Anda di halaman 1dari 14

BULETIN bulanan

No. 1 | Nov 2012 Masehi/Muharram 1434 H

Pertanian, Nelayan, Transportasi, Pendidikan, dan Kemanusiaan

Seruan Sanubari

Catatan Redaksi
Kunjungan Penuh Makna

Membasuh Kenangan di Kampong Kolam, Damai dan Tenang

ampong Kolam terletak di Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara. Sebagian besar penduduknya adalah petani. Masyarakat yang mendiami Kampong Kolam umumnya adalah masyarakat Jawa, Toba, Mandailing, Karo, Melayu, Banten, Aceh, Tionghoa.

Di kampong yang tenang, jalan berbatu sedang diaspal. Kendaraan umum sesekali masuk ke lokasi perumahan. Orang-orang bersepeda sama banyaknya dengan mereka yang bersepeda motor. Tiap sore menjelang, bangau putih terbang di antara ladang jagung. Ikan berenang mengikuti alur berlumpur. Anak-anak kecil menggembala bebek, kambing, dan lembu. Sebagian lagi, bermain bola bertelanjang kaki, tak peduli sengat mentari menyirami. Pemandangan di Kampong Kolam sungguh asri. Batang padi kuning bersemi, burung-burung pipit memakan butiran padi. Kabut turun di pagi hari, capung merah hinggap di dahan patah, belalang melompat ke tangkai tebu, pohon seri yang lapuk daun-daunnya terbang melaju dikemudikan angin, rumput liar merayap di antara rimbunan bambu, laba-laba mungil terperangkap di jaringnya sendiri, kupu-kupu sayap pelangi turun ke tanah lalu melesat lagi ke udara. Bila musim panen padi tiba. Motor [mobil] penggiling padi lewat setiap sore. Penduduk menggilingkan padi tanpa harus ke kilang padi. Singkat kata, kita dapat melihat penduduk kampong menebar benih, hijau semata mengisi jiwa, sayur-mayur dari daun ubi, bayam, terong, kacang panjang dan seluruh kehidupan makhluk hidup tumbuhan dan tanaman yang kita anggap sudah musnah, di Kampong Kolam masih ada. Pun demikian senyum ramah penduduk Kampong Kolam dapat dengan mudah dapat kita jumpai sehari-hari. Di Kampong Kolam sebenarnya pelbagai fasilitas sudah tersedia: sambungan internet speedy, mini market, tv kabel, telepon, listrik voucher, pompa bensin kecil, bengkel sepeda motor, pasar [pajak], klinik sehat, bidan jaga, sekolah dari PAUD, SD, masjid, gereja, dealer ponsel dan showroom motor [kereta], mall yang belum ada atau mungkin sebaiknya tidak perlu ada. Siaran televisi dan radio streaming bisa ditangkap jelas, berita-berita Holywood yang informasinya tidak dibutuhkan pun tembus ke ruang-ruang keluarga. Sehari-hari, pada umumnya penduduk Kampong Kolam hidup dari apa yang ditanam, dituai, dan dipiara seperti menanam sayur-mayur berupa jagung, daun ubi, kangkung darat, dan daun pakis, kacang panjang, pepaya, cabai. Memelihara bebek, kambing, ayam, entog. Jika ingin makan ikan mujair, gabus, lele, belut tinggal memasang bubu perangkap. Pada hari-hari tertentu hewan piaraaan bernilai ekonomis seperti untuk hajatan, lebaran qurban. Ada saja yang memesan kambing dan entog. Dan mereka harus rela melepaskannya. Apa pun yang kami miliki, kami ingin berbagi. Sebab, kami tau rezeki Tuhan ada dan bertunas saat berbagi. Demikian yang sering diucapkan penduduk Kampong Kolam. Sejak direncanakan beroperasinya bandara baru NIA [Namu International Airport] 2013 menggantikan bandara Polonia Medan yang sudah berusia 70 tahun lebih. Kampong Kolam kini tambah padat. Harga tanah, harga rumah, tadinya tiada berharga, kini sangat bernilai. Waktu tempuh ke Kuala Namu sekitar satu jam. Selain itu, kita masih dapat melihat rumah-rumah kebon berdinding papan sisa kolonial. Lalu perkebunan sawit, dan tembakau. Dan apabila dari titik tempat kita berdiri di hamparan luas tanpa aras batas, tampaklah di kejauhan juntaian kabel-kabel sutet dan tower BTS. Mega-mega jingga pelan-pelan pupus. Malam sekejap masa menebarkan gelap. Suara derik serangga mengisi relung batin. Syahdu dan pilu menemani sunyi. Angin malam yang senyap, biji-biji embun pagi hari serta kearifan Subuh mengajarkan makna daur kehidupan. Masa lampau dan kekinian hadir bersamaan. Inilah yang mengawali catatan edisi perdana kami dengan tema KAMPONG KOLAM.

