evaluasi dan pelaporan merupakan wilayah tertentu dan pada kurun waktu yang dasar untuk menindaklanjutinya. digunakan pula untuk memantau kendala yang dihadapi baik oleh pelaksana administrasi, keuangan maupun teknis pada suatu titik kegiatan sebagai yang telah ditetapkan disetiap tingkatan pelaksana kegiatan (Pusat, Provinsi lainnya berdasarkan ketentuan yang berlaku. B. Kerangka Penulisan Laporan rencana pengembangan. berikut:
I. PENDAHULUAN
suatu alat untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan pada telah ditetapkan, ini
dan Kabupaten). Sistem monitoring, evaluasi dan pelaporan menggunakan format baku yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Perkebunan serta institusi Hasil kegiatan merupakan laporan yang berbentuk narasi dan Laporan memuat kondisi aktual, profil serta
dilengkapi dengan peta sebagai gambaran spasial kondisi aktual serta rencana pengembangan untuk jangka waktu satu sampai dengan lima tahun
A. Latar Belakang
II.
III.
GAMBARAN UMUM LOKASI KEGIATAN A. Letak Wilayah B. Kondisi Iklim C. Jenis Tanah D. Penggunaan Lahan Aktual
2012
III.
PENETAPAN KOMODITAS PRIORITAS, SENTRA PRODUKSI DAN SENTRA UTAMA PENGEMBANGAN A. Komoditas Prioritas B. Wilayah Sentra Produksi C. Wilayah Sentra Utama Pengembangan A. Aspek Sumberdaya Alam B. Aspek Sumberdaya Modal
IV.
PROFIL SUMBERDAYA
V.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI A. Identifikasi Permasalahan B. Sumber Permasalahan C. Alternatif Pemecahan Masalah RENCANA PENGEMBANGAN A. Rencana Satu Tahun PENUTUP B. Saran A. Kesimpulan LAMPIRAN B. Rencana Lima Tahun
VI.
DAFTAR PUSTAKA
2012
PENUTUP
disusun sebagai dasar pedoman bagi para pelaksana kegiatan di tingkat pelaksanaan mengacu kepada petunjuk teknis ini. ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan, dan belum diatur dalam petunjuk ini Tanaman Rempah dan Penyegar maupun Direktur Jenderal Perkebunan. pengambilan data di lapangan maupun sumber data lain yang digunakan. Oleh sebab itu diperlukan rasa tanggungjawab yang tinggi dari semua pihak, sehingga pertimbangan pengembangan tanaman teh pada masa yang akan datang. bagi penentu kebijakan untuk merumuskan dapat mengacu kepada pedoman yang dikeluarkan oleh pedoman Direktorat Petunjuk Teknis Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh ini
hasil laporan yang disusun dapat dijadikan sebagai salah satu bahan kebijakan
2012
DAFTAR PUSTAKA
Barus B. dan Wiradisastra U.S. 2000. Sistem Informasi Geografi. Laboratorium Penginderaan Jauh dan Kartografi, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Dinas Perkebunan Kabupaten Garut. 2012. Statistik Perkebunan Semester II Tahun 2011. Dinas Perkebunan Kabupaten Garut. Garut: Sub Bagian Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Dinas Perkebunan Kabupaten Garut. Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar. 2011. Pedoman Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Sumberdaya Tanaman Rempah dan Penyegar. DITJENBUN Kementerian Pertanian RI. Jakarta: DITJENBUN Kementerian Pertanian RI.
Prahasta E. 2005. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Penerbit Informatika.
