D
DENGAN TONSILITIS KRONIS
DI RUANG NUSA INDAH
RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG
Disusun Oleh :
Arindita Findi Cahyani
G0A019049
A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : Sdr. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat & Tgl lahir : 28 Februari 2002 Gol Darah : -
Pendidikan Terakhir : SMK
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status perkawinan : Belum
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Surikanti, Bulu Lor, Semarang
Diagnosa Medik : Tonsilitis Kronik
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. S
Umur : 51 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dengan pasien : Ayah kandung
Pendidikan Terakhir :-
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Surikanti, Bulu Lor, Semarang
B. STATUS KESEHATAN
1. Status Kesehatan Saat ini.
a. Alasan masuk Rumah Sakit/Keluhan utama : nyeri tenggorokan mengganjal
b. Faktor Pencetus : virus maupun bakteri
c. Lamanya Keluhan : satu minggu
d. Timbulnya keluhan : ( ) bertahap. ( ) mendadak..
e. Faktor yang memperberat : -
2. Status Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah dialami (kaitkan dg penyakit skrg) : radang tenggorokan
b. Kecelakaan : tidak ada
c. Pernah dirawat :
1) Penyakit : tidak ada
2) Waktu : -
a. Riwayat Operasi : tidak ada
b. Tanda (Obyektif):
1). Pernafasan : 1) Frekwensi : 20x/menit 2) Kedalaman : normal 3) Simetris: ( - )
2). Penggunaan otot bantu nafas: tidak ada, Nafas cuping hicung: mengembang
mengempis
3). Batuk: tidak ada, Sputum (Karakteristik Sputum) : ( - )
4). Fremit tidak ada, Bunyi nafas: normal
5). Egofoni : tidak ada, sianosis tidak ada
5. ISTIRAHAT
a. Gejala (Subyektif):
1). Kebisaaan tidur : normal, lama tidur : 6 – 7 jam per hari
2). Masalah berhubungan dengan tidur:
a). Insomnia: ( ) Tidak ada ( ) Ada, berhubungan
dengan.................................................
b). Kurang puas/ segar setelah bangun tidur ( ) Tidak ada ( ) Ada,
jelaskan....................
c). Lain-lain, sebutklan...............................................................
b. Tanda (obyektif):
1). Tampak mengantuk/ mata sayu: ( ) Tidak ada ( ) Ada,
jelaskan.......................................
2). Mata merah: ( ) Tidak ada ( ) Ada, jelaskan.......................................
3). Sering menguap: ( ) Tidak ada ( ) Ada, jelaskan................................
4). Kurang konsentrasi: ( ) Tidak ada ( ) Ada, jelaskan.............................
6. SIRKULASI
a. Gejala (Subyektif):
1). Riwayat Hipertensi atau masalah jantung : tidak ada
2). Riwayat Edema kaki : ( ) Tidak ada ( ) Ada,
jelaskan.............................................
3). Flebitis : tidak ada, Penyembuhan lambat tidak ada
4). Rasa kesemutan : tidak ada
5). Palpitasi : tidak ada, Nyeri dada: tidak ada
b. Tanda (Obyektif):
1). Tekanan Darah (TD): 110/62 mmHg
2). Mean Arteriar Presure / Tekanan nadi : 85x/menit
3). Nadi/Pulsasi:
a). Karotis: tidak dikaji
b). Femoralis: tidak dikaji
c). Popliteal: tidak dikaji
d). Jugularis : tidak dikaji
e). Radialis: tidak dikaji
f). Dorsal Pedis: tidak dikaji
g). Bunyi jantung: Frekuensi: tidak dikaji, Irama: tidak dikaji, Kualitas:
tidak dikaji
4). Friksi Gesek: tidak dikaji, Murmur: tidak dikaji
5). Ekstremitas: Suhu: normal, Warna: merah muda, Tanda Homan: tidak ada
6). Pengisian Kapiler: normal, Varises: tidak ada, Plebitis: tidak ada
7). Warna: Membran mukosa: pucat, Bibir: lembab pucat, Konjungtiva: merah
muda
8). Bibir: lembab, Punggung kuku: merah muda, Sklera: normal
7. ELIMINASI
a. Gejala (subyektif):
1). Pola BAB : frekwensi : satu hari 2 kali, konsistensi : lembek berbentuk
2). Perubahan dalam kebiasaan BAB (penggunaan alat tertentu misal: terpasang
kolostomy/ileostomy) : tidak ada
3). Kesulitan BAB: Konstipasi : tidak ada, Diare : tidak ada
4). Penggunaan laksatif: ( ) tidak ada, ( ) ada
jelaskan…………………………………….................