Redaksi

Properti Investasi Rumah Berbasis Pertanian

Perumahan Perhubungan Indah


Diresmikan tahun 1997 oleh Ir. Akbar Tandjung yang kala itu menjabat sebagai Menteri Negara Perumahan Rakyat RI. Perumahan Perhubungan Indah terletak di Kampong Kolam, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara. Memiliki 24 unit RSS dan 187 unit RS. Harga rumah berkisar antara 40-80 juta dengan ukuran dan luas bervariasi mulai tipe 21, 36 sampai 45. RSS masih berdinding batako berbeda dengan RSS sudah batu. Jangan membayangkan kondisi rumah di Perumahan Perhubungan Indah cantik dan bagus sebagaimana iklan-iklan rumah pada umumnya. Rumah-rumah tersebut apabila dibeli masih butuh dana ekstra untuk memperbaiki sejumlah infrastruktur seperti kusen jendela, daun jendela, pintu, septitank, sumur resapan air minum, instalasi air bersih dan listrik serta lain sebagainya. Pengembang yang mengerjakan Perumahan Perhubungan Indah adalah PT. Nindya Karya [Persero] beralamat di Jalan Sisingamangaraja Medan, KM 8,7. Pengalaman yang sudah-sudah menurut pengakuan sejumlah warga yang mendiami Perumahan Perhubungan Indah. Sekalipun membelinya langsung-kontan-tunai kepada developer PT. Nindya Karya [Persero], sertifikat hak milik [SHM] belum tentu dapat langsung diperoleh. Ada prosedur yang harus ditandatangani oleh pembeli dan penjual. Terpenting saat membeli sudah tercatat pada kantor notaris sebagai akta jual-beli [AJB]. Lain hal jika membeli kepada orang yang terlebih dahulu membeli kepada developer dan sudah memiliki SHM. Maka, tinggal balik nama saja di kantor notaris sesuai kesepakatan bersama antara penjual dan pembeli. SHM ratarata bisa keluar sekitar satu tahun. Bagi yang kurang sabar tentu merasa cemas dan khawatir. Sebaiknya, developer jangan menunda lagi dan segera berupaya menyelesaikan SHM warga yang sudah membeli rumah. Hal ini berguna untuk meningkatkan kepercayaan publik kepada PT. Nindya Karya selaku pengembang. Seorang warga yang mendiami Blok C di Perumahan Perhubungan Indah sampai saat ini belum mendapatkan SHM. Ia membeli rumah sekitar Oktober 2011. Mengenai ini kepala lingkungan setempat Sunardi, biasa disapa pak Kepling menjelaskan, Ada sekitar 27 sertifikat yang sedang dalam proses, 2 sertifikat bermasalah. Pengurusan sertifikat disekaliguskan supaya lebih mudah. Developer pada mulanya memiliki 1 surat untuk ukuran luas tanah tertentu. Lalu didirikan rumahrumah berdasarkan blok. Kemudian dibuatlah SHM sesuai kavling-kavling ukuran tanah yang dijual kepada pembeli. Jadi tidak usah khawatir, sertifikat pasti keluar. Konfirmasi Kepling kepada tim redaksi tanggal 28/10/2012, di rumah beliau dua hari selepas Idul Adha. Kepling adalah penghubung [mediator] antara pembeli dan developer [penjual]. Informasi Kepling sangat berharga dan bernilai, karena pembeli yang berminat berinvestasi rumah atau tanah dapat mengetahui seluk-beluk dengan rinci dan pasti ihwal kondisi situasi lingkungan tempat membeli rumah dan tanah. Kepling Sunardi saat ini dengan tekun dan sabar mengurus 250 KK. Perumahan Perhubungan Indah bukan satu-satunya perumahan di Kampong Kolam, terdapat sejumlah perumahan lainnya seperti Mutiara Biru, Taman Permata, dan lain sebagainya. Akses jalan dan minimnya sarana transportasi publik [angkot] menyebabkan sebagian orang enggan memiliki dan berinvestasi di Kampong Kolam. Bukankah semua tempat pada mulanya adalah sepi lalu ramai. Kampong dan desa berubah menjadi kota. Mungkin lebih baik Kampong Kolam seperti yang sekarang ini, asli, asri, bestari, hijau, teduh. Ranting-ranting pohon masih menjulang tinggi, burung-burung terbang bebas, hujan turun membawa berkah bagi kehidupan. Jangan sampai terjadi, lahan-lahan produktif pertanian beralih fungsi [konversi lahan] menjadi perumahan. Ke mana lagi kita akan mencari nutrisi hati dan vitamin batin, jika semua tempat telah berubah tanpa arah. Setiadi.
2

Sorotan
Konversi Lahan

Pertanian Menjadi Pemukiman dan Perkebunan


Berdasarkan sumber resmi Kementerian Pertanian menyebutkan, alih fungsi lahan pertanian setiap tahun mencapai 140 ribu hektar. Konversi lahan paling memprihatinkan terjadi di Jawa, diikuti di Kalimantan, Sumatera, dan Bali. Di Sumatera dan Kalimantan, lahan pertanian terutama sawah telah berubah menjadi lahan perkebunan sawit. Dari sini kita dapat melihat belum ada pengawasan yang ketat dan tindak tegas oleh aparat negara agar lahan pertanian tidak dialihfungsikan menjadi perumahan, perkebunan atau pertokoan. Di satu sisi terkadang kita pun miris melihat nasib petani yang tidak kunjung membaik. Karenanya, tidak jarang pula petani beralih menjadi peladang atau pekebun. Kita pun harus cermat bahwa tidak semua petani bernasib buruk. Ada juga petani yang dapat hidup dengan mapan. Sebenarnya apa faktor utama yang menyebabkan petani rela menjual tanah dan areal persawahannya? Lalu beralih menjadi pekerja, pedagang dan profesi lainnya? Sekurang-kurangnya ada tiga faktor dasar yakni pertama, desakan badai industrisasi yang berlangsung sangat kuat sehingga timbul pemikiran menjadi petani dengan pertaniannya tidak lagi dapat menopang kehidupan; kedua, gagal panen dan serangan hama penyakit serta minimnya ketersediaan modal untuk menanam padi menjadi beban tersendiri bagi petani. Hal ini dapat diatasi apabila petani lebih banyak bergaul dan mau terbuka terhadap penyuluh-penyuluh pertanian. Petani jangan malu untuk bertanya dan mencari informasi bagaimana mendapatkan bibit padi yang baik dan mendapatkan pinjaman modal dan mengikuti katam [kalender tanam terpadu-red]. Pemerintah saat ini bertekad membangun swasembada beras dan ketahanan lumbung pangan nasional; ketiga, alur produksidistribusi-pedagang [pengusaha] beras hendaknya perlu dipantau. Jangan ada kekhawatiran kekurangan stok beras sehingga menyebabkan harga beras tidak stabil dan bisa melambung tinggi. Harga beras melambung pun petani masih hidup susah. Pedagang yang tidak jujur adalah pemain yang dapat sesuka hati menaikkan harga beras. Kebijakan pemerintah daerah tampaknya belum berdampak terhadap pencegahan ekploitasi lahan pertanian menjadi ekspansi lahan untuk perusahaan, perkebunan, pabrik, perumahan, mall sehingga menyebabkan terganggunya sistem dan infrastruktur produksi pertanian. Di Kecamatan Percut Sei Tuan saat ini memiliki lahan sawah produktif 4.600 hektar Sentra produksi pangan terbesar di Percut Sei Tuan tersebar di Desa Pematang Lalang, Cintai Damai, Tanjung Selamat, Tanjung Rejo, Percut dan Desa Cinta Rakyat dan menjadi lumbung beras bagi Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. Lahan sawah ini diairi air Bendungan Bandar Sidoras yang kondisinya perlu mendapatkan perawatan ekstra. Apabila bendungan ini rusak dapat mengancam petani. Sawah bisa kebanjiran saat musim hujan atau kekeringan di saat musim kemarau. Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan mengingat perubahan musim yang ekstrem dan pancaroba yang terkadang tidak dapat diprediksi terutama menjelang mendekati masa tanam atau masa panen. Saat ini di Kec. Percut dan kawasan sekisarannya belum berdiri mall besar, supermarket satu persatu sudah hadir sepuluh tahun lagi tidak tau, mungkin lebih cepat dari yang dikira. Industri-industri yang berbasis ekonomi pertanian mungkin akan berubah drastis ke arah sektor pabrik dan tidak ada lagi ketahanan pangan bagi Sumatera Utara. Sehari-hari dapat kita lihat di grosir-grosir dan kedai [warung] beras yang dijual dan dikonsumi pada umumnya orang Medan berasal dari Cianjur-Jawa Barat. Sungguh ironik. Itu baru satu persoalan. Sekarang coba kita lihat sebentar ke hal lain, Medan dan Sumatera Utara adalah kota besar dan provinsi dengan wilayah yang luas. Pabrik otomotif saja tidak punya. Bukankah sumber daya manusia di tanah Sumatera khususnya Sumatera Utara dan Medan sekitarnya bisa dibangkitkan dan diberdayakan. Pertanyaan besarnya, kapan pihak-pihak yang terkait sadar dan menyadari bahwa ketahanan pangan sangat diperlukan untuk membangun karakter suatu bangsa. Jika kita terus-menerus berpikir bahwa segala sesuatunya harus dibangun dari sektor industri bukan sektor pertanian. Maka, kita telah melupakan prinsip dasar dari kemanusiaan itu sendiri. Inilah mengapa kita goyah, beras saja tidak mampu kita produksi sendiri. Lebih jauh dari itu jika wajah kampong [desa] telah sirna sama sekali seiring derap langkah kapitalisasi yang tidak berpihak kepada pembangunan, penduduk kampong tidak akan lagi memiliki tanah-tanah mereka sendiri. Orang jauh atau orang luarlah yang memiliki kuasa atas tanah yang sudah mereka beli dan investasi tetapi tidak dipergunakan untuk pertanian melainkan dibiarkan saja menjadi lahan kosong yang mati dan tidak produktif. Tentu saja hal ini memprihatinkan. Sungguh menguras nurani, sahabat! Sigi Jagad Pramudita.
3