2012
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Form Kuesioner Data Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh Tingkat Kecamatan/Kabupaten
ASPEK/JENIS DATA STANDAR IDEAL A 400-2000 m dpl S1(2500-4000), S2(1800-2500),(40005000), S3(13001800),(50006000),N(<1300 dan >6000) S1(0-2), S2(2-3), S3(34),N(>4) S1(19 - 21), S2 (21-24), (17-19) S3 (24-27),(1417), N (>17 , >14) S1( 70), S2(6070),S3(50-60),N(<50) Konsolik Rata-rata Kurang dari 45% S1(>100), S2(75-100), S3(50-75), N(<50) S1(halus,agahalus,seda ng) S2 (-) S3(aga kasar) N(kasar,sangat halus) S1(Bahan kasar <15%, ketebalan gambut <60 dan >140, Saprik, KTT liat (cmol) >16, Kejenuhan basa >20%, pH H2O 4,5-5,5 Corganik (%) >1,5% Salinitas (dS/m) >2, alkalinitas/ESP >8%, Lereng <8%, Bahaya erosi sangat rendah, Genangan F0, Batuan di permukaan <5%, singkapan batuan >5% S2(Bahan kasar <15%35%, ketebalan gambut(cm) 60140,Kematangan Saprik hemik, KTT liat (cmol) 16, Kejenuhan basa 20-35%, pH H2O 3,8-4,5 C-organik (%) 0,8-1,5% Salinitas (dS/m) 2-3, alkalinitas/ESP 8-10%,
2012
HASIL IDENTIFIKASI
A SUMBERDAYA ALAM Iklim a Garis Lintang b Tinggi tempat c Curah hujan (mm) d e f Lama bulan kering
A ADA 600-800 s2 S2 s3 S2
114SAIK
113SAIT
g Kecepatan angin h Saat angin besar Tanah a Jenis tanah b Kemiringan tanah c d e
dinas
TA TA S1 S2 S1
2012
KODE
ASPEK/JENIS DATA
Lereng 8-16%, Bahaya erosi rendah sedang, Genangan F1, Batuan di permukaan 5-15%, singkapan batuan 515% S3(Bahan kasar <35%55%, ketebalan gambut(cm) 140200,Kematangan hemikfebrik, KTT liat (cmol) ---, Kejenuhan basa >35%, pH H2O 3,8-5,8 C-organik (%) 0,8-1,5% Salinitas (dS/m) 2-3, alkalinitas/ESP 8-10%, Lereng 8-16%, Bahaya erosi berat, Genangan F2, Batuan di permukaan 15-40%, singkapan batuan 1525%
STANDAR IDEAL
HASIL IDENTIFIKASI
SUMBER DATA
SKOR (%)
13SAAIR 131SAAD 132SAAS 133SAAM 14SAKHY 141SAHY 142SAHY 143SAHY 15SAPPT 151SAPA 154SAPH A 2MODAL 21SMBUN 211SMAG 22SMRT 221SMRM 222SMRK 223SMRA 224SMRS 155SAPK 156SAPS 152SAPG 153SAPL
Air a Kedalaman air tanah b Air sungai c Mata air Keragaman hayati a Keragaman flora b Keragaman fauna c Flora dan fauna spesifik Peta dan status kepemilikan lahan petani a Peta administrasi wilayah b Peta penggunaan lahan c Peta kelas lereng wilayah d Peta tata guna hutan kesepakatan e Peta sebaran komoditas Rempah dan Penyegar f Status kepemilikan lahan sertifikat petani A A A SUMBERDAYA MODAL (INVESTASI) Program pembangunan perkebunan Tahun yang lalu dan yang kegaitan daerah tahun sedang berjalan (APBN, APBD ini dan tahun lalu Provinsi, APBN Kabupaten/Kota) Rencana tata ruang wilayah a Minimal untuk 10 tahun renstra b Kriteria kawasan perkebunan c Arahan lokasi untuk perkebunan d Statitk Provinsi/Kabupaten
lapangan lapangan lapangan lapangan survey dinas dinas GIRIK A dinas dinas A dinas dinas dinas dinas dinas kehutanan
30 25 50 40 40 0 80 80 80 80 60 50 80 70 80 80 A
100
2012
ASPEK/JENIS DATA
STANDAR IDEAL
HASIL IDENTIFIKASI
SUMBER DATA
SKOR (%) 90 50
262SMUP 27SMATP 271SMAP 28SMMUS 281SMMU A 31SDM 31SDMD 311SDMJ 312SDMU 313SDMP 32SDMJA 321SDMP 323SDMF 322SDMS
25SMPRA 251SMPJ
