Anda di halaman 1dari 48

Petunjuk Teknis

Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh


Tahun 2012

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

KATA PENGANTAR
peranan strategis dalam penerimaan devisa negara, peningkatan pendapatan konservasi lingkungan dan pengembangan wilayah. pemerintah untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman teh Untuk mendukung perencanaan pembangunan agar memiliki arah yang tepat, diperlukan informasi potensi sumberdaya berdasarkan hasil identifikasi data di tingkat kabupaten dan lapangan. potensi sumberdaya alam, operasional pelaksanaan identifikasi, analisis data dan rencana pengembangan sumberdaya teknologi dan sumberdaya sosial ekonomi. penyusunan petunjuk teknis ini mengacu kepada berbagai literatur yang ada. bahan dalam pengumpulan data di lapangan. sumberdaya modal, sumberdaya Tanaman teh merupakan usaha perkebunan rakyat yang memiliki nilai dan

petani, penyediaan kesempatan kerja, penyediaan bahan baku industri, melalui kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan. Petunjuk teknis ini disusun dalam rangka menyamakan kerangka manusia, Berbagai upaya telah dilakukan, baik secara swadaya maupun oleh instansi

dan indikator, teknik analisis serta teknik pembuatan peta. Di dalam petunjuk

teknis ini juga dilengkapi dengan format isian yang akan digunakan sebagai membantu dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Selain itu saran dan kritik kami untuk penyusunan petunjuk teknis lainnya pada masa yang akan datang. Garut, KABUPATEN GARUT, Oktober 2012 yang membangun sangat kami harapkan sebagai dasar penyempurnaan bagi KEPALA DINAS PERKEBUNAN Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah

Petunjuk ini memuat latar belakang, pengertian, ruang lingkup, kriteria

Adapun sumber

NIP. 19580924 198203 2 008 Hj. INDRIANA SOEMARTO


i Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... DAFTAR TABEL ........................................................................................................................... PENDAHULUAN........................................................................................................................... DAFTAR ISI..................................................................................................................................... DAFTAR GAMBAR....................................................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................................... B. Tujuan Kegiatan..................................................................................................................... D. Sumber Anggaran ................................................................................................................. ii v i

iv vi 1 1 3 3 3 5 5 10 10 10 12 14 14 16 17 19 19 6 8

A. Latar Belakang........................................................................................................................ C. Sasaran Lokasi........................................................................................................................ ORGANISASI PELAKSANAAN................................................................................................. A. Dasar Hukum Pelaksanaan ..............................................................................................

B. Alur Kerja.................................................................................................................................. C. Jadwal Pelaksanaan ............................................................................................................. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ............................................................................... A. Pengertian Istilah.................................................................................................................. B. Ruang Lingkup .......................................................................................................................

KRITERIA PENETAPAN SENTRA PENGEMBANGAN .................................................. METODE PELAKSANAAN IDENTIFIKASI ......................................................................... B. Jenis dan Sumber Perolehan Data ................................................................................. A. Metode Analisis dan Pengolahan Data ........................................................................

C. Target Kinerja.........................................................................................................................

MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN.................................................................. A. Sistem Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan .............................................................
ii Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

B. Kerangka Penulisan Laporan........................................................................................... PENUTUP ....................................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... LAMPIRAN

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

19 21 22

iii Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

DAFTAR TABEL
No. 2. 3. 4. 1. Rincian penggunaan dana Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Uraian Target Kinerja kegiatan Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Hal. 2 9

Sumberdaya Tanaman Teh di Kabupaten Garut ........................................... Jadwal Pelaksanaan Kegiatan................................................................................. Tanaman Teh.................................................................................................................

Jenis dan Teknik Pengumpulan Data serta Sumber Perolehan ...............

16 17

iv Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

DAFTAR GAMBAR
No. 2. 1. Perkembangan luas tanaman teh di Kabupaten Garut ............................... Uraian Hal. 7 2

Bagan alur kerja identifikasi pengembangan kebutuhan tanaman teh ......................................................................................................................................

v Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

DAFTAR LAMPIRAN
No. 2. 3. 4. 1. Form Kuesioner Data Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Uraian Hal. 23 28 35 38

Tanaman Teh Tingkat Kecamatan/Kabupaten............................................... Form Perhitungan Data Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh Tingkat Kecamatan/Kabupaten...............................................

Form Rencana Pengembangan Tanaman Teh Jangka Satu Tahun ........

Form Rencana Pengembangan Tanaman Teh Jangka Lima Tahun ......

vi Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Tanaman teh umumnya banyak ditanam pada wilayah dengan

ketinggian 400 2.000 meter di atas permukaan laut (m dpl). Hal tersebut menunjukkan tanaman ini memerlukan kondisi suhu yang relatif sejuk, curah hujan tinggi serta kondisi kelembaban yang cukup basah. Camelia dan spesies Camelia sinensis (L.)O.K. berasal dari 25 negara. merupakan jenis tanaman berkayu dan berkembang biak secara generatif Secara genetik tanaman ini termasuk kedalam famili Theaceae, genus Selain itu tanaman ini

melalui biji serta mampu tumbuh besar hingga mencapai 12 20 meter, khususnya jenis Assamica. Saat ini terdapat 1.500 jenis tanaman teh yang pedesaan dan mendorong agribisnis dan agroindustri yang secara langsung maupun tidak langsung juga menciptakan lapangan kerja di sektor jasa. air dan mempertahankan kelembaban udara. Ditjenbun, 2007). perkebunan teh dapat mereduksi erosi serta menyerap gas rumah kaca Fungsi lainnya adalah, Komoditas teh berfungsi sebagai sumber penciptaan lapangan kerja di

Selain itu, pengembangan teh terbukti mampu memperbaiki kondisi hidroorologis setempat, meningkatkan infiltrasi dan mengurangi volume aliran (CO2) sebanyak 2,5 ton CO2 per hektar/tahun (Rosyadi, 2001 dalam 124.573 hektar, yang terdiri dari 56.264 hektar (45,17 %) Perkebunan 28.151 hektar (22,6 %) Perkebunan Besar Swasta (PBS). Barat dan 9.173 hektar (7,36%) berada di Kabupaten Garut. Luas tanaman teh secara nasional berdasarkan data tahun 2010 seluas

Rakyat (PR), 40.158 hektar (32,24 %) Perkebunan Besar Negara (PBN) dan tersebut, 95.990 hektar (77,06%) tanaman teh berada di Provinsi Jawa Penanaman teh di Kabupaten Garut dimulai sejak 1827 melalui Dari luasan

pembangunan kebun percobaan di Cisurupan. Perkembangan selanjutnya keluarga Holle dengan administratur bernama Karel Frederick Holle. Jenis
1 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

dilakukan melalui pembangunan perkebunan Waspada yang dipimpin oleh

teh yang pertama kali ditanam di Indonesia berasal dari Cina, namun sejak

tahun 1877 jenis ini digantikan oleh teh Assam yang berasal dari Srilanka dan ditanam di kebun Gambung (Jawa Barat) oleh R.E. Kerkhoven. dari tahun ke tahun menunjukkan adanya penurunan luasan tanam. tanaman semusim sebagaimana terlihat pada Gambar 1.
8.000 7.000 6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 -

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

Berdasarkan statistik penurunan terjadi sejak tahun 2009 ketika banyak tanaman teh yang telah memasuki usia tua digantikan dengan komoditas