Inspirasi Bertahan Sampai Berkesudahan

Kaki Berdebu, Tekad Tak Layu


Usia saya 70 th. Saya sudah tidak muda lagi. Soal semangat tentu tidak kalah dengan para remaja. Profesi saya adalah penulis dan dosen jalanan, sesekali menerima order terjemahan buku. Di usia senja saya berusaha untuk senantiasa ikhlas tanpa batas, kesabaran tanpa beban pikiran. Selain itu, terus belajar untuk rela bersumbangsih kepada sesama tanpa pamrih. Perjumpaan saya dengan buletin Seruan Sanubari adalah takdir yang perlu disyukuri. Saya diajak ke Kampong Kolam sekitar November 2011, setahun silam. Masa itu selepas pulang dari Cengkeh Turi, Kebon Lada, Binjai. Setiadi R. Saleh sebagai pemrakarsa lahirnya Seruan Sanubari mengatakan, Ingin bikin media. Meski, sederhana terpenting ada sarana mengangkat citra tani, nelayan, transportasi, pendidikan, dan kemanusiaan. Apa dan bagaimana prosesnya, Seruan Sanubari akan sepenuh hati menyajikan yang terbaik, benar, dan indah. Di hari-hari selanjutnya mungkin akan lebih bervariatif. Dalam hal ini, saya mendorong dan mendoakan saja. Mengingat situasi ekonomi sangat minim dan modal yang jauh dari sempurna. Ibaratnya nol saja tidak punya. Jika semua hal harus menunggu uang cukup, orang yang piawai dan memadai, dan waktu yang tepat untuk memulai. Kita sesunguhnya tidak akan pernah membuat dan menciptakan sesuatu. Lakukan saja! Demikian kata Setiadi dengan sangat percaya diri dan tekad kokoh seakan tidak akan roboh. Biarlah waktu yang akan menjadi guru, bertahan sampai berkesudahan adalah resep orang sukses. Kampong Kolam dipilih sebagai catatan edisi perdana Seruan Sanubari karena di sinilah replika kehidupan Rantau Panjang Peureulak, Aceh Timur hadir. Kecuali, dua hal yang membedakannya. Pertama, Kampong Kolam tidak memiliki sumur-sumur minyak; kedua, Rantau Panjang Peureulak geografisnya perbukitan sedangkan Kampong Kolam adalah rata mendekati pesisir. Suasana kampong, pertanian, ladang, hamparan pepohonan, wajah penduduk dan panas mentari yang menyeringai sertai buaian dedauan yang ditiup angin tampak serupa adanya. Kampong Kolam dipilih karena kebetulan saya sedang mencari lahan untuk pengembangan pembibitan pohon Jabon yang akan ditanam di Aceh Timur dan Rantau Panjang Peureulak. Sungguh kebetulan pula Setiadi sering ke Kampong Kolam untuk studi. Sebab, beliau bersama rekan-rekannya akan mendirikan sekolah PAUD [pendidikan anak usia dini] berbasis Qurani, bahasa dan menghargai kemajemukan. Perjalanan dari kantor Seruan Sanubari di Medan ke Kampong dengan angkutan umum sekitar 2 jam. Masih harus ditambah dengan berjalan kaki kurang lebih 1 km untuk sampai ke lokasi. Saya sempat beberapa kali berhenti, rehat sejenak sembari menikmati es cendol dan teduhnya pepohonan. Kaki saya penuh debu, tekad saya untuk mendukung Seruan Sanubari tidak akan layu sampai lalu waktu akan berlalu. Allah SWT memberkahi. H. Mulyadi, SE, MM.

Selintas Informasi Bibit Varietas Padi


SL 8 SHS, Batang Anai, SL 11 SHS, Digul, BSHS 1 H, Cilamaya Muncul, BSHS 3 H, Cirata, BSHS 6 H Indragiri, DG 1 SHS, Pungkur, DG 2 SHS, Ciherang, WM 2 SHS, Celebes-1 (aromatik), WM 3 SHS Sintanur (aromatik), PB-36, Lalan, PB-42, Banyu Asin, Cisadane, Bundoyudo, Kr. Aceh, Cisantana Semeru, Kalimas, Dodokan, Margasari, Ciliwung, Konawe, Danau Atas, Singkil,Batur Arjuno, IR-66, Widas (sawah), Walanai, Limboto (gogo), Way Seputih, Towuti (sawah & gogo) Sei Lilin, Batang Hari (rawa ps surut), IR-74, Dendang (rawa ps surut), Lariang, Ketonggo (ketan) Sentani, Inpago 1 SHS, Cisanggarung, Inpago 2 SHS, Cisokan, Inpago 3 SHS, IR-64, Rokan (Hibrida), IR-65, Maro (Hibrida), IR-70, MRH 005, IR-72, MRH 007, C-22 BS 208-343, Lusi, BS 208-379, Laut Tawar, BS 208-418, Jati Luhur, Way Rarem, Kalimuntu Gajah Mungkur, Maros, Cilosari. Berbagai sumber.
4

