Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. J DENGAN TONSILITIS KRONIK DIRUANG THT RSUD ULIN BANJARMASIN PENGKAJIAN I.

Nama Umur Jenis Kelamin Suku/Bangsa Agama Status Marietal Pendidikan Pekerjaan Ruangan dirawat No. Reg Tanggal MRS Tanggal pengkajian Alamat Diagnosa Medis PENANGGUNG JAWAB Nama Umur Jenis Kelamin Suku/Bangsa Agama Status Marietal Pendidikan Pekerjaan Hubungan dengan klien : Roni : 20 Tahun : Laki- laki : Banjar/Indonesia : Islam : Belum menikah : SMA : Swasta : Anak Klien IDENTITAS PASIEN : Ny. J : 54 tahun : Perempuan : Banjar/Indonesia : Islam : Janda : SD : Ibu Rumah Tangga : THT : 1- 02 18 32 : 3 Desember 2012 : 3 Desember 2012 : Tamban : Tonsilitis Kronis

II. A.

RIWAYAT PENYAKIT Keluhan Utama Klien mengeluh batuk, badan panas, dan di mulutnya terasa ada yang mengganjal. B. Riwayat Penyakit Sekarang klien mengatakan sekitar 3 minggu sakit saaat menelan. Kemudian klien memekriksakan diri ke dokter dan dinyatakan menderita tonsillitis dan dianjurkan operasi. C. Riwayat Penyakit Dahulu Menurut klien, sebelumnya klien tidak pernah menderita penyakit hipertensi, ataupun DM D. Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada dari anggota keluarga yang pernah menderita penyakit yang sama dengan penyakit yang diderita klien. Anggota klien tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit DM dan Hipertensi. III. A. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum : baik Kesadaran : Compos Mentis Vital Sign : GCS : respon buka mata : membuka spontan (4) Respon verbal Respon motorik B. Kepala : orientasi baik (5) : mampu menahan (6), total : 15

Kebersihan kepala bersih, bentuk kepala simetris, penyebaran rambut merata, rambut berwarna hitam, tidak terdapat lesi, tanda-tanda peradangan, tidak terdapat nyeri tekan, klien tidak ada mengeluh sakit kepala. C. Mata Kebersihan mata bersih, sklera tidak ikterik, pupil miosis pada saat kena cahaya sinter, pergerakan bola mata dapat bergerak ke segala arah,

konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan baik, klien tidak memakai kaca mata ataupun lensa kontak. D. Hidung Kebersihan bersih, struktur simetris, tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada cairan yang keluar dari hidung, tidak terdapat adanya massa, perdarahan, maupun tanda-tanda peradangan. Fungsi penciuman baik, klien dapat membedakan bau minyak kayu putih dan minyak wangi. Patensi hidung kiri dan kanan sama kuat. E. Telinga Kebersihan telinga bersih, struktur simetris, tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada cairan yang keluar dari dalam telinga, tidak terdapat adanya tanda peradangan. Hasil dari tes pendengaran menggunakan garpu tala : Dekstra Rinne Weber Swabach F. : : : positif lateralisasi tidak ada sama dengan pemeriksa Sinistra positif

Mulut dan Tenggorokan

Mulut bersih, mukosa bibir baik, mukosa mulut merah muda, keadaan gigi klien baik, fungsi menguyah baik. namun ada gangguan menelan karena pembesaran tonsil, tonsil kanan kiri membesar T3, warna kemerahan, ada terdapat edema, ovula memerah dan agak memanjang, letak ovula ditengah, faring berwarna merah muda. Klien dapat berbicara dengan jelas. Nyeri kadang-kadang saja timbulnya, skala nyeri 1 (0-4), terasa ada yang membengkak dimulutnya. Pada tonsil terdapat kripte dan detritus. G. Leher Tidak terdapat peningkatan vena jugularis, arteri karotis seimbang, pergerakan leher dapat bergerak ke segala arah. Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe submadibula.

H.

