Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN KOTA PERENCANAAN KOTA

PERADABAN KOTA ephesus SEBELUM REVOLUSI INDUSTRI

Abrams elton hutagalung 100406066

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Ephesus sebelum revolusi industri

Cerita tentang Sejarah Romawi

Kota Ephesus
Situs arkeologi kota tua Ephesus terletak 3 km sebelah utara kota Selcuk atau sekitar 50 km dari zmir. Ephesus merupakan objek wisata bagi turis domestik maupun internasional. Hal ini amat berpengaruh pada akses untuk mencapai Ephesus, bahkan banyak sekali agen perjalanan yang menawarkan paket pariwisata mengunjungi Ephesus. Kota tua Ephesus sampai saat ini masih digali oleh para arkeolog dari berbagai bangsa. Menurut para ahli sejarah Ephesus didirikan oleh bangsa Attic-Ionian pada abad ke 10 S.M. Setelah itu mengalami berbagai peralihan kekuasaan dan kebudayaan dari Yunani, Romawi hingga akhirnya dikuasai oleh bangsa Turki. Situs arkeologi ini merupakan koleksi terbesar peninggalan kebudayaan Romawi di daerah timur Mediterania. Herodotus dan Callimachus yang merumuskan konsep awal dari tujuh keajaiban dunia, sempat menyatakan bahwa salah satu dari tujuh keajaiban dunia adalah kuil Artemis yang terletak di Ephesus. Kuil Artemis selesai dibangun sekitar 550 S.M oleh bangsa Ionian, namun berkali-kali mengalami musibah bencana alam dan juga dihancurkan oleh bangsa lain. Saat ini hampir tidak ada yang tersisa dari reruntuhan kuil pualam yang dipakai untuk memuja dewi Artemis, karena sebagian reruntuhannya dipamerkan di Museum di Inggris. Dibawah kekaisaran Romawi, kota tua Ephesus berkembang dengan pesat dan menjadi pusat kota metropolis di Asia. Perpustakaan Roman Celsus dan gerbang Augustus yang dibangun bersebelahan memiliki gaya arsitektur Romawi. Perpustakaan Celsus dibangun oleh Gaiaus Julius Aquila untuk mengenang ayahnya. Dan seperti layaknya sebuah kota yang memiliki tempat hiburan, area teater terbuka di Ephesus dapat menampung 44.000 penonton. Selain untuk pertunjukan drama, di teater yang dipercayai sebagai teater terbuka terbesar pada masanya ini, pernah juga beraksi para gladiator. Beberapa kilometer dari reruntuhan kota tua, terdapat reruntuhan rumah yang dipercayai sebagai rumah terakhir tempat tinggal Mariam. Tempat ini sangat populer bagi para peziarah baik umat Kristen maupun muslim. Setiap tahun di pertengahan bulan agustus diadakan perayaan tradisional untuk mengenang Mariam. Tidak hanya itu, masih di sekitar Ephesus dapat ditemukan gua yang dipercayai oleh umat Kristen sebagai tempat tertidurnya tujuh orang pemuda yang lari dari kekejaman kaisar Decius dan mereka tertidur di dalam gua tersebut beratus-ratus tahun lamanya. Legenda ini mirip dengan kisah Ashabul Kahfi bagi umat Muslim, tetapi menurut pendapat ahli sejarah muslim kejadian ini terjadi di Suriah.

Kuil Apollo
Didim berasal dari kata didymos yang berarti kembar. Para ahli sejarah berpendapat bahwa kuil Apollo adalah kembaran dari kuil Artemis yang berada di Ephesus. Reruntuhan yang tersisa saat ini adalah kuil yang diselesaikan pembangunannya kembali pada akhir abad ke 4 dibawah perintah Alexander yang Agung, dimana kuil aslinya dihancurkan oleh bangsa Persia pada 494 S.M. Para arkeolog hanya menemukan reruntuhan kuil dan tidak menemukan reruntuhan

kota di area ini. Hal ini membuktikan bahwa pada jaman dahulu kuil Apollo hanya ditinggali oleh para pendeta dan peramal untuk kegiatan prosesi keagamaan dan pemujaan. Pilar-pilar yang tersisa tersusun berjajar dengan gaya Ionic. Meskipun memiliki gaya yang sama dengan pilar-pilar di Ephesus tetapi pilar-pilar di kuil ini amatlah besar dan tinggi. Tentunya hal ini untuk menghormati dewa Apollo yang merupakan dewa matahari.