Ketersediaan dan kebutuhan sarana produksi, alat dan mesin pertanian a Benih unggul Varietas GMB 1, GMB 2, tri 2024 dinas bersertifikat GMB 3, GMB 4, GMB 5, 2025, GMB GMB 6, GMB 7, GMB 8, 1,2 ,3 4 GMB 9, GMB 10, GMB 11. b Pupuk Urea, ZA,(N) TSP, 250dinas 350 gram 3 - 4 kali. PARP (P2O5) 60-120 gram(adosol/regosol) 1-2 kali 15-40 (latosol/podzolik) 1-2 kali MOP,ZK (K2O) 60-180 gram, 2-3 kali Kieserit (MgO) 30-75 gram, 2-3 kali Seng Sulfat (ZnO) 5-10 gram, 7-10 kali c Pestisida lapangan d Alat dan mesin 1) Composter, 2) Dryer, BOLTI, dinas pertanian 3) Granulator, 4) SORTASE, Kompor Biomassa, 5) JEKSEN, Mesin Pengolah Biji Kopi, 6) Mixer dll Ketersediaan dan kebutuhan sumber benih unggul bersertifikat a Kebun benih Sk Dirjen (udah dinas dimurnikan belum) b Blok penghasil tinggi Sk Disbun Kab. dinas (sebaran tk prov.) c Kebun entres Sk Dirjen (disertifikasi) d Pusat-pusat Sk Disbun Kab. (bibit dinas penangkaran sertifikat) Ketersediaan dan kebutuhan prasarana pendukung a Jalan dan Jembatan Kondisional dinas pu Menuju Sentra produksi b Pergudangan Kondisional dinas c Pelabuhan Kondisional dinas Ketersediaan dan kebutuhan Unit Pengolahan Hasil a Tingkat Kelompok Kondisional dinas Tani/Gapoktan produksi b Tingkat pabrikan Kondisional Akses terhadap pasar Akses terhadap pasar Kondisional dinas Akses terhadap modal usaha Akses terhadap modal usaha dinas A A A A SUMBERDAYA MANUSIA Data demografi a Jumlah penduduk dan pemda komposisi jender b Sebaran umur pemda c Sebaran pendidikkan pdk Data ketenagakerjaan a Jumlah angkatan kerja pemda produktif b Sebaran tenaga kerja di pemda sektor pertanian c Sebaran profesi pemda
20 70 0 0
0 50 50 30 0 50 50 90 0 A
90 85 90 80 70 70
2012
KODE 323SDMM 324SDMB A 41TEKNO 41STBUS 411STBU 42STGAP 421STKS 423STAN 424STPH 424STTA 421STOR 325SDML 326SDMT d e
ASPEK/JENIS DATA
STANDAR IDEAL
43STOPT 431STOM 432STOK 433STOI 434STOL 44STATP 441STAT 442STAI 443STAL 45STLIM 451STPL A 5SSEKO 51SSEKP 511SSEK 513SSEA 512SSEG
Tenaga kerja migran Petugas dibidang perkebunan f Petugas lapangan g Tenaga sukarela/motivator lokal A A A SUMBERDAYA TEKNOLOGI Penggunaan benih unggul bersertifikat Penggunaan benih unggul berapa presen bersertifikat Tingkat aplikasi budidaya yang baik dan benar (GAP) a Tingkat penyiangan dan berapa presen pemangkasan b Tingkat aplikasi berapa presen pemupukan organik c Tingkat aplikasi berapa presen pemupukan anorganik d Tingkat aplikasi berapa presen pemupukan hayati e Tingkat aplikasi berapa presen konservasi tanah dan air Tingkat aplikasi teknologi pengendalian OPT a Teknologi manual berapa presen b Teknologi kimiawi berapa presen c Teknologi inovasi berapa presen d Teknologi lainnya berapa presen Tingkat aplikasi teknologi pasca panen (%) a Teknologi tradisional berapa presen b Teknologi inovasi berapa presen c Teknologi lainnya berapa presen Tingkat aplikasi pengelolaan limbah Tingkat aplikasi pengelolaan limbah A A SUMBERDAYA SOSIAL EKONOMI Kelembagaan petani a Kelompok Tani (jumlah, tahun pembentukan, kegiatan) b Gapoktan (jumlah, tahun pembentukan, kegiatan) c Asosiasi Petani (jumlah, tahun pembentukan, kegiatan) Kelembagaan ekonomi a Koperasi (jumlah koperasi yang ada, koperasi yang bergerak dibidang perkebunan, kegiatannya) b Kelompok usaha bersama c Asosiasi pedagang d Asosiasi eksportir e Perbankan (bank yang ada, dukungan bagi usaha perkebunan tanaman