Dada

Bentuk dada simetris, pergerakan / pengembangan thorak teratur dan seimbang, bunyi nafas vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan. Frekuensi pernafasan 26x/m. Vocal fremitus simetris. I. Jantung Denyut nadi 80x/m, tidak terdapat nyeri dada, bunyi jatung S1 - S2 tunggal, tidak ada pembesaran ukuran jantung. J. Abdomen Warna kulit merata dengan warna sekitarnya, bunyi peristaltic 10x/m, tidak terdapat ascites, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat hepatomegali. K. Tidak terkaji L. Eksrimitas Atas dan Bawah Struktur ekstrimitas atas dan bawah, kiri dan kanan simetris, tidak ada bekas trauma dan nyeri, tidak ada sianosis, tidak ada edem, CRT baik (dapat kembali < 2 detik), kekuatan otot M. Kulit Kebersihan kulit bersih, turgor kulit baik (dapat kembali < 2 detik setelah dicubit). Tidak terdapat lesi, tanda-tanda peradangan maupun perdarahan. Tidak terdapat adanya sianosis. IV. KEBUTUHAN FISIK, PSIKOSOSIAL A. Nutrisi Dirumah : klien mengatakan makan 3x sehari (pagi, siang dan malam) nafsu makan baik, klien makan nasi, sayur dan ikan Di RS B. Eliminasi : klien makan 3x sehari, malam sebelum operasi klien puasa, klien dapat menghabiskan 1 porsi makanan. Genetalia

Dirumah

: BAB dirumah 1-2 kali sehari, warna kuning kecoklatan, konsistensi lembek, tidak ada keluhan dalam BAB. BAK dirumah 5-6x sehari, warna kuning jernih, tidak ada keluhan dalam BAK.

Di RS

: BAB 1x sehari, warna kuning kecoklatan, konsistensi lembek. BAK 5-6x sehari, warna kuning jernih, tidak ada keluhan dalam BAB/BAK

C. Personal Hygiene Dirumah Di RS D. Istirahat Dirumah Di RS E. Aktivitas Dirumah Di RS F. Psikososial Klien merasa cemas dengan tindakan operasi yang akan dilaksanakan. Klien berharap ia dapat cepat sembuh. Hubungan klien dengan keluarga baik. Hubungan klien dengan tenaga kesehatan / keperawatan selama dirawat baik dan kooperatif. G. Kebutuhan Spiritual Agama yang dianut adalah agama Islam, klien tidak melaksanakan shalat 5 waktu. : klien mampu makan, minum, mandi, berpakaian secara mandiri tidak ada keluhan dalam beraktivitas. : klien mampu beraktivitas (makan, minum, berpakaian) dengan mandiri. : tidur 8 jam/hari, selalu mengorok keras saat tidur. : klien tidak dapat tidur dengan nyenyak 2-3 jam/hari. : mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, cuci rambut setiap kali mandi, potong kuku apabila panjang. : klien mandi 1x sehari, gosok gigi 1x, cuci rambut ketika mandi.

H. DATA PENUNJANG 1. Hb Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit RDW-CV MCH, MCV, MCHC MCH MCV MCHC Hitung Jenis Gran % Limfosit % MID% Gran # Limfosit # MID # I. Pengobatan Infus D5:RL 20 tpm Injeksi: Cefotaxim 2x1 gr Ketorolac 3x1 amp Metilprednison 2x 125 gr : 81,9% : 9,8% : 6,0% : 4,8 ribu/ul : 2 ribu/ul (N: 50,0-70,0%) (N: 25,0-40,0%) (N: 4,0-11,0%) (N: 1,25-4,00 ribu/ul) : 63,6fl : 18,6 pg : 29,3% (N: 80,0-97,0 fl) (N: 27,0-32,0 pg) (N: 32,0-38,0%) Laboratorium tanggal 5 Desember 2012 : 10,4 gr/dl (N: 12,0-16,0 gr/dl) Hematologi : 23,5 ribu/ul (N: 4,0-10,5 ribu/ul) : 5,58 juta/ul (N: 3,90-5,50 ribu/ul) : 35,4 vol% : 187 ribu/ul : 17,9% (N: 37-47 vol%) (N: 150-450 ribu/ul) (N: 11,5-14,7%)

: 19,20 ribu/ul (N: 2,50-7,00 ribu/ul)