Tahap Perkembangan Tentara Romawi


Tentara Romawi, adalah istilah generik untuk angkatan bersenjata dikerahkan terestrial oleh kerajaan Roma (500 SM sampai ca.), yang Republik Romawi (50031 SM), Kekaisaran Romawi (31 SM - AD 476) dan penerusnya, kekaisaran Byzantium (4761453). Dengan demikian istilah yang mencakup sekitar 2.000 tahun, di mana angkatan bers enjata Romawi mengalami banyak permutasi dalam komposisi, peralatan organisasi, dan tak tik, sambil melestarikan inti dari tradisi abadi. Perkembangan tentara Romawi dapat dibagi menjadi 8 tahap-tahap berikut sejarah: 1.Para tentara Romawi awal dari kerajaan Romawi dan Republik awal (untuk ca 300 SM.). S elama periode ini, ketika perang terutama terdiri dari skala kecil menjarahserangan, telah menyarankan bahwa tentara Romawi diikuti Etruscan atau Yunani model org anisasi dan peralatan. Romawi awal tentara berdasarkan retribusi tahunan atau pengerahan warga untuk musim kampanyetunggal, maka istilah legiun untuk unit dasar militer Romawi (berasal dari legere, "untuk me mungut"). 2.Para tentara Romawi dari pertengahan Republik (alias sebagai "tentara manipular" atau "P olybian tentara" setelah sejarawan Yunani Polybius , yang menyediakan penjelasan yang pal ing rinci yang masih ada dari fase ini) periode pertengahan Republik (300 ca. 107 SM). Selama periode ini, Roma, sementara mempertahankan sistem pungutan, mengad opsi Samnite manipular organisasi untuk legiun mereka dan juga terikat semua negaranegara lain Semenanjung Italia ke dalam sebuah aliansi militer yang permanen (lihat Socii ). Yang terakhir ini diminta untuk memasok (kolektif) kirakira jumlah yang sama pasukan untuk pasukan gabungan seperti orang Roma untuk melaya ni di bawah komando Romawi. Legiun dalam fase ini selalu disertai kampanye dengan jumla h yang sama serumpun alae , unit kira-kira ukuran yang sama sebagai legiun. 3.Para Marian tentara Romawi (107-30 SM) menandai transisi antara retribusi wargapengerahan berbasis pertengahan dan relawan Republik terutama, pasukan berdiri profesion al era kekaisaran. Selama periode ini, kuasiberdiri tentara diperintahkan oleh imperatores , panglima perang yang kuat seperti Gaius Ma rius , Lucius Cornelius Sulla , Caesar , Pompey , dan Mark Antony , yang diperebutkan kekua saan tertinggi dalam perang saudara banyak. Sebagai hasil dari Perang Sosial (9188 SM), semua orang Italia diberikan kewarganegaraan Romawi dan sekutu alae lama dihap uskan dan anggotanya diintegrasikan ke dalam legiun. Juga, wargakavaleri Republik jauh berkurang dalam jumlah dan digantikan oleh kavaleri adat dari provin si Romawi. 4.The Imperial tentara Romawi (30 SM AD 284), ketika sistem Republik pungutan sementara digantikan oleh tentara profesional be rdiri dari terutama relawan. Sebagaimana ditetapkan pertama kali oleh Kaisar Romawi , Aug ustus (30 SM penguasa tunggal -