Perkembangan penanaman teh di Kabupaten Garut, secara kuantitatif

mengalami tren penurunan yang diperkirakan akan terus berlanjut pada kebijakan kebutuhan pengembangan tanaman teh sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada saat ini. tanaman teh. akurat sehingga perlu dilaksanakan kegiatan identifikasi kebutuhan

tahun berikutnya. Kondisi ini menyebabkan perlunya merumuskan kembali

Gambar 1 menunjukkan bahwa sejak tahun 2009, luasan tanaman teh

Gambar 1. Perkembangan luas tanaman teh di Kabupaten Garut

TBM

TM

TT/R

pengembangan sumberdaya tanaman rempah dan penyegar khususnya

Perumusan kebijakan tersebut memerlukan data dan informasi yang

2 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

B. Tujuan Kegiatan

Pengembangan Sumberdaya Tanaman Rempah dan Penyegar adalah untuk kegiatan ini. pada komoditi teh sebagai salah satu kelompok komoditi tanaman rempah dan penyegar. 1. Mengumpulkan pengembangan sumberdaya tanaman teh; dikumpulkan, dan Adapun tujuan khusus pelaksanaan kegiatan ini adalah: data lapangan yang terkait dengan

memberikan acuan pelaksanaan bagi pihak yang terlibat dalam pelaksanaan

Tujuan

Khusus dalam pelaksanaan di Kabupaten Garut, difokuskan

penyusunan

Petunjuk

Teknis

Identifikasi

Kebutuhan

2. Menyusun rencana kebutuhan pengembangan berdasarkan data yang 3. Merumuskan arahan pengembangan secara spasial maupun tabular. C. Sasaran Lokasi Garut yang merupakan sentra produksi teh rakyat. tersebut, berdasarkan yang statistik memang nyata

kebutuhan

menjadi wilayah pengamatan antara lain: (1) Talegong, (2) Cisewu, (3) Banjarwangi, (9) Singajaya, (10) Peundeuy dan (11) Cilawu. menghasilkan pucuk teh. D. Sumber Anggaran Anggaran cukup

Pakenjeng, (4) Pamulihan, (5) Cikajang, (6) Cisurupan, (7) Cigedug, (8)

Sasaran lokasi identifikasi adalah wilayah kecamatan di Kabupaten Kecamatan yang produktif Wilayah

bersumber dari dana Tugas Pembantuan Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan pada Satuan Kerja Dinas Perkebunan Kabupaten dilihat pada Tabel 1. (Lima Puluh Tiga Juta Rupiah). Adapun rincian penggunaan dana dapat

Garut. Jumlah anggaran yang disediakan adalah sebesar Rp. 53.000.000,-

digunakan

untuk

melaksanakan

kegiatan

ini

3 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Tabel 1. Rincian Penggunaan Dana Identifikasi Kebutuhan Pengembangan


No.
1.
o

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

Sumberdaya Tanaman Rempah dan Penyegar di Kabupaten Garut.


Uraian Kegiatan Volume Satuan
1 1 Paket
o

2.

ATK dan Bahan Komputer Belanja Bahan


o

Harga Satuan (Rp/Satuan)


2.000.000 2.000.000

Jumlah Biaya (Rp.)

2.000.000
O

Belanja Barang Non Operasional Lainnya

a. Administrasi, fotocopy, penggandaan, pelaporan dll b. Rapat persiapan dan penyusunan JUKNIS d. Pembahasan final e. Dokumentasi

c. Penyusunan dan Pembahasan Draft f. Pengadaan Peta Kabupaten h. Penggandaan laporan


o

30 45 45 32 10 12

Tahun OH OH OH OH
o

25.100.000

2.000.000 2.000.000 1.500.000 6.750.000 6.750.000 1.000.000 4.500.000 1.600.000 1.000.000 3.400.000 3.000.000 1.500.000 6.000.000

g. Penyusunan dan Pembahasan Laporan 3.


O

1 3

Paket Jenis Eksemplar OJ


o

1.000.000 1.500.000
o

150.000 150.000 100.000 850.000 250.000 250.000

50.000

4.

Honor Narasumber
o

Belanja Jasa Profesi

a. Pengumpulan data
o

Belanja Perjalanan Lainnya b. Konsultasi ke provinsi c. Pengawalan ke lokasi

4 8 6 4

50.000

3.400.000

d. Perjalanan narasumber

OH OT OT
o

Jumlah Total

OH

1.500.000
o

22.500.000

1.500.000

12.000.000

53.000.000

4 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

ORGANISASI PELAKSANAAN
A. Dasar Hukum Kegiatan a. c. Aspek Kewenangan: b. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan; Negara Nomor 4421); Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi 2007 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 2008 Nomor 27); dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Tahun (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 39), dan

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 14 Tahun 2008 tentang Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 28 Tahun 2008 tentang dan Tata Kerja Dinas Perkebunan Kabupaten Garut. Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Garut Peraturan Bupati Nomor 411 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi Rencana Strategis Pembangunan Perkebunan Tahun 2009 2014, dan Rencana Strategis Dinas Perkebunan Tahun 2009 2014, dan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan 2012 Nomor 92 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4660); Tambahan Lembaran Negara Nomor 4816); Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 20

d. e. f.

a. a.

Aspek Perencanaan: b.

Aspek Penganggaran:

b.

dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Negara Tahun Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan

5 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

c.

Dokumen Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tugas Pembantuan 09 Desember 2011.

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Perkebunan Berkelanjutan Nomor: 5846/018-05.4.01/12/2012 tanggal Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) program Peningkatan Produksi, Anggaran 2012

a.

Aspek Pelaksanaan:

b. c.

Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berlanjutan Tahun Pertanian Tahun 2011, dan

Pedoman Teknis Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Pedoman Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Sumberdaya Tanaman Rempah dan Penyegar, Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2011

Rempah dan Penyegar, Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian

B. Alur Kerja

yang akan digunakan sebagai sumber data awal. dilaksanakan pada tahap ini meliputi: peta digital yang diperoleh dari berbagai sumber.

Penyusunan dan penggandaan blanko kuesioner dan (3) Pengumpulan data sekunder dan studi literatur. Jenis bahan yang dikumpulkan terutama data Data ini digunakan

Tahap awal pelaksanaan kegiatan, yaitu pengumpulan bahan dan alat (1) Pengadaan bahan, (2)

Kegiatan yang

sebagai bahan penyusunan arahan pengembangan. Jenis blanko kuesioner yang disusun mengacu kepada pedoman yang disusun oleh Direktorat Tanaman Rempah Penyegar. Bentuk kuesioner yang akan digunakan dapat dlihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Sedangkan jenis data sekunder kerja dapat dilihat sebagaimana tertuang pada Gambar 2. yang dikumpulkan meliputi Statistik Perkebunan Tahun 2011, Potensi Desa

serta Garut dalam Angka pada tahun terakhir. Secara umum bagan alur

6 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

Gambar 2. Bagan Alur Kerja Identifikasi Pengembangan Kebutuhan Sumberdaya Tanaman Rempah dan Penyegar

dilaksanakan. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah membahas persiapan yang telah dilaksanakan serta penjelasan umum terkait teknik dan metode terdapat tanaman teh.

pengambilan data yang akan dilaksanakan. Peserta yang diundang dalam kegiatan ini adalah para petugas di tingkat lapangan yang wilayahnya yang meliputi aspek sumberdaya alam, kelembagaan, permodalan dan aspek
7 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Rapat persiapan dilaksanakan setelah kegiatan pengumpulan bahan

kecamatan. Bahan yang dikumpulkan adalah data pada tingkat kelompok

Tahapan pengumpulan data primer dilaksanakan oleh petugas

lain sebagai pendukung. Alat yang digunakan adalah form kuesioner yang telah disusun dan digandakan pada tahap sebelumnya sebagaimana terdapat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. mempermudah dalam pengolahan dan analisis. Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar. telah dilaksanakan sebelumnya. tingkat lapangan. Metode analisis yang Data yang telah dikumpulkan, kemudian dikelompokkan agar Hasil analisis dan pengolahan data dijadikan sebagai bahan dalam

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

digunakan mengacu kepada analisis yang tertuang dalam pedoman rapat pembahasan untuk mempertajam hasil analisis dan pengolahan yang Hasil pembahasan yang dilaksanakan dijadikan sebagai bahan

pembahasan ini adalah pegawai Dinas Perkebunan Kabupaten Garut pada penyusunan draf naskah identifikasi beserta dengan kelengakapan peta yang telah diverifikasi pada tingkat lapangan. Pada tahap pembahasan melibatkan unsur lain (narasumber) yang berasal dari luar dinas. rempah dan penyegar. final kegiatan identifikasi kebutuhan pengembangan sumberdaya tanaman dilaksanakan pada tahun mendatang. C. Jadwal Pelaksanaan Draf naskah identifikasi yang telah direvisi merupakan naskah laporan selain melibatkan unsur Dinas Perkebunan Kabupaten Garut juga

Peserta yang diundang dalam rapat

lainnya adalah peta kabupaten yang berisi gambaran spasial kondisi

tanaman teh di Kabupaten Garut beserta arahan pengembangan yang akan Jadwal pelaksanaan kegiatan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.