B. ANALISA DATA Pre Op NO 1. DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH TANGGAL Senin, DS Klien mengatakan Proses penyakit Hipertermi 3 11 2012 merasa panas di daerah punggung HARI/

DO Klien tampak gelisah TD : 120/80 mmHg N : 80 x/m R : 26 x/m 2. Senin, 3 12 2012 DS T : 36,5 oc Klien mengatakan Ancaman merasa terhadap operasi dilakukan. DO Klien tampak gelisah TD : 120/80 mmHg N : 80 x/m R : 26 x/m T : 36,5 oc yang cemas kematian; tindakan perubahan akan status kesehatan Ansietas

C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN NO 1. DIAGNOSA KEPERAWATAN Hipertermi berhubungan dengan penyakit TUJUAN Gangguan suhu proses teratasi berkurang tubuh atau 2. Beri hangat 3. Anjurkan keluarga klien untuk 4. Pemberian obat antipiretik bertujuan untuk menurunkan panas. memakaikan pakaian yang tipis pada klien 4. Kolaborasi dengan dokter memberikan untuk obat kompres INTERVENSI RENCANA 1. Kaji tingkat demam RASIONAL 1. Dengan mengkaji tingkat demam maka akan diketahui seberapa berat infeksi yang dialami 2. Kompres hangat membantu vasodilatasi pembuluh darah sehingga mempercepat penguapan panas. 3. Pakaian tipis membantu proses radiasi pada tubuh secara tidak langsung

golongan antiseptic 2. Ansietas berhubungan dengan kematian Setelah dilakukan keperawatan ancaman tindakan 1. Validasi sumber 1. Mengidentifikasi rasa takut yang spesifik akan membantu klien untuk menghadapinya secara realistis

rasa takut. Sediakan informasi yang akurat dan faktual

perubahan

pada selama jam klien hilang berkurang dengan kriteria: an

2x24 ansietas dapat atau 2. Informasikan klien tentang peran advokat perawat intraoperatif. 3. Beritahu kemungkinan dilakukannnya anastesi atau dan lokal/spinal mengantuk dimana rasa pusing mungkin saja terjadi. Klien klien 3. Mengurangi ansietas/rasa takut bahwa pasien mungkin melihat prosedur 2. Kembangkan rasa percaya/ hubungan, turunkan rasa takut akan kehilangan kontrol pada lingkungan yang asing.

status kesehatan

menunjukk perasaan rileks tidak tegang

D. CATATAN KEPERAWATAN NO 1. HARI/ TANGGAL Senin, 3 12 2012 DIAGNOSA Hipertermi berhubungan dengan penyakit 3. Menganjurkan tipis pada klien 4. pemberian 2. Kamis, 29 11 20128 Ansietas berhubungan dengan kematian ancaman obat golongan S O Klien mengatakan tidak bisa tidur karena cemas menghadapi operasi. Klien terlihat gelisah namun setelah mendengar penjelasan perawat klien mulai tampak rileks. Ansietas mulai teratasi Hentikan intervensi. P antiseptic (kolaborasi) 1. menanyakan sumber rasa takut. 2. menginformasikan klien tentang peran advokat perawat intraoperatif 3. memberitahu klien kemungkinan dilakukannnya anastesi lokal/umum dimana rasa pusing dan mengantuk A bisa terjadi. keluarga untuk memakaikan pakaian yang proses 2. Memberikan kompres hangat O A klien P IMPLEMENTASI 1. Mengkaji tingkat demam S EVALUASI Klien mengatakan bahwa panas di daerah punggung mulai berkurang. Klien terlihat mulai tenang. Masalah mulai teratasi Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4

Data fokus Post Op Kesadaran Vital sign : compos mentis : TD: 110/80 mmHg Nadi: 78x/m RR: 20x/m S: 36,80C GCS : respon buka mata Respon verbal Respon motorik inspeksi : tonsil kiri dan kanan T0 (sudah tidak ada lagi) terdapat luka operasi tampak kemerahan sekret bercampur bercak darah :4 :5 :6