AD 14). Legiun, sekarang formasi infanteri hampir seluruhnya besar dan berat dari 5,0006,000 lakilaki) masih terbuka hanya untuk warga negara Romawi (yaitu terutama penduduk Italia dan Romawi koloni sampai AD 212). Mereka sekarang diapit oleh auxilia , korps direkrut teruta ma dari peregrini , kekaisaran subyek yang tidak memegang kewarganegaraan Romawi (seb agian besar penduduk kerajaan sampai 212, ketika semua kewarganegaraan). Para auxilia d ibagi ke dalam formasi jauh lebih kecil sekitar kohort ukuran (sekitar 500 orang). Ini berisi ti dak hanya infanteri berat sebagai legiun, tetapi juga infanteri ringan, kavaleri berat dan ring an, pemanah dan Slingers. Kedua legiun dan resimen auxilia sebagian besar ditempatkan di sepanjang perbatasan kekaisaran. 5.Para tentara Romawi Akhir (284476 dan lanjutannya, di bagian timur kekaisaran hidup, sebagai tentara Romawi Timur ke 64 1). Dalam fase ini, mengkristal oleh reformasi kaisar Diokletianus (memerintah 284305), tentara Romawi kembali ke wajib militer yang sistematis untuk sebagian besar perekru tannya warga, sementara mengakui sejumlah besar nonwarga negara barbar relawan. Namun, tentara tetap penuh waktu profesional dan tidak kem bali ke jangka pendek pungutan Republik. Organisasi ganda lama Legion dan auxilia ditingga lkan, dengan warga dan nonwarga negara sekarang melayani dalam satuan yang sama. Legiun tua dipecah menjadi koh ort atau ukuran lebih kecil. Pada saat yang sama, sebagian besar efektifitas tentara ditempa tkan di bagian dalam kekaisaran, dalam bentuk praesentales comitatus , tentara yang meng awal kaisar. 6.Para tentara Bizantium Tengah (6411081), adalah tentara negara Bizantium dalam bentuk klasik (yaitu setelah kehilangan perm anen nya Timur Dekat dan Afrika Utara ke wilayah penaklukan Arab setelah 641). Tentara in i didasarkan pada pengerahan pasukan profesional dalam tema karakteristik struktur periode ini, dan dari ca. 950 pada pasukan profesional yang dikenal sebagai tagmata . 7.Para pasukan Bizantium Komnenian , dinamai Komnenos dinasti,yg memerintah di 10811185. Ini merupakan pasukan dibangun hampir dari awal setelah kerugian permanen dari ta nah perekrutan tradisional utama Byzantium dari Anatolia ke Turki setelah Pertempuran Man zikert pada tahun 1071, dan kehancuran resimen terakhir dari militer tua dalam perang mela wan Normandia di 1080s awal. Ini bertahan sampai jatuhnya Konstantinopel ke tentara salib Barat di 1204. Tentara ini ditandai oleh sejumlah besar tentara bayaran resimen yang terdiri dari pasukan asal luar negeri seperti Garda Varangian , dan pengenalan pronoia sistem. 8.Para tentara Bizantium Palaiologan , dinamai Palaiologos dinasti (12611453), yang memerintah Bizantium antara pemulihan Konstantinopel dari Tentara Salib dan jatuh ke Turki pada 1453. Awalnya, hal ini berlanjut beberapa praktek warisan dari era Kom nenian dan mempertahankan elemen pribumi yang kuat sampai akhir abad ke13. Selama abad terakhir dari keberadaannya Namun, kerajaan itu sedikit lebih dari negarakota yang mempekerjakan tentara bayaran band asing untuk pertahanan. Jadi tentara Byza ntium akhirnya kehilangan koneksi bermakna dengan kekaisaran Romawi berdiri tentara. PENINGGLAN BANGSA ROMAWI ABAD KE 1 Di antara bebukitan dan kebun zaitun, di tahun 1850 tentara Prancis yang menjajah Aljazair menemukan jejak kehidupan manusia masa lalu. Jajak berupa puingpuing bangunan yang tertimbun tanah itu merupakan bekas kompleks tempat tinggal tentar a Romawi yang hidup sekitar tahun 98 masehi. Saat ini, situs tersebut dinamai Djemila, kare na memang berada di wilayah Djemila yang masih Provinsi Setif.