5). Waktu BAB terakhir : tidak dikaji
6). Riwayat perdarahan: perdarahan pasca operasi pengangkatan tonsil
Hemoroid : ( - )
7). Riwayat inkontinensia alvi : tidak ada
8). Penggunaan alat-alat: misalnya pemasangan kateter : tidak ada
9). Riwayat penggunaan diuretik: tidak ada
10). Rasa nyeri/rasa terbakar saat BAK: tidak ada
11). Kesulitan BAK: tidak ada
b. Tanda (Obyektif):
1). Abdomen:
a). Inspeksi: Abdomen membuncit: ( ) tidak ada/ ( ) ada
jelaskan........................... ....................................
b). Auskultasi : Bising usus: normal, Bunyi abnormal ( ) tidak ada ( ) ada,
jelaskan......................
c). Perkusi :
(1). Bunyi tympani: ( ) ada, ( ) tidak ada, Kembung : ( ) ada,
( ) tidak ada
(2). Bunyi abnormal lain ( ) tidak ada ( ) ada,
jelaskan.........................................................
2). Palpasi:
a). Nyeri tekan : tidak ada, Nyeri lepas: tidak ada
b). Konsistensi Lunak/keras: lunak, Massa: ( ) tidak ada ( ) ada,
jelaskan.............................................................
c). Pola BAB : Konsistensi normal, warna abnormal: ( ) tidak ada
( ) ada, jelaskan......................................................
d). Pola BAK: Dorongan: normal, Frekuensi: 2 – 3 kali sehari, Retensi:
normal
e). Distensi kandung kemih: ( ) tidak ada ( ) ada,
jelaskan............................................................
f). Karakteristik urine: Warna: kuning muda, Jumlah : 60cc/jam, Bau: khas
urine normal
g). Bila terpasang colostomy atau ileustomy: keadaan : tidak ada
8. NEUROSENSORI DAN KOGNITIF
a. Gejala (subyektif)
1). Adanya nyeri :
P = paliatif/profokatif (yang mengurangi/ meningkatkan nyeri) : nyeri saat
menelan
Q = Qualitas/Quantitas ( frekwensi dan lamanya keluhan dirasakan serta
deskripsi sifat nyeri yang dirasakan) : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R = regio/tempat (lokasi sumber dan penyebarannya) : tenggorokan
S = Severity/tingkat berat nyeri (Skala nyeri nilai 1-10) : skala 6
T = Time (kapan keluhan dirasakan dan lamanya) : nyeri hilang timbul
2). Rasa ingin pingsan/ pusing: ( ) tidak ada, ( ) Ada,
jelaskan....................................
3). Sakit kepala: lokasi nyeri tidak ada, frekwensi ( - )
4). Kesemutan / kebas/ kelemahan (lokasi) tidak ada
5). Kejang ( ) tidak ada, ( ) Ada,
jelaskan.....................................................................
cara mengatasi ……………...................................
6). Mata: Penurunan penglihatan: ( ) tidak ada, ( ) Ada, jelaskan....................
7). Pendengaran: Penurunan pendengaran : ( ) tidak ada, ( ) Ada.................
Telinga berdengung : ( ) tidak ada, ( ) Ada, jelaskan........................