klien tampak sulit berbicara, klien mengeluh nyeri seperti di iris-iris, skala nyeri 3 (0-4), nyeri hilang timbul, nyeri bertambah terasa apabila klien berbicara atau menelan. Nyeri berkurang apabila klien diam saja. Klien mendapat diet cair E. ANALISA DATA Post Op NO 1. DATA PENUNJANG TANGGAL Selasa, Faktor resiko : 4 11 2012 Ada Sekret Tonsil TD = luka tampak kemerahan bercampur kiri dan bercak darah kanan T0 (tidak ada lagi) 120/100 mmHg HARI/ ETIOLOGI Adanya luka MASALAH Resiko perdarahan

operasi post operasi

N = 72 x/m RR = 16 x/m T 2. Selasa, 4 11 2012 DS = 36,5 oc - Klien mengatakan merasa nyeri timbul klien atau Nyeri DO saja. Klien tampak klien tampak sulit berbicara. lemas. TD= 120/100 mmHg N = 72 x/m RR = 16 x/m 3. Selasa, 4 11 2012 DS T = 36,5 oc Klien mengatakan Nyeri menelan Perubahan nyeri menelan, skala sekunder nyeri 3 (0-4) seperti di terhadap iris-iris yang hilang operasi timbul DO Klien mendapat diet cair tonsilektomi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh , Trauma jaringan nyeri, sekunder post hilang operasi nyeri Nyeri akut

skala nyeri 3(0-4), terhadap

bertambah apabila berbicara menelan. berkurang

apabila klien diam

TD= 120/100

mmHg N = 72 x/m RR = 16 x/m 4. Selasa, 4 11 2012 T = 36,5 oc Faktor resiko Adanya operasi Sekret Kurang luka pengetahuan yang tentang perawatan luka post operasi Resiko infeksi

tampak kemerahan bercampur bercak darah Tonsil kiri dan kanan T0 (tidak ada lagi) TD = 120/100 mmHg N = 72 x/m RR = 16 x/m T = 36,5 oc

F. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN DIAGNOSA NO KEPERAWATA N 1. Resiko perdarahan berhubungan dengan luka post operasi Setelah dilakukan tindakan selama 3x24 jam perdarahan tidak terjadi kriteria: Tanda Tidak vital normal terdapat adanya tanda perdarahan 2. Nyeri akut Setelah 1. Kaji tingkat nyeri, 1. Mengetahui intervensi selanjutnya dengan 1. Atur posisi klien 1. menghindari keluar darah dari luka operasi 2. identifikasi awal untuk menentukan intervensi 3. tanda vital yang abnormal memungkinkan terjadi perdarahan 4. vasokontriksi pembuluh darah dan rasa nyaman 5. mencegah terjadinya perdarahan dengan posisi telentang 2. Awasi adanya tandatanda perdarahan 3. Observasi tanda vital 4. Berikan ice cream 5. Kolaborasi obat anti perdarahan tandaTUJUAN RENCANA INTERVENSI RASIONAL

adanya keperawatan

berhubungan dengan jaringan sekunder terhadap operasi

dilakukan keperawatan selama 3x24 jam post nyeri berkurang dengan kriteria: klien tidak mengeluh nyeri/nyeri berkurang Ekpresi

lokasi, intensitas, lama dan frekuensi 2. Catat perilaku verbal dan non verbal 3. Ajarkan 4. Kolaborasi metode dalam 4. Mengurangi rasa nyeri. 3. Mengalihkan perhatian dan mengurangi derajat stres distraksi dan relaksasi pemberian analgetik 2. Respon klien sangat berpengaruh

trauma tindakan

3.

Resiko dengan tentang perawatan

klien rileks infeksi Setelah dilakukan keperawatan dalam waktu luka 3x24 jam infeksi tidak terjadi kurang tindakan

1. Observasi 2. Anjurkan menjaga

adanya untuk kebersihan

1. Mengetahui intervensi selanjutnya 2. Menghindari infeksi lanjut

berhubungan pengetahuan

tanda-tanda infeksi

mulut (oral hygiene) 3. Kolaborasi dalam 3. Merupakan obat yang dapat membunuh kuman

post operasi

4.