Sebagai cagar budaya yang bernila sejarah, situs Djemila sangat menarik perhatian para wi satawan. Memang, pengunjung Djemila belum sepadat pengunjung Borobudur. Kemasan da n promosi wisata untuk situs tersebut juga belum berjalan gencar. Namun, romantika sejara h masa lalu terlihat sangat nyata di lokasi seluas 42 hektare itu. Bagian depan situs Djemila saat ini diisi museum yang menyimpan koleksi peninggalan sejar ah abad pertama. Mulai dari sisir, gerabah, hingga perhiasan yang digunakan manusia abad itu terpampang di lemari kaca. Miniatur bangunan yang berdiri di kompleks Djemila pun terp apar di pojok museum. Miniatur ini dibuat tahun 1930 oleh para sejarawan Prancis untuk me nggambarkan kompleks Djemila secara keseluruhan. Saat ini, wilayah tersebut masuk sebagai salah satu wilayah pelestarian yang dilindungi Unes co. Djemila merupakan bukti peninggalan sejarah tertua di negara tersebut. Sebelum ditemu kan Djemila, masyarakat Aljazair hanya bisa melacak sejarah masa lalunya hingga tahun 53 5 masehi. Begitu Djemila ditemukan, bangsa Aljazair pun memiliki catatan sejarah masa lalu nya hingga abad pertama. Untuk bisa menjangkau wilayah ini bisa dibilang tidak terlalu gampang. Perjalanan dari ibuko ta Aljazair, Alger, memakan waktu sekitar 4 jam. Kota terdekat dari Djemila adalah Setif. Jar ak tempuh kedua wilayah tersebut sekitar 30 menit. Kebanyakan warga Eropa yang berkunj ung ke Djemila masuk lewat bandar udara internasional Setif. Persoalannya, angkutan umum dari Setif hingga Djemila belum tersedia. Karena itu pengunj ung perlu menyewa kendaraan sendiri untuk menjangkau wilayah tersebut. Sepanjang perja lanan dari Setif ke Djemila, wisatawan disuguhi pemandangan berupa bebukitan yang biasa dijadikan ladang gandum, juga perkebunan zaitun. Begitu masuk kawasan wisata, pemandangan yang pertama kali terlihat adalah museum. Sel ain sebagai wahana untuk menyimpan bendabenda bersejarah, museum itu juga sekaligus menjadi counter penjualan tiket masuk. Harga tiketnya 20 dinar aljazair atau sekitar Rp 2.500. Begitu melewati museum, terhampar lapan gan rumput yang sangat luas, dengan dikelilingi jalan setapak menuju puingpuing bekas bangunan Romawi kuno. FAKTA MENGENAI ROMAWI SISTEM SOSIAL Seperti sekarang, kehidupan masyarakat Romawi hidup di berbagai tempat sesuai kelas sosi alnya. Yang kaya bisa tinggal di vila, dan yang miskin di apartemen kumuh tak terawat yang dibawahnya berfungsi sebagai toko. Pada rezim Hadrian atap bangunan tidak boleh lebih tinggi dari 17 meter untuk menghindari kemungkinan rubuh, dan ratarata apartemen mempunyai banyak jendela. Air bisa diambil dari sumur yang tersedia diluar bangunan, warga bisa buang air dengan menuju kamar mandi umum. Karena kebakaran sangat rawan, Warga yang tinggal di apartemen tidak diperkenankan me masak namun mereka bisa membeli makanan di sebuah toko yang disebut thermopolium. Tentu in i kebiasaan yang sudah sering kita temui bukan? Dan itu sudah dipraktekan masyarakat Ro mawi sejak dulu.