Telaga Daun Kejibling dan Kumis Kucing Bikin Lancar Kencing


25 April 2012. Sore selepas Maghrib saya ke dokter internis, terasa mau kencing, petugas melarang. Sebaiknya ditahan dulu. Dokter tidak ada senyum. Saya di USG, diolesi krim. Alat pemindai itu terasa menohok rasanya sakit juga di pinggang. Dokter memperbesar layar monitor. Tampaklah dua batu. Saya positif sakit batu ginjal, kiri-kanan. Dokter memberi saya resep obat. Saya sempat menanyakan. Apakah pantangan makanan tertentu. Tidak! Jawab dokter. Minum yang cukup dan jangan kebanyakan minum, nanti darahnya malah encer. 8-10 gelas cukup/hari. Dokter masih bersikap dingin tanpa ekspresi. Saya harus membiasakan diri untuk memaklumi orang, apa pun profesinya. Obat di apotik seharga satu karung beras. Menyesal juga saya beli. Bukannya apa-apa. Minum obat antibiotik, anti nyeri tersebut. Ada perasaan mual dan setiap kali buang air kecil. Warnanya seperti warna darah. Kontan saja saya ngeri. Kebetulan istri saya kenal dengan petugas medis di Klinik Sari Asih, Sekeloa Bandung. Klinik ini adalah bina mitraan dari RS Santo Borromeus Bandung. Sambungan telepon jarak jauh tersebut melegakan hati. Atas anjuran petugas medis, saya diminta minum Batugin Elixir. Dampaknya terasa, kencing lancar. Harga Batugin Elixir 12.000 botol kecil/2 hari, 24.000 botol besar/4 hari. Minum harus lebih banyak dari biasanya. Tanya sana-sini, dapatlah saya jawaban, coba daun kejibling. Lalu saya baca di internet. Ternyata, daun kejibling adalah daun yang sama dipakai untuk bahan Batugin Elixir sebagai penghancur batu ginjal. Daun kejibling, kadang juga disebut kecibling. Anak saya 2 th 5 bln menyebutnya kecibing. Sejenis tanaman yang tumbuh sebagai pada halaman rumah. Setiap hari saya meminum rebusan daun kejibling. Hati-hati kondisi gigi ingat takarannya. Kadang disertai pula dengan kumis kucing. Kejibling direbus harus ganjil 7 atau 9 lembar. Saya tidak tau apa alasannya. Sejumlah orang yang saya temui mengatakan hal yang sama. Fungsi kejibling untuk menghancurkan batu dan melancarkan kencing. Sedangkan daun kumis kucing untuk mengobati pinggang yang sakit. Saya sekarang sudah bisa berlari cepat. Bersepeda. Pinggang kadang masih sakit. Tidak terlalu saya rasakan. Saya lanjutkan menulis untuk sejumlah media cetak dan portal online, termasuk mengisi rubrik di Seruan Sanubari. Dalam hati saya berpikir, gitu aja kok nyerah! Saya harus sembuh dan berhasil apa pun tantangannya. Teddy.

Renungan Ruhani Makhluk Tuhan hidup dalam ketakutan


Manusia adalah makhluk Tuhan paling istimewa, memiliki akal, ilmu dan kesadaran. Karena itu, jangan biarkan makhluk Tuhan hidup dalam ketakutan. Setiap petang menjelang, burungburung terbang kembali ke sarang, dan setiap bencana datang hewan-hewan lari mencari perlindungan. Mereka memiliki kesadaran dan perasaan. Tuhan memperingatkan agar manusia memperlakukan secara baik ciptaan-Nya. Allah SWT berkata: Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. [QS Al-Anam (6):38] Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan. [QS An-Nur (24):41] Makhluk Allah bertasbih, bersembahyang seperti manusia. Bentuk dan gerakannya dan cara shalatnya hanya Allah SWT yang Maha Mengetahuinya. Insya Allah kita semua apabila menyayangi makhluk Tuhan akan mendapatkan berkah dan pahala yang tiada putus-putusnya. H. Mulyadi.
5

Tekno Anak Dibesarkan Secara Online


Apakah anak Anda menghabiskan terlalu banyak waktu di depan komputer? Apakah Anda tahu apa yang dia lakukan? Generasi anak-anak sekarang menghabiskan lebih dari 20 jam seminggu dengan menggunakan situs seperti Myspace, Facebook, YouTube, Reverbnation dan Games Online. Para peneliti menemukan, bahwa orang-orang muda "selalu terhubung" sepanjang waktu. Lebih dari tujuh puluh persen dari anak usia 12-15 tahun mengatakan, mereka paling banyak menggunakan internet di rumah, tanpa pengawasan orangtua, dan 57 persen telah mengunjungi situs porno. Kita berada di dunia yang relatif? Tidak dapat kita salahkan internet, tidak dapat pula kita benarkan internet. Di satu pihak, internet memampukan kita mengunduh beragam informasi dan ide-ide baru. Bahkan hebatnya lagi kita dapat berkomunikasi via email, chatting, inbox dengan siapapun yang ingin kita kenal. Malangnya, internet bagai kran air bocor. Kita kebanjiran informasi yang sama sekali tidak kita butuhkan. Lebih buruk lagi kita sulit menolak, membendung informasi tersebut. Karena itu, siapakah yang paling terancam dengan keberadaan internet? Jawabannya beragam, tentu saja satu di antaranya anak-anak yang paling rentan terhadap konten buruk yang beredar di jaringan internet. Bagaimanapun kita tidak dapat menjauhkan anak-anak dari internet. Internet adalah alat ajaib yang dapat membantu anak-anak mempelajari dan mengeksplorasi ide dan budaya baru. Jangan pernah membiarkan anak-anak masuk ke dunia maya tanpa bimbingan dan pengawasan. Orang-orang yang mereka temui di chat room bisa saja melakukan berbagai kejahatan dan mencekoki anak-anak dengan pemikiran yang salah. Games online yang sedang digandrungi anak-anak: lost saga, t-bot, wormsmay, gta san andreas, pb launcher, fs launcher, speed, counter strike, soccer, greenches, atlantica run. Sesekali Anda ke warnet, lihat cara anak bermain games. Tangan mereka lincah dan mulutnya pun lincah mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas. Sadarkah kini Anda, bahwa anak Anda sudah dibesarkan dan diasuh secara online? Ikhsan Ramazani. --------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------

Nonton TV Lewat Internet, Gratis dan Banyak Pilihan


Apa yang diramalkan pakar masa depan, John Naisbitt, dalam Megatrend 2000. Buku lama yang masih relevan. Tampaknya kini satu-persatu mewujud. Media massa telah mengarah kepada sesuatu yang bersifat personal. Setiap orang bebas memilih apa yang ia mau. Jika ia suka dengan acara olahraga, ia akan memilih saluran sport, semacam ESPN. Jika ia menyukai acara lomba masak Master Chef Australia, ia pun bisa menikmatinya. Begitu pula dengan acara-acara seperti News, Sport, Music, Cartoon, Movie, Game, Funny, Entertainment, Celebrities, Lifestyle, Fashion, Education, Travel, Poker, Adult, Free TV, Spiritual and Motivation. Dunia kini nyaris tidak berbatas. Semua hal yang terjadi di belahan bumi yang lain dapat dengan mudah diketahui. Ini mengagumkan. Dunia seakan bergerak bebas. TV internet adalah salah satu di antara banyak cara untuk menikmati siaran dari berbagai tempat, kapan pun Anda mau. Nonton tv lewat internet memang gratis. Satu-satunya kelemahannya adalah ketika koneksi internet lambat, maka dengan sendirinya gambar tampilan akan putus-putus [patah-patah]. Keunggulannya sudah jelas, Anda tidak perlu khawatir ketinggalan program siaran tv favorit Anda. Bagaimanakah cara nonton tv lewat internet, tentu saja Anda harus mengunduh softwarenya. Tidak diunduh pun, jika Anda masuk ke mesin pencari google, ketik saja kata kunci nonton tv lewat internet, akan muncul banyak pilihan dan langsung bisa Anda tonton. Atau Anda buka saja situs www.viewmy.tv dan mivo.tv yang menyediakan banyak acara yang beragam genre, semua dapat diakses secara gratis. Ikhsan Ramazani.