Selain naskah laporan yang bersifat teks, hasil

8 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

9 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP


A. Pengertian Istilah lain: Beberapa pengertian yang digunakan dalam pedoman teknis ini antara

1. Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Sumberdaya Tanaman Rempah 2. Peremajaan adalah penggantian tanaman yang tidak produktif (tua/rusak) dengan tanaman baru secara keseluruhan atau bertahap dan menerapkan inovasi teknologi; pucuk dan lain-lain); seperti Pengendalian dan Penyegar adalah proses kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis rempah dan penyegar; dan penyajian data sumberdaya serta rencana pengembangan tanaman

3. Rehabilitasi adalah perbaikan tanaman melalui penyulaman tanaman dan penerapan inovasi teknologi (seperti sambung samping, sambung penyiangan, pemupukan, sanitasi, pemangkasan (OPT) dan

4. Intensifikasi adalah perbaikan tanaman melalui penerapan prinsipprinsip praktek budidaya yang baik/Good Agriculture Practices (GAP) menerapkan inovasi teknologi; Organisme Pengganggu Tanaman dengan

5. Perluasan adalah penanaman baru pada lahan dan iklim yang sesuai 6. Diversifikasi adalah penganekaragaman usaha tani secara terintegrasi antara tanaman pokok dengan tanaman lain maupun dengan ternak; per tahun; fisik tanah dan kondisi agroklimat untuk usaha tani tertentu. 7. Produktifitas adalah tingkat produksi yang dihasilkan per satuan luas kriteria teknis dengan menerapkan inovasi teknologi;

8. Kesesuaian Lahan adalah kecocokan suatu lahan ditinjau dari sifat-sifat B. Ruang Lingkup Ruang lingkup identifikasi kebutuhan pengembangan sumberdaya

tanaman rempah dan penyegar meliputi:

10 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

1. Kegiatan identifikasi difokuskan pada komoditi teh sebagai prioritas 2. Lokasi kegiatan diutamakan pada daerah sentra produksi tanaman teh, 3. Aspek sumberdaya yang diamati meliputi: dll; Cisurupan, Cigedug, Peundeuy, Banjarwangi, Singajaya dan Cilawu. a. Sumberdaya alam, yaitu: iklim, tanah, air, keragaman hayati dll; lokal dll; pengamatan di Kabupaten Garut. yaitu Kecamatan Talegong, Cisewu, Pakenjeng, Pamulihan, Cikajang, b. Sumberdaya modal, yaitu: sarana produksi, modal kerja, akses pasar c. Sumberdaya manusia, yaitu: petani, petugas lapangan, motivator e. Sumberdaya dll. diversifikasi, metode pengendalian OPT dll; sosial ekonomi, yaitu: kelembagaan petani, d. Sumberdaya teknologi, yaitu: benih unggul, teknik budidaya,

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

4. Pelaksana kegiatan adalah Dinas Perkebunan Kabupaten Garut

5. Pembiayaan bersumber dari dana Tugas Pembantuan Kementerian Pertanian pada Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun Anggaran 2012

kelembagaan ekonomi, kelembagaan adat, asosiasi komoditas, LSM

6. Hal pengumpulan, pengolahan dan analisis data disajikan dalam bentuk potensi dan peluang serta rencana pengembangan tanaman teh jangka pendek, menengah dan jangka panjang secara partisipatif, sistematik, terintegrasi dan berkelanjutan.

profil/data base sumberdaya saat ini, permasalahan yang dihadapi,

11 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

KRITERIA PENETAPAN SENTRA PENGEMBANGAN


dengan Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar disepakati bahwa khusus teh atau setara dengan 86,79% luas teh rakyat secara nasional ada di wilayah ini. Sesuai dengan hasil pertemuan antara Dinas Perkebunan Kabupaten Garut

Provinsi Jawa Barat, fokus komoditas yang akan diidentifikasi adalah tanaman

teh sebagai provinsi penghasil terbesar, dimana 48.832 hektar areal tanaman pedoman yang dikeluarkan oleh Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar. Wilayah sentra pengembangan, secara umum terbagi atas 3 (tiga) kriteria, yaitu: (1) Daerah Sentra Produksi, (2) Daerah Pengembangan Potensial, dan (3) Daerah Perluasan Areal Baru. Daerah sentra produksi tanaman teh. Penetapan daerah sentra produksi dilakukan dengan Agar hasil analisis yang diperoleh dapat optimal, penetapan kriteria ini perlu (RTRW), Process (AHP) serta Location Quotient (LQ). Rencana Strategis Pembangunan Perkebunan dan produksi adalah wilayah baik provinsi Penetapan wilayah sentra pengembangan, secara umum mengacu kepada

kabupaten/kota yang pada saat ini sudah diakui secara luas menjadi sentra

ketentuan, jika akumulasi jumlah luas areal untuk setiap komoditas utama dukungan

maupun

rempah dan penyegar hingga mencapai 80% dari luas nasional maupun provinsi. juga mempertimbangkan dukungan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah pengembangan potensial adalah wilayah provinsi maupun Pemerintah Daerah. Analisis yang dapat digunakan antara Analytic Hierarchy kabupaten/kota yang memiliki potensi sumberdaya dan minat serta komitmen pemerintah daerah beserta masyarakatnya dalam pengembangan tanaman teh.Penetapan daerah pengembangan potensial, adalah wilayah diluar daerah memenuhi skala ekonomi serta faktor pendukung lainnya.

sentra produksi tetapi memiliki produktifitas tanaman yang tinggi (10% diatas rata-rata nasional) dan cadangan lahan untuk pengembangan setiap komoditas tanaman rempah dan penyegar serta mempunyai potensi untuk mampu kesesuaian lahan dan agroekologi tergolong sesuai (kelas S1, S2 atau S3) untuk
12 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

tanaman teh serta menjadi program pembangunan daerah yang didukung oleh

Daerah perluasan baru adalah daerah baru yang memiliki tingkat

RTRW dan memiliki cadangan lahan dengan luasan memenuhi skala ekonomi wilayah disamping faktor pendukung lainnya. ketepatan hasil analisis sangat tergantung kepada ketersediaan dan keakuratan yang serius dari semua pelaksana. data yang digunakan. Oleh sebab itu, tahapan pengumpulan data serta studi literatur merupakan tahapan yang sangat kritis dan perlu mendapat perhatian Hal yang paling penting dalam penetapan daerah tersebut adalah,

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

13 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

METODE PELAKSANAAN IDENTIFIKASI


A. Metode Analisis dan Pengolahan Data Penetapan Wilayah Sentra luas menjadi sentra produksi tanaman teh sebagai komoditas utama. Location Quotient (LQ). total aktifitas tersebut dalam total aktifitas wilayah. diinterpretasikan sebagai berikut: Hasil analisis LQ Daerah sentra produksi merupakan wilayah yang sudah diakui secara

Penetapan daerah sentra produksi secara tabular menggunakan alat

membandingkan pangsa sub wilayah dalam aktifitas tertentu dengan pangsa wilayah ke-i secara relatif dibandingkan dengan total wilayah atau dengan kata lain terjadi pemusatan aktifitas di sub wilayah ke-i; wilayah ke-i sama dengan rata-rata total wilayah; diseluruh wilayah.

Analisis LQ merupakan nilai indeks untuk

1. Nilai LQ > 1, menunjukkan terjadinya konsentrasi suatu aktifitas di sub setara dengan pangsa total atau dengan kata lain konsentrasi aktifitas di lebih kecil dibandingkan dengan aktifitas secara umum yang ditemukan Persamaan yang digunakan untuk perhitungan LQ adalah:

2. Nilai LQ = 1, menunjukkan sub wilayah ke-i mempunyai pangsa aktifitas 3. Nilai LQ < 1, menunjukkan sub wilayah ke-i mempunyai pangsa relatif

Dimana: Xij Xi. X.j X..