PendidikanPendidikan sangat penting bagi Romawi Kuno. Para orang kaya memfokuskan diri untuk mencapai pendidikan tertinggi. Namun, mereka yang kekurangan hanya bisa berharap untuk mendapatkan pendidikan formal, masih banyak yang perlu belajar menulis dan membaca. Anak-anak dari keluarga kaya, akan disekolahkan dalam sekolah privat yang dilaksanakan di rumah masing-masing atau pergi ke sebuah tempat yang sekarang kita sebut sekolah. Pada saat itu sekolah hanya untuk laki-laki. Dan bangunan sekolah pada zaman itu bukanlah bangunan yang khusus didirikan untuk pendidikan, tapi sebuah ruangan tambahan di sebelah toko yang dibatasi kain tirai! Pendidikan saat itu berdasarkan ideologi rasa takut. Anak pada zaman itu takut akan ancaman akan dikurung dan dicambuk. Dan hasilnya mereka belajar dengan cepat. Pola makan Gaya hidup yang teratur sudah dipraktekan oleh masyarakt ini sejak awal kemunculan mere ka, salah satunya adalah kebiasaan makan mereka yang berbeda dari kita. Makan pagi (yang biasa mereka sebut jentaculum) diadakan di kamar kepala keluarga dan biasanya menyajikan sepotong roti dan pancake gandum yang dimakan berbarengan dengan madu. Dan anggur sudah dipakai untuk mabuk-mabukan. Dalam banyak hal, itu adalah makan pembuka untuk sebuah acara makan utama yang mereka sebut cena. Yang biasa dimakan di siang atau sore harinya. Kalau keluarga tersebut tidak sedang menjamu tamu maka jangka waktu cena hanya sekitar 1 jam dan 4 jam apabila menjamu tamu. Makan malam dilaksanakan ketika mereka hampir tidur, seperti roti dan buah-buahan. Masyarakat Romawi Kuno bukanlan pemakan daging yang lahap, mereka mengonsumsi daging seperlunya dan sayur-sayuran, bumbu dan rempah-rempah yang dimakan bersamaan dengan gandum yang bisa dibayangkan seperti bubur.

Theater yang bisa menampung 44,000 penonton, juga sebagai tempat belajar,misa pementasan gladiator di jaman itu.(Wayan Manuh/ Era Baru) Yunani - Ephesus adalah Kota Yunani Kuno di sebelah barat dari Anatolia, sekarang kota Seluk, Provinsi Izmir, Turki. Epheus adalah salah satu dari dua belas kota dari liga Ionian dalam sejarah pemerintahan Yunani kuno. Kota ini terkenal dengan candi Artemis yang selesai dibangun 550 SM, merupakan satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno, candi ini di robohkan di tahun 401 oleh massa yang di dalangi oleh St.John Chrysostom. Kaisar Constantine I membangun kembali kota ini, tetapi ditahun 614 sebagian hancur lagi karena gempa bumi. Kota yang menjadi pusat perdagangan ini pun melemah, terutama setelah pelabuhan yang semakin tahun makin tertutup oleh lumpur dan mengisolir kota ini. Era Baru berkesempatan untuk mengikuti tour ke bekas kota Yunani jaman kuno Ephesus di Kusadasi Turki. Perjalanan yang dimulai dari pelabuhan laut menuju ke reruntuhan Kota ini memakan waktu sekitar 25 menit. Melintasi kebun-kebun zaitun atau olive sepanjang perjalanan, kami mendapat penjelasan dari pemandu wisata yang bernama Aykut. Dengan map negara Turki yang tergantung di Bus, dia menjelaskan sekilas tentang Turki, kemudian beralih menjelaskan tentang lokasi kota Kusadasi dimana kapal kami sandar. Kusadasi sebagai daerah kunjungan hanya berpenduduk 65.000 jiwa diluar musim turis. Tetapi begitu musim panas jumlah penduduk dan turis ikut menambah jumlah populasi kota kecil ini. Bahkan populasi harian bisa mencapai 500,000 jiwa. Dengan berkembangnya wisata kapal pesiar, tempat ini menjadi destinasi kunjungan tetap kapal-kapal yang berlayar di lautan Egean dan Mediterianian. Tour ke Kota Ephesus di jual $ 139 termasuk makan siang, sementara biaya taxi $60 pulang pergi. Kota yang bersejarah panjang ini masih jauh dari selesai, untuk terus digali oleh para arkeolog karena luasnya dan benda-benda purbakala yang tercecer demikian banyak. Ini bukanlah suatu situs beberapa puluh meter, melainkan sebuah kota. Tiket masuk ke situs ini adalah 20 Lira Turki atau sekitar Rp.100,000,-. Karena jumlah pengunjung yang selalu ramai dan untuk mempermudah pengawasan, maka tiketnya memakai sistem bar code, atau sandi garis. Jadi setiap tiket ada kode sendiri, dan harus di masukkan ke mesin tiket dan akan otomatis membuka pintu antrean berpalang seperti yang dipakai di stasiun-stasiun kereta api. Kami memulai tour kota ini dari puncak bukit, dimana sejarah kota ini berawal. Pilar-pilar marmer ukuran sedang berjejer di sepanjang jalanan masuk yang juga terbuat dari batu marmer. Bahkan jalanan pun terbuat dari batu marmer.