Profesi Industri Buku dan Penulis di Kota Medan


Ketika industri digital menggantikan era kertas. Apakah Industri buku akan berakhir? Tantangan sebuah penerbit buku saat ini adalah bagaimana menyikapi lonjakan harga kertas, ongkos cetak, menemukan naskah bermutu dan laku, honorarium penulis, penerjemah, membeli copyright, membayar desainer cover, layouter, proofreader, editor, mendaur ulang buku kurang laku, menyiapkan stok buku-buku laris agar tidak kehilangan momen, mengatur sirkulasi dan distribusi buku ke seluruh agen dan toko-toko buku, menyikapi ongkos kirim buku ke pulau-pulau di luar Jawa, mengundang penulis, bedah buku, pameran buku, dan seterusnya. Di Pulau Jawa, industri buku dan penerbit masih berjalan. Sementara di Sumatera, khususnya Medan, penerbit tidak berfungsi lagi. Bayangkan, untuk terbitan dan cetakan yang umum saja seperti Quran dan buku wirid. Rata-rata terbitan dari Pulau Jawa, khususnya Semarang. Sekalipun industri buku melemah. Industri kepenulisan online-buku digital justru menguat. Apa barometernya? Apa asumsinya? Karena manusia haus informasi. Dibutuhkan penulis untuk menyajikan dan mengolah informasi dan menjadikannya bacaan yang menarik. Penulis online menulis secara ringan, mengingat sifat pembaca online adalah ringkas, cepat, dan mudah terlempar ke lain situs. Dalam hitungan detik pembaca online dapat membaca hal apa saja. Sementara di lain hal, sebenarnya pun, buku-buku konvensional yang menggunakan media kertas tidak akan pernah mati, semati-matinya. Sebab, pabila dibandingkan membaca buku konvensional dengan membaca buku di layar komputer atau ponsel pintar (HP tablet, BB, Android, IPAD, e-book reader, dan lain-lain). Membaca buku konvensional masih lebih baik dalam hal pengendapan rasa, pemahaman, imajinatif. Karena itu, seorang editor ahli sekalipun tetap memerlukan membaca ulang hasil editannya melalui hasil cetakan (print) sebelum akhirnya dicetak menjadi buku. Industri kepenulisan buku tentu saja diuntungkan dengan membanjirnya tawaranMedia tawaran untuk menulis di portal-portal online online agen situs web. Bayaran penulis artikel online hanya penulis sekitar 10.000 s/d 25.000 untuk sekitar 2 profesi halaman A4 atau sekitar 250 kata sampai 500 penulis kata. Lebih dari dua halaman, bisa saja satu artikel dihargakan 100.000 atau lebih. Bayangkan sehari, industri penulis artikel online dapat menyetor berapa buku tulisan dengan judul berbeda, pembahasannya berbeda sekalipun temanya sama.Penulis online adalah penulis imaji, dan kaya ide untuk menggarap ulang tema yang sudah pernah ditulis sebelumnya dan menjadikannya bahan bacaan baru, segar, inovatif, dan valid. Medan Bukan Basis Penulis Basis penulis-penulis online dan penulis buku boleh dikata masih terbatas di kota-kota Jakarta, Bandung, dan Yogya. Mengapa demikian? Sebab, di kota-kota tersebut menulis menjadi mata pencarian. Dan memang konsumsi internet terbesar ada di pulau Jawa khususnya Jakarta, Bandung, Jogya, Surabaya. Di Medan yang paling umum terlihat internet dikonsumsi oleh remaja dan anak-anak untuk bermain games online. Dan di Medan pula wadah penulis kurang mendapat tempat. Padahal, pengalaman menyebutkan sejumlah penulispenulis yang handal sebagian besar berasal dari Medan. Jika saja, katakanlah ada pengusaha jasa penulis konten website yang bersedia memperlebar ranah kerjanya dan memberi kesempatan kepada penulis-penulis muda yang ada di Medan. Tentu ini akan menciptakan lapangan kerja baru. Ikhsan Ramazani.

Percik Jika kita masih hidup esok pagi. Kita tidak boleh berjanji lagi. Berbuatlah!
Kutipan buku 92 Kata Perenungan

Media RRI Medan, Radio Segala Zaman


Sejak 17 tahun lalu ketika saya berada di Bandung [1994-2011]. Saya sudah tidak lagi mendengarkan siaran RRI, baik melalui radio digital, manual atau streaming-internet. Sekalipun RRI sudah memiliki siaran khusus Pro 2 FM yang digawangi oleh orang-orang muda. RRI saya anggap bagian dari sesuatu yang lampau, dulu, terbelakang dan ketinggalan. Sekembalinya saya ke Medan bersama keluarga, Senin, 3 Oktober 2011. Hari-hari, terutama pada malam hari, saya lewatkan dengan mendengarkan RRI. Karena apa? Radio-radio anak muda di Medan, gaya penyiarnya berbicara, lagu-lagunya sama seperti di Bandung. Jadi, tidak ada bedanya saya mendengarkan radio di Medan dengan di Bandung. Sementara yang saya cari sesuatu yang khas Medan dan RRI menyajikannya. Klop! Maaf, saya tidak boleh menulis/menyebut Medan dengan daerah. Sebab, Medan itu kota besar, sentral tujuan pendatang di belahan wilayah barat Indonesia dan berskala internasional. RRI misalnya disebut sebagai siaran daerah Medan. Di mata saya, penggolongan penyebutan pusat dan daerah hanya akan membuat kita semakin saling tidak mengenal. Ketahuilah, Indonesia adalah satu. Apa yang terjadi di seluruh [sebagian] Indonesia adalah nasional. Mari robohkan! Dinding-dinding, sekat-sekat pemilahan tersebut adalah ilusi saja. Berhubung saya tinggal di Perumahan Perhubungan Indah Blok C-16, Desa Kolam, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang. Akses informasi terbatas sekali. Dan radio adalah pilihan tepat untuk memperoleh informasi. Di tempat saya, tidak ada loper koran dan ada warnet lumayan jauh. Mengandalkan koneksi dengan modem sudah pasti lelet. Jika hanya mengandalkan informasi dari stasiun televisi. Isinya dominan berita-berita seputar Pulau Jawa. Guna apa? Bagi saya yang berasal dari Bandung [Pulau Jawa]. Sejak saya masuk kuliah tahun 1994 di Politeknik ITB dan UNISBA tahun 1997 fakultas komunikasi, saya sudah stop menonton televisi. Di kuliah, kami diajarkan bagaimana mengemas [menyunting] pesan sehingga jadi menarik sesuai ideologi medianya masing-masing. Diajarkan pula bagaimana memproduksi realitas. Media massa yang belum akan saya tinggalkan adalah koran, radio, internet. Tidak tau nanti. Oleh karena itu, ketika berada di Medan, cinta lama saya kepada RRI bersemi lagi. Dari RRI pulalah saya tau di Medan terdapat 21 Kecamatan, 151 Kelurahan serta ada 9 sungai yang mengalir di Kota Medan. Kemudian dari RRI saya menjadi tau, ternyata Kota Medan banyak dikelilingi kota-kota satelit [kota pendukung] yang umumnya berbasis di bidang pertanian. Dan sebuah pembangunan proyek kanal besar sedang berlangsung. Terima kasih RRI, akhir-akhir ini saya suka mendengarkan acara Sabtu dan Minggu, liputan khusus tentang Medan. Morning show, 6.30-8.00, menyambut pagi dengan suasana segar dan semangat melalui lagu dan informasi. Sesekali menyimak pro momen, rubrik Kesehatan, pro 2 sport, Sabtu ketawa dan yang tidak pernah absen lunch time dan zona musik Medan. RRI adalah radio segala zaman. Semoga 2012, RRI sekali di udara tetap di udara. Setiadi.