: derajat aktifitas ke-j di wilayah ke-i : total aktiftas di wilayah ke-i : derajat aktifitas total wilayah

LQ =

Xij Xi. . ..

: total aktifitas ke-j di semua wilayah

Analisis Spasial

melakukan pengolahan dan atau analisis terhadap suatu kumpulan data


14 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Analisis spasial merupakan suatu metode yang digunakan untuk

yang memiliki referensi geografis/keruangan (spasial). Metode ini umum digunakan sebagai dasar dalam penetapan suatu kebijakan. tersebut. dalam pelaksanaan pengolahan data spasial

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

menghasilkan suatu informasi baru yang dapat diaplikasikan atau dijadikan

digunakan dalam analisis spasial sangat beragam. Hal ini sangat bergantung

kepada jenis data serta tujuan yang ingin dicapai melalui pengolahan data atau proses yang melibatkan sejumlah hitungan dan evaluasi logika (matematis) yang dilakukan dalam rangka mencari atau menemukan dengan batas-batas wilayah studi tertentu). semakin rumit untuk dilaksanakan. Semakin banyak data yang digunakan, secara fisik prosesnya akan Menurut Prahasta (2009), analisis spasial merupakan suatu teknik

Jenis metode yang

sehingga

(potensi) hubungan (relationship) atau pola-pola yang (mungkin) terdapat diantara unsur-unsur geografis (yang terkandung di dalam data dijital interpretasinya akan menjadi lebih sulit dan rumit (Barus dan Wiradisastra 2000). Dalam prakteknya proses analisis spasial biasanya dilakukan dengan menggunakan alat bantu perangkat lunak sistem informasi geografis (SIG). Analisis Profil Wilayah Sentra Selain itu hasil analisis dan

gambaran profil sumberdaya yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam lapangan, pengolahan dan analisis data serta interpretasi hasil analisis. dijadikan sebagai dasar pertimbangan. Sumberdaya Teknologi dan (5) Sumberdaya Sosial Ekonomi.

penyusunan kebutuhan pengembangan tanaman teh. Secara umum teknis

pelaksanaan dilakukan melalui penyebaran lembar kuesioner pada tingkat (1) Sumberdaya Alam, (2) Sumberdaya Modal, (3) Sumberdaya Manusia, (4) masing aspek memiliki indikator penilai yang menentukan dalam penilaian. tingkat/persentase capaian masing-masing aspek terhadap kondisi ideal.
15 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Analisis profil wilayah, dilaksanakan dengan tujuan memperoleh

Jenis data dan informasi sangat terkait dengan 5 (lima) aspek yang

Aspek tersebut meliputi:

Penilaian dilakukan melalui pembobotan secara bertahap terhadap masingmasing indikator yang dalam hasil penilaian akan diperoleh hasil

Masing-

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

B. Jenis dan Sumber Perolehan Data

analisis untuk mengetahui sejauhmana potensi dan kebutuhan sumberdaya untuk tujuan pengembangan suatu komoditas.

sekumpulan data sebagai bahan analisis. Jenis data yang diperlukan akan (1) Data Primer dan (2) Data Sekunder. Data primer biasanya diperoleh hasil penggalian data yang dilakukan oleh pihak lain.

Kegiatan identifikasi kebutuhan pada prinsipnya merupakan metode Hal ini memerlukan

berdampak terhadap teknik pengumpulan serta dimana data tersebut didapatkan. Jenis data secara umum digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu: dilapangan. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari penelitian ataupun wawancara terhadap responden. lain. sekunder dikumpulkan melalui metode studi literatur, studi pustakan

melalui proses penggalian langsung terhadap fenomena yang ada dan terjadi Jenis data primer biasanya diperoleh melalui survei langsung, Sedangkan data

ataupun analisis terhadap hasil-hasil pendataan yang dilakukan oleh pihak tanaman teh ini, jenis dan teknik pengumpulan data serta sumber perolehan data dapat dilihat pada Tabel 3. Jenis Analisis Pada kegiatan identifikasi kebutuhan pengembangan sumberdaya

Tabel 3. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data serta Sumber Perolehan No.
1. 2. Penetapan Wilayah Sentra Produksi Tanaman Perkebunan - Citra Satelit Resolusi Tinggi - Peta-peta

Jenis Data

Metode Analisis

Location Quotient (LQ) Dijitasi layar

Analisis Spasial

Dinas Perkebunan Kabupaten Garut Seijin PUSDATIN Kementerian Pertanian RI Groundcheck Dinas Perkebunan Kab. Garut

Sumber Perolehan

- Sebaran UPH Teh

Tumpang tindih, Querry, Spatial Join

Pengambilan Titik Koordinat dengan GPS

16 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

No.
3.

Profil Wilayah Sentra

Jenis Analisis

Sumberdaya alam, modal, manusia, teknologi dan sosial ekonomi

Jenis Data

Survey dan wawancara menggunakan kuesioner

Metode Analisis

C.

Target Kinerja sebagai tolok

dilaksanakan oleh instansi pemerintah wajib menyampaikan target kinerja Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). dilihat pada Tabel 4. kinerja kegiatan Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh dapat Tanaman Teh ukur capaian kinerja dalam penyusunan

Sesuai dengan peraturan yang berlaku, setiap kegiatan yang Adapun tolok ukur Laporan

- Kelompok tani - Pemerintahan Desa - Kantor Kecamatan - BPS - Dinas Perkebunan Kab. Garut

Sumber Perolehan

Tabel 4. Target Kinerja kegiatan Identifikasi Kebutuhan Pengembangan


No. A
A.

Uraian Kegiatan

Persiapan

1. ATK dan Bahan Komputer

Volume

2. Administrasi, fotocopy, penggandaan, pelaporan dll

A
B.

3. Rapat persiapan dan penyusunan JUKNIS Pelaksanaan 1. ATK dan Bahan Komputer 3. Dokumentasi

0,3 0,3 30

Satuan

Jumlah Biaya (Rp.) A


600.000 1.500.000 4.500.000 600.000

Target Kinerja (%)

Paket OH OT

25,00

4. Konsultasi ke provinsi

Tahun

2,08 2,08 5,21 1,01 1,01 1,68 7,58 5,05

2. Administrasi, fotocopy, penggandaan, pelaporan dll 4. Pengadaan Peta Kabupaten 5. Pengumpulan data

0,3 0,3 12

1 3

Paket Paket Jenis OH

Tahun

1.000.000 4.500.000 3.000.000

600.000 600.000

65,00

15,63

17 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)


Jumlah Biaya (Rp.)

2012
Target Kinerja (%)

No. A A

Uraian Kegiatan
6. Pengawalan ke lokasi 7. Penyusunan dan Pembahasan Draft 10. Pembahasan final Pelaporan 1. ATK dan Bahan Komputer 8. Honor Narasumber 9. Perjalanan narasumber

Volume
6 4 4 3

45 45

Satuan

OH OH OJ OT OT OH

1.500.000

6.750.000 3.400.000 6.000.000 6.750.000 4.500.000

11,37 10,10 11,37

2,53 5,73 7,58 1,11 1,11 2,22 1,39 4,17

A
C.