8). Epistakasis : ( ) tidak ada, ( ) Ada, jelaskan.........................................
b. Tanda (Objyektif)
1). Status mental
Kesadaran : ( ) Composmentis, ( )Apatis, ( ) Somnolen, ( ) Sopor, (
) Coma
2). Skala Koma Glasgow (GCS) : 15, Respon membuka mata (E) : 4, Respon
motorik (M) : 6, Respon verbal : 5
3). Terorientasi/ disorientasi : Waktu : saat berkomunikasi, Tempat : ruang Nusa
Indah, orang : perawat, mahasiswa magang, orang tua
4). Persepsi sensori : Ilusi tidak ada, Halusinasi tidak ada
5). Delusi : tidak ada, Afek, jelaskan.....................................
6). Memori : saat ini termonitor baik, masa lalu termonitor baik
7). Penggunaan alat bantu penglihatan/ pendengaran ( ) tidak ada,
( ) Ada, sebutkan ................................
8). Reaksi pupil terhadap cahaya: isokor, kanan/ kiri mengecil terkena cahaya,
membesar ketika gelap, Ukuran pupil normal
9). Fascial drop : normal, postur : normal, reflek : normal
10). Penampilan umum tampak kesakitan: ( ) tidak ada, ( ) Ada, menjaga area
sakit memegang leher, Respon emosional tampak meringis ketika kesakitan,
penyempitan fokus tidak ada
9. KEAMANAN
a. Gejala (Subyektif)
1). Alergi : tidak ada
2). Obat-obatan : tidak ada
3). Makanan : tidak ada
4). Faktor Lingkungan : baik, mendukung
a). Riwayat penyakit hub seksual : ( ) tidak ada, ( ) Ada
jelaskan.........................................
b).Riwayat tranfusi darah : tidak pernah, Riwayat adanya reaksi
transfusi...........................
5). Kerusakan penglihatan, pendengaran: ( ) tidak ada, ( ) Ada,
sebutkan...............................
6). Riwayat cidera. ( ) tidak ada, ( ) Ada, sebutkan.................................
7). Riwayat kejang. ( ) tidak ada, ( ) Ada, sebutkan...............................
b. Tanda (Obyektif)
1). Suhu tubuh : 36,5oC, diaforesis tidak berkeringat
2). Integritas jaringan:
3). Jaringan parut: ( ) tidak ada, ( ) Ada, jelaskan...................................
4). Kemerahan/pucat: ( ) tidak ada, ( ) Ada, jelaskan..............................
5). Adanya luka : luka di daerah tenggorokan akibat prosedur operasi
pengangkatan tonsil, luas tidak dikaji, kedalaman tidak dikaji
drainase purulen tidak dikaji, peningkatan nyeri pada luka ( )
6). Ekimosis/ tanda perdarahan lain tidak ada.
7). Faktor resiko: terpasang alat invasif ( ) tidak, ( ) ya jelaskan
kondisinya ...........................
8). Gangguan keseimbangan: ( ) tidak ada, ( ) Ada,
sebutkan......................................
9). Kekuatan umum: normal, tonus otot normal, parese atau paralisa tidak ada.
B. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium
Nama : Sdr. D
Hari/tanggal : Selasa, 6 Juli 2021
No. RM : 2798-21
Tanggal Lahir : 28 Februari 2002
Ruang/Poli : POLI THT
Pengambilan Sampel : 13:01:56 WIB
2. Radiologi:
Nama : Sdr. D
No. RM : 2798-21
Tanggal Lahir : 28 Februari 2002
Tanggal Rontgen : 21 Mei 2021
Jenis Rontgen : THORAX
Ruang/Poli : MCU
3. Pemeriksaan lain:
Pemeriksaan Swab Antigen SARS COVID-19
Hari/Tanggal : Selasa, 6 Juli 2021
Pengambilan Sampel : 13.01 WIB
SPESIMEN : SWAB NASOFARING
N
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
O
1 SWAB ANTIGEN SARS
NEGATIF NEGATIF
COV-19 NASOFARING
4. Obat-obatan:
- Infus RL 25 tpm
- Injeksi Ceftriaxone 1 gr/12 jam
- Injeksi Ketorolac 30 mg/8 jam
- Injeksi Asam Traneksamat 500 mg/12 jam IV
- Injeksi Vitamin C 1 ampoule/12 jam
5. Diit:
Diit es krim dan minum air putih dingin
2. Analisa Data
DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
Ds : Prosedur operasi Nyeri akut
- Klien mengatakan nyeri
muncul saat menelan
makanan dan minuman
- Klien mengatakan seperti
di tusuk-tusuk
- Klien mengatakan nyeri di
tenggorokan
- Klien mengatakan nyeri
hilang timbul
Do :
- Klien tampak meringis
menahan nyeri saat
menelan makanan pelan-
pelan
- Klien terlihat jarang bicara
- P : Nyeri saat menelan
Q : Nyeri seperti ditusuk-
tusuk
R : Nyeri di tenggorokan
S : Skala 6
T : Nyeri hilang timbul
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I. 08238)
dengan tindakan keperawatan 2x24 jam Observasi
pembedahan dibuktikan diharapkan tingkat nyeri - Identifikasi lokasi,
dengan pasien dilakukan menurun (L.08066) karakteristik, durasi,
operasi (D.0077) frekuensi,kualitas,intensitas
Kriteria hasil:
nyeri
- Frekuensi nadi membaik
- Identifikasi skala nyeri
- Pola nafas membaik
- Identifikasi respon nyeri
- Keluhan nyeri menurun
non verbal
- Pola tidur membaik
- Identifikasi factor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
- Identifikasi pengaruh
budaya terhadap respon
nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri
terhadap kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah
diberikan
- Monitor efek samping
penggunaan analgentik
Terapeutik
- Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(missal TENS, hypnosis,
akkupressure, terapi music,
dll)
- Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab,periode,
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik jika perlu
Pencegahan Aspirasi
(I.01018)
Observasi
- Monitor tingkat kesadaran,
batuk, muntah dan
kemampuan menelan
- Monitor status pernapasan
- Monitor bunyi napas,
terutama setelah
makan/minum
- Periksa residu gaster
sebelum memberi asupan
oral
- Periksa kepatenan selang
nasogastric sebelum
memberi asupan oral
Terapeutik
- Posisikan semi fowler (30-
45 derajat)
- Pertahankan posisi semi
fowler (30-45 derajat) pada
pasien tidak sadar
- Pertahankan kepatenan
jalan napas (misal teknik
head tilt chin lift, jaw
thrust, in line)
- Pertahankan perkembangan
balon endotracheal tube
(ETT)
- Lakukan penghisapan jalan
napas, jika produksi secret
meningkat
- Sediakan suction di
ruangan
- Hindari memberi makan
melalui selang
gastrointestinal, jika residu
banyak
- Berikan makanan dengan
ukuran kecil atau lunak
- Berikan obat oral dalam
bentuk cair
Edukasi
- Anjurkan makan secara
perlahan
- Ajarkan strategi mencegah
aspirasi
- Ajarkan teknik mengunyah
atau menelan, jika perlu
DO :
- Klien tampak meringis
menahan nyeri saat
menelan makanan pelan-
pelan
- Klien terlihat jarang
bicara
- P : Nyeri saat menelan
Q : Nyeri seperti ditusuk-
tusuk
R : Nyeri di tenggorokan
S : Skala 6
T : Nyeri hilang timbul
DO :
- Klien tampak meringis
menahan nyeri saat
menelan makanan pelan-
pelan
- Klien terlihat jarang
bicara
- P : Nyeri saat menelan
Q : Nyeri seperti ditusuk-
tusuk
R : Nyeri di tenggorokan
S : Skala 6
T : Nyeri hilang timbul