Galeri
Foto: Pupun Pujiati

Asyiknya Mandi Hujan

Hujan bagi anak-anak adalah sahabat. Setiap butir air yang turun dari tempayan menjadi sarana untuk bermain dan tertawa.

Kisah
Di Atas Roda Tiga

Tugas Mulia Menafkahi Keluarga


Kota Medan selalu mengundang pesona cerita. Satu di antaranya adalah mengenai pengemudi becak atau biasa disebut tukang becak. Pun demikian tidak selalu pengemudi becak berjiwa tukang. Pengemudi becak yang dimaksud adalah becak mesin motor bukan becak dayung. Becak motor di Kota Medan dikenal pula dengan istilah BEMORU [becak motor model baru]. Dulunya [era 1970-1990-red] sepeda motor yang digunakan adalah jenis BSA, Norton, BMW, DKW. Kemudian berganti Honda Wins, motor Cina. Belakangan ini malah becak motor menggunakan motor merk TVS, Pulsar, Suzuki Thunder. Sekalipun banyak angkutan umum bersileweran dari dan ke pelbagai tujuan. Becak adalah angkutan yang praktis, baik dari sisi jumlah maupun efisiensi. Misalkan hendak berpergian bersama keluarga berjumlah 4 orang. Daripada naik angkutan umum lebih baik naik becak karena jika dihitung ongkosnya sama dengan angkot. Asyiknya naik becak tidak berdesakan dan bisa menikmati jalan dengan angin segar. Kadang-kadang penumpang pun kelewatan, tidak peduli berapa jumlah mereka selagi becak muat, semua masuk dalam satu becak. Duduk di bangku dalam 2 orang, masih bisa memangku 2 anak. Lalu bangku tambahan 2 orang, masih juga bisa memangku 2 anak. Lalu yang duduk di pinggir becak 1 orang. Kemudian di jok boncengan belakang 1 orang. Total ada sekitar 10 orang bisa dibawa sekaligus dengan 1 becak. Lucunya lagi, membawa 1 orang dengan 10 orang kadang penumpang/sewa becak minta ongkosnya sama saja. Kelewatan! Jangan bayangkan kisah tukang becak motor di Kota Medan seperti halnya kisah pilu kebanyakan tukang becak di Pulau Jawa. Di Kota Medan pada umumnya pengemudi becak masih dapat sarapan pagi dengan lontong sayur kuah telur, mie rebus atau nasi gurih, minum teh manis atau kopi, rokok. Kadang sempat pula bermain kartu remi, dam batu atau catur. Kemudian siangnya bisa tidur siang di becak dan makan nasi bungkus lengkap dengan lauk-pauk bermodal Rp. 6.000. Di Medan, jarang orang ke warung makan Padang. Sebab, di Medan banyak terdapat warung-warung nasi khas masakan Medan. Citarasanya pun berbeda. Warteg saja yang terkenal murah tidak dapat hidup di Medan, kalah oleh masakan Medan yang supermaknyus-gule lomak. Di sela-sela jam rehat dalam suatu kesempatan tim redaksi Seruan Sanubari sempat berbincang dengan pak Yos [PY] yang berdomisili di Taman Megawati Binjai. Kebetulan Pak Yos anaknya bersekolah di Bakti Luhur dekat dengan kantor SS. Pak Yos sedang membetulkan ban becaknya yang rusak. Setelah selesai barulah bisa bebas kami tanya-tanya sedikit. SS: Cemana liburan anak sekolah kemarin pak Yos. Jalan-jalanlah ya. PY: Cemana mau jalan-jalan. Awak sibuk cari duit. Musim liburan banyak sewa. Kalau udah gitu sekian mau, sekian mau, karena sewanya banyak, jadi awak bisa tekan harga. Kayak kemarin keteteran. Becak gak ada, sewa bertubi-tubi. Pilih yang deket yang mahal daripada yang jauh yang mahal gak ada enaknya. Kalah kita di waktunya balik. Kalau syur diangkat. Selama liburan ini Alhamdulillah sewanya lumayan. Itulah harapan awak. Sehari dapat 100 [seratus ribu-red]. Itulah kubelikan buku anakku, perlengkapan dialah. SS: Ini kan musim hujan. Banyak juga orang keluar rumah. Kalau udah hujan becak pun kayaknya jarang ya. PY: Ada, cuma gak terlalu banyak. Kebanyakan gitu. Sewa pun enak kalau hujan. Berapa aja dibilang kebanyakan mau, karena udah hujan posisinya. Gak mau kita tinggal, banyak lagi yang manggil, itu hujan. Makanya kalau udah hujan pagi lagi bang aku senang kali. Habis ngantar anak sekolah, awak keliling. Bang becak, becak bang. Ada sewanya pun distop aja ama dia [calon penumpang-red]. Udah musim paceklik gini. Udah habis liburan, habis juga duit orang, udahlah mulai pening juga kepala awak. Selanjutnya kami menanyakan apakah becak ini seperti angkot. Ada setoran perhari/perbulan/pertahunnya. Pak Yos mengutarakan, becak di Medan mungkin macam di tempat lain juga tergabung dalam koperasi semacam KPUM. Pengemudi becak melunasi becaknya, tapi tidak bisa memiliki nama sendiri melainkan nama koperasi. Kecuali, becak plat hitam-plat gelap alias becak pribadi yang dipakai untuk narik. Teddy.
9