11. Konsultasi ke provinsi

2. Administrasi, fotocopy, penggandaan, pelaporan dll o o 3. Penyusunan dan Pembahasan Laporan 4. Penggandaan laporan JUMLAH 5. Konsultasi ke provinsi o

0,4 0,4 32 10 2

Paket OH OT o

Tahun

800.000 1.600.000 1.000.000 3.000.000 800.000

10,00

Eksemplar

53.000.000

100,00

18 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN


A. Sistem Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan monitoring bertujuan mengetahui perkembangan

pelaksanaan kegiatan melalui pemantauan, evaluasi dan pelaporan secara berkala dan berkelanjutan. Monitoring, evaluasi dan pelaporan merupakan wilayah tertentu dan pada kurun waktu yang dasar untuk menindaklanjutinya. digunakan pula untuk memantau kendala yang dihadapi baik oleh pelaksana administrasi, keuangan maupun teknis pada suatu titik kegiatan sebagai yang telah ditetapkan disetiap tingkatan pelaksana kegiatan (Pusat, Provinsi lainnya berdasarkan ketentuan yang berlaku. B. Kerangka Penulisan Laporan rencana pengembangan. berikut:
I. PENDAHULUAN

suatu alat untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan pada telah ditetapkan, ini

dan Kabupaten). Sistem monitoring, evaluasi dan pelaporan menggunakan format baku yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Perkebunan serta institusi Hasil kegiatan merupakan laporan yang berbentuk narasi dan Laporan memuat kondisi aktual, profil serta

Monitoring, evaluasi dan pelaporan dilaksanakan pada kurun waktu

dilengkapi dengan peta sebagai gambaran spasial kondisi aktual serta rencana pengembangan untuk jangka waktu satu sampai dengan lima tahun
A. Latar Belakang

kedepan. Penyusunan laporan mengikuti kerangka penulisan sebagaimana


B. Maksud dan Tujuan C. Rumusan Masalah A. Dasar Pelaksanaan

II.

PENYELENGGARA KEGIATAN B. Kerangka Pemikiran C. Organisasi Pelaksana

19 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

III.

GAMBARAN UMUM LOKASI KEGIATAN A. Letak Wilayah B. Kondisi Iklim C. Jenis Tanah D. Penggunaan Lahan Aktual

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

III.

PENETAPAN KOMODITAS PRIORITAS, SENTRA PRODUKSI DAN SENTRA UTAMA PENGEMBANGAN A. Komoditas Prioritas B. Wilayah Sentra Produksi C. Wilayah Sentra Utama Pengembangan A. Aspek Sumberdaya Alam B. Aspek Sumberdaya Modal

E. Pemanfaatan Ruang F. Kependudukan

IV.

PROFIL SUMBERDAYA

C. Aspek Sumberdaya Manusia

V.

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI A. Identifikasi Permasalahan B. Sumber Permasalahan C. Alternatif Pemecahan Masalah RENCANA PENGEMBANGAN A. Rencana Satu Tahun PENUTUP B. Saran A. Kesimpulan LAMPIRAN B. Rencana Lima Tahun

D. Aspek Sumberdaya Teknologi

E. Aspek Sumberdaya Sosial Ekonomi

VII. VIII. IX. X.

VI.

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN

DAFTAR PUSTAKA

20 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

PENUTUP
disusun sebagai dasar pedoman bagi para pelaksana kegiatan di tingkat pelaksanaan mengacu kepada petunjuk teknis ini. ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan, dan belum diatur dalam petunjuk ini Tanaman Rempah dan Penyegar maupun Direktur Jenderal Perkebunan. pengambilan data di lapangan maupun sumber data lain yang digunakan. Oleh sebab itu diperlukan rasa tanggungjawab yang tinggi dari semua pihak, sehingga pertimbangan pengembangan tanaman teh pada masa yang akan datang. bagi penentu kebijakan untuk merumuskan dapat mengacu kepada pedoman yang dikeluarkan oleh pedoman Direktorat Petunjuk Teknis Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh ini

kabupaten maupun tingkat lapangan. Hal-hal yang berkaitan dengan teknis

Adapun hal lain yang

hasil laporan yang disusun dapat dijadikan sebagai salah satu bahan kebijakan

Hasil analisis yang diperoleh sangat tergantung kepada keakuratan

21 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

DAFTAR PUSTAKA
Barus B. dan Wiradisastra U.S. 2000. Sistem Informasi Geografi. Laboratorium Penginderaan Jauh dan Kartografi, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Dinas Perkebunan Kabupaten Garut. 2012. Statistik Perkebunan Semester II Tahun 2011. Dinas Perkebunan Kabupaten Garut. Garut: Sub Bagian Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Dinas Perkebunan Kabupaten Garut. Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar. 2011. Pedoman Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Sumberdaya Tanaman Rempah dan Penyegar. DITJENBUN Kementerian Pertanian RI. Jakarta: DITJENBUN Kementerian Pertanian RI.

Prahasta E. 2005. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Penerbit Informatika.

22 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

LAMPIRAN

23 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Lampiran 1.

Form Kuesioner Data Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh Tingkat Kecamatan/Kabupaten
ASPEK/JENIS DATA STANDAR IDEAL A 400-2000 m dpl S1(2500-4000), S2(1800-2500),(40005000), S3(13001800),(50006000),N(<1300 dan >6000) S1(0-2), S2(2-3), S3(34),N(>4) S1(19 - 21), S2 (21-24), (17-19) S3 (24-27),(1417), N (>17 , >14) S1( 70), S2(6070),S3(50-60),N(<50) Konsolik Rata-rata Kurang dari 45% S1(>100), S2(75-100), S3(50-75), N(<50) S1(halus,agahalus,seda ng) S2 (-) S3(aga kasar) N(kasar,sangat halus) S1(Bahan kasar <15%, ketebalan gambut <60 dan >140, Saprik, KTT liat (cmol) >16, Kejenuhan basa >20%, pH H2O 4,5-5,5 Corganik (%) >1,5% Salinitas (dS/m) >2, alkalinitas/ESP >8%, Lereng <8%, Bahaya erosi sangat rendah, Genangan F0, Batuan di permukaan <5%, singkapan batuan >5% S2(Bahan kasar <15%35%, ketebalan gambut(cm) 60140,Kematangan Saprik hemik, KTT liat (cmol) 16, Kejenuhan basa 20-35%, pH H2O 3,8-4,5 C-organik (%) 0,8-1,5% Salinitas (dS/m) 2-3, alkalinitas/ESP 8-10%,

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

KODE A 1ALAM 11SAIKM 111SAIG 112SAIT 113SAIC 114SAIL

HASIL IDENTIFIKASI

SUMBER DATA A dinas dinas dinas

SKOR (%) A 100 80 80 80 70 90 80 90 90 80 80 0 0

A SUMBERDAYA ALAM Iklim a Garis Lintang b Tinggi tempat c Curah hujan (mm) d e f Lama bulan kering

A ADA 600-800 s2 S2 s3 S2

113SAIA 114SAIS 12SATAN 121SATJ 122SATK 123SATD 124SATT 125SATS

114SAIK

113SAIT

g Kecepatan angin h Saat angin besar Tanah a Jenis tanah b Kemiringan tanah c d e

Temperatur rata-rata (0C)

Kelembaban udara (%)

dinas

TA TA S1 S2 S1

Kedalaman tanah efektif (cm) Tektur tanah Sifat tanah

dinas dinas dinas

23 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

KODE

ASPEK/JENIS DATA

Lereng 8-16%, Bahaya erosi rendah sedang, Genangan F1, Batuan di permukaan 5-15%, singkapan batuan 515% S3(Bahan kasar <35%55%, ketebalan gambut(cm) 140200,Kematangan hemikfebrik, KTT liat (cmol) ---, Kejenuhan basa >35%, pH H2O 3,8-5,8 C-organik (%) 0,8-1,5% Salinitas (dS/m) 2-3, alkalinitas/ESP 8-10%, Lereng 8-16%, Bahaya erosi berat, Genangan F2, Batuan di permukaan 15-40%, singkapan batuan 1525%

STANDAR IDEAL

HASIL IDENTIFIKASI

SUMBER DATA

SKOR (%)

13SAAIR 131SAAD 132SAAS 133SAAM 14SAKHY 141SAHY 142SAHY 143SAHY 15SAPPT 151SAPA 154SAPH A 2MODAL 21SMBUN 211SMAG 22SMRT 221SMRM 222SMRK 223SMRA 224SMRS 155SAPK 156SAPS 152SAPG 153SAPL