HASIL IDENTIFIKASI
pemda dinas dinas dinas A dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas
SUMBER DATA
SKOR (%) 0 60 60 60 90 60 80 20 80 30 80 10 70 0 90 0 0 30 80 80 90 50 20 0 0 0 A A
2012
KODE
53SSKAD 521 SSKA 522SSKS 54SSLSM 541SSLM 542SSDL 55SSDIN 551SSDN 561SSKK
56SSKBK
rempah dan penyegar) Kelembagaan sosial kemasyarakatan/adat/ kearifan lokal (subak abian, suku, dll) a Kelembagaan adat dinas b Kelembagaan sosial dinas Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Terkait dengan pengembangan perkebunan a LSM yang ada dinas b Dukungan LSM terhadap pengembangan Tanaman Rempah dan penyegar Lembaga Pemerintah (Dinas Teknis, Unit Pelaksna Teknis (UPT), UPTD, dll Lembaga Pemerintah (Dinas dinas Teknis, Unit Pelaksana Teknis (UPT), UPTD, dll Kelembagaan berbasis komoditas (dewan komoditas, asosiasi komoditas, lembaga komoditas, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG), dll Kelembagaan berbasis dinas komoditas (dewan komoditas, asosiasi komoditas, lembaga komoditas, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG), dll
ASPEK/JENIS DATA
STANDAR IDEAL
HASIL IDENTIFIKASI
SUMBER DATA
SKOR (%) 0 50 30 0 20 0
Lampiran 2.
Form Perhitungan Data Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh Tingkat Kecamatan/Kabupaten
SETANDAR IDEAL Uraian /Isian Sumber Data Penilaian Kualitas Data (%)
2012
d g a c
Tinggi tempat
Lama bulan kering Kecepatan angin Saat angin besar Jenis tanah
400-2000 m dpl
Temperatur rata-rata
S1(2500-4000), S2(1800-2500),(4000-5000), S3(1300-1800),(5000-6000),N(<1300 dan >6000) S1(0-2), S2(2-3), S3(3-4),N(>4) 0 0 0 S1(19 - 21), S2 (21-24), (17-19) S3 (24-27),(14-17), N (>17 , >14) S1( 70), S2(60-70),S3(50-60),N(<50)
ADA s2 s3 S2 S2
600-800
dinas dinas dinas dinas dinas dinas 0 0 0 dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas
100 80 80 80 70 90 0 0 0
h b e
TA TA
Tanah
Konsolik
S1(Bahan kasar <15%, ketebalan gambut <60 dan >140, Saprik, KTT liat (cmol) >16, Kejenuhan basa >20%, pH H2O 4,5-5,5 C-organik (%) >1,5% Salinitas (dS/m) >2, alkalinitas/ESP >8%, Lereng <8%, Bahaya erosi sangat rendah, Genangan F0, Batuan di permukaan <5%, singkapan batuan >5%--------S2(Bahan kasar <15%-35%, ketebalan gambut(cm) 60-140,Kematangan Saprik hemik, KTT liat (cmol) 16, Kejenuhan basa 2035%, pH H2O 3,8-4,5 C-organik (%) 0,8-1,5% Salinitas (dS/m) 2-3, alkalinitas/ESP 810%, Lereng 8-16%, Bahaya erosi rendah sedang, Genangan F1, Batuan di permukaan 515%, singkapan batuan 5-15%--------S3(Bahan kasar <35%-55%, ketebalan gambut(cm) 140-200,Kematangan hemikfebrik, KTT liat (cmol) ---, Kejenuhan basa >35%, pH H2O 3,8-5,8 C-organik (%) 0,8-1,5% Salinitas (dS/m) 2-3, alkalinitas/ESP 8-10%, Lereng 816%, Bahaya erosi berat, Genangan F2, Batuan di permukaan 15-40%, singkapan batuan
S1 S2 S1
80 90 90 80 80
2012
Nilai Ril (%)
ASPEK/JENIS DATA
Air a c b a c
15-25% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 sertifikat
SETANDAR IDEAL
Uraian /Isian
Sumber Data
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 GIRIK 0 0 0 0 0 0 0 0
dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas
Keragaman hayati b a c f
Keragaman flora
Keragaman fauna
Peta dan setatus kepemilikan lahan petani b e Peta administrasi wilayah Peta penggunaan lahan Peta kelas lereng wilayah
Peta tata guna hutan kesepakatan Peta sebaran komoditas Rempah dan Penyegar Status kepemilikan lahan petani
2.SUMBERDAYA MODAL (INVESTASI) Program pembangunan perkebunan Tahun yang lalu dan yang sedang berjalan (APBN, APBD Provinsi, APBN Kabupaten/Kota) Minimal untuk 10 tahun Kriteria kawasan perkebunan
2012
Nilai Ril (%)
d a c
Arahan lokasi untuk perkebunan Statitk Provinsi/Kabupaten Benih unggul bersertifikat Pupuk Pestisida
ASPEK/JENIS DATA
0 0 0
SETANDAR IDEAL
Uraian /Isian
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas
Sumber Data
Varietas GMB 1, GMB 2, GMB 3, GMB 4, GMB 5, GMB 6, GMB 7, GMB 8, GMB 9, GMB 10, GMB 11. 0 0
Ketersediaan dan kebutuhan sumber benih unggul bersertifikat b Kebun benih Blok penghasil tinggi Kebun entres
Urea, ZA,(N) TSP, 250-350 gram 3 - 4 kali. PARP (P2O5) 60-120 gram(adosol/regosol) 1-2 kali 15-40 (latosol/podzolik) 1-2 kali MOP,ZK (K2O) 60-180 gram, 2-3 kali Kieserit (MgO) 30-75 gram, 2-3 kali Seng Sulfat (ZnO) 5-10 gram, 7-10 kali
1) Composter, 2) Dryer, 3) Granulator, 4) Kompor Biomassa, 5) Mesin Pengolah Biji Kopi, 6) Mixer dll Sk Dirjen (udah dimurnikan belum) Sk Disbun Kab. (sebaran tk prov.) Sk Dirjen (disertifikasi) 0 Kondisional Kondisional kondisional 0 Kondisional Kondisional Sk Disbun Kab. (bibit sertifikat)
d a c
Pusat-pusat penangkaran
2012
Nilai Ril (%)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SETANDAR IDEAL
Uraian /Isian
Akses terhadap modal usaha Akses terhadap modal usaha 3. SUMBERDAYA MANUSIA Data demografi a c b a c f
Kondisional
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas
Sumber Data
0 90 85 90 80 70 70 60 60 60 0 0 0 90 60 0 0
Data ketenagakerjaan b e
Jumlah angkatan kerja produktif Sebaran tenaga kerja di sektor pertanian Sebaran profesi Tenaga kerja migran Petugas lapangan Petugas dibidang perkebunan
d g
4. SUMBERDAYA TEKNOLOGI Penggunaan benih unggul bersertifikat Penggunaan benih unggul bersertifikat Tingkat penyiangan dan
2012
Nilai Ril (%)
b c d e
pemangkasan
ASPEK/JENIS DATA berapa presen berapa presen berapa presen berapa presen 0 berapa presen berapa presen berapa presen berapa presen 0 berapa presen berapa presen berapa presen 0 0 0 0 0 0 0
SETANDAR IDEAL
Uraian /Isian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber Data dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas
Tingkat aplikasi pemupukan hayati Tingkat aplikasi konservasi tanah dan air Teknologi manual Teknologi inovasi Teknologi lainnya Teknologi inovasi Teknologi kimiawi
d a c b
Tingkat aplikasi teknologi pasca panen (%) Teknologi tradisional Teknologi lainnya
5. SUMBERDAYA SOSIAL EKONOMI Kelembagaan petani a c b Kelompok Tani (jumlah, tahun pembentukan, kegiatan) Gapoktan (jumlah, tahun pembentukan, kegiatan) Asosiasi Petani (jumlah, tahun
30 80 80 90
2012
Nilai Ril (%)
Kelembagaan ekonomi a c
pembentukan, kegiatan)
ASPEK/JENIS DATA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SETANDAR IDEAL