Dari bukti-bukti yang terkumpul diperkirakan Ephesus ini sudah di huni 6000 tahun Sebelum Masehi. Kuil Artemis, termasuk salah satu dari Tujuh Keajaiban dari Dunia Kuno. Kuil ini hanya di wujudkan oleh pilar-pilar yang tidak mencolok mata pada saat penggaliannya oleh Museum Ingris di tahun 1870an. Beberapa bangunan yang ditemukan antara lain:

Sisa bangunan Yunani Kuno yang masih lumayan utuh.(Wayan Manuh/ Era Baru) Odeon adalah bangunan teater yang dibangun oleh Vedius Antonius dan istrinya di tahun 150 Masehi merupakan ruang perjamuan kecil untuk bermain dan mengadakan pertunjukkan, dengan tempat duduk untuk 1500 orang, bertangga 22. Bagian atas dari teater didekorasi dengan pilar-pilar granit merah dengan stil bangunan Corinth Yunani kuno. Pintu masuk dari kedua sisi panggung dihiasi beberapa anak tangga. Candi Hadrian - Candi dari abad ke dua, tetapi mengalami pemugaran pada abad ke empat dan telah didirikan kembali dari bongkahan reruntuhan yang masih selamat. Relief bagian atasnya adalah buatan, karena yang aslinya di pajang di Museum Arkeologi Seluk Kusadasi,Turki. Beberapa wajah yang digambarkan dalam relief, termasuk Kaisar Theodosius I dengan istri dan anak laki-lakinya yang tertua. Candi ini juga di jadikan ornamen dalam mata uang Turki pecahan 20 Lira. Candi Domitian - adalah candi terbesar dalam kota. Candi dibangun dengan pilar-pilar berukuran 8x13. Patung-patung dan candinya adalah beberapa yang masih berhubungan dengan Domitian.

Theater atau stadion multi guna jaman itu, tidak hanya untuk pertunjukkan budaya, gladiator, tetapi juga untuk pendidikan oleh pemerintah kepada rakyatnya. Barangkali, inilah bangunan sekolah jaman dulu. Pusara dan Air mancur Pollio - dibangun untuk menghormati Sextilius Pollio, yang telah membangun jembatan pemipaan air (aqueduct) untuk kota Ephesus. Ada dua agora atau pasar komersial untuk melakukan bisnis negara, juga tergali di sekitar kota ini. Candi Artemis Candi yang termasuk satu dari tujuh keajaiban bangunan teerbesar jaman kuno. Dimana Artemis sebagai Dewi Yunani dibuatkan candinya sebagai penghormatan.

Wisatawan memadati bangunan Yunani Kuno.(Wayan Manuh/ Era Baru News) Tentang bagaimana sistem dan teori kota ini diperkirakan masih berada dibawah tanah dan harus digali. Para ilmuan hanya bisa dijelaskan bahwa hujan dan banjir telah menenggelamkan Kota ke dalam tanah. Hanyutan lumpur telah menutup permukaan dermaga hingga sekarang menjadi tanah perkebunan. Tentu saja teori ini masih jauh dari kebenaran karena para arkeolog sendiri masih meragukan hipotesanya. Apakah ini merupakan pesan moral bagi peradaban kita sekarang, bahwa satu peradaban manusia dimusnahkan dan muncul kembali peradaban baru?. Mengapa mereka musnah dan terkubur, tentu ada sebabnya. Demikian juga dengan batu-batu marmer yang demikian besar. Bagaimana masyarakatnya mengangkut dan membangunnya di daerah ini?. Bagaimana mendirikan dan teknologi jaman kuno itu apa? Termasuk relief-relief pada batu marmer yang begitu keras tetapi sangat rapi ukirannya.(man/waa)

DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/search?q=sejarah+kota+ephesus&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a

http://misteridunia.wordpress.com/2008/09/27/sepuluh-peradaban-kota-yang-hilang/ http://geghans.blogspot.com/2010/04/kota-kuno-yang-masih-berpenghunihingga.html

Anda mungkin juga menyukai