Air a Kedalaman air tanah b Air sungai c Mata air Keragaman hayati a Keragaman flora b Keragaman fauna c Flora dan fauna spesifik Peta dan status kepemilikan lahan petani a Peta administrasi wilayah b Peta penggunaan lahan c Peta kelas lereng wilayah d Peta tata guna hutan kesepakatan e Peta sebaran komoditas Rempah dan Penyegar f Status kepemilikan lahan sertifikat petani A A A SUMBERDAYA MODAL (INVESTASI) Program pembangunan perkebunan Tahun yang lalu dan yang kegaitan daerah tahun sedang berjalan (APBN, APBD ini dan tahun lalu Provinsi, APBN Kabupaten/Kota) Rencana tata ruang wilayah a Minimal untuk 10 tahun renstra b Kriteria kawasan perkebunan c Arahan lokasi untuk perkebunan d Statitk Provinsi/Kabupaten

lapangan lapangan lapangan lapangan survey dinas dinas GIRIK A dinas dinas A dinas dinas dinas dinas dinas kehutanan

30 25 50 40 40 0 80 80 80 80 60 50 80 70 80 80 A

100

24 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

KODE 23SMPAP 231SMPB 232SMPP

ASPEK/JENIS DATA

STANDAR IDEAL

HASIL IDENTIFIKASI

SUMBER DATA

SKOR (%) 90 50

233SMPD 234SMPA 24SMKBS 241SMKK 242SMKB 243SMKE 244SMKP

262SMUP 27SMATP 271SMAP 28SMMUS 281SMMU A 31SDM 31SDMD 311SDMJ 312SDMU 313SDMP 32SDMJA 321SDMP 323SDMF 322SDMS

252SMPG 253SMPP 26SMUPH 261SMUG

25SMPRA 251SMPJ

Ketersediaan dan kebutuhan sarana produksi, alat dan mesin pertanian a Benih unggul Varietas GMB 1, GMB 2, tri 2024 dinas bersertifikat GMB 3, GMB 4, GMB 5, 2025, GMB GMB 6, GMB 7, GMB 8, 1,2 ,3 4 GMB 9, GMB 10, GMB 11. b Pupuk Urea, ZA,(N) TSP, 250dinas 350 gram 3 - 4 kali. PARP (P2O5) 60-120 gram(adosol/regosol) 1-2 kali 15-40 (latosol/podzolik) 1-2 kali MOP,ZK (K2O) 60-180 gram, 2-3 kali Kieserit (MgO) 30-75 gram, 2-3 kali Seng Sulfat (ZnO) 5-10 gram, 7-10 kali c Pestisida lapangan d Alat dan mesin 1) Composter, 2) Dryer, BOLTI, dinas pertanian 3) Granulator, 4) SORTASE, Kompor Biomassa, 5) JEKSEN, Mesin Pengolah Biji Kopi, 6) Mixer dll Ketersediaan dan kebutuhan sumber benih unggul bersertifikat a Kebun benih Sk Dirjen (udah dinas dimurnikan belum) b Blok penghasil tinggi Sk Disbun Kab. dinas (sebaran tk prov.) c Kebun entres Sk Dirjen (disertifikasi) d Pusat-pusat Sk Disbun Kab. (bibit dinas penangkaran sertifikat) Ketersediaan dan kebutuhan prasarana pendukung a Jalan dan Jembatan Kondisional dinas pu Menuju Sentra produksi b Pergudangan Kondisional dinas c Pelabuhan Kondisional dinas Ketersediaan dan kebutuhan Unit Pengolahan Hasil a Tingkat Kelompok Kondisional dinas Tani/Gapoktan produksi b Tingkat pabrikan Kondisional Akses terhadap pasar Akses terhadap pasar Kondisional dinas Akses terhadap modal usaha Akses terhadap modal usaha dinas A A A A SUMBERDAYA MANUSIA Data demografi a Jumlah penduduk dan pemda komposisi jender b Sebaran umur pemda c Sebaran pendidikkan pdk Data ketenagakerjaan a Jumlah angkatan kerja pemda produktif b Sebaran tenaga kerja di pemda sektor pertanian c Sebaran profesi pemda

20 70 0 0

0 50 50 30 0 50 50 90 0 A

90 85 90 80 70 70

25 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

KODE 323SDMM 324SDMB A 41TEKNO 41STBUS 411STBU 42STGAP 421STKS 423STAN 424STPH 424STTA 421STOR 325SDML 326SDMT d e

ASPEK/JENIS DATA

STANDAR IDEAL

43STOPT 431STOM 432STOK 433STOI 434STOL 44STATP 441STAT 442STAI 443STAL 45STLIM 451STPL A 5SSEKO 51SSEKP 511SSEK 513SSEA 512SSEG

52SSEKE 521SSEK 5212SSEU 523SSEA 524SSEE 525SSEP

Tenaga kerja migran Petugas dibidang perkebunan f Petugas lapangan g Tenaga sukarela/motivator lokal A A A SUMBERDAYA TEKNOLOGI Penggunaan benih unggul bersertifikat Penggunaan benih unggul berapa presen bersertifikat Tingkat aplikasi budidaya yang baik dan benar (GAP) a Tingkat penyiangan dan berapa presen pemangkasan b Tingkat aplikasi berapa presen pemupukan organik c Tingkat aplikasi berapa presen pemupukan anorganik d Tingkat aplikasi berapa presen pemupukan hayati e Tingkat aplikasi berapa presen konservasi tanah dan air Tingkat aplikasi teknologi pengendalian OPT a Teknologi manual berapa presen b Teknologi kimiawi berapa presen c Teknologi inovasi berapa presen d Teknologi lainnya berapa presen Tingkat aplikasi teknologi pasca panen (%) a Teknologi tradisional berapa presen b Teknologi inovasi berapa presen c Teknologi lainnya berapa presen Tingkat aplikasi pengelolaan limbah Tingkat aplikasi pengelolaan limbah A A SUMBERDAYA SOSIAL EKONOMI Kelembagaan petani a Kelompok Tani (jumlah, tahun pembentukan, kegiatan) b Gapoktan (jumlah, tahun pembentukan, kegiatan) c Asosiasi Petani (jumlah, tahun pembentukan, kegiatan) Kelembagaan ekonomi a Koperasi (jumlah koperasi yang ada, koperasi yang bergerak dibidang perkebunan, kegiatannya) b Kelompok usaha bersama c Asosiasi pedagang d Asosiasi eksportir e Perbankan (bank yang ada, dukungan bagi usaha perkebunan tanaman

HASIL IDENTIFIKASI

pemda dinas dinas dinas A dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas

SUMBER DATA

SKOR (%) 0 60 60 60 90 60 80 20 80 30 80 10 70 0 90 0 0 30 80 80 90 50 20 0 0 0 A A

dinas A dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas

26 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

KODE

53SSKAD 521 SSKA 522SSKS 54SSLSM 541SSLM 542SSDL 55SSDIN 551SSDN 561SSKK

56SSKBK

rempah dan penyegar) Kelembagaan sosial kemasyarakatan/adat/ kearifan lokal (subak abian, suku, dll) a Kelembagaan adat dinas b Kelembagaan sosial dinas Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Terkait dengan pengembangan perkebunan a LSM yang ada dinas b Dukungan LSM terhadap pengembangan Tanaman Rempah dan penyegar Lembaga Pemerintah (Dinas Teknis, Unit Pelaksna Teknis (UPT), UPTD, dll Lembaga Pemerintah (Dinas dinas Teknis, Unit Pelaksana Teknis (UPT), UPTD, dll Kelembagaan berbasis komoditas (dewan komoditas, asosiasi komoditas, lembaga komoditas, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG), dll Kelembagaan berbasis dinas komoditas (dewan komoditas, asosiasi komoditas, lembaga komoditas, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG), dll

ASPEK/JENIS DATA

STANDAR IDEAL

HASIL IDENTIFIKASI

SUMBER DATA

SKOR (%) 0 50 30 0 20 0

27 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Lampiran 2.