Pendidikan
Pelan-pelan Berbenah

SD Bakti Luhur Medan


Senin 17 Oktober 2011 adalah hari pertama Maula Mazin masuk sekolah di SD Bakti Luhur Medan. Ia kelas 1 SD. Usianya saat itu baru 5 th 15 hari. Kepala sekolahnya bernama pak Ponidi Sabari dengan kepala Tata Usaha pak Poniyo. Keduanya, boleh dikata adalah orang lama di Yayasan Bakti Luhur Medan. Pada Oktober 2011 tahun silam. Bangunan SD Bakti Luhur memiliki ruang kelas tidak lebih dari sepuluh dan digunakan untuk sarana belajar-mengajar sekitar 600 murid [pagi dan siang hari] ditambah 30-an tenaga pengajar/guru yang merangkap bagian administrasi. Saat itu, ruang perpustakaan belum rampung, atap tidak ada, tembok belum dicat. Singkat kata, baru berbentuk ruang berukuran 4x5 m. Sementara buku-buku sumbangan dari pelbagai pihak sudah menumpuk di gudang, nyaris hancur dan usang oleh air dan debu. Kemudian pada halaman sekolah, tembok-tembok pagar terlalu pendek sehingga siswa-siswi dengan bebas berkeliaran masuk-keluar tanpa lewat pintu gerbang yang belum ada pintu gerbangnya. Seiring bergulirnya waktu, hari berganti, bulan berkepanjangan, tahun bertukar kurun. Memasuki tahun 2012. Maula Mazin naik ke kelas 2B masih dengan guru dan lokal [ruang kelas-red] yang sama ketika kelas 1 yakni Ibu Rosmidar biasa disapa Ibu Ros. Maula Mazin sangat senang sekolah di Bakti Luhur. Ia bisa berjumpa dengan kawan-kawan, bermain, tertawa, belajar bersama. Meski Maula Mazin tidak juara di sekolah dan belum mendapatkan rangking pertama, prestasi Maula Mazin di luar sekolah telah mengharumkan nama SD Bakti Luhur. Karya-karya gambarnya sudah dimuat di media online nasional Jakarta dan mendapatkan honor. Ke manapun Mazin pergi, apabila ia ditanya sekolah di mana? Maka, ia dengan bangga menyebutkan, Bakti Luhur. Kini dengan tekad untuk maju, SD Bakti Luhur pelan-pelan berbenah. Perpustakaan sekolah sudah berdiri, buku-buku sudah dipajang rapi. Murid-murid boleh meminjam buku sesuka hati, sesuai keperluan studi. Lalu pagar sekolah ditinggikan. Pagar-pagar runcing dekat gerbang diganti. Kemudian pintu masuk utama sekolah dipasang pintu besi supaya murid-murid lebih aman terlindungi. Kemudian, sarana air bersih dan penghijauan dilakukan. Mangga-mangga hijau tampak ranum berbuah lebat pada setiap musimnya. Kedongdong dan sawo sekejap masa pun akan matang di pohon. Selain itu, program pembelajaran pramuka mandiri pun dicanangkan agar siswa-siswi dapat berlatih dan belajar kepanduan pramuka. Usia SD Bakti Luhur sendiri, sudah hampir setengah abad. Dulunya SD ini terletak di Jalan Setia Luhur [pasar satured] lalu pindah ke Jalan Bakti Luhur [pasar dua-red]. Sekitar tahun 1980-an muridmurid SD Bakti Luhur mencapai 1000 orang dan termasuk sekolah favorit. Rata-rata murid yang bersekolah di SD Bakti Luhur dulunya ibu atau ayahnya pernah sekolah di SD Bakti Luhur. Bukan hanya murid, guru yang saat ini mengajar di Bakti Luhur dulunya juga lulusan SD Bakti Luhur. Sekolah ini adalah sekolah yang penuh rahmat dan kasih sayang. Di sinilah kita bisa belajar bagaimana caranya berbakti dengan luhur. Demikian kata kepala sekolah, pak Ponidi dalam suatu kesempatan bertemu dengan Seruan Sanubari. Teddy.

10

Ruang Satu Milyar Pohon, Pohon Apa dan Di Mana Nanamnya?


Progam penghijauan bumi dengan satu milyar pohon perlu kita sambut gembira karena bumi adalah rumah kita bersama yang perlu dihijaukan dengan pepohonan. Pohon berguna untuk meneduhkan udara dan batin manusia agar kembali sehat. Timbul pertanyaan mendasar: Pohon apa saja yang ditanam? Nanamnya di mana? Dan bagaimana perkembangan pohonnya kini dan kelak? Gagasan menanam pohon pada zaman dahulu disebut reboisasi hutan. Sekarang istilah ini tidak digunakan lagi, intinya sama saja yakni menanam pohon. Sebenarnya darimana ide menanam satu milyar pohon. Apakah angka-angka ini hanya angka-angka harapan yang lebih menyerupai angan-angan abstrak daripada kondisi yang sesungguhnya? Apakah angka ini berupa estimasi untuk masa yang telah ditentukan waktunya setelah tercapai satu milyar pohon lalu program menanam berhenti? Apakah menanam satu milyar pohon merupakan maksud di balik maksud slogan saja demi kepentingan pengusaha berbasis eco-bisnis, eco-wisata. Berapa dana anggaran yang dibutuhkan untuk mendukung program satu milyar pohon. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.21/Menhut-II/2010, lengkap dengan Panduan Penanaman Satu Milyar Pohon. Program tanam satu milyar pohon sudah dirancang sejak 2010. Berarti saat ini 2012 bibit pohon kira-kira sudah berusia dua tahun. Menurut situs resmi www.dephut.go.id tertanggal 25 November 2011. Realisasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Soesilo Bambang Yudhoyono hingga saat ini mencapai 827 juta batang. Berarti masih ada sekitar 173 juta bibit pohon yang belum ditanam. Sedangkan progresivitas pohon-pohon yang sedang tumbuh sama sekali kita tidak mengetahuinya. Sudah setinggi apakah pohonnya? Dan kita pun sebaiknya terus mendukung pemerintah dalam hal ini Departemen Kehutanan maupun kepada LSM, institusi pendidikan, BUMN, swasta, dan organisasi-organisasi lingkungan hidup yang sedikit banyak terlibat langsung dalam upaya pelestarian bumi, khususnya menamam pohon. Jangan sampai timbul pemikiran bibit pohon mudah tumbuh dengan sendirinya tidak perlu dirawat dan disiram. Masa-masa kritis sebuah bibit pohon adalah ketika ia dipindahkan ke dalam media tanam yang berbeda dari habitatnya. Karenanya, program tanam satu milyar pohon boleh jadi akan berhasil dari segi pencapaian kuantitas-jumlah. Namun, gagal dari segi kualitas-tumbuh kembang pohon. Jika logika berpikirnya demikian hanya menanam saja tanpa merawat. Maka sia-sia saja yang sudah dilakukan selama ini. Memilih Pohon untuk Manusia, Bumi, dan Makhluk Tuhan Ada banyak sekali jenis bibit pohon yang dapat ditanam. Pada umumnya dibagi ke dalam tiga kategori: bibit pohon, bibit tanaman, bibit tumbuhan [tanaman]. Bibit pohon dibagi lagi ke dalam tiga jenis yakni: bibit tanaman kota, bibit pohon buah, dan bibit pohon kayu. Tanaman yang cocok untuk taman kota dan jalan raya adalah jenis bibit pohon Cemara Udang, Glodogan Maktoa, Pinus, Tanjung. Sedangkan bibit pohon buah yang sering kita jumpai di perkebunan dan perumahan adalah bibit pohon yang dapat dikonsumsi seperti Jeruk, Lengkeng, Mangga, Nangka, Petai, Rambutan, Sukun, Belimbing, Duku, Durian, Jambu. Kemudian bibit pohon kayu yang ditanam di lahan luas dan mendatangkan keuntungan bagi industri perkayuan seperti Mindi, Albasia, Sengon, Jabon, Jati, Mahoni, Gaharu, Damar, Meranti, Sembarang. Pohon bagi kehidupan bumi dan manusia sudah pasti sangat bermanfaat seperti untuk menyaring polusi udara, ketersediaan air tanah, melindungi terik matahari, menahan angin, mengurangi banjir, keteduhan, dan menurunkan suhu panas global, menambah tutupan lahan, mencegah longsor, konservasi keanekaragaman hayati, penyerapan karbon, perubahan iklim, ketahanan pangan dan energi. Pohon bukan untuk manusia saja melainkan juga untuk kesembuhan bumi dan tempat hidup makhluk-makhluk Tuhan mulai flora dan fauna. Bumi kita hanya satu, tidak ada tempat lagi untuk kehidupan yang ideal selain di bumi. Satu milyar pohon [one billion Indonesian trees for the world] adalah upaya kita bersama yang sekurang-kurangnya harus menjadi budaya baru yakni gemar menanam dan merawat pohon. Kementerian Kehutanan dalam hal ini sudah melaksanakan antara lain: Aksi Penanaman Serentak Indonesia [tahun 2007 dan 2008], Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon [tahun 2007], Pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional [tahun 2008], serta Satu Orang Satu Pohon-One Man One Tree [tahun 2009]. Santosa Mulia.