Perubahan nutrisi dari

Setelah

pemberian antibiotik 1. Kaji tingkat intake dan output 2. Anjurkan 3x24 klien klien yang makantidak di

1. Mengetahui berpa masukan dan pengeluaran 2. Untuk memotivasi klien

kurang dilakukan kebutuhan tindakan keperawatan nutrisi nyeri selama

berhubungan dengan menelan sekunder terhadap operasi tonsilektomi

makanan yang disukai kontra indikasikan 3. Anjurkan 4. Anjurkan sedikit tapi sering 5. Pertahankan pemberian cairan IVFD 5. Sebagai pengganti masukan makanan makan makan 3. Untuk vasokontriksi pembuluh darah 4. Untuk menghindari tersedak pada saat makan makanan yang dingin

dapat terpenuhi

G. CATATAN KEPERAWATAN

NO 1.

DIAGNOSA Resiko berhubungan perdarahan dengan

TANGGAL 1. mengatur posisi klien Selasa, dengan posisi telentang 2. mengawasi adanya tanda perdarahan 3. mengukur TD, Nadi, respirasi dan Suhu 4 11 2012

IMPLEMENTASI

HARI/ S O -

EVALUASI

TD = 120/100 mmHg

adanya luka post operasi

N = 72 x/m RR = 16 x/m T = 36,5 oc tidak terdapat adanya tandadaerah bekas operasi masih sekret tidak bercampur bercak tanda perdarahan kemerahan darah lagi A resiko perdarahan tidak terjadi P I pertahankan intervensi 1,2 dan 3 1. mengatur posisi klien dengan posisi yang disukai klien / yang nyaman bagi klien 2. mengawasi adanya perdarahan 3. mengukur TD, nadi, respirasi

dan suhu E Rabu, 5 11 2012 S O tidak terdapat tanda-tanda perdarahan TD = 130/80 mmHg N = 88 x/m RR = 32 x/m T = 36,6 oc tidak terdapat adanya tandadaerah bekas operasi masih sekret tidak bercampur bercak tanda perdarahan kemerahan darah lagi A resiko perdarahan tidak terjadi P I pertahankan intervensi 1,2 dan 3 1. mengatur posisi klien dengan posisi yang disukai klien / yang nyaman bagi klien 2. mengawasi adanya perdarahan 3. mengukur TD, nadi, respirasi

dan suhu 2. Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan sekunder terhadap post operasi 1. Kaji frekuensi 2. Catat perilaku verbal metode O dan non verbal 3. Ajarkan distraksi dan relaksasi 4. Memberikan antrain 1 ampul injeksi IV tingkat nyeri, Selasa, E S tidak terdapat tanda-tanda perdarahan Klien mengatakan nyeri pada daerah tenggorokan masih terasa, nyerinya hilang timbul, nyeri semakin terasa apabila klien berbicara dan menelan, skala nyeri 3 (0-4) Klien masih tampak meringis, Klien nampak sulit berbicara. TD = 120/100 mmHg

lokasi, intensitas, lama dan 4 11 2012

N = 72 x/m RR = 16 x/m T = 36,5 oc A Nyeri akut belum teratasi P I Pertahankan intervensi 1,2,3, & 4 1. Kaji tingkat nyeri, lokasi, intensitas, lama dan frekuensi 2. Catat perilaku verbal dan non verbal 3. Ajarkan metode distraksi dan

relaksasi 4. Memberikan antrain 1 ampul injeksi IV (kolaborasi) E Nyeri masih terasa skala 3 (0-4), nyeri hilang timbul, klien masih tampak meringis dan sulit berbicara Nyeri masih dirasakan klien Rabu, 5 11 2012 S Klien mengatakan masih nyeri pada daerah tenggorokan namun sudah mulai berkurang, nyerinya hilang timbul, , skala nyeri 2 (0-4) O Klien masih tampak meringis, Klien mulai dapat berbicara TD = 130/80 mmHg

sedikit. N = 88 x/m RR = 32 x/m T = 36,6 oc A Nyeri akut teratasi sebagian P Pertahankan intervensi 1,2,3, & 4

1. Kaji tingkat nyeri, lokasi, intensitas, lama dan frekuensi 2. Catat perilaku verbal dan non verbal 3. Ajarkan metode distraksi dan relaksasi 4. Memberikan antrain 1 ampul injeksi IV (kolaborasi)

Nyeri masih terasa skala 2 (0-4), nyeri hilang timbul, klien masih tampak meringis namun mulai dapat berbicara sedikit

3.