Form Perhitungan Data Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh Tingkat Kecamatan/Kabupaten
SETANDAR IDEAL Uraian /Isian Sumber Data Penilaian Kualitas Data (%)

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

ASPEK/JENIS DATA 1. SUMBERDAYA ALAM Iklim a c f b e Garis Lintang Curah hujan 0

Skor Ideal/Teknis/Bobot (%)

Nilai Ril (%)

d g a c

Tinggi tempat

Lama bulan kering Kecepatan angin Saat angin besar Jenis tanah

400-2000 m dpl

Temperatur rata-rata

S1(2500-4000), S2(1800-2500),(4000-5000), S3(1300-1800),(5000-6000),N(<1300 dan >6000) S1(0-2), S2(2-3), S3(3-4),N(>4) 0 0 0 S1(19 - 21), S2 (21-24), (17-19) S3 (24-27),(14-17), N (>17 , >14) S1( 70), S2(60-70),S3(50-60),N(<50)

ADA s2 s3 S2 S2

600-800

dinas dinas dinas dinas dinas dinas 0 0 0 dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas

100 80 80 80 70 90 0 0 0

h b e

Kelembaban Udara (%)

TA TA

Tanah

Kemiringan tanah Tektur tanah Sifat tanah

Kedalaman tanah efektif

Konsolik

Rata-rata Kurang dari 45%

S1(>100), S2(75-100), S3(50-75), N(<50)

S1(halus,agahalus,sedang) S2 (-) S3(aga kasar) N(kasar,sangat halus)

S1(Bahan kasar <15%, ketebalan gambut <60 dan >140, Saprik, KTT liat (cmol) >16, Kejenuhan basa >20%, pH H2O 4,5-5,5 C-organik (%) >1,5% Salinitas (dS/m) >2, alkalinitas/ESP >8%, Lereng <8%, Bahaya erosi sangat rendah, Genangan F0, Batuan di permukaan <5%, singkapan batuan >5%--------S2(Bahan kasar <15%-35%, ketebalan gambut(cm) 60-140,Kematangan Saprik hemik, KTT liat (cmol) 16, Kejenuhan basa 2035%, pH H2O 3,8-4,5 C-organik (%) 0,8-1,5% Salinitas (dS/m) 2-3, alkalinitas/ESP 810%, Lereng 8-16%, Bahaya erosi rendah sedang, Genangan F1, Batuan di permukaan 515%, singkapan batuan 5-15%--------S3(Bahan kasar <35%-55%, ketebalan gambut(cm) 140-200,Kematangan hemikfebrik, KTT liat (cmol) ---, Kejenuhan basa >35%, pH H2O 3,8-5,8 C-organik (%) 0,8-1,5% Salinitas (dS/m) 2-3, alkalinitas/ESP 8-10%, Lereng 816%, Bahaya erosi berat, Genangan F2, Batuan di permukaan 15-40%, singkapan batuan

S1 S2 S1

80 90 90 80 80

28 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)


Penilaian Kualitas Data (%) 30 25 50 40 40 100 80 80 80 80 60 0 0 0 50 80 70 0 0 0 0

2012
Nilai Ril (%)

ASPEK/JENIS DATA

Air a c b a c

Kedalaman air tanah Air sungai Mata air

15-25% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 sertifikat

SETANDAR IDEAL

Uraian /Isian

Sumber Data

Skor Ideal/Teknis/Bobot (%)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 GIRIK 0 0 0 0 0 0 0 0

dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas

Keragaman hayati b a c f

Keragaman flora

Keragaman fauna

Peta dan setatus kepemilikan lahan petani b e Peta administrasi wilayah Peta penggunaan lahan Peta kelas lereng wilayah

Frora dan fauna spesifik

Peta tata guna hutan kesepakatan Peta sebaran komoditas Rempah dan Penyegar Status kepemilikan lahan petani

2.SUMBERDAYA MODAL (INVESTASI) Program pembangunan perkebunan Tahun yang lalu dan yang sedang berjalan (APBN, APBD Provinsi, APBN Kabupaten/Kota) Minimal untuk 10 tahun Kriteria kawasan perkebunan

kegaitan daerah tahun ini dan tahun lalu renstra

Rencana tata ruang wilayah a b

29 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)


Penilaian Kualitas Data (%) 80 80 90 50 20 70 0 0 50 50 30 50 50 0 0 0 0 0 0

2012
Nilai Ril (%)

d a c

Arahan lokasi untuk perkebunan Statitk Provinsi/Kabupaten Benih unggul bersertifikat Pupuk Pestisida

ASPEK/JENIS DATA

0 0 0

SETANDAR IDEAL

Uraian /Isian

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas

Sumber Data

Skor Ideal/Teknis/Bobot (%)

Ketersediaan dan kebutuhan sarana produksi, alat dan mesin pertanian b d a c

Varietas GMB 1, GMB 2, GMB 3, GMB 4, GMB 5, GMB 6, GMB 7, GMB 8, GMB 9, GMB 10, GMB 11. 0 0

Ketersediaan dan kebutuhan sumber benih unggul bersertifikat b Kebun benih Blok penghasil tinggi Kebun entres

Alat dan mesin pertanian

Urea, ZA,(N) TSP, 250-350 gram 3 - 4 kali. PARP (P2O5) 60-120 gram(adosol/regosol) 1-2 kali 15-40 (latosol/podzolik) 1-2 kali MOP,ZK (K2O) 60-180 gram, 2-3 kali Kieserit (MgO) 30-75 gram, 2-3 kali Seng Sulfat (ZnO) 5-10 gram, 7-10 kali

tri 2024 - 2025, GMB 1,2 ,3 4

1) Composter, 2) Dryer, 3) Granulator, 4) Kompor Biomassa, 5) Mesin Pengolah Biji Kopi, 6) Mixer dll Sk Dirjen (udah dimurnikan belum) Sk Disbun Kab. (sebaran tk prov.) Sk Dirjen (disertifikasi) 0 Kondisional Kondisional kondisional 0 Kondisional Kondisional Sk Disbun Kab. (bibit sertifikat)

BOLTI, SORTASE, JEKSEN,

d a c

Ketersediaan dan kebutuhan prasarana pendukung b a Pergudangan Pelabuhan

Pusat-pusat penangkaran

Jalan dan Jembatan Menuju Sentra produksi

Ketersediaan dan kebutuhan Unit Pengolahan Hasil b Tingkat pabrikan

Tingkat Kelompok Tani/Gapoktan produksi

30 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)


Penilaian Kualitas Data (%) 90 0 0 0 0

2012
Nilai Ril (%)

ASPEK/JENIS DATA Akses terhadap pasar Akses terhadap pasar

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SETANDAR IDEAL

Uraian /Isian

Akses terhadap modal usaha Akses terhadap modal usaha 3. SUMBERDAYA MANUSIA Data demografi a c b a c f

Kondisional

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas

Sumber Data

Skor Ideal/Teknis/Bobot (%)

0 90 85 90 80 70 70 60 60 60 0 0 0 90 60 0 0

Jumlah penduduk dan komposisi jender Sebaran umur Sebaran pendidikkan

Data ketenagakerjaan b e

Jumlah angkatan kerja produktif Sebaran tenaga kerja di sektor pertanian Sebaran profesi Tenaga kerja migran Petugas lapangan Petugas dibidang perkebunan

d g

4. SUMBERDAYA TEKNOLOGI Penggunaan benih unggul bersertifikat Penggunaan benih unggul bersertifikat Tingkat penyiangan dan

Tenaga sukarela/motivator lokal

Tingkat aplikasi budidaya yang baik dan benar (GAP) a

berapa presen berapa presen

31 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)


Penilaian Kualitas Data (%) 80 20 80 30 80 10 70 90 0 0 0 0 0 0 0

2012
Nilai Ril (%)

b c d e

pemangkasan

ASPEK/JENIS DATA berapa presen berapa presen berapa presen berapa presen 0 berapa presen berapa presen berapa presen berapa presen 0 berapa presen berapa presen berapa presen 0 0 0 0 0 0 0

SETANDAR IDEAL

Uraian /Isian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber Data dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas dinas

Skor Ideal/Teknis/Bobot (%)

Tingkat aplikasi pemupukan organik Tingkat aplikasi pemupukan anorganik

Tingkat aplikasi pemupukan hayati Tingkat aplikasi konservasi tanah dan air Teknologi manual Teknologi inovasi Teknologi lainnya Teknologi inovasi Teknologi kimiawi