11

Retas Program Pendidikan Anak Usia Dini


Di Kampong Kolam akan dibangun sekolah untuk Pendidikan Anak Usia Dini [PAUD] 2-5 tahun. Nama PAUDnya adalah MUNGIL. Nama ini dipilih untuk mewakili aktifitas keseharian anak-anak kecil seperti suka bermain, lincah, lucu, menggemaskan, jujur, ceria, cepat belajar sesuatu yang baru. Mungil juga menggambarkan sesuatu dari anak yang bersahaja, santun, sederhana, kecil, tulus, polos, apa adanya. Sebagai permulaan, sistem belajarnya adalah semua serba pengenalan [introduction]. Kemudian akan dilanjutkan dengan sistem pelatihan dan pembelajaran. Setiap anak akan dilatih sesuai bakat dan ketertarikannya di suatu bidang. Realisasi PAUD mungil nantinya akan diselenggarakan di Komplek Perhubungan Indah, Desa Kolam, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Sumatera-Utara-20723. 5 km dari Bandara Baru Kuala Namu. PAUD MUNGIL menerima anak usia 2-5 tahun untuk diajarkan pengenalan materi seperti: Pengenalan huruf alpabetik. Pengenalan huruf hijaiyah. Pengenalan angka. Pengenalan warna. Pengenalan cara membaca. Pengenalan Iqra-Quran. Pengenalan lingkungan sekitar. Pengenalan makanan dan minuman sehat bergizi. Pengenalan cara shalat. Pengenalan media. Pengenalan musik dan alat musik. Pengenalan cara menanam pohon. Pengenalan hewan. Pengenalan cara menghemat dan mengelola air. Pengenalan cara mandi dan menggosok gigi. Pengenalan cara membersihkan tempat tidur dan membantu orangtua. Pengenalan bermain dalam kelompok dan berbagai jenis permainan. Pengenalan mewarnai, menggambar, melukis, sketsa. Pengenalan menulis dengan pensil dan pulpen. Pengenalan dongeng. Pengenalan Indonesia bangsa berbudaya, kuat, dan hebat!

Sampai saat ini bangunan PAUD MUNGIL sudah berdiri, listrik sudah terpasang, belum memiliki kelengkapan jendela, pintu, instalasi air, sarana belajar dan permainan anak, dan seterusnya.

Dokumentasi: Proses Tahap Demi Tahap Pembangunan PAUD MUNGIl

Lokasi realisasi PAUD MUNGIL, Komplek Perumahan Perhubungan Indah, Blok C-16, Desa Kolam. Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara. Jalan menuju lokasi.

Rumah yang akan digunakan untuk realisasi PAUD MUNGIL. Belum terpasang jendela dan pintu. Pemasangan seng sebagai penutup pintu dan jendela. 12

Instalasi air bersih dan sumur resapan air belum terpasang. Kamar mandi belum diperbaiki. Bagian belakang rumah tidak ada jendela.

Plafon perlu direnovasi. Instalasi listrik sudah terpasang.

Baru 2 jendela dan 1 pintu depan, 1 pintu belakang terpasang. Lainnya belum. WC sudah direnovasi seadanya saja. Belum ada pintu. Masih membutuhkan 3 pintu, 5 jendela.

Kondisi terakhir bangunan/rumah yang akan digunakan untuk PAUD MUNGIL. Konsep rumah dipakai agar anak-anak merasa seperti di rumah dan satu keluarga. Ke depannya di halaman rumah ini akan ditanami tanaman/tumbuhan yang berbuah dan bisa dipetik panen.

Bahu-membahu melakukan apa saja agar PAUD MUNGIL bisa berdiri dan pendidikan bisa terlaksana. Fokus anak-anak murid belajar mulai diselenggarakan dan diresmikan Januari 2013.

Salurkan donasi Anda ke nomor rekening: BCA KCU DAGO BDG, 7771021283 a.n. Setiadi R. Saleh BNI ITB BDG, 0028165337 a.n. Setiadi R. Saleh.
Mari menghimpun ladang berkah. Utamakan amal kebaikan untuk kebijaksanaan. Anak-anak adalah jembatan ilmu di masa depan. Hutan pada mulanya sebongkah biji. Bulir-bulir beras pada mulanya sebutir padi. Semua bermula dari diri sendiri, dari yang kecil dan mulai saat ini.

13

Iklan
Buku

Pemesanan hubungi: HP. 0817 207 392, 0818 0227 4640. [Teddy]

Info 24 Jam
Klinik Gaby Husada................................................ Klinik Idoma Erjan ................................................. Klinik Rakyat ......................................................... Klinik Sari Mutiara ................................................ Klinik Mama Harfas .............................................. Klinik Thamrin ....................................................... Klinik Andalusia .................................................... Klinik Anita ............................................................ Klinik Azizi ............................................................ Klinik Dharma ....................................................... Klinik Batang Kuis ................................................. Klinik Spesialis Bunda ........................................... Telp. 061-7388006 Telp. 061-8450048 Telp. 061-6636129 Telp. 061-8451468 Telp. 061-4574942 Telp. 061-4142819 Telp. 061-4568884 Telp. 061-8465594 Telp. 061-6621777 Telp. 061-7868110 Telp. 061-7388224 Telp. 061-7321666

BULETIN bulanan

No. 1 | Nov 2012 Masehi/Muharram 1435 H

Seruan Sanubari
Pertanian, Nelayan, Transportasi, Pendidikan, dan Kemanusiaan
PEMIMPIN UMUM: H. Mulyadi. PEMIMPIN REDAKSI: Setiadi R. Saleh. KONTRIBUTOR: Teddy Teduh, Ikhsan Ramazani, Santosa Mulia, Sigi Jagad Pramudita Alamat Redaksi: Jalan Bakti Luhur Lt 2, No. 199 A Medan-20123. HP. 0818 0227 4640. Jurnalis Seruan Sanubari tidak diperkenankan menerima amplop. Buletin

Seruan Sanubari terbit setiap bulan, Minggu pertama. Harga jual Rp. 5.000,- [lima ribu rupiah]

14

Anda mungkin juga menyukai