Uraian /Isian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber Data
b e
Koperasi (jumlah koperasi yang ada, koperasi yang bergerak dibidang perkebunan, kegiatannya) Kelompok usaha bersama Asosiasi pedagang Asosiasi eksportir
Kelembagaan sosial kemasyarakatan/adat/ kearifan lokal (subak abian, suku, dll) a b a Kelembagaan adat Kelembagaan sosial LSM yang ada
Perbankan (bank yang ada, dukungan bagi usaha perkebunan tanaman rempah dan penyegar)
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Terkait dengan pengembangan perkebunan b Dukungan LSM terhadap pengembangan Tanaman Rempah dan penyegar
Lembaga Pemerintah (Dinas Teknis, Unit Pelaksna Teknis (UPT), UPTD, dll
Lembaga Pemerintah (Dinas Teknis, Unit Pelaksana Teknis (UPT), UPTD, dll Kelembagaan berbasis komoditas (dewan komoditas, asosiasi komoditas, lembaga komoditas, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG), dll
20
2012
Nilai Ril (%)
Kelembagaan berbasis komoditas (dewan komoditas, asosiasi komoditas, lembaga komoditas, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG), dll
ASPEK/JENIS DATA
SETANDAR IDEAL
Uraian /Isian
dinas
Sumber Data
Lampiran 3.
NO. 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6
2012
Keragaman hayati
Peta dan setatus kepemilikan lahan petani SUMBERDAYA MODAL (INVESTASI) Program pembangunan perkebunan Rencana tata ruang wilayah
Ketersediaan dan kebutuhan sarana produksi, alat dan mesin pertanian Ketersediaan dan kebutuhan prasarana pendukung Ketersediaan dan kebutuhan Unit
* * * *
* *
2012
Akses terhadap modal usaha Data ketenagakerjaan Penggunaan benih unggul bersertifikat Tingkat aplikasi budidaya yang baik dan benar (GAP) Tingkat aplikasi teknologi pengendalian OPT Tingkat aplikasi teknologi pasca panen Tingkat aplikasi pengelolaan limbah Kelembagaan petani
* * * * * *
2012
Kelembagaan berbasis komoditas (dewan komoditas, asosiasi komoditas, lembaga komoditas, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG), dll
* *
JUMLAH
Lampiran 4.
NO.
2012
COST TABLE (Rp.Juta) Tahun 3 Target % Biaya Tahun 4 Target % Biaya Tahun 5 Target % Biaya
ASPEK/FAKTOR
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Iklim Air
Keragaman hayati
Peta dan setatus kepemilikan lahan petani SUMBERDAYA MODAL (INVESTASI) Program pembangunan perkebunan Rencana tata ruang wilayah
Ketersediaan dan kebutuhan sarana produksi, alat dan mesin pertanian Ketersediaan dan kebutuhan prasarana
* * *
* *
2012
6 7 8 1 2 1 2 3 4 5
* *
* * * * * * * *
* * *
SUMBERDAYA MANUSIA
Tingkat aplikasi budidaya yang baik dan benar (GAP) Tingkat aplikasi teknologi pengendalian OPT Tingkat aplikasi teknologi pasca panen Tingkat aplikasi pengelolaan limbah SUMBERDAYA SOSIAL
* * * *
2012
1 2 3 4 5 6
Kelembagaan ekonomi
Kelembagaan sosial kemasyarakatan/adat/ kearifan lokal (subak abian, suku, dll) Lembaga Pemerintah (Dinas Teknis, Unit Pelaksna Teknis (UPT), UPTD, dll
* *
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Terkait dengan pengembangan perkebunan Kelembagaan berbasis komoditas (dewan komoditas, asosiasi komoditas, lembaga komoditas, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG), dll
JUMLAH
* *
* *