Tingkat aplikasi teknologi pengendalian OPT a c b

d a c b

Tingkat aplikasi teknologi pasca panen (%) Teknologi tradisional Teknologi lainnya

Tingkat aplikasi pengelolaan limbah

5. SUMBERDAYA SOSIAL EKONOMI Kelembagaan petani a c b Kelompok Tani (jumlah, tahun pembentukan, kegiatan) Gapoktan (jumlah, tahun pembentukan, kegiatan) Asosiasi Petani (jumlah, tahun

Tingkat aplikasi pengelolaan limbah

30 80 80 90

32 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)


Penilaian Kualitas Data (%) 50 20 0 0 0 0 50 30 0 0 0 0 0 0

2012
Nilai Ril (%)

Kelembagaan ekonomi a c

pembentukan, kegiatan)

ASPEK/JENIS DATA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SETANDAR IDEAL

Uraian /Isian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber Data

Skor Ideal/Teknis/Bobot (%)

b e

Koperasi (jumlah koperasi yang ada, koperasi yang bergerak dibidang perkebunan, kegiatannya) Kelompok usaha bersama Asosiasi pedagang Asosiasi eksportir

dinas dinas dinas dinas dinas

Kelembagaan sosial kemasyarakatan/adat/ kearifan lokal (subak abian, suku, dll) a b a Kelembagaan adat Kelembagaan sosial LSM yang ada

Perbankan (bank yang ada, dukungan bagi usaha perkebunan tanaman rempah dan penyegar)

dinas dinas dinas dinas dinas

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Terkait dengan pengembangan perkebunan b Dukungan LSM terhadap pengembangan Tanaman Rempah dan penyegar

Lembaga Pemerintah (Dinas Teknis, Unit Pelaksna Teknis (UPT), UPTD, dll

Lembaga Pemerintah (Dinas Teknis, Unit Pelaksana Teknis (UPT), UPTD, dll Kelembagaan berbasis komoditas (dewan komoditas, asosiasi komoditas, lembaga komoditas, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG), dll

20

33 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)


Penilaian Kualitas Data (%) 0

2012
Nilai Ril (%)

Kelembagaan berbasis komoditas (dewan komoditas, asosiasi komoditas, lembaga komoditas, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG), dll

ASPEK/JENIS DATA

SETANDAR IDEAL

Uraian /Isian

dinas

Sumber Data

Skor Ideal/Teknis/Bobot (%)

34 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Lampiran 3.
NO. 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6

Form Rencana Pengembangan Tanaman Teh Jangka Satu Tahun


Bobot HI HIDT (%) Tahun 1 (Rp.Juta) Biaya * Target % APBN

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

PEMBIAYAAN ALOKLASI BIAYA (%) APBD I * APBD II Masyarakat * Lainya

ASPEK/FAKTOR Iklim Air

Intansi/Lembaga/ Sektor/Sub.Sektor/ dll yang membiayai

SUMBERDAYA ALAM Tanah

Keragaman hayati

Peta dan setatus kepemilikan lahan petani SUMBERDAYA MODAL (INVESTASI) Program pembangunan perkebunan Rencana tata ruang wilayah

Ketersediaan dan kebutuhan sarana produksi, alat dan mesin pertanian Ketersediaan dan kebutuhan prasarana pendukung Ketersediaan dan kebutuhan Unit

Ketersediaan dan kebutuhan sumber benih unggul bersertifikat

* * * *

* *

35 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)


PEMBIAYAAN NO. 7 8 1 2 1 2 3 4 5 1 2 ASPEK/FAKTOR Pengolahan Hasil Akses terhadap pasar SUMBERDAYA MANUSIA Data demografi SUMBERDAYA TEKNOLOGI Bobot HI HIDT (%) Tahun 1 (Rp.Juta) Target % Biaya APBN ALOKLASI BIAYA (%) APBD I * * * * * * * * * * APBD II Masyarakat * * Lainya

2012

Intansi/Lembaga/ Sektor/Sub.Sektor/ dll yang membiayai

Akses terhadap modal usaha Data ketenagakerjaan Penggunaan benih unggul bersertifikat Tingkat aplikasi budidaya yang baik dan benar (GAP) Tingkat aplikasi teknologi pengendalian OPT Tingkat aplikasi teknologi pasca panen Tingkat aplikasi pengelolaan limbah Kelembagaan petani

* * * * * *

SUMBERDAYA SOSIAL EKONOMI Kelembagaan ekonomi

36 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)


PEMBIAYAAN NO. 3 4 5 6 ASPEK/FAKTOR Kelembagaan sosial kemasyarakatan/adat/ kearifan lokal (subak abian, suku, dll) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Terkait dengan pengembangan perkebunan Lembaga Pemerintah (Dinas Teknis, Unit Pelaksna Teknis (UPT), UPTD, dll Bobot HI HIDT (%) Tahun 1 (Rp.Juta) Target % Biaya APBN * ALOKLASI BIAYA (%) APBD I APBD II Masyarakat * Lainya

2012

Intansi/Lembaga/ Sektor/Sub.Sektor/ dll yang membiayai

Kelembagaan berbasis komoditas (dewan komoditas, asosiasi komoditas, lembaga komoditas, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG), dll

* *

JUMLAH

37 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Lampiran 4.
NO.

Form Rencana Pengembangan Tanaman Teh Jangka Lima Tahun


BOBOT HI HIDT(%) Tahun 1 Target % Biaya Tahun 2 Target % Biaya

Petunjuk Teknis (JUKNIS)

2012

COST TABLE (Rp.Juta) Tahun 3 Target % Biaya Tahun 4 Target % Biaya Tahun 5 Target % Biaya

ASPEK/FAKTOR

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Iklim Air

SUMBERDAYA ALAM Tanah

Keragaman hayati

Peta dan setatus kepemilikan lahan petani SUMBERDAYA MODAL (INVESTASI) Program pembangunan perkebunan Rencana tata ruang wilayah

Ketersediaan dan kebutuhan sarana produksi, alat dan mesin pertanian Ketersediaan dan kebutuhan prasarana

Ketersediaan dan kebutuhan sumber benih unggul bersertifikat

* * *

* *

38 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)


COST TABLE (Rp.Juta) NO. ASPEK/FAKTOR pendukung BOBOT HI HIDT(%) Tahun 1 Target % Biaya Tahun 2 Target % Biaya Tahun 3 Target % Biaya Tahun 4 Target % Biaya

2012

Tahun 5 Target % Biaya

6 7 8 1 2 1 2 3 4 5

Ketersediaan dan kebutuhan Unit Pengolahan Hasil

Akses terhadap pasar Data demografi SUMBERDAYA TEKNOLOGI

Akses terhadap modal usaha Data ketenagakerjaan

* *

* * * * * * * *

* * *

SUMBERDAYA MANUSIA

Penggunaan benih unggul bersertifikat

Tingkat aplikasi budidaya yang baik dan benar (GAP) Tingkat aplikasi teknologi pengendalian OPT Tingkat aplikasi teknologi pasca panen Tingkat aplikasi pengelolaan limbah SUMBERDAYA SOSIAL

* * * *

39 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Petunjuk Teknis (JUKNIS)


COST TABLE (Rp.Juta) NO. ASPEK/FAKTOR BOBOT HI HIDT(%) Tahun 1 Target % Biaya Tahun 2 Target % Biaya * * * Tahun 3 Target % Biaya Tahun 4 Target % Biaya

2012

Tahun 5 Target % Biaya

1 2 3 4 5 6

Kelembagaan petani EKONOMI

Kelembagaan ekonomi

Kelembagaan sosial kemasyarakatan/adat/ kearifan lokal (subak abian, suku, dll) Lembaga Pemerintah (Dinas Teknis, Unit Pelaksna Teknis (UPT), UPTD, dll

* *

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Terkait dengan pengembangan perkebunan Kelembagaan berbasis komoditas (dewan komoditas, asosiasi komoditas, lembaga komoditas, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG), dll

JUMLAH

* *

* *

40 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Tanaman Teh

Anda mungkin juga menyukai