Resiko berhubungan kurang post operasi

infeksi dengan pengetahuan

1. Mengobservasi tanda-tanda mengukur TD,

adanya Selasa, dan 4 11 2012 Nadi, untuk

Nyeri masih dirasakan klien Tidak terdapat tanda-tanda infeksi TD = 120/100 mmHg N = 72 x/m RR = 16 x/m T = 36,5 oc

infeksi

O -

tentang perawatan luka

respirasi dan Suhu 2. menganjurkan (oral hygiene) menjaga kebersihan mulut

A Resiko infeksi tidak terjadi

3. memberikan cefotaxime 1 gr, injeksi IV

P I

Pertahankan intervensi 1, 2, dan 3 1. Mengobservasi adanya tandatanda infeksi dan mengukur TD, Nadi, respirasi dan Suhu 2. menganjurkan untuk menjaga kebersihan mulut (oral hygiene) 3. memberikan cefotaxime 1 gr, injeksi IV

E Rabu, 5 11 2012 S

tidak terdapat adanya tanda infeksi TD = 130/80 mmHg

O Tidak terdapat tanda-tanda infeksi N = 88 x/m RR = 32 x/m T = 36,6 oc A Resiko infeksi tidak terjadi P I Pertahankan intervensi 1, 2, dan 3 1. Mengobservasi adanya tandatanda infeksi dan mengukur TD, Nadi, respirasi dan Suhu

2. menganjurkan untuk menjaga kebersihan mulut (oral hygiene) 3. memberikan cefotaxime 1 gr, injeksi IV 4. Perubahan nutrisi kurang dari berhubungan terhadap tonsilektomi kebutuhan dengan operasi 1. mengkaji tingkat intake Selasa, dan output 2. menganjurkan yang tidak di makankontra makan makanan yang disukai klien indikasikan 3. menganjurkan ice cream 4. menganjurkan sedikit tapi sering makan P I makanan yang dingin seperti 4 11 2012 O E S tidak terdapat adanya tanda infeksi Klien mengatakan dapat mengahabiskan porsi yang disediakan Klien mendapat diet cair dan TD = 120/100 mmHg dapat dihabiskan oleh klien N = 72 x/m RR = 16 x/m T = 36,5 oc A Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi sebagian Pertahankan intervensi 1. mengkaji tingkat intake dan output 2. Menganjurkan makanmakanan yang disukai klien yang

nyeri menelan sekunder

tidak di kontra indikasikan 3. Menganjurkan cream 4. Menganjurkan makan sedikit E Rabu, 5 11 2012 S tapi sering Klien dapat menghabiskan makanan yang disediakan (diet cair) Klien mengatakan dapat makan makanan yang dingin seperti ice

O menghabiskan porsi yang disediakan Klien mendapat diet cair dan TD = 130/80 mmHg dapat dihabiskan oleh klien N = 88 x/m RR = 32 x/m A P I T = 36,6 oc Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi sebagian Pertahankan intervensi 1, 2, 3, dan 4 1. mengkaji tingkat intake dan

output 2. Menganjurkan tidak di kontra indikasikan 3. Menganjurkan cream E 4. Menganjurkan makan sedikit tapi sering Klien dapat menghabiskan makanan yang disediakan (diet cair) makan makanan yang dingin seperti ice makanmakanan yang disukai klien yang

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA NIM JUDUL

: LAILI AKRAMI : PO7120111032 : ASUHAN KEPERAWATAN Ny. J DENGAN TONSILITIS KRONIS DI RUANG THT RSUD ULIN BANJARMASIN

Mengetahui : Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik

Gusti Restyawati, AMK NIP 19741211 2006 04 2018

Marwansyah, S. Kep., Ns., M. Kes NIP 19741203 200212 1 002

ASUHAN KEPERAWATAN Ny. J DENGAN DIAGNOSA MEDIS TONSILITIS KRONIS

DI RUANG KEMUNING (THT) RSUD ULIN BANJARMASIN

Oleh : LAILI AKRAMI PO7120111020

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN JURUSAN KEPERAWATAN BANJARBARU 2012

Anda mungkin juga menyukai